BAB III METODE PENELITIAN
3.9 Pengambilan kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian sistem secara keseluruhan. Jika hasil yang didapat telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, maka sistem kontrol sekuensial tersebut telah berhasil dan memenuhi harapan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan ini dilakukan dengan melakukan pengujian untuk mengetahui keberhasilan alat yang di buaat secara menyeluruh. Pengujian alat dilakukan berdasarkan blok diagram yang dirangkan dengan menggunakan DCS Yokogawa Centum VP. Pengujian pada perangkat lunak ini bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat sesuai dengan blok diagram yang telah di rencanakan.
1. Pengujian DCS Yokogawa Centum VP.
2. Pengujian timer.
3. Pengujian Relay.
4. Pengujian Level.
5. Pengujian keseluruhan sistem.
4.1 Pengujian DCS a. Tujuan .
Tujuan pengujian DCS adalah untuk mengecek apakah program yang sudah dibuat pada HIS (Human Machine Interface) DCS dapat dijalankan oleh FCS (Field Control Station) dan juga untuk mengecek I/O DCS bisa berfungsi secara baik atau tidak.
b. Peralatan yang digunakan.
Alat yang dibutuhkan pada pengujian DCS ialah sebagai berikut:
1. HIS (Human Machine Interface).
2. FCS (Field Control Station).
3. Program yang mewakili input analog dan output digital.
4. Multimeter.
c. Langkah Pengujian.
Percobaan dilakukan dengan menjalankan langkah-langkah berikut ini : 1. Pembuatan program pada HIS, ditunjukkan pada Gambar 4.1.
2. Download program yang telah dibuat ke FCS.
3. Pengecekan logika serta arus dan tegangan yang terbaca pada I/O DCS.
4. Tunggu sampai program tidak ada error.
Maksud dari Gambar 4.1 adalah sebuah program yang berisi ketika input digital diaktifkan maka output digital juga akan aktif serta ketika input analog diberikan maka output analog akan memberikan perubahan.
Tabel 4.1
Tabel hasil pengujian DCS
Input Digital
Output Digital
Tegangan Input Digital
Tegangan Output Digital
OFF OFF 24 V -
ON ON - 24 V
Dari data Tabel 4.1 dapat diamati bahwa hasil pengujian DCS berupa program yang dibuat di HIS dapat dikerjakan oleh FCS dan I/O DCS bekerja dengan baik.
Gambar 4.1 Function Blok sistem
4.2 Pengujian timer
Pada pengujian timer ini timer berperan sebagai input digital pada DCS. Pengujian timer bertujuan apakah pemberian logika penyalaan oleh DCS pada motor pompa DC 24 V sudah benar sehingga output digital pada DCS dapat berjalan dengan benar.
Peralatan yang digunakan terdiri atas, yaitu:
1. HIS (Human Interface System).
2. FCS (Field Control Station).
3. Program dengan menggunakan input dan output digital.
4. 2 buah motor pompa air DC 24 V.
Prosedur pengujian meliputi:
1. Menyusun rangkaian antara 2 motor pompa air DC 24 V dengan DCS sehingga pompa dapat digunakan sebagai output digital.
2. Membuat inisialisasi I/O digital yang akan digunakan pada FCS. Input digital yang diinisialisasi disesuaikan dengan timer untuk menjalakan pompa air DC 24 V.
3. Mendownload I/O yang telah diinisialisasi.
4. Membuat program pada Drawing Builder dengan menggunakan I/O yang sudah diinisialisasi. Seperti gambar 4.2 di bawah.
5. Mendownload program yang telah dibuat.
6. Memanggil faceplate I/O dengan cara mengetikkan nama program yang akan diamati dari menu Name. Seperti pada gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.2 Sequence tables timer
Hasil pengujian timer pada motor pompa DC 24 V ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Gambar 4.3 Hasil pengujian timer
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Timer
Dari data Tabel 4.2 dapat diamati bahwa timer motor pompa dapat digunakan sebagai input digital pada DCS dan dapat bekerja dengan baik.
4.3 Pengujian Relay OMRON DBPT (Double Pole Double Throw).
Tujuan pengujian relay OMRON DBPT adalah untuk mengetahui apakah relay dapat bekerja dengan baik saat diberikan catu daya 24 V. Catu daya 24 V yang diberikan berasal dari output digital pada DCS.
Peralatan yang digunakan terdiri atas, yaitu:
1. Relay OMRON DPDT.
2. Catu daya 24 V.
Prosedur pengujian meliputi:
1. Menyusun rangkaian antara relay dengan output digital DCS.
2. Menghubungkan pin 13 dan 14 pada relay dengan catu daya 24 V yang ada pada output digital DCS.
3. Membuat program pada DCS dengan output digital yang sudah terinisialisasi dengan relay.
4. Melihat kondisi relay dan mengukur tegangan menggunakan multitmeter.
Hasil pengujian Relay OMRON DBPT Ditunjukan pada tabel 4.3.
Tabel 4. 3
Hasil Pengujian Relay OMRON DPDT
Output Digital Catu Daya (V) Kondisi Relay
Dari data Tabel 4.3 dapat diamati bahwa relay dapat digunakan sebagai input digital pada DCS dan dapat bekerja dengan baik.
4.4 Pengujian level switch
Pada pengujian Level switch ini berperan sebagai input digital pada DCS. Pengujian level switch bertujuan apakah pemberian logika penyalaan oleh level switch pada DCS sudah benar sehingga output digital pada DCS dapat berjalan dengan benar.
Peralatan yang digunakan terdiri atas, yaitu:
Prosedur pengujian meliputi:
1. Menyusun rangkaian antara level switch dengan DCS sehingga dapat digunakan sebagai input digital.
2. Membuat inisialisasi I/O digital yang akan digunakan pada FCS. Input digital yang diinisialisasi disesuaikan dengan level switch dengan 2 motor pompa DC 24 V.
3. Mendownload I/O yang telah diinisialisasi.
4. Membuat program pada DrawingBuilder dengan menggunakan I/O yang sudah diinisialisasi.
5. Mendownload program yang telah dibuat.
6. Memanggil faceplate I/O dengan cara mengetikkan nama program yang akan diamati dari menu Name. Seperti gambar 4.4.
Hasil pengujian level switch ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Level switch
No Kondisi Pembacaan sensor level ketinggian
Output 1 DCS
Output 2 DCS
1 Motor Pompa 3 dan 4
12 cm ON OFF
2 Motor Pompa 3, 4 dan 5
15,3 cm ON ON
Dari data Tabel 4.4 dapat diamati bahwa level switch dapat digunakan sebagai input digital pada DCS dan dapat bekerja dengan baik. Level switch dapat mengirimkan sinyal kepada DCS untuk mengaktifkan dan mematikan output pada DCS.
Gambar 4.4 Hasil pengujian level switch
4.5 Pengujian keseluruhan sistem
Pengujian keseluruhan sistem pada pompa air dengan menggunakan DCS sebagai kontroller dengan metode pengontrolan on-off menghasilkan respon sistem yang di tunjukan dalam gambar 4.5.
Berdasarkan hasil pengujian keseluruhan, diperoleh kinerja sistem antara lain :
Tabel 4.5
Data pengujian keseluruhan
Level awal 0 cm
Luas volume tangki 48,6 m3
Level air / 30s 2,16 liter/detik
Waktu naik 23 menit
Batas maksimal ketinggian 15,3 cm
Respon sistem pada HIS DCS dapat di lihat pada trend yang sudah di buat pada hasil pengujian keseluruhan sistem. Grafik keluaran trend diagram karena input dan outputnya berupa sinyal digital bernilai 1 dan 0 atau aktif dan tidak aktif. Pada nilai maksimal dan batas di inginkan akan diaktifkan secara berulang – ulang dikarenakan pembacaan sensor yang tidak tetap dan pergerakan ketinggian air yang bergerak terus menerus akibat ketinggian air yang selalu berubah – ubah. Akan tetapi, pengaktifan secara berulang – ulang tersebut tidak mempengaruhi kinerja sistem karena berlangsung dengan cepat.
Gambar 4.5 Hasil pengujian keseluruhan sistem
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN
Dari perancangan, pembuatan dan pengujian sistem otomasi pada alat pump plant control dengan menggunakan DCS Yokogawa Centum VP dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan diagram state dan kontroller on - off sangat memudahkan dalam pembuatan alat ini. Di karenakan diagram state dapat menjalankan motor pompa secara berurutan, dan hasil yang di dapat bisa optimal. Hasil yang di dapat level awal adalah 0 cm dan batas ketinggian 15,3 cm.
2. Sistem berjalan secara sekuensial telah membuat alat pump plant control sesuai dengan yang diharapkan yaitu kondisi timer yang akan menyalakan pompa selama 30 detik dan yang selanjutnnya adalah level yang akan menyalakan pompa jika sensor level switch terkena air dengan tinggi 12 cm dan 15 cm.
5.2 SARAN
Karena dalam pembuatan sistem ini masih dirasa jauh dari kesempurnaan yaitu tidak dapat di kontrol dengan tepat batas ketinggiannya, maka sangat dimungkinkan untuk dilakukan pengembangan dan penyempurnaan. pengembangan dan penyempurnaan yang dimaksudkan yaitu mengembangkan alat dengan menggunakan sensor E-Tape. Karena dengan menggunakan sensor E-Tape level tinggi air dapat diukur dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 2016. Efektivitas Sistem Pengaman Pompa Air Berbasis PLC. Skripsi.
Dipublikasikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Effendi, A. 2013. Perancangan Pengontrolan Pemanas Air Menggunakan PLC.
JurnalTeknikElektro. II (3).
Faisal, M. 2016. Perancangan Dan Pengujian Alat Uji Pompa Seri Dan Paralel. Skripsi.
Dipublikasikan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Irjan, L. 2013. Sistem Pengendali Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Mesin Percetakan Berbasis PLC. JurnalPenelitian. X (2):158-163.
Prayogo, R. 2012. Pengaturan PWM (Pulse Width Modulation) Dengan PLC. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
Syaprudin. 2010. Sistem Kendali Sekuensial Perajang Ketela Pohon. JurnalPoliteknologi.
IX (2):158-164.
Wicaksono, H. 2009. Teori, Pemograman dan aplikasi dalam otomasi sistem. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Yusran, A. 2013. Elektronika dasar : Level switch dan saklar tekan. Jakarta: Bumi Aksara.
Yokogawa Electric Corporation. 2008. CENTUM VP Engineering Training Manual.
Japan: Education Center.
Yokogawa Electric Corporation. 2008. CENTUM VP Operation Course Student’s Textbook. Japan: Education Center.