• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.9 Defenisi Operasional 49

1. Dana pihak ketiga adalah sumber dana yang terbesar yang paling diandalkan bank yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.

2. Bunga adalah balas jasa yang diberikan kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Tingkat suku bunga dinyatakan dalam bentuk persentase.

3. Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum yang terjadi secara terus menerus dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Tingkat inflasi dinyatakan dalam bentuk persentase.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Daerah Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Balige

Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905 – 1000 m dari pemukaan laut sehingga suhu udara cukup lembab tidak heran jika curah hujan di kecamatan ini cukup tinggi berkisar antara 143-337 mm yang terjadi pada bulan Januari, April, Agustus, Oktober, dan Desember. Balige berbatasan dengan

Sebelah Utara : Danau Toba Sebelah Selatan : Tapanuli Utara Sebelah Barat : Kec. Pakpahan

Sebelah Timur : Laguboti

Luas wilayah mencapai 91,05 km2 dan tersebar di 33 desa. Ketersediaan lahan di kecamatan Balige ada seluas 9.105 Ha dan dimanfaatkan untuk lahan sawah sebanyak 2.924 Ha dan sisanya merupakan lahan kering, lokasi bangunan/perumahan dan lainnya.

Kecamatan Balige beribukota Napitupulu Bagasan yang terdiri dari 33 desa, dimana 2 desa masih merupakan desa swadaya, 27 desa swakarya dan 4 desa sudah berhasil swasembada. 4 desa yang telah berhasil swasembada antara lain desa

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

Sangkar Nihuta, Pardede Onan, Napitupulu Bagasan,dan Desa Balige III. Desa dikecamatan ini dibagi atas 93 dusun dan 31 lingkungan.

Tabel 4.1

Luas Wilayah dan Rasio terhadap luas kecamatan Desa / Kelurahan 2007

No Desa / Kelurahan Luas Wilayah (km2)

1 Aek Bolon Julu 5,33

2 Aek Bolon Jae 3,16

3 Siboruon 5,39 4 Hutagaol 10,32 5 Bonan Dolok II 3,75 6 Hutanamora 13,67 7 Hutadame 3,68 8 Bonan Dolok I 3,80

9 Bonan Dolok III 3,39

10 Sibuntuon 2,66

11 Lumban Gorat 0,81

12 Sianipar Sihail-hail 2,85

13 Silalahi Pagar Batu 6,14

14 Hinalang Bagasan 2,04 15 Sangkar Nihuta 0,93 16 Pardede Onan 0,72 17 Napitupulu Bagasan 0,48 18 Balige III 0,69 19 Balige II 0,61 20 Paindoan 1,03 21 Parsuratan 0,64 22 Huta Bulu 1,15

23 Saribu Raja Janji Maria 0,85

24 Baruara 3,29

25 Matio 2,38

26 Lumban Pea 3,39

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009 28 Sibola Hotang 1,44 29 Lumban Bulbul 0,71 30 Balige I 0,45 31 Lumban Dolok 0,63 32 Longat 1,05 33 Lumban Silintong 1,74 Jumlah 91,05 (Sumber: BPS Medan) 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank tertua di Indonesia yang merupakan milik negara dan mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada tanggal 16 Desember 1895 Raden Wiriaatmadja dan kawan-kawan mendirikan “De Poerwokerto Hu-en Spaarbank der Indlandsche Hoofden (Bank Priyayi Purwokerto)”. Kemudian tahun 1896 seorang Asisten Residen Poerwokerto mendirikan “De Poerwoketose Hulp Spaaren Lanbouwcredietbank” sebagai kelanjutan dari “De Poerwokerto Hu-en Spaarbank der Indlandsche Hoofden”, (Suyatno,2001).

Pada zaman tersebut dunia perbankan sudah bersaing satu sama lain untuk mencari nasabah. Selain dari Bank Priyayi Powerwokerto juga terdapat De Javasche Bank yang beroperasi sebagai bank komersil. Pada tahun 1898 didirikan Volksbanken atau yang lebih dikenal dengan Bank Rakyat yang didirikan atas bantuan Hindia Belanda, ketika Bank Rakyat mengalami kesulitan, pemerintah Hindia Belanda turut campur dalam menanganinya yaitu dengan dididrikannya Dienst der Volkscredietewesen (Dinas Perkreditan Rakyat).

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha perbankan, pada tahun 1912 pemerintah Hindia Belanda mendirikan Centrale Kas dibawah naungan Departemen Dalam Negeri yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi Dients der Volkscredietewesen. Pendirian Centrale Kas ini tidak juga membawa perubahan pada usaha perbankan, hal ini karena terjadi resesi dunia pada tahun 1929 sampai 1932 dan akibatnya Volkscredietewesen tidak dapat berjalan dengan baik. Akhirnya Centrale Kas dibubarkan. Bersamaan dengan itu didirikanlah Algemene Volkscrediet Bank pada tahun 1934.

Setelah Jepang masuk pada tahun 1942 Algemene Volkscrediet Bank diganti namanya menjadi Syoomin Ginko (Bank Rakyat) dan pada tanggal 22 Maret 1946 melalui Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Bank Rakyat tidak mau bekerja sama dengan Belanda. Setelah perjanjian Royem Royen Bank Rakyat diaktifkan kembali. Pada tanggal 21 April 1951 Bank Rakyat ditetapkan menjadi Bank menengah (Ibid).

Pada bulan Agustus 1965 semua bank milik pemerintah dilebur menjadi satu dan diberi nama Bank Negara Indonesia, dimana Bank Rakyat Indonesia masuk kedalam Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1982 Dewan Direksi membentuk tim tentang sejarah Bank Rakyat Indonesia dan menetapkan melalui Surat Keputusan Direksi BRI NOKED: 67/DIR/12/1982 tentabg berdirinya Bank Rakyat Indonesia dan menetapkan bahwa pada tanggal 16 Desember 1985 sebagai hari lahirnya Bank Rakyat Indonesia.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

Bank Rakyat Indonesia berkembang menjadi bank devisa sejak tahun 1957 dan berubah status menjadi perseroan sejak tanggal 1 Juli 1992 dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sejak tahun 2003 Bank BRI telah melakukan penawaran dan penjualan sahamnya kepada masyarakat dan telah berubah statusnya menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk a. Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah (customer is a king).

b. Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang perkembangan ekonomi masyarakat.

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profersional dengan semangat kerja BRI yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah. Keteladanan dan penghargaan terhadap SDM.

3. Melaksanakan praktek Good Corporate Governance secara

berkesinambungan.

4. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

4.1.4 Jati diri PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk a. Semboyan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

“Swadharma Bhakti Nagara” artinya berbakti kepada negara sesuai dengan kewajiban yang dipikul. Bank BRI memiliki tanggung jawab terhadap kepercayaan masyarakat.

b. Motto PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

“Terpercaya, kokoh dan bersahabat” artinya menjadi yang terpercaya ditengah-tengah riak gelombang dan kemajuan zaman. Bank BRI senantiasa fitrah perjuangannya yang diwariskan sejak masa revolusi.

c. Dua Pilar Budaya Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1. Bank BRI adalah Bank Umum Milik Negara berstatus Perusahaan

Perseroan (Persero).

2. Bank BRI berorientasi kepada pasar dan perkembangan masyarakat.

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Struktur organisasi BRI cabang Balige adalah berbentuk garis, dimana setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada seorang atasan saja. Tiap-tiap bagian terpisah antara satu dengan yang lainnya berdasarkan fungsi dan tugasnya.

Susunan dan struktur organisasi ini adalah tingkatan dari berbagai bagian agar dapat menghindari timbulnya protaksi dalam lembaga-lembaga tersebut. Struktur

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

organisasi tersebut merupakan tujuan dari badan usaha untuk membantu berhasilnya organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.

Adapun mengenai tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi dijelaskan antara lain:

1. Pimpinan Cabang

a. Memimpin kantor cabang sesuai tugas pokoknya yand diterima dan ditetapkan serta membina kantor dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

b. Mewakili dan menandatangani untuk masing-masing dan atas nama bank guna menyelenggarakan urusan kantor cabang dengan melakukan tindakan sebagaiman dimaksud dalam surat direksi

c. Mengambil keputusan dalam batas wewenangnya serta menentukan dan mengatur operasional kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan pelaksanaan kantor wilayah

d. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan nama sub unit organisasi bank dan instansi lainnya sesuai dengan tugas pokok cabang dalam batas-batas wewenang yang dimilikinya

e. Melaksanakan internal kontrol terhadap seluruh kegiatan operasional pada kantor cabang BRI unit

Selain tugas tersebut diatas, pimpinan cabang mempunyai tugas sebagai berikut:

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

• Menyusun program usaha bank sesuai dengan kebijaksanaan kanwil/direksi

• Melaksanakan usaha bank pada umumnya dengan memberikan kredit,

menerima dana, menarik dana, memberikan jasa-jasa bank kepada pemerintah dan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan.

• Menyelenggarakan pengurusan kas

• Membina dan memelihara personil agar dapat digunakan semaksimal

mungkin

2. Marketing and Lending Officer

a. Menjalankan, merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi aktivitas bisnis kantor cabang (kredit, pengerahan dana, dan produk jasa bank lainnya)

b.Membina, mengarahkan, dan mengkoordinir pelaksanaan kerja setiap anggota

c. Membina secara aktif dan proporsional serta hubungan social dengan nasabah dan instansi lainnya

d.Mencari dan menetapkan pasar sasaran dan batas resiko untuk kantor cabang dengan petunjuk teknis perbankan

3. Operational Manager

a. Menerima nasabah dalam menyampaikan pelksanaan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh operasional officer

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

b.Memberikan perubahan dalam meningkatkan kepuasan pada nasabah dalam bidang pelayanan perbankan

c. Memberikan persetujuan dalam hal pemberian pelayanan tambahan kas di kantor cabang

d.Melaksanakan pengawasan di bidang pelayanan administaratif kredit, pembukuan dan pelayanan intern

e. Membina, mengkoordinir pekerjaandi bidang operasional agar dapat berjalan dengan lancer

4. Senior Account Officer

a. Memberi pengarahan kepada nasabah tentang bagaimana membuat rencana dan anggaran kerja

b.Mengadakan pemeriksaan untuk pembinaan/pengawasan terhadap nasabah c. Setiap bulan mengadakan evaluasi terhadap realisasi anggaran dan

menyampaikan kepada Pimpinan Cabang

d.Memberikan pelayanan kepada nasabah atau calon nasabah yang hendaka mengajukan kredit

e. Melaksanakan pemberian kredit, analisa warkat-warkat keuangan dan tata keuangan lainnya

f. Mengadakan hubungan baik dengan pihak ketiga baik pemerintah maupun swasta dalam hubungan pengumpulan dan penyerahan dana

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

5. Tenaga Teknis Administartif Usaha Lain

a. Membimbing petugas KUD dalam menyajikan berkas permohonnan kredit usaha tani

b.Membimbing petugas KUD dan menatausahakan kredit usaha tani

6. Kredit Administrasi Officer

a. Menjamin jalannya kebijaksanaan prosedur perkreditan dan prosedur baru b.Menjamin bahwa kantor cabang telah mengetahui kebijaksanaan prosedur

kredit baru

c. Menjamin pemilihan dan kebijaksanaan serta prosedur kredit d.Menjamin laporan yang cermat dan portofolio kantor cabang

7. Unit Desa Officer

Yaitu memberi perhitungan dan pembinaan kerja BRI Unit Desa dalam mengembangkan kegiatan sesuai dengan kebijaksanaan kredit.

8. Accounting Officer

a. Mengelola dan meng koordinir seluruh kegiatan dan proses akuntansi di kantor cabang untuk menjamin kelancaran operasional sehari-hari, keakuratan dan ketepatan waktu pembukuan serta laporan

b.Menjamin bahwa setiap transaksi telah dibikukan masing-masing sebesar buku pada waktunya

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

c. Memantau bahwa laporan-laporan yang harus dibuat setelh benar-benar dikirim pada waktu dan alamatnya

d.Menjamin tingkat keamanan dan kekuatan sistem catatan akuntasi kantor cabang

e. Menjamin bahwa setiap transaksi telah di-review proses akhir jadi

9. Operation Officer

a. Menyelenggarakan pelayanan nasabah dalam melakukan penyetoran,

pengambilan, dan pembukaan rekening

b.Menyelenggarakan pembukuan atas transaksi yang telah terjadi berdasarkan bukti-bukti pembukuan serta menyusun laporan

c. Memeriksa bukti-bukti pembukuan atas transaksi yang telah terjadi dengan rekening masing-masing

10.Unit Bisnis Manager

a. Melaksanakan dan memonitor perkembangan bisnis di masing-masing unit

b.Melakukan/melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan bisnis dan

operational di BRI Unit

c. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan cabang terhadap kondisi usaha di BRI Unit

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009 11.Seksi-Seksi

a. Seksi Pengawasan/Pemberian Kredit

Dalam seksi ini terdiri dari petugas administrasi kredit dan sebagai pengawasan dari semua lalu lintas kerdit yang bertanggung jawab kepada Kredit Officer dalam pelaksanaan administrasi kredit.

b. Seksi Kebijaksanaan dan Prosedur Kredit

Seksi ini dikepalai oleh seorang Kepala Seksi untuk fungsi pemeliharaan dan perbaikan terhadap prosedur serta pelaksanaannya.

c. Seksi Portofolio

Seksi ini terdiri dari petugas administrasi yang bertugas untuk memelihara dan pelayanan informasi kredit dan jasa yang ada kaitannya dengan pelaksanaan penghapusan pinjaman.

d. Seksi Keuangan

Seksi ini dikepalai oleh seorang yang bertugas untuk pemeliharaan dan perbaikan terhadap prosedur kredit dan pelaksanaannya.

e. Seksi Pelayanan dan Jasa Bank

Seksi ini bertugas untuk melaksanakan pelayanan jasa simpanan dan jasa pengiriman uang serta pelayanan Tabanas.

f. Seksi Pelayanan Kredit

Seksi ini merealisir kredit dan rekening koran serta bunga pinjaman. g. Seksi Unit Desa

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

Seksi ini terdiri dari petugas administrasi dan sebagai pengawas dari semua unit desa yang dibawahi oleh kantor cabang yang bertanggung jawab pada Unit Desa Officer.

h. Seksi Rumah Tangga

Seksi ini dikepalai seksi yang bertanggung jawab langsung pada Operatio Manager.

i. Sekretaris

Menata usahakan surat-surat keluar dan masuk, begitu juga pengarsipan surat serta dokumen yang sewaktu-waktu dapat disediakan segera.

j. Personalia

Personalia bertugas mengadminstrasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaian seperti:

• Membuat daftar, catatan atau jumlah pegawai

• Mengurus bidang kepegawaian, seperti cuti pegawai, cuti hamil, yang berhubungan dengan kepegawaian serta membuat teguran via pimpinan terhadap pegawai

• Mengadministrasikan isi laporan-laporan di atas kanwil dalam bahan pertimbangan untuk mengambil tindakan selanjutnya

k. Logistik

Bertugas mengadministrasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan aktiva tetap seperti mesin-mesin kendaraan bermotor. Semua barang-barang

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

investasi di bawah pengawasan domestik serta bertanggung jawab di dalam pemeliharaan maupun perbaikan dan juga melaporkan kepada direksi atas hal-hal yang dianggap perlu.

l. Supir/PramubaktiPenjaga Malam

• Supir bertugas mengemudi dan memelihara mabil yang dibawahinya dan menjalankan mobil sesuai dengan perintah pimpinan

• Pramubakti bertugas sesuai dengan tugasnya yang terdiri dari kebersihan lingkungan dan memelihara rumah dinas

• Satpam bertugas untuk keamanan kantor

4.1.6 Produk Dan Jasa BRI

Produk yang ditawarkan BRI yaitu:

1. Simpedes

Simpedes merupakan simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan yang dilayani oleh BRI unit, yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi serta jumlah pengambilan yang tidak dibatasi selama saldo mencukupi.

2. Simaskot

Simaskot adalah simpanan masyarakat perkotaan dimana pelaksanaan simaskot yang tergolong dalam kelompok tabungan yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat selama saldonya mencukupi.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009 3. Britama

Britama merupakan salah satu jenis tabungan yang hanya tersedia dikantor cabang pembantu baik yang sudah on-line maupun yang belum. Britama merupakan produk unggulan BRI dimana pengambilan dapat dilakukan pada BRI diseluruh Indonesia yang melayani Britama.

4. Deposito BRI

Deposito yang ditawarkan oleh BRI yang merupakan simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh BRI yang penarikannya hanya dapat dilakukan apabila sudah jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

5. Giro BRI

Giro BRI adalah simpanan pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Jasa yang ditawarkan oleh BRI, yaitu:

1. Penerimaan Uang / Transfer

Transfer adalah kegiatan untuk melayani permintaan pengiriman uang yang dilakukan melalui bank, atas permintaan nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang ketempat lain baik pada bank sama ataupun pada bank lainnya.

2. Inkaso

Inkaso merupakan permintaan nasabah kepada BRI (Bank Penarik) untuk menagihkan pembayaran warkat yang dimilikinya kepada Bank Lain (Bank Tertarik) yang berdomisili diluar wilayah kliringnya.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009 3. Kliring

Secara Teknis operasional, pelaksanaan kliring tetap dilakukan di kantor Cabang BRI.

4. Money Changer

Dalam hal ini BRI Cabang Balige hanya melayani tranksaksi Money Changer yang meliputi jual beli Uang Kertas Asing (KUA) dan pembelian atau pengambilan traveller’s cheque (TC).

5. Penerimaan Setoran Titipan (Payment Point)

1. Penerimaan Setoran Pajak (PBB) 2. Penerimaan Setoran PLN dan Telkom

3. Pelayanan Setoran Surat Izin Mengemudi (SIM)

4.1.7 Perkembangan Teknologi di BRI

Penggunaan mesin pembukuan di BRI dimulai sejak tiga dasawarsa silam ketika tahun 1976 Kanca BRI menggunakan Hardware Ovliveti dan BCS, sedangkan untuk konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil menggunakan IBMMF untuk aplikasi neraca. Dalam periode 1985 hingga 1988 operasional Kanca BRI dengan aplikasi induk OLBS menggunakan perangkat keras Wang dan Philips.

Adapun aplikasi BULOG yang diciptakan sesuai dengan namanya diciptakan khusus untuk melayani instansi ini, saat itu telah ada dengan menggunakan PC. Dalam periode itu, aplikasi untuk konsolidasi data di kanpus dan kanwil disamping

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

neraca juga dilengkapi dengan RAK, gaji yang menggunakan PC serta PKK dengan H/W Philips.

Khusus untuk BRI unit yang dari awalnya mencatat pembukuan secara manual sejak 1987 mulai menggunakan komputer, yaitu menggunakan Sistem Teller Unit (STU) yang masih kita kenal hingga saat ini. Sejak saat itu dalam rangka pelayanan di kanca muncul beragam aplikasi yang lebih baik lagi.

Adapun aplikasi SDM/LOG yang juga menggunakan PC digunakan di kanpus dan kanwil dalam rangka pengembangan informasi sejak tahun 1994. Automated Teller Machine (ATM) yang didomestikkan menjadi Anjungan Tunai Mandiri itu, juga Transaksi Antar Cabang (TAC) dan siskohat adalah aplikasi-aplikasi untuk operasional kanca yang digunakan sejak tahun 1995.

Bank sebesar BRI tentu harus tampil dengan tidak gagap teknologi. Adanya Information Technologi (IT) Plan adalah salah satu cerminan akan hal itu. Citra ini dipertegas ketika pada 1997 Bank BRI menyusun IT-Plan dan setahun kemudian mengimplementasikannya. Seleksi software pun dilakukan pada tahun 1999 dengan tidak lanjut pengembangan silverlake Integrated dilanjutkan dengan pengenalan BRINETS.

Bank Rakyat Indonesia yang masih berstatus PT (Persero) saat ini melayani nasabahnya dengan tiga jenis sistem operasional yaitu:

1. OLSIB

Sistem operasional ini hanya digunakan untuk Kantor Cabang dan cabang Pembantu.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

2. STU

Sistem operasional ini digunakan hanya pada BRI unit.

3. BRINETS

Sedangkan sistem ini secara bertahap akan menggantikan kedua sistem yang disebut terdahulu. Komposisi penggunaan OLSIB BRINETS dan STU serta dukungan infastruktur dalam rangka pelayanan nasabah BRI.

4.1.8 Operational BRI Cabang Balige

Aktivitas BRI Cabang Balige akan mengumpulkan dana simpanan bank dalam bentuk tabungan, deposito, giro, maupun bentuk lainnya. Bank juga memberikan pinjaman dalam kredit kepada masyarakat.

Sesuai dengan instruksi Presiden No. 28 tahun 1968 gerakan deposito usaha perbankan yang dilakukan oleh BRI Cabang Balige sebagai berikut:

1. Operational Pasif

Yaitu bank menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Deposito Berjangka, Tabanas, Simpedes, Tabungan Pegawai, ONH, Deposito Berjangka On Call, Deposito Multi Guna, Simaskot.

2. Operational Aktif

Yaitu bank menyalurkan dana yang dihimpun/disimpan berupa kredit rekening Koran, pinjaman kepada masyarakat.

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009.

USU Repository © 2009

3. Menyediakan jasa dalam negeri untuk kelancaran lalu lintas keuangan daerah, misalnya kiriman uang wesel inkaso dan jaminan bank serta dasar bank lain yaitu serta bank koperasi.

4. Menyediakan service/pelayanan pada nasabah baru maupun pada nasabah yang lama.

Dokumen terkait