• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN TERHADAP PAMERAN

(%) Daya Tarik

(Attraction) Rendah 0 0 Sedang 48 53.3 Tinggi 42 46.7 Pemahaman (Comprehension) Rendah 17 18.9 Sedang 72 80.0 Tinggi 1 1.1 Penerimaan (Acceptability) Rendah 1 1.1 Sedang 45 50 Tinggi 44 48.9 Dorongan Bertindak (Persuation) Rendah 1 1.1 Sedang 65 72.2 Tinggi 24 26.7 Total 90 100

Daya Tarik (Attraction)

Daya tarik atau attraction merupakan komponen pertama dalam menilai efektivitas media pameran. Secara garis besar pameran harus mampu menarik perhatian setiap orang yang menjadi target pasar diselengarakannya pameran tersebut. Pernyataan itu didukung oleh Jefkins (1997) yang menyatakan bahwa salah satu karakteristik pameran adalah mudah menarik perhatian. Penjelasan karakteristik tersebut dalam buku yang berjudul „Periklanan‟ ini, yaitu kelebihan utama pameran terletak dalam kemampuannya membangkitkan dan mengarahkan perhatian khalayak/ konsumen kepada subjek yang dipamerkan, sehingga dengan demikian menarik minat banyak orang, dan tidak jarang para pengunjung pameran tersebut sengaja datang dari tempat yang amat jauh.

Pameran Dekranasda Kota Bogor tentunya harus mampu menarik perhatian sebagai salah satu strategi awal untuk meningkatkan jumlah pembeli produk kerajinan. Pihak pengelola harus memperhatikan mengenai penataan produk, lalu lintas pameran, bagaimana wiraniaga berinteraksi dengan pengunjung, lagu yang dimainkan, warna dasar pada pameran, pencahayaan, serta hiasan guna memperindah dekorasi pameran. Elemen tersebut berasal dari beberapa rujukan yang menyatakan bahwa dalam meningkatkan daya tarik pameran harus memperhatikan hal-hal tersebut.

Mayoritas responden telah memberikan penilaiannya bahwa pameran sudah menarik. Pernyataan tersebut juga didukung dengan hasil olah data sebelumnya yang menunjukkan bahwa skor responden berada pada kategori tinggi 46.7% dan kategori sedang 53.3% pada komponen daya tarik. Namun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dilihat dari jumlah responden yang memberikan penilaian tidak setuju atau bahkan sangat tidak setuju.

Pihak pengelola pameran perlu memperhatikan mengenai warna dekorasi pada pameran. Terdapat 27 responden yang menyatakan bahwa warna dekorasi pada pameran bukan merupakan warna yang cerah dan 3 responden. Konsep pameran yang mengangkat budaya Sunda menyebabkan dekorasi pameran yang menggunakan bambu-bambu untuk menjadi tempat dijualnya produk sehingga pihak pengelola tidak merubah warna asli dari bambu tersebut yang memang bukan merupakan warna yang cerah. Begitupun juga dengan warna yang kontras pada pameran, terdapat 22 responden yang tidak setuju bahwa terdapat warna yang kontras dengan warna dekorasi pameran. Hal tersebut benar adanya karena pada pameran hanya terdapat warna bambu, yaitu cokelat keemasan dan warna tali pengikatnya yaitu cokelat tua. Warna tersebut hanya didukung dengan warna produk yang bervariasi.

Selain itu, terdapat 20 responden tidak mendapatkan informasi berada pada sekitar produk terutama mengenai UMKM yang membuat dan harga produk. Akibatnya, pengunjung harus melakukan aktivitas tambahan yang salah satunya adalah bertanya kepada wiraniaga. Mengingat jumlah wiraniaga yang sangat terbatas, tentu hal ini akan menjadi kendala bagi pihak pengelola. Hal tersebut juga dapat menjadi pertimbangan pihak pengelola untuk menjadikan syarat bagi UMKM agar memberikan merek bagi setiap produk yang akan diproduksinya. Pernyataan – pernyataan tersebut sesuai dengan hasil kuantitatif yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah responden pada setiap pertanyaan dalam indikator komponen daya tarik (attraction)

Indikator Komponen Attraction Jumlah Responden Pada Setiap

Penyataan

Pernyataan SS S TS STS

Produk pada pameran tertata rapih 38 49 3 0 Saya dapat berjalan dengan baik tanpa harus

berdesakan dengan pengunjung lain

51 36 2 1

Wiraniaga ramah kepada pengunjung 18 57 12 3 Wiraniaga dapat berinteraksi dengan baik 16 55 15 4 Lagu yang ada pada pameran enak didengar

karena volumenya tidak terlalu keras

25 51 9 0

Informasi mengenai produk berada pada sekitar produk

10 57 20 3

Saya dapat dengan mudah memusatkan perhatian pada pameran

15 59 14 2

Terdapat warna yang mendominasi pameran 16 56 18 0 Warna yang terdapat pada pameran

merupakan warna yang cerah

16 44 27 3

Warna lain pada dekorasi kontras dengan warna dominan

8 58 22 2

Pencahayaan pada pameran sudah baik 13 64 13 0 Terdapat hiasan-hiasan yang memperindah

dekorasi pameran

17 58 14 1

Tabel 5 menunjukkan bahwa pihak pengelola pameran perlu mempertahankan kerapihan dalam menata produk serta lalu lintas yang lancar pada pameran. Kedua elemen tersebut merupakan elemen dengan jumlah responden tertinggi sehingga perlu bagi pihak pengelola menjaga kondisi tersebut tetap baik. Produk pada pameran sudah tertata dengan baik karena pihak pengelola tidak perlu menata ulang produk setiap harinya. Wiraniaga hanya perlu mengontrol apabila ada produk yang jatuh atau sedikit bergeser saat pameran belum dibuka. Lalu lintas pada pameran selama dilakukan penelitian tidak pernah mengalami kepadatan karena ruang pameran yang cukup luas. Namun, terdapat suatu hal yang tidak sesuai dengan pengamatan penulis, yakni mengenai pencahayaan pada pameran. Penulis melihat bahwa masih terdapat sudut-sudut yang kurang diperhatikan pencahayaannya, akan tetapi hanya terdapat 13 responden berpendapat serupa atau dengan kata lain menyatakan bahwa pencahayaan pada pameran belum baik.

Pemahaman (Comprehension)

Komponen pemahaman (comprehension) merupakan komponen yang erat kaitannya dengan aspek kognitif seseorang. Komponen ini menekankan tingkat pengetahuan pengunjung mengenai keseluruhan pameran. Bertrand (1978) memberikan penjelasan mengenai komponen ini dengan melontarkan sebuah pertanyaan, apakah pesan yang disampaikan sudah benar-benar dimengerti? Apakah ada alternatif lain untuk membuat pesan itu semakin dimengerti? Hasil dari pernyataan pada komponen pemahaman ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah responden pada setiap pertanyaan dalam indikator komponen pemahaman (comprehension)

Indikator Komponen Comprehension Jumlah Responden

Pada Setiap Penyataan

Pernyataan Benar Salah

Pameran Dekranasda hanya menjual produk kerajinan

18 72

Terdapat produk kerajinan bahan Batik Bogor pada pameran

87 3

Hanya terdapat satu jenis gantungan kunci yang ada di pameran

62 28

Bingkai yang terdapat pada pameran hanya berfungsi sebagai dekorasi pameran

45 45

Produk kerajinan yang ditawarkan berasal dari UMKM Kota dan Kabupaten Bogor

7 83

Harga yang tertera pada produk sudah termasuk pajak

73 17

Terdapat kerajinan gelang dan aksesoris wanita pada pameran

81 9

Terdapat merek dari setiap UMKM pada semua produk pameran

18 72

Pameran Dekranasda hanya berlangsung selama satu minggu

47 32

Pameran dibatasi oleh papan petunjuk nama

„Dekranasda Kota Bogor‟ 26 64

Salah satu ciri khas kerajinan Bogor adalah Tugu Kujang

81 9

Dekranasda merupakan perusahaan independent yang menampung produk kerajinan UMKM

Tabel 6 menunjukan jumlah responden pada setiap indikator penentu kategori skor responden dalam memberikan penilaian terhadap pameran. Khusus pada komponen ini, responden akan diberikan dua pilihan yaitu benar atau salah. Pernyataan yang ada pada komponen ini tidak semuanya benar dan tidak semuanya salah. Penulis memberikan urutan pernyataan acak agar data yang diperoleh benar-benar menggambarkan bagaimana tingkat pengetahuan responden akan setiap elemen pada pameran ini. Jika melihat pada hasil pengkategoriannya, terdapat 18.9% responden pada kategori rendah, 72.2% reponden pada kategori sedang, dan hanya 1.1% pada kategori tinggi.

Data jumlah responden pada setiap pertanyaan seperti ditunjukkan pada Tabel 6 menyatakan sejumlah 83 responden tidak mengetahui dengan pasti darimana produk yang ada pada pameran tersebut berasal. Penulis memberikan rangsangan dengan pernyataan bahwa produk pada pameran berasal dari Kota dan Kabupaten Bogor. Pernyataan tersebut jelas salah, karena telah terpampang pada bagian depan pameran logo yang bertuliskan Dekranasda Kota Bogor, yang artinya produk hanya berasal dari Kota Bogor saja. Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan rendahnya jumlah responden yang mengetahui hal tersebut, salah satunya adalah logo Dekranasda Kota Bogor yang diletakkan tidak terlalu strategis, sehingga tidak semua pengunjung pamerann dapat melihat logo tersebut.

Pernyataan lain yang mendapatkan nilai rendah, yakni 77 responden menjawab tidak sesuai adalah mengenai pihak pengelola Dekranasda Kota Bogor. Jumlah responden tersebut membenarkan bahwa Dekranada meerupakan perusahaan independen yang menampung produk kerajinan, sedangkan kenyataannya adalah terdapat keterikatan antara Dekranasda Kota Bogor dengan Pemerintah Kota Bogor. Pameran Dekranasda Kota Bogor juga tidak hanya menjual produk kerajinan, untuk menambah variasinya pihak pengelola menambahkan sedikit produk makanan walaupun tidak mendominasi. Hal tersebut juga merupakan hal yang kurang disadari oleh pihak pengelola. Dengan pemaparan tersebut maka tidak heran apabila data yang tersebar dari hasil skor pada komponen ini tersebar pada kategori sedang dan rendah.

Penerimaan (Acceptability)

Komponen penerimaan merupakan komponen yang menunjukkan bahwa terselenggaranya pameran dapat diterima oleh karakteristik pengunjung. Pernyataan yang menunjukkan aspek penerimaan mengenai norma, kesesuaian pakaian, tutur kata wiraniaga, serta kesopanan wiraniaga. Komponen penerimaan merupakan komponen dengan pernyataan dengan jumlah terendah. Dengan enam pernyataan ini diharapkan sudah dapat mewakilkan bagaimana penilaian responden dalam menerima elemen yang ada pada pameran sesuai norma yang ada setempat. Hasilnya tidak terlalu mengejutkan, mayoritas responden memberikan penilaian yang tinggi. Hasil dari penilaian terhadap komponen ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah responden pada setiap pernyataan dalam indikator komponen penerimaan (acceptability)

Indikator Komponen Acceptability Jumlah Responden Pada Setiap Penyataan

Pernyataan SS S TS STS

Produk yang ditawarkan pada pameran tidak menentang ajaran agama

34 50 5 1

Tidak terdapat gambar yang controversial pada pameran

30 58 2

Pakaian wiraniaga sesuai dengan norma yang berlaku pada adat Sunda

26 48 13 3

Wiraniaga memberikan informasi dengan sopan santun

16 63 10 1

Lagu yang diputar pada pameran sesuai dengan adat Sunda sebagai cerminan Kota Bogor

22 38 24 6

Produk yang ditawarkan hanya berasal dari budaya Sunda

21 54 13 2

Komponen penerimaan merupakan komponen dengan pernyataan dengan jumlah terendah. Dengan enam pernyataan ini diharapkan sudah dapat mewakilkan bagaimana penilaian responden dalam menerima elemen yang ada pada pameran sesuai norma yang ada setempat. Hasilnya tidak terlalu mengejutkan, mayoritas responden memberikan penilaian yang tinggi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak pengelola berdasarkan Tabel 7, yakni mengenai lagu yang diputar pada pameran. Melihat pada produk yang ditawarkan, konsep yang diangkat pada pameran, dan latar belakang pihak pengelola, sudah seharusnya bahwa pameran ini menggunakan lagu Sunda sebagai cerminan Kota Bogor. Akan tetapi pada kenyataannya, lagu yang diputar pada pameran tidak selalu lagu ataupun instrumental yang bernuansa Sunda. Hal tersebut sesuai dengan pengamatan penulis dan 30 jumlah responden yang memberikan pernyataan demikian.

Pihak pengelola mengakui hal tersebut diluar kekuasaan mereka, karena pihak pengelola Mal yang mengatur mengenai lagu tersebut. Pihak pengelola menyatakan bahwa hari Rabu merupakan hari yang seharusnya diputarkan lagu Sunda sepanjang hari, sesuai kesepakatan awal dengan pihak pengelola. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian karena lagu bernuansa Sunda terkadang hanya dipasang saat malam hari saja, atau pada sore hari saja. Hal tersebut merupakan indikator dengan nilai terendah pada komponen penerimaan.

Pihak pengelola harus mempertahankan tingginya penilaian pada komponen ini dengan tidak menambahkan gambar yang kontroversial dan tidak menawarkan produk yang menentang ajaran agama setempat. Hal tersebut karena kedua indikator itu mendapatkan jumlah responden terbanyak pada pernyataan setuju

dan sangat setuju. Semua pernyataan yang telah dibahas pada komponen ini menghasilkan 1.1% responden pada kategori rendah, 50% pada kategori sedang, dan 48.9% pada kategori tinggi.

Dorongan Bertindak (Persuation)

Dorongan bertindak (persuation) merupakan komponen yang mengukur keinginan responden untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pameran. Aspek yang diukur dalam komponen ini merupakan keinginan membeli, menyebarkan informasi, kembali lagi ke pameran, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan. Bertrand (1978) menyatakan bahwa dalam menggunakan media, harus yakin membuat pesan yang ingin disampaikan merubah hasrat audiens dalam bertindak. Hasil dari komponen dorongan bertindak dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah responden pada setiap pernyataan dalam indikator komponen dorongan bertindak (persuation)

Indikator Komponen Persuation Jumlah Responden

Pada Setiap Penyataan

Pernyataan SS S TS STS

Saya ingin membeli produk kerajinan pada gerai pameran Dekranasda

10 62 17 1

Saya akan menginformasikan pada kerabat mengenai kualitas produk kerajinan Dekranasda

16 59 14 1

Saya akan mendatangi pameran lain waktu jika sedang mencari produk kerajinan

15 61 13 1

Saya akan memperbaharui informasi mengenai Dekranasda jika mencari produk kerajinan

8 60 21 1

Saya akan membeli produk karena harganya yang terjangkau

12 59 19 Saya akan mengunjungi toko Dekranasda yang

terletak di Bina Marga

12 51 26 1

Saya akan membeli produk karena puas dengan pelayanan wiraniaga

15 55 18 2

Saya akan mendatangi kembali pameran karena menyediakan banyak pilihan produk kerajinan

14 57 18 1

Saya akan membeli produk kerajinan di pameran karena tempatnya strategis

19 46 17 8

Melihat kepada pengertian dari setiap komponen, dapat dikatakan bahwa komponen ini merupakan komponen terpenting bagi pengelola. Komponen dorongan bertindak menujukkan bagaimana responden akan membeli produk atau melakukan tindakan yang berhubungan dengan produk. Komponen ini juga sangat

erat kaitannya dengan peningkatan jumlah penjualan yang artinya peningkatan jumlah keuntungan.

Merujuk pada indikator yang berada pada setiap pernyataan, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki keinginan yang baik mengenai bertindak akan produk. Jumlah pilihan responden terbanyak pada pernyataan setuju dan sangat setuju terdapat pada keinginan responden untuk mendatangi kembali pameran jika sedang mencari produk kerajinan. Terdapat 76 responden yang menyatakan hal tersebut sehingga pihak pengelola sudah melakukan keputusan dengan baik yakni dengan mengadakan pameran di tempat yang sama dalam waktu yang relatif lama yakni satu tahun. Hal tersebut sudah sesuai dengan hasil pengkategorian responden yakni 1.1% pada kategori rendah, 72.2% pada kategori sedang, serta 26.7% pada kategori tinggi.

Kekurangan yang ada pada komponen ini adalah keinginan responden yang rendah pada indikator mengunjungi pameran utama yang berada di Bina Marga. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah letak galeri utama yang kurang strategis dibandingkan pameran di dalam mal. Jika pameran tetap berada di dalam mal maka pengunjung dapat melakukan beberapa aktivitas sekaligus dengan hanya memusatkan pada satu tempat karena dalam mal juga terdapat tempat makan, toko buku, arena bermain, bioskop, toko baju, dan lain-lain. Sedangkan pada galeri utam tidak terdapat terlalu banyak pilihan karena letaknya yang hanya bersebelahan dengan rumah makan sederhana dengan lapangan parkir yang sangat terbatas.

Menjadi perhatian penulis mengenai indikator akan melakukan pembelian karena tempatnya yang strategis. Penulis mengamati bahwa meskipun berada di dalam mal, tempat dilaksanakannya pameran tidak terlalu strategis karena bukan berada pada pusat mal, bahkan terpisah dengan pameran lainnya. Letak pameran berada pada lantai paling bawah, sedangkan informasi pada mal mengenai adanya pameran hanya berupa poster berukuran A4 yang ditempel pada pilar yang ada di mal. Sejumlah 25 responden berpendapat sama dengan pengamatan penulis yakni posisi pameran yang tidak strategis. Hal tersebut dapat menjadi salah satu pertimbangan pengelola agar komunikasi pemasaran melalui pameran ini dapat berjalan lebih efektif.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG DENGAN

Dokumen terkait