BAB IV METODE PENELITIAN
4.5 Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel/konstrak dengan cara memberikn arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003:126).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert untuk pengukuran variabel. Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 (lima) (Sekaran, 2000).
Ada 4 (empat) variabel penelitian yaitu komitmen profesi (Y) sebagai variabel dependen, dan sebagai variabel independennya adalah persepsi profesi (X1), kesadaran etis (X2) dan independensi Auditor (X3).
1. Komitmen Profesi Akuntan Publik
Komitmen profesi akuntan publik adalah suatu kepercayaan dan penerimaan pada tujuan dan nilai dalam suatu organisasi dan/atau profesi, kemauan untuk melakukan usaha yang dibutuhkan bagi organisasi dan/atau profesi, keinginan untuk menjaga anggota, dengan organisasi dan/atau profesi (Aranya dan Ferris, 1984).
Indikator yang digunakan untuk mengukur komitmen profesi ada dua macam yaitu (1) Loyalitas auditor terhadap profesi yang terdiri dari 11 item pertanyaan
(2) kompetensi profesi auditor yang mengandung 7 item pertanyaan. Masing-masing item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan komitmen profesi semakin rendah dan mengarah ke poin 5 menggambarkan bahwa komitmen profesi semakin tinggi. Setiap item pertanyaan diadopsi dari kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2007)
2 . Persepsi profesi
Persepsi profesi adalah sebagai proses seseorang untuk memahami lingkungan yang meliputi orang, objek, symbol, dan sebagainya yang melibatkan proses kognitif. Proses kognitif merupakan proses pemberian arti yang melibatkan tafsiran pribadi terhadap rangsangan yang muncul dari objek tertentu.
Indikator yang digunakan untuk mengukur komitmen profesi ada dua macam yaitu (1) Standar teknis yang terdiri dari 4 item pertanyaan (2) Kompetensi dan kehati-hatian professional yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Masing-masing item pertanyaan diukur dengan menggunaka skala Likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan persepsi profesi semakin rendah dan mengarah ke poin 5 menggambarkan bahwa persepsi profesi semakin tinggi. Setiap item pertanyaan kuesioner diadopsi dari penelitian Herawati (2007)
3. Kesadaran Etis
Muawanah dan Nur indriantoro (2001) menyatakan bahwa kesadaran etis adalah tanggapan atau penerimaan seseorang terhadap suatu peristiwa moral tertentu melalui suatu proses penentuan yang kompleks sehingga dia dapat
memutuskan apa yang harus dia lakukan pada situasi tertentu. Namun sebenarnya variabel kognitif kesadaran etis sendiri belum bisa sepenuhnya digunakan untuk memprediksi perilaku pengambilan keputusan, karena sebenarnya ada variabel lain yang berinteraksi dengan kesadaran etis yang mempengaruhi perilaku.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran etis ada satu macam yaitu kesadaran auditor terhadap profesinya. Item pertanyaan diukur dengan menggunaka skala Likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan kesadaran etis auditor semakin rendah dan mengarah ke poin 5 menggambarkan bahwa kesadaran etis auditor semakin tinggi. Semua item pertanyaan dari kuesioner diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2007)
4. Independensi Auditor
Independensi merupakan kepercayaan terhadap diri sendiri yang terdapat pada beberapa orang profesional. Independensi auditor merupakan dasar utama masyarakat pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit.
Indikator yang digunakan untuk mengukur independensi auditor ada tiga macam yaitu (1) penyusunan program audit terdiri dari 3 item pertanyaan, (2) pemeriksaan laporan audit mengandung 4 item pertanyaan, (3) pelaporan audit terdiri dari 3 item pertanyaan. Masing-masing item pertanyaan diukur dengan menggunaka skala Likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan persepsi profesi semakin rendah dan mengarah ke poin 5 menggambarkan bahwa independensi auditor semakin tinggi. Setiap item
pertanyaan di adopsi dari kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007)
Tabel 4.1 Defenisi Operasional Variabel
NO Varibel Defenisi Operasional Indikator Skala 1. Komitmen Profesi Suatu kepercayaan dan penerimaan pada tujuan dan nilai dalam suatu organisasi dan/atau profesi, kemauan untuk melakukan usaha yang dibutuhkan bagi organisasi dan/atau profesi, keinginan untuk menjaga anggota, dengan organisasi dan/atau profesi
1. Loyalitas auditor terhadap profesi • berlangganan dan membaca secara
sistematis jurnal auditing dan publikasi lainnya
• menghadiri dan berpartisipasi dalam setiap pertemuan auditor
• melakukan tukar-menukar ide dengan auditor dari organisasi lain
• auditor harus mendukung adanya Ikatan Akuntan Indonesia.
• Auditor penting peranannya dalam masyarakat
• Peran auditor kadang-kadang diungkapkan secara berlebihan • Hanya sedikit orang yang menyadari
pentingnya auditor
• Kelemahan peran dan independensi auditor akan merugikan masyarakat • Standar profesi perilaku auditor tidak
dapat diterapkan sama pada setiap organisasi
• Auditor mempunyai cara yang berbeda dalam menilai kompetensi sesama rekan auditor
• Ikatan akuntan harusnya mempunyai kekuatan melaksanakan standar yang harus dilakukan auditor.
2. Kompetensi profesi auditor
• Auditor seharusnya lebih baik dinilai prestasinya oleh rekan seprofesi daripada oleh supervisor
• melihat pengabdian yang di lakukan oleh sesama rekan seprofesi
• auditor yang idealis dengan pekerjaannya
• berantusias dengan jenis pekerjaan yang lakukan.
• tetap bekerja sebagai auditor, walaupun gaji dipotong untuk keperluan tugas auditor.
• kesempatan membuat keputusan tentang apa yang diperiksanya.
• Pertimbangan auditor harus diikuti dalam pembuatan keputusan yang
signifikan. 2 Persepsi Profesi Sebagai proses seseorang untuk memahami lingkungan yang meliputi orang, objek, symbol, dan sebagainya yang melibatkan proses kognitif. Proses kognitif merupakan proses pemberian arti yang melibatkan tafsiran pribadi terhadap rangsangan yang muncul dari objek tertentu
1. Standar teknis
• menjamin laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
• menjamin laporan keuangan yang diaudit tidak ada penyimpangan yang disengaja secara material
• menjamin laporan keuangan yang diaudit telah dilaporkan secara efisien • menjamin semua kecurangan material
dapat dideteksi
2. Kompetensi dan kehati-hatian professional
• Menjamin pendapatnya sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
• menjamin pemeriksaan dokumen perusahaan sesuai dengan bukti yang sah • menjamin sistem pengendalian intern
perusahaan yang diaudit berjalan dengan memuaskan.
• Menjamin kelangsungan hidup
perusahaan masa yang akan datang tidak diragukan
• menjamin semua tindakan yang salah telah dikonfirmasi secara signifikan (cukup berarti) kepada lembaga yang berwenang.
• menjamin perusahaan berjalan secara efisien Ordinal 3. Kesadaran Etis Tanggapan atau penerimaan seseorang terhadap suatu peristiwa moral tertentu melalui suatu proses penentuan yang kompleks sehingga dia dapat memutuskan apa yang harus dia lakukan pada situasi tertentu
Kesadaran auditor terhadap profesinya • akuntan publik seharusnya memiliki
kewajiban terbatas yang telah ditetapkan undang-undang.
• pelaksanaan tugasnya harus sesuai dengan standar profesional Akuntan Publik yang berlaku.
• memiliki anggota yang sudah berpengalaman kerja
• tidak mengaudit perusahaan klien yang masih ada hubungan saudara
• ketidakterlibatan dalam usaha /pekerjaan lain yang dapat menimbulkan
pertentangan kepentingan dalam pelaksanaan jasa profesional. • Tidak menerima keuntungan dari
pekerjaan profesionalnya selain dari honorarium yang pantas.
• Tidak menetapkan honorarium berdasar manfaat yang akan diperoleh kliennya • Tidak boleh mendapatkan klien yang
telah diaudit oleh kantor akuntan publik lain dengan cara menawarkan/
menjanjikan fee yang lebih rendah daripada fee yang diterima dari kantor
klien
• Tidak menawarkan jasanya secara tertulis kepada calon klien, kecuali atas permintaan calon klien yang
bersangkutan 4. Indepen- densi Auditor Pernyataan yang tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.
1. Penyusunan program audit bebas campur tangan pimpinan
2. Penyusunan program mau menerapkan prosedur yang dipilih
3. Penyusunan program audit bebas dari usaha pihak lain, selain untuk proses pemeriksaan yang disediakan 4. Pemeriksaan langsung dan bebas
mengakses semua yang berhubungan dengan tugas audit
5. Pemeriksaan aktif bekerjasama dengan manajerial
6. Pemeriksaan bebas dari usaha manajerial untuk memilih kegiatan yang akan diperiksan atau menentukan dapat diterimanya pembuktian
7. Pemeriksaan bebas darikepentingan pribadi untuk membatasi pemeriksaan tertentu atau orang tertentu
8. Pelaporan bebas dari kewajiban memodifikasi pengaruh fakta yang dilaporkan pada pihak tertentu 9. Pelaporan menghindari praktek untuk
meniadakan persoalan penting dari laporan formal ke laporan informal yang disenangi
10. Pelaporan menghindari bahasa/istilah ganda dengan sengaja atau tidak
Ordinal
4.6Metode Analisis Data