• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Defenisi Operasional Variabel

1. Biaya Pengiriman adalah biaya dari suatu kegiatan mengirim barang yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa.

2. Tingkat pengiriman merupakan pencapaian perusahaan dan segala upaya yang diselenggarakan untuk memberikan jasa berupa pengiriman barang.

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Tanto didirikan pada awal tahun 1971 oleh Bapak Herman Hartanto, Tanto adalah perusahaan milik keluarga. Meskipun awalnya sederhana, perusahaan ini telah berkembang dan menjadi salah satu perusahaan yang diakui dalam industri pelayaran. Dengan begitu perusahaan ini lebih mengacu sebagai jalur pelayaran konvensional. Kemudian tahun 1974 perusahaan mengeluarkan sebuah kapal miliknya sendiri yang diberi nama Tanto Sakti dengan 734 dwt, Tanto Sakti merupakan kapal pertama yang dimiliki oleh perusahaan Tanto yang mengangkut kargo umum dari Suraba ke Ambon. Di tahun 1976 perusahaan ini memperluas usahanya dengan mebeli kapal kargo bekas, dan mengoperasikan layanan untuk sebagian besar di Indonesia Timur.

Pada tahun 1980 perusahaan terus melakukan ekspansi sampai kemudian di tahun 1980-an Tanto mendirikan sebuah kantor untuk perusahaannya yang sampai saat ini terletak di Jalan Perak Barat 43, kantor dengan hanya 8 karyawannya. Di tahun 1992 perusahaan ini membuat pintu masuk sendiri dimana disitulah pintu keluar masuknya kontainer yang mereka operasikan, dimana Tanto merupakan perusahaan yang dikenal sebagai satu-satunya perusahaan yang mengoperasikan kontainer kapal.

Perusahaan Tanto membuat pelayaran pertamanya dengan kapasitas penuh 125 TEUs dari Surabaya ke daerah Bitung pada tanggal 18 Juni 1992. Kemudian di tahun 1993 perusahaan ini melakukan sebuah rencana untuk ekspansi di bagian

29

daratan. Tanto Depo 1, sittong di atas lahan 1,2 hektar dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Februari 1993 dengan kapasitas sekitar 800 TEUs. Di akhir tahun 1999-an berbagai rute baru di tambahk1999-an untuk mel1999-anjutk1999-an kiprahnya sebagai perusahaan yang paling terdepan dibagian pengiriman. Dan pada bulan Juni tahun 1999 mereka membuka kantor di Jakarta.

Di tahun 2002 Tanto melebarkan kiprahnya dengan mengadopsi internasional Manajemen Keselamatan (ISM Code) dan ini menjadi salah satu prioritas mereka dalam mengatasi keselamatan kerja karyawannya. Pada 9 September 2002 mereka menunjuk sebuah agen untuk pertama kalinya yang berada di daerah Gorontalo.

Tahun 2008 Tanto memperkenalkaan layanan Surabaya-Luwuk baru. Di 2010 pertama kali mereka mengimplementasikannya di Indonesia melalui SMS Rilis Order (RO) dan Sistem Informasi Kontainer online. 2012 Tnto memperkenalkan layanan rute baru ke Kendari, Balikpapan, Jayapura, Sorong, Manokwari dan Nabire. Di tahun 2013 Tanto juga memperkenalkan layanan rute baru ke Pekanbaru dan Batam. Selanjutnya di tahun 2014 Tanto juga memperkenalkan layanaan rute baru ke Padang. 2015 Tanto juga memperkenalkan layanan rute baru ke Tual.

Dan sampai hari ini Tanto memberikan pelayanan dengan 22 pelabuhan di pulau-pulau Indonesia, dan memiliki armada modern lebih dari 50 kapal kontainer dengan kapasitas total 26,731 TEUs dan dengan mempekerjkan sekitar 3.500 orang dan sampai sekarang perusahaan ini tetap independen dan sepenuhnya

masih dimiliki oleh pendirinya yaitu Bapak Herman Hartanto. Tanto berkomitmen untuk memberikan layanan transportasi yang berkualitas kepada semua pelanggannya. Dan Tanto adalah perusahaan yang akan mengatasi semua kesulitan dan dengan demikian telah berkomitmen untuk terus konsisten dalam memberikan tingkat kinerja yang tertinggi.

B. Komitmen Perusahaan

Komitmen Tanto adalah jaminan kepav5da pelanggan kami, bahwa kami akan terus berusaha tanpa henti untuk meningkatkan pelayanan dengan memahami kebutuhan klien kami dan bisnis mereka.

Tanto lebih memprioritaskaan sistem keselamatan dan keamanan pertama di semua tingkat operasi.

Perpindahan barang melalui jalur laut tidak terlepas dari peranan perusahaan ekspedisi, perusahaan pelayaran dan pelabuhan sebagai terminal peti kemas pertama-tama para pengirim barang (eksportir) yang menggunakan jasa perusahaan expedisi melakukan kontrak harga sesuai dengan jarak pengiriman, dan banyaknya barang yang akan dikirim biasanya barang akan dihitung berdasarkan pada per unit kontainer. Kubitasi ataupun tonaise tergantung jenis barang yang akan dikirim (ekspor). Kontrak antara perusahaan ekspedisi dan eksportir juga berisi harga asuransi yaitu untuk peti kemas ukuran 20 feet harga asuransi barang mewah dikenakan harga 1,5 jura rupiah, harga asuransi barang resiko rendah sebesar 175 ribu rupiah. Semua tipe barang yang akan dikirim akan dikenakan asuransi untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan. Sedangkan

biaya asuransi untuk peti kemas berukuran 40 feet akan dikenakan biaya asuransi dua kali lipat dari peti kemas 20 feet. Setelah kontrak dilunasi oleh eksportir maka perusahaan ekspedisi akan menyewa jasa perusahaan pelayanan untuk mengirimkan barang costumer (pelanggan).

Setiba kapal pengangkut barang tiba di pelabuhan, semua peti kemas akan diturunkan dari kapal dan di simpan di terminal peti kemas. Seluruh peti kemas akan dikanakan pajak THC ( Terminal Handling Change) dan biaya masa tumpuk yang dihitung per satu masa (5 hari), semakin lama peti kemas diumpuk maka semakin besar biaya masa tumpuknya.

Pada saat ingin mengeluarkan barang dari terminal ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi oleh perusahaan ekspedisi yaitu Billing Of Landing (BL), Delivery Order (DO), kwitansi THC, dan job pengambilan. Billing of Landing (BL) dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran yang berisi detail unit peti kemas, BL diperoleh setelah melakukan pembayaran biaya administrasi di loket perusaahaan pelayaran. Setelah BL di ayar maka perusahaan pelayaran akan menerbitkan Delivery Order (DO) yang kemudian digunakan untuk memperoleh kwitansi THC yang harus dilunasi di bank untuk mendapatkan job pengambilan yang akan digunakan untuk mengeluarkan barang dari TPM. Mengeluarkan barang dari TPM memerlukan waktu yang tidak menentu tergantung kecepatan kerja alat pengangkut peti kemas ke atas truk dan banyaknya antrian.

Setelah peti kemas keluar dari TPM masih ada biaya-biaya yang akan di bayarkan oleh perusahaan ekspedisi yaitu biaya buruh dan truk angkut. Biaya

buruh dan kuli untuk daerah Makassar yaitu 750 ribu rupiah untuk peti kemas 20 feet dan 1.400.000 ribu rupiah untuk peti kemas 40 feet.

Dari penjelasan diatas maka berikut ini, struktur atau gambaran jalur perpindahan barang melalui jalur laut.

Gambar 4.1

Struktur Mobilitas Perpindahan Barang Perusahaan

ekspedisi

Pelayaran PT. Tanto Intim Line

TPM (Tomiral Peti Kemas) PT. Pelindo IV

Pajak

Perusahaan ekspedisi Prosedur

pengeluaran barang dari TPM ke tempat tujuan. (Lihat gambar )

Perusahaan ekspedisi

Tempat tujuan

Berikut ini gambaran atau struktur pengeluaran barang dari TPM ke tempat tujuan (dilakukan oleh perusahaan ekspedisi).

Gambar 4.2

Struktur Pengeluran Barang

C. Visi dam Misi Perusahaan

Visi Tanto adalah menjadi perusahaan yang paling handal dan terpercaya dalam industri, mampu memperluas pangsa pasar dan untuk kedepannya mencari peluang bisnis yang lebih besar dalam waktu dekat.

Misi Tanto adaalaah memenuhi tuntutan baru dan berkembang

bersama-sama dengan pelanggan untuk masa depan yang lebih baik. Tetap memperkuat

posisinya di pasar yang kompetitif, dan terus meningkatkan efisiensi untuk

mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mengoperasikan armada yang PT. Tanto

Intim Line

Billing of landing(BL)

Delivery order (DO)

TPM PT. Pelindo IV Terminal Hording

Change (THC) Job pengambilan

barang

paling modern dan efektif. Meningkatkan lingkungan kerja dan mendorong

kerjasama tim, seerta memperkenalkan nilai-nilai inti untuk mendorong kemajuan.

D. Keuntungan Layanan

1. Tulang punggung perusahaan terletak dengan staf yang berdedikasi dan fokus terhadap pelanggannya. Staaf Tanto ini memiliki reputasi yang baik sebagai “multitasketers” di industri orang yang mendapatkan sesuatu, apakah itu mempercepat pengiriman, mendapatkan responsif atau terus bekerja keras untuk bekerjasama dengan kapal peralatan khusus. Tim ramah Tanto ini adalah tenaga profesional yang tentu mengetahui kunci untuk memberikan kepuasan pelanggan melebihi persyaratan pelanggan dan akan bekerja ekstra untuk keberhasilan dalam pekerjannya.

2. ”Kami selalu berfikir tentang bagaimana untuk memperbaiki keadaan”.

Tanto terus menetapkan standar untuk inovasi IT di industri. Tanto adalah perusahaan yang pertama yang memperkenalkan SMS Rilis Order (RO) dan Sistem Informasi Kontainer online di Indonesia. Inovasi ini telah menyediakan pelanggan tingkat tinggi yang fleksibilitas dan memberikan kenyamanan serta efektifitas dan efisiensi waktu maupun materi. Tanto yang merupakan perusahaan kapal kontainer yang pertama beroperasi ke Bitung pada tahun 1992.

3. Sebuah pengalaman kekayaan dalam industri perkapalan. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Tanto memiliki pengetahuan dan keahlian

dalam memenuhi standar kapal, serta praktik manajemen tertinggi yang memenuhi standar ketat keamanan dan perlindungan lingkungan. Hal ini tidak mengherankan sebab pelanggan dari perusahaan ini mempercayakan lebih dari tiga ratus ribu kontainer kepada Tanto setiap tahunnya. Kontainer Tanto tunduk pada kualitas tinggi baik itu baru maupun bekas kontainer ISO. Dengan memiliki lebih daei 41.000 kontainer dari semua ukuran dan jenis yang pelanggan inginkan. Perusahaan Tnto juga telah diberikan lebel dengan benar untuk menilai segala jenis barang yang akan diangkut.

Kenyamanan untuk pelanggan selalu mereka prioritaskan, kontainer yang dimilikinyapun memiliki kualitas yang tinggi, rata-rata usia wadah Tanto kurang dari lima tahun.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden

Pengungkapan identitas responden dilakukan sebagai upaya untuk memberikan gambaran bahwa dalam penelitian ini ada beragam responden yang dijadikan sampel. Merujuk pada masalah penelitian yang dirumuskan, maka identitas responden seperti jenis kelamin, dan pendidikan tertinggi, tidak dimaksudkan untuk menghubungkannya dengan hasil analisis data penelitian tetapi paling tidak akan mengungkap karakterisasi responden yang sempat terjaring. Penelitian dilakukan terhadap 50 orang responden, seluruhnya merupakan karyawan dan konsumen pada PT. Tanto Intim Line Makassar.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Biaya Pengiriman terhadap Tingkat Pengiriman perusahaan pada PT. Tanto Intim Line Makassar.

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis

Sumber : Data primer setelah diolah, 2017

37

Berdasarkan table 5.1 diatas jenis kelamin dapat digambarkan bahwa 70 % responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin Laki-laki yaitu 35 orang, lebih banyak dari responden perempuan yang hanya 15 orang atau 30 % saja.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang dapat menjadi ukuran (walaupun tidak mutlak) yang dapat menentukan keluasan wawasan, kemampuan-kemampuan (capabilities), sikap (attitudes), nilai-nilai (value), dan kebutuhan-kebutuhan (needs). Bagi seorang karyawan, tingkat pendidikan merupakan hal yang penting karena dapat berhubungan dengan golongan dan kepangkatan, maka secara teoritik semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerjanya, semakin tinggi tanggung jawabnya terhadap pekerjaan, semakin tinggi nilai-nilai yang dianut, dan tentu semakin tinggi pula kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah (orang)

Persen (%)

1 SMA Sederajat 28 56

2 Sarjana S1 22 44

Total 50 100,0

Sumber : Data primer diolah, 2017

Data yang ditunjukkan pada tabel 5.2 tersebut di atas menunjukkan bahwa umumnya responden penelitian ini memiliki jenjang pendidikan SMA Sederajat yaitu sebanyak 28 orang responden (56 %) kemudian responden yang jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 22 orang (44 %).

Hal ini menggambarkan tingkat pendidikan pada perusahaan ini cukup berimbang antara jenjang pendidikan SMA dan Strata Satu (S1) dimana bidang-bidang pekerjaan yang dijalankan cukup proporsional dalam penempatan sumber daya manusia yang gunakan.

B. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Guna mengungkapkan hasil penelitian berdasarkan variabel-variabel yang diperhatikan, maka penulis akan menggambarkan data-data hasil penelitian untuk tiap variabel yang terdiri dari variabel Biaya Pengiriman (X), sebagai variabel independent sementara variabel bebas (dependent variable) adalah Tingkat Pengiriman (Y).

1. Biaya Pengiriman

Biaya pengiriman merupakan biaya dari suatu kegiatan mengirim barang yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa . Hasil tanggapan terhadap Biaya pengiriman dapat dijelaskan pada tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan variabel Biaya pengiriman

No Klasifikasi Jumlah

Sumber : Data primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.3 tersebut dapat diketahui secara umum Responden memberi tanggapan bahwa Biaya pengiriman berpengaruh pada Tingkat Pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar berada pada kategori Cukup Setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 22 orang atau 44% menyatakan bahwa Biaya pengiriman mendukung terhadap peningkatan jumlah Pengiriman, 17 orang atau 34 % menyatakan sedang, 6 orang (12%) berada pada kategori kurang setuju dan terdapat 5 orang (10%) pada kategori sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Biaya pengiriman yang diterapkan oleh pihak PT. Tanto Intim Line Makassar efektif dalam peningkatan jumlah Pengiriman.

2. Tingkat Pengiriman

Tingkat Pengiriman merupakan pencapaian perusahaan dari segala upaya yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan jasa berupa

pengiriman barang. Distribusi jawaban rensponden terhadap variabel Tingkat Pengiriman dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan variabel Tingkat Pengiriman

No Klasifikasi Jumlah

Sumber : Data primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.4 tersebut dapat dijelaskan bahwa umumnya karyawan memberi tanggapan bahwa Tingkat Pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar berada pada kategori cukup setuju menggunakan pengiriman barang melalui PT. Tanto Intim Line Makassar. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 31 orang atau 62% menyatakan bahwa Tingkat Pengiriman pada perusahaan ini cukup baik, 9 orang atau 18 % menyatakan sedang, dan 6 orang (12%) berada pada kategori sangat setuju, dan terdapat 4 orang atau (8 %) yang menjawab kurang setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Biaya pengiriman mempengaruhi Tingkat Pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar.

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana dengan perhitungan komputerisasi program SPSS diperoleh persamaan regresinya, yaitu :

Biaya pengiriman .746 .075 .819 9.901 .000

a. Dependent Variable: Tingkat pengiriman

Y = 1,154+ 0,746 X + E

Di mana persamaan regresi dua prediktor diperoleh konstanta a bertanda positif, maka dapat diartikan bahwa satu satuan skor Tingkat Pengiriman akan dipengaruhi oleh Biaya pengiriman sebesar 0,746 X, pada konstanta 1,154. Dengan kata lain, makna dari persamaan di atas yaitu :

1) Koefisien konstanta a = 1,154 yang berarti bahwa jika tidak ada Biaya pengiriman maka Tingkat Pengiriman sebesar 1,154.

2) Koefisien regresi X sebesar 0,746 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan, maka Biaya pengiriman akan meningkatkan Tingkat Pengiriman sebesar 0,746 .

2. Uji Parsial (Uji t)

Guna menguji signifikansi koefisien regresi untuk variabel Biaya Pengiriman maka digunakan uji t. Hasil analisis diperoleh t hitung = 9,901 , pada α 5 % diperoleh ttabel= 1,625 karena tHitung, > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini dapat menerangkan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Tingkat Pengiriman.

3. Uji Validitas

Tabel 5.6

Uji validitas menggunanakan uji korelasi pearson dua pihak Terhadap Biaya Pengiriman

Correlations

Item soal 1 Item soal 2 Biaya Pengiriman

Item soal 1

Pearson Correlation 1 ,750** ,930**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 50 50 50

Item soal 2

Pearson Correlation ,750** 1 ,940**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 50 50 50

Biaya Pengiriman

Pearson Correlation ,930** ,940** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 50 50 50

Berdasarakan hasil uji validitas diperoleh angka r hitung untu item soal 1 sebesar 0,930 dan item soal 2 sebesar 0,940 lebih besar dari nilai r tabel 0,2707, artinya kedua item soal tersebut dinyatakan valid.

Tabel 5.7

Uji validitas menggunanakan uji korelasi pearson dua pihak Terhadap Tingkat Pengiriman

Correlations

Item Soal 1 Item Soal 2 Item Soal 3 Tingkat Pengiriman

Item Soal 1

Pearson Correlation 1 1,000** 1,000** 1,000**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50

Item Soal 2

Pearson Correlation 1,000** 1 1,000** 1,000**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50

Item Soal 3

Pearson Correlation 1,000** 1,000** 1 1,000**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50

Tingkat Pengiriman

Pearson Correlation 1,000** 1,000** 1,000** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50

Berdasarakan hasil uji validitas diperoleh angka r hitung untu item soal 1, 2, dan 3sebesar 1,000, lebih besar dari nilai r tabel 0,2707, artinya ketiga item soal tersebut dinyatakan valid

4. Uji Reabilitas (Uji r)

Tabel 5.8

Uji reliabilitas dengan menggunakan tabel alpha cronbach terhadap Biaya Pengiriman

Berdasarkan nilai alfa yang diperoleh sebesar 0,856 berada pada tingkat reliabilitas sangat tinggi

Tabel 5.9

Uji reliabilitas dengan model alpha dengan menggunakan tabel alpha cronbach2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

1,000 3

Berdasarkan nilai alfa yang diperoleh sebesar 1,000 berada pada tingkat reliabilitas sangat tinggi

5. Uji Normalitas

Tabel 5.10

Uji normalitas menggunakan uji lilliefors dengan taraf sgnifikansi α=0,05

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Biaya Pengiriman (X) ,256 50 ,000 ,867 50 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Dengan melihat kolom kolmogorov-smirnov, nilai signifikansi sebesar 0,00 > 0,05, artinya data biaya pengiriman barang tidak berdistribusi normal

Tabel 5.11

Uji normalitas menggunakan uji lilliefors dengan taraf sgnifikansi α=0,05

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tingkat Pengiriman (Y) ,353 50 ,000 ,795 50 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Dengan melihat kolom kolmogorov-smirnov, nilai signifikansi sebesar 0,00 >

0,05, artinya data biaya pengiriman barang tidak berdistribusi normal

6. Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), Biaya pengiriman b. Dependent Variable: Tingkat pengiriman

Besarnya daya ramal model diberikan oleh nilai koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 (R-Square) = 0,671 yang berarti model mempunyai daya ramal sebesar 67,1 % atau sekitar 67 % variasi naik turunnya variabel Y (Tingkat Pengiriman) dapat dijelaskan oleh model atau secara determinan dipengaruhi oleh variabel Biaya Pengiriman sedang sisanya sebesar 33 % diakibatkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis.

Tingkat pengaruh kedua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model

analisis juga cukup kuat yang ditunjukkan oleh nilai korelasi (R) sebesar 0,819 (lebih mendekati 1).

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis regresi linear Sederhana dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh koefisien variabel Biaya Pengiriman (X) adalah 0,746. Sedangkan konstanta sebesar 1,154, dengan demikian dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y = 1,154+ 0,746 X + E. Hal ini berarti apabila ada penambahan rata-rata terhadap Tingkat Pengiriman (Y) sebesar 1,154 untuk setiap perubahan satu satuan dalam variabel Biaya Pengiriman (X) dan konstanta dianggap tetap dan ada penambahan rata-rata terhadap Tingkat Pengiriman (Y) sebesar 0,746 untuk setiap perubahan satu satuan dalam variabel Biaya Pengiriman (X),

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana dapat diketahui besarnya pengaruh dan sumbangan secara parsial dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), sebagai berikut:

1. Pengaruh Biaya Pengiriman (X) terhadap Tingkat Pengiriman (Y) Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear sederhana diketahui bahwa biaya pengiriman berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kegiatan pengiriman barang pada PT Tanto Intim Line Makassar. Biaya pengiriman yang di terapkan oleh PT Tanto Intim Line Makassar umumnya sudah baik, terlihat dari 50 orang responden yang diteliti telah menjadi konsumen yang setia menggunakan jasa pengiriman ini. Meskipun biaya

pengiriman menurut beberapa responden masih sedikit mahal tetapi mereka tetap menggunakan jasa pengiriman barang melalui PT Tanto Intim Line Makassar karena pelayanan yang di berikan cukup memuaskan konsumen.

Selain itu, PT Tanto Intim Line Makassar masih perlu memperhatikan faktor-faktor pengiriman lain yaitu dengan member inovasi baru serta peningkatan pelayanan terhadap konsumen. Hal ini perlu dilakukan agar konsumen lebih termudahkan dalam mencari informasi terkait proses pengiriman barang sehingga konsumen cenderung merasakan kenyamanan dalam memilih PT Tanto Intim Line Makassar sebagai pengirim barang terpecaya bagi para pengguna jasa pengiriman barang.

Dari hasil Uji parsial signifikansi koefisien regresi untuk variabel Biaya Pengiriman menggambarkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan Pengiriman barang. Pada Penelitian yang berkaitan dengan pengiriman barang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Untuk mendukung hasil penelitian ini sebuah hasil penelitian oleh Wati Aris Astuti & Gyan Herliana (2010) yang dijadikan referensi dengan judul

“Analisis Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (Tujuan Jepang) di PT Pos Insonesia” bahwa memang benar biaya pengiriman barang mempengaruhi tingkat pengiriman barang pada perusahaan jasa pengiriman barang.

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “diduga Biaya pengiriman berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengiriman barang pada PT. Tanto Intim Line Makassar” diterima dengan data empiris.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil regresi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh antara biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang di PT Tanto Intim Line Makassar, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear sederhana diketahui bahwa biaya pengiriman berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kegiatan pengiriman barang pada PT Tanto Intim Line Makassar.

Biaya pengiriman yang di terapkan oleh PT Tanto Intim Line Makassar umumnya sudah baik, terlihat dari 50 orang responden yang diteliti telah menjadi konsumen yang setia menggunakan jasa pengiriman ini. Meskipun biaya pengiriman menurut beberapa responden masih sedikit mahal tetapi mereka tetap menggunakan jasa pengiriman barang melalui PT Tanto Intim Line Makassar karena pelayanan yang di berikan cukup memuaskan konsumen.

2. PT Tanto Intim Line Makassar masih perlu memperhatikan faktor-faktor pengiriman lain yaitu dengan member inovasi baru serta peningkatan pelayanan terhadap konsumen. Hal ini perlu dilakukan agar konsumen lebih termudahkan dalam mencari informasi terkait proses pengiriman barang sehingga konsumen cenderung merasakan

51

kenyamanan dalam memilih PT Tanto Intim Line Makassar sebagai pengirim barang terpecaya bagi para pengguna jasa pengiriman barang.

B. Saran

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada Perusahaan untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dan juga biaya terjangkau guna memenuhi permintaan jasa pengiriman, oleh karena itu diharapkan agar tingkat pelayanan lebih ditingkatkan lag.

3. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih memperluas ruang lingkup penelitiannya, karena bisa saja hasil penelitiannya akan berbeda apabila dilakukan di daerah lain.

DAFTAR PUSTAKA

Aris Astuti, Wati & Heriana Gyan. 2010. Analisis Perhitungan Pokok Jasa Pengiriman Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (Tujuan Jepang) PT. Pos Indonesia. Jurnal Universitas Sebelas Maret.

Datar, Foster, Horngren. 1995. Akuntansi biaya. Jakarta: INDEKS.

Fess, dkk. 2008. Prinsip-prinsip Akuntansi. Jakarta, Erlangga.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Yogjakarta : Salembsa Empat.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Yogjakarta : Salembsa Empat.

Dokumen terkait