• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Defenisi Operasional Variabel

Variabel independen menurut Sugiyono (2007 : 3) adalah “variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah belanja modal dan Pendapatan Asli Daerah.

1. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi

batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual. Skala pengukurannya adalah skala rasio.

2. Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengeloalaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen sumber pendapatan daerah sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 79 undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, berdasarkan pasal 79 UU 22/1999 disimpulkan bahwa sesuatu yang diperoleh pemerintah daerah yang dapat diukur dengan uang karenakewenangan (otoritas) yang diberikan masyarakat dapat berupa hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Sumber pendapatan daerah terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah, yaitu: 1. Hasil Pajak Daerah

2. Hasil Retribusi Daerah

3. Hasil Perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

b. Dana Perimbangan c. Pinjaman Daerah

Dalam pasal 79 mengisyaratkan bahwa dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah, kepala daerah Kabupaten/Kota. Dengan kata lain, diharapkan kepada kepala daerah Kabupaten/Kota di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah tidak terus menerus selalu menggantungkan dana (anggaran) dari pusat melalui pembangian dana perimbangan. Dalam administrasi keuangan daerah PAD adalah pendapatan daerah yang diurus dan diusahakan sendiri oleh daerah yang dimaksud sebagai sumber PAD guna pembangunan. Berdasarkan ketentuan maka PAD dapat disimpulkan sebagai:

a. PAD merupakan sumber pendekatan daerah dengan mengelola dan memanfaatkan potensial daerahnya.

b. Di dalam mengelola, mengolah dan memanfaatkan potensi daerah, PAD dapat berupa pemungutan pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50).Peetumbuhan ekonomi (Y) merupakan peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekomian

akanmenghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan meningkat.

Dengan perkataan lain bahwa pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk kepada perubahan yang bersifatkuantitatif (quantitative change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan atau nilai akhir pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final goods and services) yang dihasilkan dari suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Perlu diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan ekonomi, kedua istilah ini mempunyai arti yang sedikit berbeda.Kedua-duanya memang menerangkan mengenai perkembangan ekonomi yang berlaku. Tetapi biasanya, istilah ini digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan selalu digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat perkembangan sesuatu negara, yang diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil. Istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Dengan kata lain,

dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan (Sukirno, 2006:423).

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah Statistik desktiptif – komparatif, yaitu suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dari nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih kemudian membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dan yang lainnya dilanjutkan dengan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2007).

Data dianalisis dengan menggunakan bantuan software Eviews.Analisis statistik dilakukan antara lain dengan menggunakan alat analisis. Adapun alat analisis yang digunakan adalah :

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisisordinary least square (OLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis

regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dilakukan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional

3.7.1.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalamsebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Modal regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

1. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapatdilakukan dengan cara menghitung koefisien Jarque-bera (J-B), apabila J-B hitung < nilai χ2 (Chi-Square) tabel,maka nilai residual terdistribusi normal.

3.7.1.2 Uji Multikolinearitas

Pada dasarnya multikolinearitas adalah suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variable bebas. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi diantara variabel bebas, dimana model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas.Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebas = 0.

1. Multikolinearitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan auxiliary regressions untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Kriterianya adalah jika R2 regresi persamaan utama lebih besar dari R regresi auxiliary maka di dalam model tidak terdapat multikolinearitas. Langkah pertama yang digunakan dalam melihat ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model adalah dengan mengkorelasi koefisien antara variabel parsial, jika terdapat koefisien yang lebih rendah maka dalam model terdapat gejala multikolineritas sehingga tahap berikutnya dibutuhkan regresi auxiliary, yakni dengan menjadikan salah satu variabel independen sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini regresi variabel dilakukan dengan bantuan program EViews 7.0.

3.7.1.3 Uji Autokorelasi

Autokolerasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu berkolerasi dengan variabel pada periode lain, dengankata lain gangguan tidak random. Faktor-faktor yang menyebabkan autokolerasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag pada model, memasukkan variabel yang saling terkait. Akibat adanya autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan varian minimum, sehingga tidak efesien (Gujarati, 2003).

Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan uji Breusch-Godfrey (BG Test). Pengujian ini dilakukan dengan meregresi variabel penganggu uii dengan menggunakan model autoregressive dengan orde sebagai berikut :

Ut = ρ1 Ut - 1 + ρ 2 Ut - 2 + … ρ ρ Ut- ρ + Et..

Dengan H0 adalah ρ1 = ρ2 … ρ, ρ = 0, dimana koefisien autoregressive secara keseluruhan sama dengan nol, menunjukkan tidak terdapat autokorelasi pada setiap orde. Secara manual, apabila χ2 tabel lebih kecil dibandingkan dengan Obs*R-squared, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model dapat ditolak. Nilai χ2 tabel diperoleh hasil degree of freedom (df) atau hasil dari (n-k).

3.7.1.4 Uji Heteroskedetisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2001). Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Cara untuk mendeteksinya dilakukan dengan Uji White. Secara manual uji inidilakukan dengan melakukan regresi residual (μt2) dengan variable bebas kuadrat dan perkalian bebas, didapatkan nilai R2 untuk menghitung X2,Dimana X2 = n*R2

Pengujiananya adalah jika : X2-statisti < X2-tabel, maka model dikatakanterbebas dari gejala heteroskedastisitas atau dengan cara melihat Probalitas > Alpha

(α), berarti model tersebut bebas heteroskedatisitas.

3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) untuk menganalisis pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Peetumbuhan Ekonomi, dengan model dasar sebagai berikut : Y= a + b1X1+ b2X2 + ....+ bnX Keterangan : n Y = Pertumbuhan Ekonomi a = Konstanta X1 X = Belanja Modal 2 B

= Pendapatan Asli Daerah 1...b2

3.7.3 Uji Hipotesis

= Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen

3.7.3.1 Uji R2

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005 : 83). Nilai R

(Koefisien Determinasi)

2

terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1).Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0≤ R 2 ≤1).Semakin besar nilai R2

3.7.3.2 Uji – f (Uji signifikansi Simultan)

(mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut.Dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama – sama terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis (Ha)

Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

2. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α=0,05)

3. Berdasarkan probabilitas. Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05

4. Menentuxkan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya.

3.7.3.3 Uji – t (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing rasio keuangan secara individu terhadap minimalisasi resiko.Langkah-

langkah pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian dua arah, sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis (Ha)

Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 2. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α=0,05)

3. Berdasarkan probabilitas. Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05

Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen.Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.

Dokumen terkait