• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Defenisi Operasional

Menurut Jogiyanto (2004 : 62), “ Defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasonalisasikan di dalam riset “.

Berikut adalah tabel yang menyajikan tentang konsep dan operasionalisasi dari variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun variabel dependen.

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Tingkat Perputaran Piutang (ARTO) Pengukuran aktivitas dari piutang

perusahaan

ARTO = Net Credit Sales Average Receivables Rasio Profitabilitas (ROA) Return On Assets Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang

dimiliki

ROA = Earning Before Interest & Tax Total Assets

Rasio

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis assosiatif /hubungan (korelasi) yaitu analisis statistik regresi linear sederhana dan diuji dengan t-test atau uji-t. Menurut Sugiyono (2004 :149) “ Analisa regresi digunakan untuk memprediksi bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan

nilainya”. Variabel bebas atau variabel independen adalah tingkat perputaran piutang (Receivable Turn Over) dan profitabilitas merupakan variabel dependen.

Dengan demikian dapat dirumuskan persamaan regresinya sebagai berikut :

Y = a + bx + e

Keterangan :Y = Profitabilitas Perusahaan a = Konstanta

x = Tingkat Perputaran Piutang b = Koefisien Regresi

e = Variabel Pengganggu Persamaan ini akan diuji dengan :

a. Uji Normalitas

b. Uji “ t “, untuk menguji apakah Ho : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Pengujian model regresi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program SPSS Release 15.

Langkah-Langkah Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria tertentu dalam pemilihan sampel yaitu : sampel yang dipakai merupakan data laporan keuangan secara bulanan, baik dari laporan laba rugi maupun neraca. Data sampel yang dipakai sebanyak 36 sampel dari laporan keuangan selama tiga tahun dari tahun

2005-Sebelum pengujian perlu dilakukan :

1. Menghitung tingkat perputaran piutang dan menghitung rasio profitabilitas sesuai dengan rumus yang sudah dibahas sebelumnya dan sesuai dengan periode yang ditetapkan.

2. Merumuskan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik dimana :

Ho : bi = Tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Ha : bi = Tingkat perputaran piutang berpengaruh

3. Menentukan tingkat signifikansi α = 5 %

4. Sebelum melakukan pengujian dengan uji T, terlebih dahulu dilakukan uji Normalitas. Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi atau penyebaran data-data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Apabila hasil pengujian menunjukkan datanya berdistribusi normal maka akan digunakan statistik parametrik dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya, apabila data tidak berdistribusi normal maka akan dilanjutkan dngan transformasi data. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan alat uji Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan normal jika nilai Asymptotic Significantnya diatas 0,05 (Asymp > 0,05). Data dikatakan tidak normal jika nilai Asymptoticnya dibawah 0,05 (Asymp < 0,05).

5. Apabila hasil uji normalitas menunjukkan bahwa distribusi data normal, maka dilanjutkan dengan uji statistik parametrik yaitu uji regresi. Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh X secara parsial terhadap Y dengan t-test (uji-t). t-test digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial setiap variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Nilai T-Test ini dihitung

dengan komputer program SPSS versi 13. Bila present value > α, berarti Ho diterima, yang artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap Variabel Y-hipotesis tidak mendukung dan sebaliknya.

6. Bila Ha diterima yang berarti adanya pengaruh variabel X terhadap Variabel Y, maka dari hasil present value tersebut dapat diketahui tingkat kekuatan pengaruh variabel X (tingkat perputaran piutang) terhadap variabel Y (profitabilitas) yaitu dengan membandingkan nilai present value dengan interval koefisien tingkat kekuatan hubungan (dalam tabel) sehingga bisa diketahui apakah hubungan tersebut sangat rendah, rendah, sedang, kuat, atau sangat kuat.

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan Pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan, Jalan Glugur No 31-32, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2008 sampai dengan bulan Juni 2008.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan a. Sejarah Ringkas Perusahaan

PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS) merupakan salah satu perusahaan di lingkungan PT Petrokimia Gresik Group yang dimiliki oleh yayasan Petrokimia Gresik dan Koperasi karyawan keluarga besar Petrokimia Gresik. Perusahaan ini bergerak pada bidang perdagangan, penyaluran produk PT Petrokimia Gresik Group yaitu berupa pupuk dan bahan-bahan kimia, pestisida, barang teknik, transportasi dan perdagangan umum, serta pembinaan usaha kecil dan koperasi. PT GCS didirikan pada tanggal 03 April 1972 yang dituangkan pada Akte Pendirian No.2 oleh notaris Sugijanto, S.H yang berkedudukan di Surabaya.

Pada saat dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No.22 tanggal 17 November 1972, perusahaan ini masih menggunakan nama “ PT Petrokimia

Trading Coy” atau disingkat “ PT Petrad ” yang berkedudukan di Gresik, sedangkan kantor cabang dan perwakilannya tersebar di daerah lain dan salah satunya berada di kota Medan. Sesuai dengan akte notaries Sugijanto, S.H No.15 Juni 1972 dan diperkuat dengan penetapan menteri kehakiman RI Nomor J.A.5/149/16, nama PT Petrad diubah menjadi PT Gresik Chemcal and Supplies.

Kemudian sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 24 November 1994, PT GCS digabung dengan PT Petro Aneka Usaha (PT PAU), yaitu salah satu anak perusahaan lain dari yayasan Petrokimia Gresik dan namanya tetap PT Gresik Chamical and Supplies. Selanjutnya sesuai dengan Instuksi Presiden RI serta surat edaran Pembantu Gubernur Jawa Timur, perihal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka sejak tanggal 01 Januari 1996 PT Gresik Chamical and Supplies diubah namanya menjadi PT Gresik Cipta Sejahtera dengan tetap menggunakan singkatan maupun logo PT GCS.

PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan didirikan sebagai kantor cabang pada tahun 1978. PT GCS cabang Medan berlokasi di Jalan Glugur N0. 31-32 Medan dan memiliki wilayah pemasaran komoditi untuk Sumatera Utara dan sekitarnya.

b. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi (desain organisasi) dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur

orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu struktur organisasi akan tergambar arus wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam organisasi mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai kepada tingkat yang paling rendah. Struktur organisasi dari PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Struktur Organisasi PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan

Kepala Cabang Anggota Anggota Pembiayaan Umum/SDM Seksi SDM/Keuangan Kepala Bagian Saprotan Seksi Pemasaran Angkutan Seksi Angkutan Kepala Bagian Non Saprotan Penagihan Anggaran/Paja Pembukuan

Gambar 4. 1

Sumber : PT GCS Cabang Medan

Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal serta memungkinkan para pekerja untuk saling berkoordinasi dalam hubungannya dengan lingkungan pekerjaan. Selain itu, struktur organisasi juga merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan perusahaan serta digunakan untuk tujuan pengawasan oleh perusahaan.

Untuk menunjukkan kelancaran operasional, maka perusahaan harus membangun suatu struktur oganisasi yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan memilih struktur organisasi lini dan staf. Setiap bagian dalam perusahaan dikelompokkan atas dasar tugas dan lini produk yang menjadi tanggung jawab mereka. Struktur organisasi yang dipilih perusahaan cukup sederhana, dimana hanya terdapat tiga bagian dalam perusahaan yaitu Sie SDM & Keuangan, Staf Pemasaran, dan pengelola gudang.

Selain itu, perusahaan juga menganut sistem desentralisasi dimana setiap kegiatan perusahaan dilaksanakan sepenuhnya oleh karyawan namun tetap diketahui dan diawasi oleh kepala cabang atau kepala bagian.

demikian, setiap organisasi akan mengerti apa yang menjadi tugas dan tangung jawabnya.

Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab untuk pelaksanaan organisasi tersebut :

1. Kepala Cabang

a. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasional perusahaan. b. Bertanggung jawab terhadap pengendalian biaya perusahaan c. Bertanggung jawab terhadap omset penjualan pada perusahaan. d. Meneliti status kredit konsumen

2. Seksi Pemasaran

a. Mengkoordinir penjualan pupuk subsidi dan non subsidi b. Mengkoordinir penjualan Amonia dan Asam Sulfat c. Menandatangani DO pupuk non subsidi

3. Angkutan

a. Mengangkat NH3 dari PT PIM Lhokseumawe ke Fill. Sta Belawan

b. Mengantar karyawan/karyawati melaksanakan perjalanan dinas di dalam dan luar kota

c. Mengangkut Amonia dan pestisida ke pelanggan

d. Mengangkut H2SO4 dari PT UTAKI ke PT PIM Lhokseumawe 4. SDM/Keuangan

a. Memaraf Kas Bank

d. Membuat laporan anggaran

e. Memeriksa RIT dan lembur karyawan f. Membuat anggaran tahunan

g. Memeriksa jurnal

h. Menjawab surat yang berhubungan dengan keuangan

c. Aktivitas Perusahaan

PT GCS Cabang Medan adalah salah satu cabang PT GCS yang bergerrak dibidang perdagangan. Dalam menjalankan usahanya PT GCS mempunyai kegiatan :

 Melakukan kegiatan distribusi produk PT Petrokimia Gresik dan produsen

pupuk/bahan kimia lain yang meliputi:

a. Pupuk Urea, ZA, SP 36, Phonska, KCl, Fosfat, Amphos, DAP dan Rock Phospat

b. Bahan Kimia : Asam Sulfat, Amoniak, Oksigen (gas dan cair), Karbon Dioksida cair, Nitrogen dan lain-lain

 Memasok barang-barang kimia dan teknik kebutuhan pabrik dan bahan baku

industri lainnya.

 Penyediaan sarana angkutan baik untuk kepentingan sendiri maupun umum

dengan berbagai jenis dan kapasitas kendaraan.

dua cara yaitu penjualan secara tunai dan kredit, maka prosedur yang diterapkan oleh perusahaan juga berbeda. Prosedur yang diterapkan dalam penjualan secara tunai yaitu :

a. Langganan (pembeli) memesan melalui telepon atau datang langsung untuk membeli barang dengan mengisi order pembelian.

b. Order pembelian yang telah disetujui diserahkan ke gudang untuk memeriksa apakah barang yang dipesan tersedia di gudang.

c. Bagian penjualan akan menerbitkan faktur penjualan tunai yang terdiri dari lima rangkap, lembar pertama untuk rekanan, kedua untuk keuangan, ketiga untuk komputer/pembukuan, keempat untuk pemasaran, dan kelima sebagai arsip.

d. Bagian keuangan menerima pembayaran dari pembeli dan memberi tanda pelunasan pada faktur penjualan tunai. Bagian keuangan selanjutnya akan menyetorkan uang kas tersebut ke Bank.

e. Bagian penjualan akan menerbitka delivery Order yang terdiri dari tiga rangkap, lembar pertama dibawa oleh bagian pengiriman ke gudang, lembar kedua diserahkan kepada konsumen, dan lembar ketiga sebagai pertinggal pada bagian penjualan.

f. Delivery Order kemudian dibawa oleh bagian pengangkutan ke gudang untuk meminta barang-barang yang akan dikirimkan ke konsumen.

g. Bagian akuntansi mencatat transaksi penjualan

Sedangkan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan penjualan secara kredit adalah sebagai berikut :

a. Pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli yang berisi antara lain : cara pembayaran, jatuh tempo, jaminan, dan ketentuan-ketentuan lain yang menyangkut pembelian kredit.

b. Bagian penjualan akan menerbitkan faktur penjualan kredit, Delivery Order yang akan dibawa oleh pengangkutan ke gudang.

c. Bagian gudang akan mempersiapkan barang sesuai informasi yang tercantum dalam Delivery Order.

d. Bagian pengiriman mengirimkan produk tersebut kepada konsumen.

e. Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan piutang sesuai dengan tembusan faktur penjualan.

f. Bagian keuangan/pembukuan akan melakukan penagihan utang debitur jika sudah jatuh tempo berdasarkan bukti faktur penjualan kredit yang belum distempel lunas dan surat pengantar barang.

2. Laporan Keuangan PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan

Laporan Keuangan PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan disusun secara rutin tiap bulan. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba rugi, dan arus kas ini dibuat setiap tanggal 25 untuk setiap bulannya. Oleh karena itu, perusahaan sudah melakukan tutup buku pada tanggal tersebut. Karena perusahaan ini merupakan salah satu cabang, maka PT GCS cabang Medan harus melaporkan laporan keuangan bulanannya kepada pusat.

Berikut ini adalah tabel yang berisi data dari variabel penelitian yaitu rasio account receivables turnover (ARTO) yang dicari dengan membagikan penjualan kredit bersih (Net Credit Sales) dengan rata-rata piutang (Average Account Receivables dan Return On Assets (ROA) selama 3 tahun (2005-2007).

Tabel 4.1

Data Variabel Penelitian Tahun 2005

NO Bulan ARTO ROA

1 Januari 0,22 0,03 2 Februari 0,45 0,02 3 Maret 0,60 0,02 4 April 0,50 0,03 5 Mei 0,20 0,02 6 Juni 0,26 0,03 7 Juli 0,42 0,04 8 Agustus 0,37 0,03 9 September 0,49 0,03 10 Oktober 0,51 0,02 11 November 0,42 0,03 12 Desember 0,50 0,03

Sumber : PT GCS Cabang Medan

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2005 nilai ARTO tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 0,60 sementara nilai ARTO terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 0,20. ROA tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 0,04 sementara selama 4 bulan yaitu Februari, Maret, Mei dan Oktober ROA memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 0,02.

Tabel 4.2

Data Variabel Penelitian Tahun 2006

NO Bulan ARTO ROA

1 Januari 0,22 0,02 2 Februari 0,14 0,02 3 Maret 0,26 0,02 4 April 0,28 0,02 5 Mei 0,31 0,02 6 Juni 0,47 0,03 7 Juli 0,28 0,04 8 Agustus 0,17 0,02 9 September 0,19 0,05 10 Oktober 0,60 0,06 11 November 0,14 0,07 12 Desember 0,22 0,07

Sumber : PT GCS Cabang Medan

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai ARTO tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 0,60 sedangkan nilai ARTO terendah terjadi pada bulan Februari dan November. Nilai ROA tertinggi terjadi pada bulan November dan Desember sebesar 0,07.

Tabel 4.3

Data Variabel Penelitian Tahun 2007

NO Bulan ARTO ROA

1 Januari 0,15 0,04 2 Februari 0,14 0,02 3 Maret 0,21 0,03 4 April 0,18 0,06 5 Mei 0,21 0,03 6 Juni 0,30 0,02 7 Juli 0,27 0,02 8 Agustus 0,29 0,02 9 September 0,45 0,02 10 Oktober 0,19 0,02 11 November 0,32 0,02 12 Desember 0,19 0,03

Sumber : PT GCS Cabang Medan

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 nilai ARTO tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 0,45 sedangkan nilai terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 0,14. ROA memiliki nilai yang sama untuk beberapa bulan dan nilai tertinggi terjadi pada bulan April.

1. Statistik Deskriptif

Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis yang dilakukan pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.

Adapun tujuan dari metode penelitian deskriptif ini yaitu untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset terdahulu dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala atau mengambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik distribusinya. Statistik ini menyediakan nilai frekuensi, pengukur tendensi pusat (measure of control tendency), disperse, dan pengukur-pengukur bentuk (measure of shape).

Sebelum melakukan pembahasan dari variabel independen terhadap variabel dependen, maka terlebih dahulu perlu menganalisis data penelitian yaitu tingkat perputaran piutang dan profitabilitas perusahaan. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

ARTO 36 ,47 ,14 ,60 ,3084 ,13790 ,019

ROA 36 ,05 ,02 ,07 ,0295 ,01394 ,000

Valid N

(listwise) 36

 Jumlah data (N) masing-masing pada variabel ARTO dan ROA adalah 36 data

dan semuanya dinyatakan valid. Ini berarti, tidak ada data yang tidak valid/hilang (missing).

 Nilai minimum atau nilai terendah dari data variabel ARTO adalah 0,14

sedangkan nilai minimum atau nilai terendah dari data variabel ROA adalah 0,02.

 Nilai maksimum atau nilai tertinggi dari data variabel ARTO adalah 0,60

sedangkan nilai maksimum atau nilai tertinggi dari data variabel ROA adalah 0,07.

 Rata-rata atau mean atau average adalah nilai total dibagi dengan jumlah

kejadiannya (frekuensi). Nilai rata-rata (mean) dari data variabel ARTO adalah 0,3084, sedangkan nilai rata-rata (mean) dari data variabel ROA adalah 0,0295.  Deviasi standar (standar deviation) mengukur rata-rata penyimpangan

masing-masing item data terhadap nilai yang diharapkannya (Jogiyanto :2005). Deviasi standar ini juga dapat disebut nilai simpangan baku. Deviasi standar dari variabel ARTO adalah 0,1379, sedangkan deviasi standar dari variabel ROA adalah 0,0295.

 Range (jarak) antara nilai maksimum dengan nilai minimum untuk variabel

ARTO adalah sebesar 0,019, sedangkan range untuk variabel ROA adalah sebesar 0.

Sebelum melakukan uji statistik, maka data yang diolah harus di-screening terlebih dahulu sebagai langkah awal. Salah satu asumsi penggunaan statistik parametrik adalah asumsi multivaraiate colinearity. Multivariate Colinearity merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel terdistribusi normal. Jika ini dipenuhi, maka nilai residual dari analisis juga berdistribusi normal dan independen yang artinya perbedaan antara nilai prediksi dan nilai skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetris di sekitar nilai mean sama dengan nol. Walaupun normalitas suatu variabel tidak diperlukan dalam analisis, akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Jika variabel tidak terdistribusi secara normal (menceng kekiri atau menceng ke kanan) maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan terlebih dahulu menentukan hipotesis pengujian yaitu :

H0 : Data terdistribusi secara normal Ha : Data tidak terdistribusi secara normal

Tabel 4.5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ARTO ROA N 36 36 Normal Parameters(a,b) Mean ,3084 ,0295 Std. Deviation ,13790 ,01394 Most Extreme Differences Absolute ,146 ,264 Positive ,146 ,264 Negative -,106 -,168 Kolmogorov-Smirnov Z ,878 1,583

Dari tabel diatas , dapat diketahui :

 Nilai K-S untuk variabel ARTO adalah 0,878 dengan probabilitas signifikan

Asymp. Sis (2-tailed) 0,425. Nilai tersebut jauh diatas α = 0,05 karena Asymp. Sig (2-tailed) > α/2 (0,025). Hal ini berarti bahwa variabel ARTO terdistribusi secara normal. H0 dterima

 Nilai K-S untuk variabel ROA adalah 1,583 dengan probabilitas signifikan

Asymp. Sis (2-tailed) 0,013. Nilai tersebut berada dibawah α = 0,05 karena Asymp. Sig (2-tailed) > α/2 (0,025). Hal ini berarti bahwa variabel ROA tidak terdistribusi secara normal. Dengan demikian, Ha diterima.

Untuk menguji apakah data grafik variabel RTO dan ROA memiliki distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggambarkan kurva histogramnya yaitu pada gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.2

Histogram

Dari hasil tampilan grafik histogram diatas dapat terlihat bahwa data tidak terdistribusi dengan normal dan menceng ke kiri (positive skewness).

Regression Standardized Residual

3 2 1 0 -1 -2 12.5  10.0  7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram

Dependent Variable: ROA

Mean =-2.78E-17 Std. Dev. =0.986 N =36 F R E Q U E N C y 

Gambar 4.3 Normal P-Plot Regression

Dari grafik Normal P-P plot Regression diatas dapat dilihat titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal yang menunjukkan data tidak terdistribusi dengan normal. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar menjadi normal. Oleh karena itu, kedua variabel ditransformasi dengan cara di-log-kan. Hasil pengolahan data setelah ditransformasikan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Expected Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Tabel 4.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LN_ARTO LN_ROA

Unstandardized Residual

N 36 36 36

Normal Parameters(a,b) Mean -1,2723 -3,6029 ,0000000

Std. Deviation ,44418 ,38205 ,37748775 Most Extreme Differences Absolute ,126 ,177 ,159 Positive ,106 ,177 ,159 Negative -,126 -,096 -,085 Kolmogorov-Smirnov Z ,758 1,062 ,954

Asymp. Sig. (2-tailed) ,613 ,209 ,322

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah kedua variabel yaitu ARTO dan ROA di transformasi, maka kedua variabel dan juga nilai residual berdistribusi normal dengan nilai 0,954 dan signifikansi 0,322 > 0,05. Dengan demikian maka Ho diterima yang berarti bahwa data terdistribusi dengan normal.

Hasil pengujian normalitas dengan Histogram dan Normal P-Plot Regression Standardized Residual ini juga dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.4 Histogram

Histogram pada gambar diatas menggambarkan data berdistribusi normal dan berbentuk simetris karena tidak menceng kekanan atau kekiri.

Regression Standardized Residual

3 2 1 0 -1 -2 Frequency 10 8 6 4 2 0 Histogram

Dependent Variable: LN_ROA

Mean =1.53E-15 Std. Dev. =0.986

Gambar 4.5

Normal P-P Plot Regression Standardized Residual

Grafik Normal P-P Plot Regression Standardized Residual diatas memperlihatkan titik-titik menyebar berhimpitan disekitar diagonal dan ini menunjukkan data dalam model regresi berdistribusi normal.

Observed Cum Prob

1.0  0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Expected Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

3. Uji Parametrik

Dalam analisis dependen, penelitian sering dihadapkan dengan analisis data yang ingin melihat hubungan antara variabel independen. Alat uji statistik yang cocok untuk masalah ini tergantung dari jumlah kategori dua, maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda t-test, sedangkan untuk variabel independen yang berkategori lebih dari dua digunakan analisis of variance (Anova). Dalam penelitian ini, variabel independen berkategori dua maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda t-test.

Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Tujuannya adalah membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain. Apakah kedua grup tersebut memliki nilai rata-rata yang sama ataukah memiliki nilai rata-rata yang tidak sama secara signifikan.

Untuk dapat melakukan pengujian parametrik maka distribusi data harus normal. Karena distribusi data Receivable Turn Over (RTO) dan Return On Asset (ROA) melalui beberapa pengujian di atas, maka pengujian dapat dilanjutkan dengan pengujian parametrik.

Analisa Korelasi

Koefisien korelasi (R) mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Jika nilai R= -1 maka disebut dengan linear sempurna negatif. Hal ini terjadi apabila atau kombinasi terletak tepat pada suatu garis lurus yang mempunyai kemiringan negatif. Nilai R=1 disebut dengan linear sempurna positif, yang terjadi apabila semua titik contoh terletak pada satu garis lurus dengan kemiringan positif. Nilai

koefisien korelasi yang mendekati 1- atau 1 menyatakan bahwa hubungan kedua variabel adalah kuat.atau korelasi kedua variabel tinggi. Akan tetapi, apabila R mendekati nol, hubungan kedua variabel sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali.

Sugiyono (2004 : 149) memberikan keakuratan kekuatan korelasi antara dua variabel dalam tabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Tabel 4. 8 Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 LNRTO(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: LNROA

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan adalah perubahan tingkat perputaran piutang dan ada variabel yang hilang. Variabel yang dipakai adalah single step (centre) dan bukan stepwise.

Dokumen terkait