UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PT GRESIK CIPTA SEJAHTERA CABANG
MEDAN
Oleh :
NAMA : SEPRINA RULETA SITANGGANG
NIM : 040503158
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
Adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2 Agustus 2008 Yang membuat Pernyataan
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas kasih dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “ Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas
Pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan “.
Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam
penelitian ini. Selain itu penelitian ini dilaksanakan dalam memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi pada Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si,Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi
dan sebagai dosen wali penulis dan Bapak Fahmi Nasution, SE,M.Acc,Ak
selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dra.Tapi Anda Sari Lubis,M.Si,Ak selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam
4. Ibu Dra.Salbiah M.Si,Ak selaku dosen pembanding I/penguji yang telah
memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Risanty,SE,M.Si,Ak selaku dosen pembanding II/penguji yang telah
memberikan bimbingan arahan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi .
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya
dosen-dosen Departemen Akuntansi yang telah mengajar dan membagikan
pengetahuan selama penulis menimba ilmu.
7. Bapak H. Jekti Wahono selaku Kepala Cabang dan Bapak Achmad Luthfie
selaku Kepala bagian Keuangan & SDM, dan kepada seluruh Staf Pegawai
PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan riset dan penyusunan
skripsi ini.
8. Orang tuaku yang tercinta Drs.M.Sitanggang dan T.Sitorus yang telah
membesarkan dan mendidik penulis, serta memberikan dukungan material
dan spiritual kepada penulis.
9. Kakak penulis Mei Lina Sitanggang, Abang Badia Hardiknas Sitanggang,
Amd, serta adik-adik penulis Christy Sagita Sitanggang dan Devi Airani
Sitanggang yang telah memotivasi dan memberikan suasana yang unik
kepada hidup penulis.
10.Sahabat-sahabatku di UKM KMK USU, teman-teman KTB Philadelpia
(K’Sri, Ageth dan Luga) yang selalu mendukung dalam doa dan perhatian,
11.Teman-teman pelayanan di Jalan Berdikari P3KS, Koordinasi Periode
2008/2009 (Julia, Nita, Nora, Nia, Hengky) dan mantan Koordinasi
Periode 2007/2008, serta seluruh alumni P3KS.
12.Seluruh teman-teman Akuntansi 2004 umumnya dan kepada Keket, Sabet,
Ira, Fransisca, Lia, Delvi, Wahyuningsih, Mia, Yuni, Endry, Dela, Tiur,
Maria, Vina, Septin khususnya, yang saling membagi dan saling
menguatkan khususnya di masa-masa akhir perkuliahan kita.
13.Semua sahabat dan orang-orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu
baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberi warna,
makna dan pelajaran serta motivasi dalam hidup penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis mengucapkan
semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, 2 Agustus 2008 Penulis
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Penelitian ini dilakukan pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk hubungan kausal (sebab akibat), terdiri dari dua variabel yaitu profitabilitas (ROA) sebagai variabel terikat dan tingkat perputaran piutang (ARTO) sebagai variabel bebas. Jenis data yang digunakan yaitu data primer berupa dan data sekunder. Teknik pengumpulan data ini adalah studi dokumentasi dan wawancara. Metode analisis yang dilakukan yaitu metode analisis regresi linear sederhana dan diuji dengan uji-T .
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil ini dapat dilihat pada R Square atau sebesar 0,024 yang berarti hanya 2,4% variasi dari perubahan ROA dapat dijelaskan oleh variasi perubahan ARTO, sedangkan sisanya 97,6 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan dan dari pengujian T-test yang menunjukkan signifikansi tingkat perputaran piutang berada diatas 0,05 yaitu 0,333 berarti RTO tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat keperayaan 95%.
ABSTRACT
The objective of this research is to proof the influence of account receivables turnover to profitability which measured with ROA. This research was held in PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
This research used quantitative approach and causal type, contains of two variables. They are profitability (ROA) as dependent variable and account receivables turn over as independent variable. Type of data used are primary and secondary data. Technical of collecting data by documentation and interview. The analyse method use is simple regression method and tested with t-test.
The result of this research shows that account receivables turn over (ARTO) have no significant influence to profitability (ROA), it shows from R Square 0,024, means that only 2,4% variance of ROA change can be explained by ARTO variance, however residual value 97,6% explained by another variances.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ……….. i
KATA PENGANTAR ……….... ii
ABSTRAK ……….. v
ABSTRACT ………... vi
DAFTAR ISI ……….. vii
DAFTAR TABEL ………. x
DAFTAR GAMBAR ………. xi
DAFTAR LAMPIRAN ………. xii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ………... 1
B.Batasan Masalah ……….. 4
C.Perumusan Masalah ………. 4
D.Tujuan Penelitian ………. 5
E. Manfaat Penelitian ………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Laporan Keuangan ……….. 6
1. Pengertian Laporan Keuangan ………. 6
2. Tujuan Laporan Keuangan ……… 7
B. Analisa Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan ……… 13
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan ………. 14
3. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan …………. 17
C. Piutang 1. Pengertian Piutang ………... 19
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi dalam piutang 19
3. Biaya Atas Piutang ……… 20
4. Variabel Penting Dalam Piutang ……… 22
5. Tingkat Perputaran Piutang ……… 22
D. Profitabilitas Perusahaan ……… 23
E. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas ………... 24
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu ……… 24
G. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ………. 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………... 26
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 26
C. Jenis Data ……….. 26
D. Identifikasi Dan Pengukuran Variabel Penelitian …………. 27
E. Teknik Pengumpulan Data ………... 27
G. Metode Analisis Data ……….. 29
H. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 31
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
a. Sejarah Ringkas Perusahaan ……… 32
b. Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 33
c. Aktivitas Perusahaan ……….. 37
2.Laporan Keuangan PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan 39
3.Data Variabel Penelitian ………... 39
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif ……….. 42
2. Uji Normalitas ………. 44
3. Uji Parametrik ……….. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……… 51
B. Saran ………. 51
DAFTAR PUSTAKA ……….. 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 25
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT GCS Medan 34
Gambar 4.2 Histogram 46
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Persentase Penjualan Kredit 3
Tabel 3.1 Variabel Penelitian 28
Tabel 4.1 Data Variabel Penelitian Tahun 2005 40
Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian Tahun 2006 41
Tabel 4.3 Data Variabel Penelitian Tahun 2007 42
Tabel 4.4 Decsiptive Statistics 43
Tabel 4.5 One Sample K-S Test 45
Tabel 4.7 Pedoman Kekuatan Koefisien Korelasi 48
Tabel 4.8 Variabel Entered/Removed 48
Tabel 4.9 Model Summary 48
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Data Penjualan Kredit Bersih
Lampiran 2 Data Rata-Rata Piutang
Lampiran 3 Data EBIT
Lampiran 4 Data Total Assets
Lampiran 5 Hasil Pengolahan SPSS
Lampiran 6 Surat Izin Riset Perusahaan
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Penelitian ini dilakukan pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk hubungan kausal (sebab akibat), terdiri dari dua variabel yaitu profitabilitas (ROA) sebagai variabel terikat dan tingkat perputaran piutang (ARTO) sebagai variabel bebas. Jenis data yang digunakan yaitu data primer berupa dan data sekunder. Teknik pengumpulan data ini adalah studi dokumentasi dan wawancara. Metode analisis yang dilakukan yaitu metode analisis regresi linear sederhana dan diuji dengan uji-T .
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil ini dapat dilihat pada R Square atau sebesar 0,024 yang berarti hanya 2,4% variasi dari perubahan ROA dapat dijelaskan oleh variasi perubahan ARTO, sedangkan sisanya 97,6 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan dan dari pengujian T-test yang menunjukkan signifikansi tingkat perputaran piutang berada diatas 0,05 yaitu 0,333 berarti RTO tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat keperayaan 95%.
ABSTRACT
The objective of this research is to proof the influence of account receivables turnover to profitability which measured with ROA. This research was held in PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
This research used quantitative approach and causal type, contains of two variables. They are profitability (ROA) as dependent variable and account receivables turn over as independent variable. Type of data used are primary and secondary data. Technical of collecting data by documentation and interview. The analyse method use is simple regression method and tested with t-test.
The result of this research shows that account receivables turn over (ARTO) have no significant influence to profitability (ROA), it shows from R Square 0,024, means that only 2,4% variance of ROA change can be explained by ARTO variance, however residual value 97,6% explained by another variances.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap badan
usaha. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya
yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial
(corporate social responsibility). Laba yang menjadi tujuan utama perusahaan
dapat dicapai dengan penjualan barang atau jasa. Semakin besar volume penjualan
barang dan jasa, maka laba yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan semakin
besar.
Lingkungan luar perusahaan ternyata juga turut berperan serta dalam proses
pencapaian tujuan tersebut misalnya persaingan ekonomi. Persaingan ekonomi
terus menerus meningkat tanpa memperdulikan apakah para pelaku bisnis siap
atau tidak. Kondisi persaingan yang semakin tajam inilah yang membuat banyak
perusahaan tidak dapat menjual barang atau jasa dengan mudah. Dengan melihat
kondisi ini, para pelaku bisnis sangat didesak untuk mencari upaya atau strategi
dalam memenangkan persaingan dan mencari posisi yang menguntungkan.
Satu-satunya cara adalah dengan meningkatkan volume penjualan barang atau jasa.
Dalam upaya meningkatkan volume penjualan barang atau jasa, suatu
perusahaan sering menerapkan kebijakan penjualan kredit, disamping juga
yang dihasilkan dari penjualan kredit tersebut juga ternyata tidak bisa diabaikan
begitu saja karena resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan yang berkaitan
dengan piutang lebih besar dibandingkan jika perusahaan menjual barang atau
jasa secara tunai. Hal ini disebabkan karena piutang yang dihasilkan dari
penjualan secara kredit melibatkan pihak debitur yang berada di luar perusahaan.
Oleh sebab itu, perusahaan perlu berhati-hati dalam mengelola piutang dan
masalah piutang ini perlu mendapat analisis yang cukup dalam.
Piutang merupakan salah satu elemen dalam modal kerja. Dengan kondisi
tersebut, maka keadaannya akan selalu berputar. Dalam arti piutang akan tertagih
pada suatu waktu tertentu dan kemudian akan muncul lagi akibat penjualan kredit
dan begitu seterusnya. Piutang akan tetap muncul selama perusahaan tetap
melakukan kegiatan operasinya.
Tingkat perputaran piutang untuk setiap perusahaan juga dipengaruhi oleh
periode perputaran piutang. Periode perputaran piutang ini tergantung dari
panjang pendeknya ketentuan waktu yang ditetapkan oleh perusahaan dalam
syarat pembayaran kredit. Semakin lama syarat pembayaran kredit, maka akan
semakin lama pula terikatnya elemen dari modal kerja tersebut dalam piutang dan
hal ini berarti bahwa semakin rendah tingkat perputaran piutang dalam satu
periode, begitu juga sebaliknya. Semakin cepat periode penagihan piutang berarti
semakin tinggi tingkat perputaran piutang dan semakin tinggi pula tingkat laba
PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan adalah perusahaan yang bergerak
di bidang usaha distribusi pupuk. Perusahaan ini menerapkan penjualan kredit
untuk meningkatkan volume penjualannya disamping juga menerapkan kebijakan
penjualan tunai. Dari data laporan keuangan yang diperoleh oleh penulis, yakni
neraca dan laba rugi selama tiga tahun berturut-turut (2005-2007), maka
persentase penjualan kredit dapat dilihat pada tabel berikut ini (dalam satuan
Rupiah) :
Tabel 1.1
Persentase Penjualan Kredit
Tahun Piutang Dagang
2005 9.740.032.797 41.100.578.642 58.190.202.558 71 %
2006 7.683.301.479 24.050.835.615 38.532.528.834 49%
2007 9.478.151.361 25.184.556.888 57.940.388.465 47%
Sumber : PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
Dari data diatas, dapat terlihat persentase penjualan kredit terhadap total
penjualan mengalami penurunan dengan persentase yang besar dari tahun 2005 ke
tahun 2006. Namun pada tahun 2007 mengalami peningkatan dengan persentase
yang kecil. Sebaliknya, bahwa jumlah piutang yang berada di neraca terlihat
mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. Jumlah piutang yang berfluktuasi
dan cenderung meningkat ini menjadi masalah bagi perusahaan. Masalah ini
disebabkan karena banyaknya pelanggan yang terlambat di dalam pembayaran
Before Interest and Tax) dengan Total Asset dan termasuk di dalamnya jumlah
piutang.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menguji bagaimana
pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap profitabilitas pada PT Gresik Cipta
Sejahtera Cabang Medan.
B. Batasan Masalah
Peneliti memberikan batasan masalah agar penelitian ini fokus pada topik
yang dipilih. Penelitian ini dibatasi pada beberapa hal yaitu :
1. Piutang yang dimasukkan dalam menghitung rasio tingkat perputaran
piutang adalah dengan menggunakan jumlah piutang dagang dalam neraca
perusahaan.
2. Rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA).
Alasan pemilihan rasio ini adalah karena peneliti hanya ingin melihat
pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap profitabilitas dari tingkat
pengembalian aktiva.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah tingkat perputaran
piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT Gresik Cipta Sejahtera
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap
Profitabilitas Pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan”.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk menguji dan
membuktikan pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap profitabilitas pada PT
Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan :
1. Bagi penulis, sebagai bahan masukan mengenai pengaruh tingkat perputaran
piutang terhadap profitabilitas pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang
Medan.
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi dan informasi.
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan tujuan (hasil akhir) dari akuntansi, sebagai
ringkasan informasi transaksi keuangan yang terjadi selama suatu periode tertentu.
Laporan keuangan yang disusun ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian, laporan keuangan tidak
memberikan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu dan perusahaan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non-keuangan.
Ditinjau dari sudut pandang pihak internal perusahaan (manajer, pemilik
perusahaan, karyawan), laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk
mengkomunikasikan performance (kinerja) keuangan perusahaan yang
dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan bila laporan
keuangan ditinjau dari sudut pandang pemakai (investor, kreditor, pemasok),
maka informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan
2. Tujuan Laporan Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2007:4)
menyebutkan bahwa “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Laporan keuangan yang telah disusun dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana kinerja suatu perusahaan karena laporan keuangan menyajikan
informasi yang penting mengenai suatu perusahaan secara periodik seperti dalam
bulanan, triwulan-an, kuartalan ataupun tahunan.
Sofyan Syafri Harahap (2006 : 132) juga menyebutkan tujuan laporan
keuangan berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia yaitu :
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktiva pembiayaan dan investasi.
3. Jenis Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1, ada lima jenis laporan keuangan yang umumnya
digunakan oleh setiap perusahaan yaitu : neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam
penelitian ini laporan keuangan yang akan dibahas hanyalah neraca dan laporan
laba rugi karena jenis laporan keuangan ini yang sesuai dan diperlukan dalam
penelitian yang akan dilakukan. Laporan neraca menggambarkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi
menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba maupun rugi yang yang diperoleh
perusahaan pada selama suatu periode tertentu.
Elemen ataupun isi dari kedua jenis laporan keuangan tersebut adalah:
a. Neraca
Neraca dapat juga disebut laporan posisi keuangan. Neraca adalah laporan
yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu
saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan
posisi keuangan pada tanggal tertentu, biasanya pada tahun tutup buku. Laporan
ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada
saat tertentu.
Istilah lain yang dipakai untuk menunjukkan neraca yaitu Balance Sheet
.Informasi yang terkandung dalam neraca mampu memberikan informasi tentang
dipakai sebagai dasar untuk membuat estimasi (prediksi) terhadap
keadaan-keadaan finansial di masa yang akan datang.
Adapun unsur-unsur /pos-pos yang terdapat dalam neraca yaitu ;
1. Asset (Harta, Aktiva)
Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi
perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan
lain-lain. Aktiva ini lazim di Indonesia dan Amerika ditempatkan di sebelah kiri.
Sedangkan di beberapa Negara Eropa lazim ditempatkan di sebelah kanan.
2. Liabilities (Kewajiban/Hutang)
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:24) ,“ kewajiban (liability)
merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan, atau
klaim kreditor atas aktiva”. Sedangkan kewajiban lancar (current liabilities)
merupakan kewajiban perusahaan yang diharapkan terseleaikan dalam waktu satu
tahun atau satu siklus operasi, yang mana yang lebih panjang.
3. Owner’s Equity (Modal Pemilik)
Modal (Equity) adalah suatu hak tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)
setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik
(Harahap 2006 : 110). Dalam perusahaan perseorangan, nilai modal ini
merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseroan
perlu dibedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (Retained
Earnings). Dividen hanya dibayar dari laba ditahan, bukan dari modal setor. Laba
dividen. Komponen berikutnya dari modal saham ini adalah laba/rugi yang belum
direalisasi.
Dalam menyajkan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk yaitu :
1. Bentuk Neraca staffel atau report form
Neraca ini dilaporkan dalam satu halaman vertikal. Di sebelah atas
dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos
modal.
2. Bentuk kedua neraca skontra atau Account Form
Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri (di Inggris diletakkan di sebalah kanan),
kewajiban dan modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya
sebelah menyebelah.
3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan (Financial position form). Dalam
posisi ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya
yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama
dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan hasil pengurangannya
diketahui Modal Kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya
kemudian dikurangi utang jangka panjang maka akan diperoleh modal pemilik.
b. Laba Rugi
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal
neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi
menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk
suatu periode waktu. Di bagian bawah, laba (earnings) atau laba bersih (net
pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara
pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu :
1. Current Operating Income
Dalam laporan ini, pendapatan atau beban yang dimasukkan kedalam laporan
laba rugi adalah hanya yang berasal dari kegiatan normal operasional
perusahaan.
2. All Inclusive Income
Dalam laporan ini, seluruh pendapatan atau beban, baik yang berasal dari
kegiatan normal perusahaan maupun tidak (misalnya keuntungan luar biasa)
juga dimasukkan ke dalam laporan keuangan.
4. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan, menunjukkan peningkatan maupun
penurunan yang terjadi dari aktivitas perusahaan pada periode tertentu. Pada
dasarnya laporan keuangan bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai
suatu perusahaan kepada pihak yang berkaitan. Dari manfaat yang dimiliki
tersebut, laporan keuangan juga tidak terlepas dai keterbatasan-keterbatasan yang
dimilikinya, yaitu :
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak
menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi (tidak sesuai dengan nilai-nilai atau
kondisi ekonomi saat tertentu ). Hal ini disebabkan karena banyaknya estimasi
yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan secara periodik tersebut
dan pencatatan aktiva-aktiva sesuai dengan harga perolehannya tanpa
memperhitungkan perubahan-perubahan harga yang terjadi setelah aktiva
tersebut dicatat.
b. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk
pihak bank, investor, dan pajak.
c. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunanya dengan standar
nilai yang mungkin berbeda/berubah-ubah seperti halnya dalam pencatatan
nilai aktiva. Laporan keuangan dibuat dengan konsep going concern atau
anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai
berdasarkan nilai-nilai historis atau harga perolehannya (cost acquisition) dan
pengurangnya dilakukan terhadap aktiva tersebut sebesar akumulasi
depresiasinya. Karena itu angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya
merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar
sekarang maupun nilai gantinya.
d. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan
atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli
berikutnya, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
mengakibatkan kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah
belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar,
mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang
mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga. Karena hal tersebut, bila
suatu analisa dengan memperbandingkan data tersebut beberapa tahun tanpa
membuat penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh
kesimpulan yang keliru (misleading) perkembangan sebenarnya yang dicapai
harus diperhatikan perubahan daya beli uang tersebut atau dengan kata lain
harus dikliminasi pengaruh kenaikan harga tersebut.
e. Laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau
transaksi-transaksi yang dapat dinyatakan (dikuantifikasikan) dengan satuan uang.
Akibatnya laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan yang tidak
dapat dinyatakan dengan satuan uang, misalnya reputasi dan prestasi
perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau adanya
kontrak-kontrak pembelian maupun penjualan yang telah disetujui,
kemampuan serta integritas manajernya dan sebagainya. Hal ini dapat
membuat pihak yang membaca laporan keuangan tersebut tidak akan
B. Analisa Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh laporan keuangan
seperti bahwa secara umum laporan keuangan menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non-keuangan menyebabkan laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Menurut Harahap (2006:110), analisa laporan keuangan berarti
“ Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam menghasilkan keputusan yang tepat ”.
Hasil laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yang
salah tetapi hasil analisa laporan keuangan tidak akan mungkin menyembunyikan
semua informasi yang salah. Hal ini juga yang membuktikan bahwa akuntansi itu
memiliki disiplin itu tersendiri yang sifatnya objetif dan ilmiah.
Hasil analisa laporan keuangan akan bisa membuka beberapa kesalahan
yaitu :
a. Kesalahan proses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahan
pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting,
b. Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga
yang tidak wajar, menghilangkan data, income smoothing, dan lain
sebagainya
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah
informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan secara lengkap, tujuan analisa
laporan keuangan ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya
dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern
laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar
perusahaan.
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model
dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan
(rating).
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
1. Dapat menilai prestasi perusahaan.
2. Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.
3. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu
tertentu :
a. Posisi keuangan (Asset, Neraca, Modal)
b. Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya)
c. Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kemampuan
jangka pendeknya.
d. Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan
kemampuan jangka panjangnya.
e. Aktivitas yaitu menggambarkan akivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan
kegiatan lainnya.
f. Rentabilitas atau Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
g. Indikator Pasar Modal
4. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
5. Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.
Harahap juga menyebutkan, dari sudut lain tujuan analisa laporan keuangan
menurut Bernstein adalah sebagai berikut :
a. Screening
Analisa dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan
b. Forecasting
Analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahan di masa
yang akan datang.
c. Diagnosis
Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah
yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.
d. Evaluation
Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi,
dan lain-lain.
Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka informasi mentah yang
dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan
satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi
keuangan perusahaan.
3. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Ada beberapa metode dalam analisa laporan keuangan yaitu :
a. Metode Komparatif
Melakukan perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya yang relevan dan
bermakna untuk mengetahui perbedaan, besaran, maupun hubungannya.
b. Trend Analysis
c. Membuat laporan keuangan dalam bentuk Common Size Financial Statement,
e. Analisa Rasio Likuiditas
Profitabilitas /Rentablitas
Solvabilitas
Leverage
Aktivitas
Market Based Ratio
f. Teknik analisa lain, seperti :
Analisa Sumber dan Penggunaan Dana
Analisa Break Even
Analisa Gross Profit
Dupont Analysis
g. Analytical review/ Transactional Analysis
Ada beberapa jenis atau bagian dari analisa laporan keuangan. Harahap
membagi rasio keuangan menjadi enam rasio yaitu :
1. Rasio Likuiditas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kebutuhan jangka pendek.
2. Solvabilitas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi atau
menyelesaikan kebutuhan jangka panjang.
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba
melalui semua sumber daya yang ada, penjualan, kas, asset atau modal.
4. Leverage
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengetahui posisi
utang perusahaan terhadap modal maupun asset.
5. Activity
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengetahui
aktivitas perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalampenjualan dan
kegiatan yang lainnya.
6. Produktivitas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengetahui
produktivitas unit yang dinilai.
C. Piutang
1. Pengertian Piutang
Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa kebijakan
penjualan kredit yang diterapkan oleh perusahaan akan menghasilkan piutang.
Menurut Indriyo Gitosudarmo (2002 : 81) “ piutang merupakan aktiva atau
kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan
penjualan kredit”. Pos piutang yang terdapat dalam neraca biasanya merupakan
bagian yang cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu mendapat
jenis usaha ke jenis usaha lainnya, tetapi untuk perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam jenis usaha yang sama biasanya memberikan atau memperlakukan
para langganan dengan persyaratan-persyaratan kredit yang sama atau tidak terlalu
jauh berbeda dengan satu sama lain. Tetapi tentu saja dalam hal ini masih terdapat
pengecualian-pengecualian untuk langganan tertentu baik dalam rangka
membantu langganan tersebut maupun untuk menariknya agar mau menjadi
langganan tetap perusahaan. Penjualan kredit yang pada akhirnya akan
menimbulkan hak penagihan atau piutang kepada langganan, sangat erat
hubungannya dengan persyaratan kredit yang diberikan.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Dalam Piutang Menurut Bambang Riyanto (2001 : 85), faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya investasi dalam piutang adalah sebagai berikut :
a. Volume penjualan kredit
Makin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan
memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah penjualan
kredit dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang.
b. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit
Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah
piutangnya dan semakin pendek batas waktu pembayaran kredit berarti
c. Ketentuan tentang batas volume penjualan kredit
Apabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah
yang relatif besar maka besarnya piutang juga semakin besar.
d. Kebijakan membayar para pelanggan kredit.
Apabila kebiasaan membayar para pelanggan dari penjualan kredit mundur dari
waktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang semakin besar.
e. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan.
Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan
pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi
apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif, maka besarnya jumlah
piutang relatif besar.
3. Biaya atas piutang
Dengan dilaksanakannya penjualan secara kredit yang kemudian
menimbulkan piutang maka perusahaan sebenarnya tidak terlepas dari
penanggungan risiko, berupa biaya. Biaya yang timbul akibat dari adanya piutang
adalah :
1. Biaya penghapusan piutang
Biaya penghapusan piutang/piutang ragu-ragu (bad debt receivables) terhadap
tidak tertagihnya sejumlah tertentu dari piutang akan dimasukkan sebagai biaya
bad debt atau piutang ragu-ragu yang nantinya akan diadakan penghapusan
2. Biaya pengumpulan piutang
Dengan adanya piutang maka timbul kegiatan penagihan piutang yang akan
mengeluarkan biaya disebut sebagai biaya pengumpulan piutang
3. Biaya administrasi
Terhadap piutang diperlukan kegiatan administrasi yang akan mengeluarkan
biaya.
4. Biaya sumber dana
Dengan terjadinya piutang maka diperlukan dana dari dalam maupun dari luar
perusahaan untuk menjaganya. Dana tersebut diperlukan biaya untuk sumber
dana (weight of cost capital)
4. Variabel-Variabel Penting Dalam Piutang
Ada beberapa variabel penting yang terkait dengan piutang yaitu :
a. Standar kredit
Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk
menyeleksi para langganan yang diberi kredit dan berapa jumlah yang dapat
diberikan.
b. Persyaratan kredit
Adapun yang dimaksud dengan persyaratan kredit adalah kondisi yang
disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Menurut
Lukman Syamsudin (2002 :2006), persyaratan kredit meliputi tiga hal yaitu :
c. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
Kebijakan kredit ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan dan
pengumpulan piutang berdasarkan pada umur piutang yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Tingkat Perputaran Piutang
Piutang sebagai bagian dari modal kerja yang selalu mengalami perputaran.
Periode perputaran piutang tergantung dari panjang pendeknya ketentuan waktu
yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit, sehingga semakin lama
syarat pembayaran kredit berarti semakin lama terikatnya modal kerja tersebut
dalam piutang dan berarti makin kecil tingkat perputaran piutang dalam satu
periode dan sebaliknya, makin pendek syarat pembayaran kredit berarti semakin
pendek pula terikatnya modal kerja dalam piutang, sehingga tingkat perputaran
piutang dalam satu periode semakin besar. Tingkat perputaran piutang ini banyak
dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan dalam menetapkan jumlah dan lamanya
piutang yang akan diberikan kepada pelanggan. Oleh karena itu, suatu sistem
pengelolaan dan pengawasan terhadap piutang sangatlah penting, karena tanpa
dilakukannya pengawasan, piutang akan menumpuk menjadi suatu tingkat yang
berlebihan dan akan mengakibatkan arus kas akan menurun, dan piutang tak
D. Profitabilitas
Menurut Gitman (2003 : 599) : “ profitability is the relationship between
revenues and costs generated by using the firm’s asset-both current and fixed in
productive activities“. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dan dapat diukur dalam rasio. Rasio profitabilitas merupakan
salah satu bagian dari analisis laporan keuangan. Rasio profitabilitas ini juga
dikenal dengan rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang
ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan dan dinyatakan
dalam bentuk persentase. Atau dengan kata lain menunjukkan bagaimana
kemampuan perusahaan tersebut dengan seluruh sumber daya yang dimiliki
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dan sebagainya untuk
menghasilkan laba atau profit selama periode tertentu.
Ada beberapa rasio yang biasa digunakan dalam mengukur besarnya
profitabilitas. Dalam penelitian ini digunakan Return On Assets (ROA). Rasio
ROA merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan pada satu periode tertentu. Rasio ini diperoleh dengan
cara membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva
perusahaan.
Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam mengukur
hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio profitabilitas merupakan alat
Masalah profitabilitas lebih penting daripada masalah profit, karena profit
yang besar belum tentu merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan
efisien. Efisiensi baru dapat diketahui jika profit dibandingkan dengan kekayaan
atau modal yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Dengan demikian
perusahaan hendaknya tidak hanya memperhatikan bagaimana usaha untuk
memperbesar profit tetapi yang lebih penting ialah mencari usaha untuk
mempertinggi profitabilitasnya, karena profitabilitas yang tinggi merupakan
cerminan efisiensi yang tinggi juga.
E. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bahwa piutang akan selalu
mengalami perputaran selama perusahaan masih melaksanakan kegiatan
operasionalnya. Aktiva sebagai salah satu bagian penting yang dimiliki oleh
perusahaan untuk menghasilkan laba, termasuk didalamnya adalah piutang.
Dengan mengetahui bagaimana tingkat perputaran piutang pada PT Gresik Cipta
Sejahtera Cabang Medan, kita dapat mengukur pengaruhnya terhadap
profitabilitas perusahaan.
F. Tinjauan Penelitian terdahulu
Martinus KD (2006) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Efektivitas Pengelolaan Piutang Atas Penjualan Kredit dan Pengaruhnya Terhadap
terhadap profitabilitas. Eka Priliya Dinantri (2006) melakukan penelitian
mengenai pengaruh piutang terhadap rentabilitas pada PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company, Tbk. Penelitian ini menggnakan Return On Euity (ROE)
dalam mengukur rentabilitas. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengaruh
piutang terhadap profitabilitas memiliki pengaruh yang bernilai positif, searah dan
sangat kuat.
G. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis
PT Gresik Cipta sejahtera Cabang Medan dalam melakukan penjualan
produknya mengalokasikan dana dalam piutang. Piutang ini digunakan untuk
menghasilkan volume penjualan yang tinggi. Volume penjualan yang dicapai akan
mempengaruhi perputaran piutang atas penjualan kredit dan akhirnya akan
mempengaruhi tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas)
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)
Gambar 2. 1
Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari suatu permasalahan
yang dihadapi, yang kebenarannya masih perlu untuk dibuktikan lebih lanjut.
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan hipotesis berikut :
Ha : Terdapat pengaruh tingkat perputaran piutang atas penjualan kredit terhadap Tingkat Perputaran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut
Sugiyono (2004:11) “ Penelitian assosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Dengan penelitian ini,
maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006 : 55). Yang menjadi
populasi pada penelitian ini adalah adalah PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang
Medan. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2006 : 61). Penulis mengambil 36 sampel laporan
keuangan bulanan yakni laporan laba rugi dan neraca untuk tahun buku 2005
C. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang
terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer adalah data yang belum diolah dan diperoleh secara langsung
dari responden selaku objek penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh
dari hasil wawancara.
2. Data Sekunder adalah data yang telah diolah dan diperoleh dari internal
perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, kebijakan
penetapan piutang, laporan laba rugi dan neraca selama tiga tahun.
D. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk
hubungan ini adalah hubungan kausal yang berarti hubungan sebab akibat bila X
maka Y. Dua variabel ini dikelompokkan dalam dua jenis yaitu : variabel terikat
(dependent variable) dan variabel tidak terikat atau variabel bebas (independent
variable).
Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sebagai variabel terikat (dependent variable) adalah profitabilitas
2. Sebagai variabel bebas (independen variable) adalah tingkat perputaran
E. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dalam
mengumpulkan baik data primer maupun data sekunder seperti :
1. Teknik Dokumentasi, yaitu dengan melalui pencatatan-pencatatan dan
pengkopian atas data-data sekunder untuk mendapatkan data-data yang
mendukung penelitian ini serta pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan
dengan skripsi yang berasal dari buku-buku.
2. Teknik Wawancara (interview), yaitu dengan melakukan tanya jawab
secara langsung dengan pihak-pihak tertentu dalam perusahaan yaitu
mengenai sistem kebijakan perusahaan dalam syarat pembayaran piutang
dan informasi lainnya kepada pimpinan dan karyawan bagian Keuangan dan
SDM PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan.
F. Defenisi Operasional
Menurut Jogiyanto (2004 : 62), “ Defenisi operasional adalah menjelaskan
karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasonalisasikan di dalam riset “.
Berikut adalah tabel yang menyajikan tentang konsep dan operasionalisasi
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Tingkat
aktivitas dari piutang perusahaan
ARTO = Net Credit Sales
Average Receivables
Rasio pada periode tertentu
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang
dimiliki
ROA = Earning Before Interest & Tax
Total Assets
Rasio
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis assosiatif
/hubungan (korelasi) yaitu analisis statistik regresi linear sederhana dan diuji
dengan t-test atau uji-t. Menurut Sugiyono (2004 :149) “ Analisa regresi
digunakan untuk memprediksi bagaimana pengaruh variabel independen terhadap
nilainya”. Variabel bebas atau variabel independen adalah tingkat perputaran
piutang (Receivable Turn Over) dan profitabilitas merupakan variabel dependen.
Dengan demikian dapat dirumuskan persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = a + bx + e
Keterangan :Y = Profitabilitas Perusahaan
a = Konstanta
x = Tingkat Perputaran Piutang
b = Koefisien Regresi
e = Variabel Pengganggu
Persamaan ini akan diuji dengan :
a. Uji Normalitas
b. Uji “ t “, untuk menguji apakah
Ho : bi = 0
Ha : bi ≠ 0
Pengujian model regresi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program
SPSS Release 15.
Langkah-Langkah Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria tertentu dalam pemilihan
sampel yaitu : sampel yang dipakai merupakan data laporan keuangan secara
bulanan, baik dari laporan laba rugi maupun neraca. Data sampel yang dipakai
2005-Sebelum pengujian perlu dilakukan :
1. Menghitung tingkat perputaran piutang dan menghitung rasio profitabilitas
sesuai dengan rumus yang sudah dibahas sebelumnya dan sesuai dengan
periode yang ditetapkan.
2. Merumuskan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik dimana :
Ho : bi = Tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
Ha : bi = Tingkat perputaran piutang berpengaruh
3. Menentukan tingkat signifikansi α = 5 %
4. Sebelum melakukan pengujian dengan uji T, terlebih dahulu dilakukan uji
Normalitas. Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi atau
penyebaran data-data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Apabila hasil pengujian menunjukkan datanya berdistribusi normal maka akan
digunakan statistik parametrik dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya, apabila
data tidak berdistribusi normal maka akan dilanjutkan dngan transformasi data.
Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan alat uji Kolmogorov Smirnov.
Data dikatakan normal jika nilai Asymptotic Significantnya diatas 0,05
(Asymp > 0,05). Data dikatakan tidak normal jika nilai Asymptoticnya
dibawah 0,05 (Asymp < 0,05).
5. Apabila hasil uji normalitas menunjukkan bahwa distribusi data normal, maka
dilanjutkan dengan uji statistik parametrik yaitu uji regresi. Uji ini bertujuan
untuk menguji pengaruh X secara parsial terhadap Y dengan t-test (uji-t). t-test
digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial setiap variabel
dengan komputer program SPSS versi 13. Bila present value > α, berarti Ho
diterima, yang artinya variabel X tidak berpengaruh terhadap Variabel
Y-hipotesis tidak mendukung dan sebaliknya.
6. Bila Ha diterima yang berarti adanya pengaruh variabel X terhadap Variabel Y,
maka dari hasil present value tersebut dapat diketahui tingkat kekuatan
pengaruh variabel X (tingkat perputaran piutang) terhadap variabel Y
(profitabilitas) yaitu dengan membandingkan nilai present value dengan
interval koefisien tingkat kekuatan hubungan (dalam tabel) sehingga bisa
diketahui apakah hubungan tersebut sangat rendah, rendah, sedang, kuat, atau
sangat kuat.
H. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan Pada PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan, Jalan
Glugur No 31-32, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2008 sampai
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
a. Sejarah Ringkas Perusahaan
PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS) merupakan salah satu perusahaan di
lingkungan PT Petrokimia Gresik Group yang dimiliki oleh yayasan Petrokimia
Gresik dan Koperasi karyawan keluarga besar Petrokimia Gresik. Perusahaan ini
bergerak pada bidang perdagangan, penyaluran produk PT Petrokimia Gresik
Group yaitu berupa pupuk dan bahan-bahan kimia, pestisida, barang teknik,
transportasi dan perdagangan umum, serta pembinaan usaha kecil dan koperasi.
PT GCS didirikan pada tanggal 03 April 1972 yang dituangkan pada Akte
Pendirian No.2 oleh notaris Sugijanto, S.H yang berkedudukan di Surabaya.
Pada saat dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No.22 tanggal 17
Trading Coy” atau disingkat “ PT Petrad ” yang berkedudukan di Gresik,
sedangkan kantor cabang dan perwakilannya tersebar di daerah lain dan salah
satunya berada di kota Medan. Sesuai dengan akte notaries Sugijanto, S.H No.15
Juni 1972 dan diperkuat dengan penetapan menteri kehakiman RI Nomor
J.A.5/149/16, nama PT Petrad diubah menjadi PT Gresik Chemcal and Supplies.
Kemudian sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) pada tanggal 24 November 1994, PT GCS digabung dengan PT Petro
Aneka Usaha (PT PAU), yaitu salah satu anak perusahaan lain dari yayasan
Petrokimia Gresik dan namanya tetap PT Gresik Chamical and Supplies.
Selanjutnya sesuai dengan Instuksi Presiden RI serta surat edaran Pembantu
Gubernur Jawa Timur, perihal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
maka sejak tanggal 01 Januari 1996 PT Gresik Chamical and Supplies diubah
namanya menjadi PT Gresik Cipta Sejahtera dengan tetap menggunakan singkatan
maupun logo PT GCS.
PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan didirikan sebagai kantor cabang
pada tahun 1978. PT GCS cabang Medan berlokasi di Jalan Glugur N0. 31-32
Medan dan memiliki wilayah pemasaran komoditi untuk Sumatera Utara dan
sekitarnya.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi (desain organisasi) dapat didefenisikan sebagai
orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam suatu struktur organisasi akan tergambar arus wewenang
dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam organisasi mulai
dari tingkat yang paling tinggi sampai kepada tingkat yang paling rendah. Struktur
organisasi dari PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Struktur Organisasi PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
Gambar 4. 1
Sumber : PT GCS Cabang Medan
Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal serta memungkinkan para
pekerja untuk saling berkoordinasi dalam hubungannya dengan lingkungan
pekerjaan. Selain itu, struktur organisasi juga merupakan dasar penyusunan
prosedur kegiatan perusahaan serta digunakan untuk tujuan pengawasan oleh
perusahaan.
Untuk menunjukkan kelancaran operasional, maka perusahaan harus
membangun suatu struktur oganisasi yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan memilih struktur organisasi lini
dan staf. Setiap bagian dalam perusahaan dikelompokkan atas dasar tugas dan lini
produk yang menjadi tanggung jawab mereka. Struktur organisasi yang dipilih
perusahaan cukup sederhana, dimana hanya terdapat tiga bagian dalam
perusahaan yaitu Sie SDM & Keuangan, Staf Pemasaran, dan pengelola gudang.
Selain itu, perusahaan juga menganut sistem desentralisasi dimana setiap
kegiatan perusahaan dilaksanakan sepenuhnya oleh karyawan namun tetap
diketahui dan diawasi oleh kepala cabang atau kepala bagian.
demikian, setiap organisasi akan mengerti apa yang menjadi tugas dan tangung
jawabnya.
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab untuk pelaksanaan
organisasi tersebut :
1. Kepala Cabang
a. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasional perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap pengendalian biaya perusahaan
c. Bertanggung jawab terhadap omset penjualan pada perusahaan.
d. Meneliti status kredit konsumen
2. Seksi Pemasaran
a. Mengkoordinir penjualan pupuk subsidi dan non subsidi
b. Mengkoordinir penjualan Amonia dan Asam Sulfat
c. Menandatangani DO pupuk non subsidi
3. Angkutan
a. Mengangkat NH3 dari PT PIM Lhokseumawe ke Fill. Sta Belawan
b. Mengantar karyawan/karyawati melaksanakan perjalanan dinas di dalam
dan luar kota
c. Mengangkut Amonia dan pestisida ke pelanggan
d. Mengangkut H2SO4 dari PT UTAKI ke PT PIM Lhokseumawe
4. SDM/Keuangan
a. Memaraf Kas Bank
d. Membuat laporan anggaran
e. Memeriksa RIT dan lembur karyawan
f. Membuat anggaran tahunan
g. Memeriksa jurnal
h. Menjawab surat yang berhubungan dengan keuangan
c. Aktivitas Perusahaan
PT GCS Cabang Medan adalah salah satu cabang PT GCS yang bergerrak
dibidang perdagangan. Dalam menjalankan usahanya PT GCS mempunyai
kegiatan :
Melakukan kegiatan distribusi produk PT Petrokimia Gresik dan produsen
pupuk/bahan kimia lain yang meliputi:
a. Pupuk Urea, ZA, SP 36, Phonska, KCl, Fosfat, Amphos, DAP dan Rock
Phospat
b. Bahan Kimia : Asam Sulfat, Amoniak, Oksigen (gas dan cair), Karbon
Dioksida cair, Nitrogen dan lain-lain
Memasok barang-barang kimia dan teknik kebutuhan pabrik dan bahan baku
industri lainnya.
Penyediaan sarana angkutan baik untuk kepentingan sendiri maupun umum
dengan berbagai jenis dan kapasitas kendaraan.
dua cara yaitu penjualan secara tunai dan kredit, maka prosedur yang diterapkan
oleh perusahaan juga berbeda. Prosedur yang diterapkan dalam penjualan secara
tunai yaitu :
a. Langganan (pembeli) memesan melalui telepon atau datang langsung untuk
membeli barang dengan mengisi order pembelian.
b. Order pembelian yang telah disetujui diserahkan ke gudang untuk
memeriksa apakah barang yang dipesan tersedia di gudang.
c. Bagian penjualan akan menerbitkan faktur penjualan tunai yang terdiri dari
lima rangkap, lembar pertama untuk rekanan, kedua untuk keuangan, ketiga
untuk komputer/pembukuan, keempat untuk pemasaran, dan kelima sebagai
arsip.
d. Bagian keuangan menerima pembayaran dari pembeli dan memberi tanda
pelunasan pada faktur penjualan tunai. Bagian keuangan selanjutnya akan
menyetorkan uang kas tersebut ke Bank.
e. Bagian penjualan akan menerbitka delivery Order yang terdiri dari tiga
rangkap, lembar pertama dibawa oleh bagian pengiriman ke gudang, lembar
kedua diserahkan kepada konsumen, dan lembar ketiga sebagai pertinggal
pada bagian penjualan.
f. Delivery Order kemudian dibawa oleh bagian pengangkutan ke gudang
untuk meminta barang-barang yang akan dikirimkan ke konsumen.
g. Bagian akuntansi mencatat transaksi penjualan
Sedangkan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan
a. Pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli yang berisi antara lain :
cara pembayaran, jatuh tempo, jaminan, dan ketentuan-ketentuan lain yang
menyangkut pembelian kredit.
b. Bagian penjualan akan menerbitkan faktur penjualan kredit, Delivery Order
yang akan dibawa oleh pengangkutan ke gudang.
c. Bagian gudang akan mempersiapkan barang sesuai informasi yang tercantum
dalam Delivery Order.
d. Bagian pengiriman mengirimkan produk tersebut kepada konsumen.
e. Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan piutang sesuai dengan tembusan
faktur penjualan.
f. Bagian keuangan/pembukuan akan melakukan penagihan utang debitur jika
sudah jatuh tempo berdasarkan bukti faktur penjualan kredit yang belum
distempel lunas dan surat pengantar barang.
2. Laporan Keuangan PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan
Laporan Keuangan PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan disusun
secara rutin tiap bulan. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba rugi, dan
arus kas ini dibuat setiap tanggal 25 untuk setiap bulannya. Oleh karena itu,
perusahaan sudah melakukan tutup buku pada tanggal tersebut. Karena
perusahaan ini merupakan salah satu cabang, maka PT GCS cabang Medan harus
Berikut ini adalah tabel yang berisi data dari variabel penelitian yaitu rasio
account receivables turnover (ARTO) yang dicari dengan membagikan penjualan
kredit bersih (Net Credit Sales) dengan rata-rata piutang (Average Account
Receivables dan Return On Assets (ROA) selama 3 tahun (2005-2007).
Tabel 4.1
Data Variabel Penelitian Tahun 2005
NO Bulan ARTO ROA
1 Januari 0,22 0,03
2 Februari 0,45 0,02
3 Maret 0,60 0,02
4 April 0,50 0,03
5 Mei 0,20 0,02
6 Juni 0,26 0,03
7 Juli 0,42 0,04
8 Agustus 0,37 0,03
9 September 0,49 0,03
10 Oktober 0,51 0,02
11 November 0,42 0,03
12 Desember 0,50 0,03
Sumber : PT GCS Cabang Medan
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2005 nilai
ARTO tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 0,60 sementara nilai ARTO
terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 0,20. ROA tertinggi terjadi pada
bulan Juli sebesar 0,04 sementara selama 4 bulan yaitu Februari, Maret, Mei dan
Tabel 4.2
Data Variabel Penelitian Tahun 2006
NO Bulan ARTO ROA
1 Januari 0,22 0,02
2 Februari 0,14 0,02
3 Maret 0,26 0,02
4 April 0,28 0,02
5 Mei 0,31 0,02
6 Juni 0,47 0,03
7 Juli 0,28 0,04
8 Agustus 0,17 0,02
9 September 0,19 0,05
10 Oktober 0,60 0,06
11 November 0,14 0,07
12 Desember 0,22 0,07
Sumber : PT GCS Cabang Medan
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai ARTO tertinggi terjadi pada
bulan Oktober yaitu sebesar 0,60 sedangkan nilai ARTO terendah terjadi pada
bulan Februari dan November. Nilai ROA tertinggi terjadi pada bulan November
Tabel 4.3
Data Variabel Penelitian Tahun 2007
NO Bulan ARTO ROA
1 Januari 0,15 0,04
2 Februari 0,14 0,02
3 Maret 0,21 0,03
4 April 0,18 0,06
5 Mei 0,21 0,03
6 Juni 0,30 0,02
7 Juli 0,27 0,02
8 Agustus 0,29 0,02
9 September 0,45 0,02
10 Oktober 0,19 0,02
11 November 0,32 0,02
12 Desember 0,19 0,03
Sumber : PT GCS Cabang Medan
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 nilai
ARTO tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 0,45 sedangkan nilai
terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 0,14. ROA memiliki nilai yang
1. Statistik Deskriptif
Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif dalam penelitian ini, yaitu
penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang
kondisi perusahaan dalam analisis yang dilakukan pada PT Gresik Cipta Sejahtera
Cabang Medan.
Adapun tujuan dari metode penelitian deskriptif ini yaitu untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset terdahulu
dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala atau mengambarkan fenomena atau
karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik
distribusinya. Statistik ini menyediakan nilai frekuensi, pengukur tendensi pusat
(measure of control tendency), disperse, dan pengukur-pengukur bentuk (measure
of shape).
Sebelum melakukan pembahasan dari variabel independen terhadap variabel
dependen, maka terlebih dahulu perlu menganalisis data penelitian yaitu tingkat
perputaran piutang dan profitabilitas perusahaan. Berikut ini ditampilkan data
statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan pada tabel sebagai berikut
:
Tabel 4. 4 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
ARTO 36 ,47 ,14 ,60 ,3084 ,13790 ,019
ROA 36 ,05 ,02 ,07 ,0295 ,01394 ,000
Valid N
(listwise) 36
Jumlah data (N) masing-masing pada variabel ARTO dan ROA adalah 36 data
dan semuanya dinyatakan valid. Ini berarti, tidak ada data yang tidak
valid/hilang (missing).
Nilai minimum atau nilai terendah dari data variabel ARTO adalah 0,14
sedangkan nilai minimum atau nilai terendah dari data variabel ROA adalah
0,02.
Nilai maksimum atau nilai tertinggi dari data variabel ARTO adalah 0,60
sedangkan nilai maksimum atau nilai tertinggi dari data variabel ROA adalah
0,07.
Rata-rata atau mean atau average adalah nilai total dibagi dengan jumlah
kejadiannya (frekuensi). Nilai rata-rata (mean) dari data variabel ARTO adalah
0,3084, sedangkan nilai rata-rata (mean) dari data variabel ROA adalah 0,0295. Deviasi standar (standar deviation) mengukur rata-rata penyimpangan
masing-masing item data terhadap nilai yang diharapkannya (Jogiyanto :2005). Deviasi
standar ini juga dapat disebut nilai simpangan baku. Deviasi standar dari
variabel ARTO adalah 0,1379, sedangkan deviasi standar dari variabel ROA
adalah 0,0295.
Range (jarak) antara nilai maksimum dengan nilai minimum untuk variabel
ARTO adalah sebesar 0,019, sedangkan range untuk variabel ROA adalah
sebesar 0.