• Tidak ada hasil yang ditemukan

Defenisi Operasional

Dalam dokumen self compassion (Halaman 9-0)

BAB I PENDAHULUAN

F. Defenisi Operasional

Belas kasih diri sebagai sebuah bentuk usaha untuk dapat memahami bahwa kegagalan, atau kesulitan hidup sebagai suatu proses dalam menjalankan kehidupan. Dengan pemberian perhatian dan rasa berterimakasih terhadap diri sendiri, setelah mengahadapi probelmatika kehidupan diri mampu melalui hidup sejauh ini

BAB II

LANDASAN TEORI A. KERANGKA DAN KONSEP DASAR

1. SELF COMPASSION

Kristin neff dan Critopher Germer (2018) berpendapat bahwa self compassion merupakan rasa belas kasih terhadap diri sendiri sebagaimana seseorang mengasihi orang disekitarnya. Christopher K. Germer (2009) berpendapat bahwa self compassion merupakan perasaan yang terjadi ketika “hati bergetar sebagai respons” terhadap penderitaan orang lain, sehingga menimbulkan keinginan untuk meringankan penderitaan itu lalu ketika individu menderita dan merasakan dorongan untuk membantu diri sendiri.

Self compassion bukan sikap egois yang ditunjukkan oleh seseorang, hal ini dikarenakan bahwa memang benar bahwa selalu ada seseoraang yang lebih buruk dan individu harus membantu kapanpun ia bisa. Akan tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk seseorang merawat diri sendiri. Membandingkan permasalah dengan orang lain bisa membantu individu dalam menyangkal dan menghindari rasa sakit pribadi, yang membuat individu ibih lama bertahan dari pertahanan yang dibutuhkan(Christopher K. Germer, 2009).

Kristin neff dan Cristopher Gerner (2018) menyatakan bahwa terdapat tiga aspek self compassion, diantaranya adalah:

a. Self Kindness

Self kindness adalah keadaan dimana seseorang menerima kesalahan yang datang dari dirinya sendiri maupun dari luar tanpa menyalahkan dirinya. Menyalahkan diri sendiri dari pada merangkul diri sendiri ketika terjadi hal yang salah, hal ini membuat self kindness diperlukan dengan menarwakan diri sendiri akan kehangatan dan penerimaan tanpa syarat dari diri sendiri(Kristin neff dan Critopher Germer, 2018). Self kindness merupakan lawan dari self judgment.

Individu yang memiliki self-compassion itu menanggapi kesulitan nya dengan cara yang hangat dan perhatian daripada kritikan yang keras (Christopher K. Germer, 2009).

b. Common Humanity

Common humanity adalah dimana seseorang memiliki kekurangan dalam setiap proses yang dijalaninya. Yang mana setiap orang akan ada saatnya untuk gagal, membuat kesalahan, dan mengalami kesulitan dalam hidup seta manusia yang memerlukan pendderitaan dalam proses hidupnya.

Individu akan cenderung tidak dapat menerima bahwa ia akan membuat keasalah. Individu akan merasa bahwa ia merasa menderita, terisolasi dan sendirian dalam penderitaan tanpa mengingat bahwa rasa sakit adalah pengalaman yang harus dijalani dan bagaimanapun setiap penderitaan diubah menjadi momen hubungan dengan orang lain.

c. Mindfulness

Mindfulness merupakan kesadaran akan pengalaman dari waktu ke waktu dengan cara yang jelas dan seimbang, dimana individu terbuka terhadap realita, membiarkan semua pikiran, emosi, dan sensasi memasuki kesadaran tanpa perlawan atau penghindaraan. Mindfulness ini dibutuhkan karena individu harus bisa untuk menoleh dan menagakui bahwa ia sedang berada dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Mindfulness bida membantu individu dalam menghindari pikiran dan emosi negatif serta membantu individu untuk mengahadapi kebenaran walupun kebenaran itu tidak menyenangkan.

Mindfulness membantu indiviu dalam mencegah pengidentifikasian masalah berlebihan dengan pikiran serta emosi negatif, dengan mindfulness individu bisa mengakui penderitaan yang dialaminya tanpa melebih-lebihkan sehingga individu bisa lebih bijaksana dan objektif terhadap diri serta kehidupannya.

Jadi menurut ada tiga aspek self compassion, diantaranya adalah self kindness, common humanitiy, dan mindfullness. Ketika seseorang bisa

mengaplikasikan tiga aspek dari self comapssion itu maka ia akan bisa menimbulkan rasa kasih sayang terhadap dirinya sendiri.

2. AUDIO TULUS-DIRI

Diri merupakan salah satu lagu dari album Manusia yang dinyanyikan serta dipopulerkan oleh Tulus. Berdasarkan unggahan vidio lirik yang bersumber dari akun youtube Tulus pada 3 Maret 2022, lirik lagu diri ini diciptakan langsung oleh Tulus dan melodi lagunya diciptakan oleh Tulus serta Ari Renaldi. Produser Eksekutif: Riri Muktamar, TulusCompany Produser: Ari Renaldi Aransemen: Ari Renaldi Vokal:

Tulus Piano akustik, Keyboard, Simbal: Ari Renaldi Kontrabas: Rudy Zulkarnaen Gitar akustik: Topan Abimanyu Musik dan Vokal direkam oleh: Ari Renaldi di Aru Studio, Bandung Di-mix dan dimaster oleh: Ari Renaldi di Aru Studio, Bandung.

Hari ini, Kau berdamai dengan dirimu sendiri Kau maafkan, Semua salahmu ampuni dirimu Hari ini, Ajak lagi dirimu bicara mesra

Berjujurlah, Pada dirimu, kau bisa percaya

Maafkan semua yang lalu Ampuni hati kecilmu

Luka, luka, hilanglah luka Biar tentram yang berkuasa Kau terlalu berharga untuk luka

Katakan pada dirimu, Semua baik-baik saja

Bisikkanlah, Terima kasih pada diri sendiri Hebat dia, Terus menjagamu dan sayangimu

Suarakan, Bilang padanya, jangan paksakan apa pun Suarakan, Ingatkan terus aku makna cukup

Luka, luka, hilanglah luka Biar senyum jadi senjata

Kau terlalu berharga untuk luka Katakan pada dirimu

Semua baik-baik saja

Bila lelah, menepilah Hayati alur napasmu

Luka, luka, hilanglah luka Biar tent'ram yang berkuasa Kau terlalu berharga untuk luka Katakan pada dirimu

Semua baik-baik saja

Luka, luka, hilanglah luka Biar senyum jadi senjata

Kau terlalu berharga untuk luka Katakan pada dirimu

Semua baik-baik saja

Semua baik-baik saja

B. KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN

C. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis ilmiah

Hipotesis umum : Audio lagu tulus-diri mempeengaruhi self compassion mahasiswa.

Hipotesis eksplisit : Subjek mahasiswa Prodi Psikologi Islam Angkatan 2019 Uin Imam Bonjol Padang Diberikan Audio Lagu Tulus-Diri selama 3 hari berturut-turut.

Hipotesis statistic

Ha : Audio tulus-diri berpengaruh terhadap self compession mahasiswa Uin Imam Bonjol Padang Prodi Psikologi Islam Angkatan 2019 H0 : Audio tulus-diri tidak berpengaruh terhadap self compession

mahasiswa Uin Imam Bonjol Padang Prodi Psikologi Islam Angkatan 2019

Diduga melalui audio lagu tulus diri dapat berpengaruh terhadap self compassion mahasiswa Prodi Psikologi Islam Uin Imam Bonjol Padang

Kondisi Akhir

BAB III

METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian merupakan strategi atau rencana yang digunakan dalam menjawab masalah penelitian (Liche, Aries, Bernadette, 2011). Desain penelitian memiliki peran yang penting dalam menguji hipotesis atau menjawab masalah penelitian dan mengontrol VS (Christensen 2001 dalam Liche, Aries, Bernadette, 2011). Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan pretest-postest control group design. Pada pretest-postest control group design ini dilakukannya randomisasi untuk menyetarakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan melakukan pengukuran terlebih dahulu sebelum diberikannya perlakuan (pretest) kemudian dilakukan pengukuran lagi setelah diberikan perlakuan (posttest). Berikut simbol pretest-postest control group design :

R (KE) O₁ X O₂

R (KK) O₁ O₂

B. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi menurut (Sugiyono, 2010) yaitu penetapan wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Psikologi Islam di UIN Imam Bonjol Padang .

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling. Teknik simple random sampling menurut (Sugiyono, 2010), yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi tanpa memandang strata dalam populasi yang berarti dilakukan secara acak. Untuk sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Psikologi Islam angkatan 2019 sebanyak 40 subjek, 20 dibagian kelompok eksperimen dan 20 dibagian kelompok kontrol.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian menurut (Sugiyono, 2018 dalam Heru, 2021) adalah alat yang dipakai dalam mengukur, melihat suatu fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Kemudian menurut (Editage Insight, 2020 dalam Heru, 2021) adalah alat yang dipakai peneliti untuk mengukur, memperoleh, dan menganalisis data sampel tentang masalah yang sedang diteliti.

Dalam penelitian ini datanya mengenai self compassion, maka diperlukan instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur self compassion. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa skala sikap self compassion.

INSTRUKSI Nama / Inisial :

Petunjuk Pengisian:

a. Jawablah semua pernyataan dalam skala ini, sesuai dengan diri Anda dan yang terjadi didalam organisasi anda (jangan sampai ada nomor yang terlewatkan).

b. Anda diminta untuk memilih satu jawaban yang ada disamping

pernyataan dengan cara memberi tanda checklist () pada jawaban yang Anda pillih. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut:

S : Jika pernyataan Setuju dengan diri Anda

TS : Jika pernyataan Tidak Setuju dengan diri Anda

No. Item S TS

1. Kejadian buruk seringkali membuat saya sulit untuk berpikir tenang

2. Saya merasa orang lain memiliki kehidupan yang lebih indah daripada saya

3. Saya sering tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika

mendapat masalah

4. Saya menyemangati diri saya sendiri saat mengalami masa sulit dengan membeli barang atau makan 5. Saya mampu menghadapi cobaan dengan mudah 6. Saya secara sadar mengetahui kesalahan saya

7. Semua orang harus tahu kemalangan yang menimpa saya

8. Saya merasa buruk ketika saya menyadari ada banyak ketidaksempurnaan dalam diri saya

9. Saya akan mengabaikan permasalahan hidup saya 10. Saya merasa sangat terpuruk jika saya gagal dalam

suatu pekerjaan

11. Saat saya mengalami kegagalan, saya merasa orang dissekitar menjaga jarak dengan saya

12. Saya sulit mengontrol emosi dalam keadaan buruk 13. Saya mampu membedakan masalah yang serius dan

yang sepele

14. Dalam menyikapi masalah, saya memposisikan sudut pandang sebagai individu yang netral

19. Saya kesusahan untuk bersikap tenang ketika cobaan dating

20. Saya merasa cobaan hidup sangat berat

21. Pengalaman buruk saya terjadi karena diri saya sendiri 22. Saya selalu berusaha menerima apapun yang terjadi

pada saya

23. Hamper dalam setiap masalah, saya adalah orang yang dirugikan/korban

24. Saya memahami masalah yang terjadi dan cara menyikapinya

25. Saya merasa gagal ketika tidak mampu menghadapi

cobaan

26. Saya akan menyelesaikan semua cobaan yang datang 27. Saya merasa buruk ketika membuat kegagalan sekecil

apapun

28. Saya memberikan kalimat-kalimat penenang kepada diri sendiri saat menghadapi keterpurukan

29. Saya memaklumi orang lain yang melakukan kesalahan

30. Saya merasa cobaan tidak mengganggu hidup saya 31. Saya merasa rekan saya adalah penyebab hal buruk

terjadi pada saya

32. Emosi saya mudah berubah mengikuti baik buruknya kejadian

33. Saya selalu menceritakan masalah sesuai keadaan sebenarnya

34. Saya tidak dapat menerima kenyataan bila saya gagal dalam melakukan sesuatu

35. Saya bersikap toleran terhadap aspek-aspek yang tidak sempurna dalam diri saya

36. Saya merasa prihatin pada diri sendiri saat mengadapi masa sulit

37. Saya dapat memikirkan hal positif ketika saya mengahadpi suatu cobaan

38. Saya percaya bisa menghadapi cobaan dengan kemampuan terbaik saya

39. Saya merasa setiap manusia pasti melakukan kesalahan 40. Saya merasa hidup ini tidak adil

41. Saya mudah terbawa perasaan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan

45. Saya merasa orang lain lebih bahagia daripada saya 46. Saya berusaha menjadikan kegagalan sebagai

pengalaman

47. Saya cepat pulih dari keterpurukan

48. Saya berusaha bersikap baik kepada diri saya sendiri ketika mengalami keterpurukan

49. Saya tetap mencintai diri saya sendiri ketika menyadari ketidaksempurnaan yang saya miliki

50. Saya berusaha menerima kesalahan-kesalahan kecil yang sering saya perbuat.

Sumber:

Septiani, Azizah Ayu, dkk. (2019). Laporan Penyusunan Alat Ukur Skala Psikologi Self-Compassion pada Mahasiswa di Wilayah Jawa Timur. Jawa Timur: Universitar Airlangga

D. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian yaitu meliputi seluruh kegiatan dalam penelitian, mulai dari awal sampai akhir pelaksanaan penelitian (Liche, Aries, Bernadette, 2011). Langkah pertama yang dilakukan peneliti sebelum memulai penelitian yaitu memilih sampel. Dalam pemilihan sampel penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random sampling, yang dilakukan terhadap mahasiswa Prodi Psikologi Islam angkatan 2019 UIN Imam Bonjol Padang.

Selanjutnya peneliti menyebarkan angket mengenai kesediaan mereka untuk menjadi subjek penelitian, dari 60 angket yang disebar didapatlah 40 orang yang bersedia menjadi subjek penelitian. 40 subjek tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yang mana pembagiannya 20 orang dibagian kelompok eksperimen dan 20 orang dibagian kelompok kontrol, diantara 40 orang tersebut dipilih secara acak untuk masuk pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Selanjutnya peneliti mulai melakukan pengukuran awal (pretest) terhadap semua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian peneliti mulai memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Perlakuan ini akan diberikan selama 3 hari berturut-turut, setelah perlakuan dilakukan selanjutnya peneliti mengukur kembali (posttest)

terhadap semua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

13 39 41 2 13 22 23 1 Kontrol eksoerimen 20 11.5000 7.31617 1.63594

control 20 -.1000 1.41049 .31539

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Berdasarkan tabel output hasil uji t, diperoleh nilai signifikan = 0,00 yang berarti ≤ 0,05 dengan demikian H0 ditolah dan Ha ditolak.

- H0 = tidak ada perbedaan nilai gainscore self compassion mahasiswa yang diberikan audio lagu tulus-diri dengan yang tidak diberikan audio lagu tulus-diri, dinyatakan DITOLAK.

- Ha = ada perbedaan nilai gainscore self compassion mahasiswa yang diberikan audio lagu tulus-diri dengan yang tidak diberikan audio lagu tulus-diri, dinyatakan DITERIMA.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh nilai rerata gainscore self compassion mahasiswa pada kelompok eksperimen = 11,5 dan pada kelompok kontrol = -0,1.

- Ini berarti pertambahan nilai self compassion pada mahasiswa yang diberikan audio lagu tulus-diri lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak diberikan audio lagu tulus-diri.

- Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberiaan audio lagi tulus-diri berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan self compassion mahasiswa UIN Imanm Bonjol Padang Prodi Psikologi Islam Angkatan 2019.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Belas kasih diri sebagai sebuah bentuk usaha untuk dapat memahami bahwa kegagalan, atau kesulitan hidup sebagai suatu proses dalam menjalankan kehidupan. Dengan pemberian perhatian dan rasa berterimakasih terhadap diri sendiri, setelah mengahadapi problematika kehidupan diri mampu melalui hidup sejauh ini. Makna lagu tulus-diri mengenai sebuah masalalu seseorang yang mana ia mencoba membangkitkan pendengar dari keterpurukan yang dialaminya. Hal ini berkaitan dengan self compassion yang mana seseorang berusaha untuk membangkitkan atau berdamai dengan keterpurukannya.

Berdasrkan hasil yang diperoleh pada penelitian mengenai Pengaruh Audio Lagu Tulus-Diri terhadap Self Compassion pada Mahasiswa Prodi Psikologi Islam UIN Imam Bonjol Padang didapatkan hasil adanya pengaruh

yang signifikan signifikan terhadap peningkatan self compassion mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang Prodi Psikologi Islam.

B. SARAN

Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami menyadari akan kekurangan dan dapat dikatakan sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, harapan kami untuk kedepannya bisa memperbaiki kesalahan dan menjadikan pelajaran apa yang telah dilakukan saat ini. Untuk saran, lakukanlah apa yang ditugaskan dengan hati, semoga apa yang dirasa menjadi beban dapat diminimalisir sehingga menjadikan karya yang bermanfaat bagi kita dan juga orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Germer, Christopher K. (2009). The Mindful Path to Self Compassion : Freeing Yourself from Destructive Thoughts and Emotions. New York: The Guilford Press.

Hickman, Steven. (2021). Self-Compassion for Dummanies. Hoboken: John Wiley

& Sons, Inc.

Karinda, F. B. (2020). Belas Kasih Diri (Self Compassion) Pada Mahasiswa.

Cognicia, 8(2), 234-252.

Kurniawan, Heru. 2021. Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta : CV Budi Utama.

Marisa, D. & Afriyeni, N. (2019). Kesepian Dan Self Compassion Mahasiswa Perantau. Psibernetika, 12(1).

Neff, Kristin dan Cristopher Germer. (2018). The Mindful Self-Compassion Workbook: A Proven Wey to Accept Your Self, Build Inner Stregth, and Thrive. New York: The Guilford Press.

Qonitatin, N., Widyawati, S., & Asih, G. Y. (2011). Pengaruh Katarsis Dalam Menulis Ekspresif Sebagai Intervensi Depresi Ringan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 9(1).

Seniati, Liche, dkk. 2011. Psikologi Eksperimen. Jakarta : PT Indeks.

Septiani, Azizah Ayu, dkk. (2019). Laporan Penyusunan Alat Ukur Skala Psikologi Self-Compassion pada Mahasiswa di Wilayah Jawa Timur.

Jawa Timur: Universitar Airlangga.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : ALFABETA

Dalam dokumen self compassion (Halaman 9-0)

Dokumen terkait