• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dead born child, di sini bayi memangsudahmatidalam

HAL-HAL YANG PERLU DITENTUKAN

2. Dead born child, di sini bayi memangsudahmatidalam

kandungan. Bila kematian dalam kandungan telah lebih dari 2 – 3 hari akan terjadi maserasi pada bayi. Ini terlihat dari tanda-tanda:

Bau mayat seperti susu asam. Warna kulit kemerah-merahan. Otot-otot lemas dan lembek. Sendi-sendi lembek sehingga

mudah dilakukan ekstensi dan fleksi.

Bila lebih lama didapati bulae berisi cairan serous encer dengan dasar bullae berwarna kemerah-merahan.

Alat viseral lebih segar daripada kulit.

Doaris Ingrid Pembunuhan Anak Sendiri c. Bila bayi lahir hidup, berapa umur

bayi sesudah lahir

Apabila bayi tersebut sudah pernah bernafas atau lahir hidup, untuk mengetahui sudah berapa lama bayi tersebut hidup sebelum dibunuh dengan memperhatikan kulit, kepala dan umbilicus mayat tersebut.Pada bayi yang baru lahir, warna kulit merah terang. Adanya vernix caseosa pada ketiak, sela paha dan leher. Vernix akan menghilang setelah dua hari lalu kulit menjadi gelap dan menjadi normal kembali.

Setelah 1 minggu, kulit akan mengelupas, terutama di bagian abdomen kulit akan mengelupas setelah 3 hari. Caput succedaneum akan menghilang setelah 24 jam sampai 2 – 3 hari setelah dilahirkan. Setelah 2 jam kelahiran, terdapat bekuan darah pada ujung pemotongan tali pusat. Dua belas jam kemudian akan mengering. Setelah 36 – 48 jam terbentuk cincin peradangan pada pangkal tali pusat. Tali pusat mengering setelah 2 – 3 hari. Enam sampai tujuh hari tali pusat akan lepas membentuk cicatriks. Tali pusat akan sembuh sempurna lebih kurang 15 hari.

Feses bayi juga dapat membantu menentukan sudah berapa lama bayi hidup. Feses bayi yang baru lahir disebut meconium, biasa dikeluarkan dari usus setelah 24 – 28 jam, tetapi kadang kala bisa lebih lama.2, 3

d. Apakah terdapat tanda-tanda perawatan

Penentuan ada tidaknya tanda-tanda perawatan sangat penting artinya dalam kasus pembunuhan anak, oleh karena dari sini dapat diduga apakah kasus yang dihadapi memang benar kasus pembunuhan anak seperti apa yang dimaksud oleh undang-undang, atau memang kasus lain yang mengancam hukuman yang berbeda.

Adanya tanda-tanda perawatan menunjukkan telah ada kasih sayang dari si-ibu dan bila dibunuhnya tidak lagi termasuk kasus infanticide, tetapi termasuk kasus pembunuhan biasa. Adapun anak yang baru dilahirkan dan belum mengalami perawatan dapat diketahui dari tanda-tanda sebagai berikut:

Tubuh masih berlumuran darah, Ari-ari (placenta), masih melekat

dengan tali pusat dan masih berhubungan dengan pusar (umbilicus),

Bila ari-ari tidak ada, maka ujung tali pusat tampak tidak beraturan, hal ini dapat diketahui dengan meletakkan ujung tali pusat tersebut ke permukaan air,

Adanya lemak bayi (vernix

caseosa), pada daerah dahi serta

di daerah yang mengandung lipatan-lipatan kulit, seperti

daerah lipat ketiak, lipat paha dan bagian belakang bokong.

Pada seorang anak yang telah mendapat perawatan tentunya akan memberikan gambaran yang jelas, dimana tubuhnya sudah dibersihkan, tali pusat telah dipotong dan diikat, daerah-daerah lipatan kulit telah dibersihkan dari lemak bayi dan tidak jarang si-anak telah diberi pakaian atau pembungkus agar tubuhnya menjadi hangat.3, 4

e. Apakah penyebab kematian bayi Penyebab kematian bayi dapat diketahui bila dilakukan autopsi, dari autopsi tersebut dapat ditentukan apakah bayi tersebut lahir mati, mati secara almiah, akibat kecelakaan atau akibat pembunuhan.

Penyebab kematian alamiah antara lain: Prematuritas.

Kelainan kongenital, misalnya: sifilis, jantung.

Perdarahan / trauma lahir.

Kelainan bentuk / anatomi, misalnya: anecephalus.

Kelainan plasenta, misalnya: plasenta previa.

Erythroblastosis foetalis dan lain-lain.3

Penyebab kematian akibat kecelakaan dapat terjadi di waktu lahir atau sesudah lahir. Pada waktu proses kelahiran, kematian dapat terjadi karena partus

tali pusat. Beberapa saat sebelum dilahirkan, misalnya: trauma pada perut ibu hamil akibat tersepak, jatuh dari tempat yang tinggi, dan lain-lain.

Kematian yang diakibatkan oleh tindakan kriminal atau pembunuhan, dilakukan dengan mempergunakan kekerasan atau memberi racun terhadap bayi tersebut. Cara yang digunakan untuk membunuh anak antara lain:

Pembekapan, menutup hidung dan mulut dengan telapak tangan, menekan dengan bantal, selimut dan lain-lain.

Penekanan dada, sehingga mengganggu pergerakan pernafasan.

Dengan menjerat leher bayi (strangulasi). Kadang-kadang dengan memakai tali pusat. Dengan menenggelamkan bayi. Menusuk fontanella, epicanthus

mata, ubun besar, ubun-ubun kecil, jantung, sumsum tulang dengan menggunakan jarum atau peniti.

Memukul kepala bayi atau melintir kepala bayi.

Memberi obat-obatan, seperti:

opium, arsen dan lain-lain misalnya dengan mengoleskan opium di sekitar putting susu, lalu diisap oleh bayi tersebut.

Doaris Ingrid Pembunuhan Anak Sendiri Begitu bayi lahir, dibungkus dan

dimasukkan ke dalam kotak kemudian dibuang.

Cara atau metode yang banyak dijumpai untuk melakukan tindakan pembunuhan anak adalah cara atau metode yang menimbulkan mati lemas (asfiksia) seperti: penjeratan, pencekikan dan pembekapan serta pembenaman ke dalam air. Adapun cara atau metode yang lain seperti menusuk atau memotong serta melakukan kekerasan dengan benda tumpul relatif lebih jarang dijumpai.

Dengan demikian pada kasus yang diduga merupakan kasus pembunuhan anak, yang harus diperhatikan adalah:

 Adanya tanda-tanda mati lemas: sianosis pada bibir dan ujung-ujung jari, bintik-bintik perdarahan pada selaput biji mata dan selaput kelopak mata serta jaringan longgar lainnya, lebam mayat yang lebih gelap dan luas, busa halus berwarna putih atau putih kemerahan yang keluar dari lubang hidung dan atau mulut serta tanda-tanda bendungan pada alat-alat dalam.

 Keadaan mulut dan sekitarnya: adanya luka lecet tekan dibibir atau sekitarnya yang tidak jarang berbentuk bulan sabit, memar pada bibir bagian dalam yang berhadapan

dengan gusi, serta adanya benda-benda asing seperti gumpalan kertas koran atau kain yang mengisi rongga mulut.

 Keadaan di daerah leher dan sekitarnya: adanya luka lecet tekan yang melingkari sebagian atau seluruh bagian leher yang merupakan jejas jerat sebagai akibat tekanan yang ditimbulkan oleh alat penjerat yang dipergunakan, adanya luka-luka lecet kecil-kecil yang seringkali berbentuk bulan sabit yang diakibatkan oleh tekanan dari ujung kuku si-pencekik, adanya luka-luka lecet dan memar yang tidak beraturan yang dapat terjadi akibat tekanan yang ditimbulkan oleh ujung-ujung jari si-pencekik.

 Adanya luka-luka tusuk atau luka sayat pada daerah leher, mulut atau bagian tubuh lainnya, dimana menurut literatur ada satu metode yang dapat dikatakan khas yaitu tusukan benda tajam pada langit-langit sampai menembus ke rongga tengkorak yang dikenal dengan nama

“tusukan bidadari”.

 Adanya tanda-tanda terendam seperti: tubuh yang basah dan berlumpur, telapak tangan dan telapak kaki yang pucat dan keriput (washer woman`s

hand), kulit yang berbintil-bintil (cutis anserina) seperti kulit angsa,

serta adanya benda-benda asing terutama di dalam saluran pernafasan (trakhea), yang dapat berbentuk pasir, lumpur, tumbuhan air atau binatang air.3

DIFFERENSIAL DIAGNOSA

Dokumen terkait