MAKASSAR
CHANDRA SASMITO 10571 01953 13
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2017
iii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang pada PT Tanto Intim Line Makassar. Tingkat pengiriman barang di zaman MEA ini membuat banyak perusahaan jasa pengiriman barang berlomba-lomba untuk menetapkan biaya pengiriman dan meningkatkan pelayannya agar para konsumen jasa akan memilih perusahaannya untuk melakukan pengiriman barang yang akan berdampak terhadap peningkatan kegiatan pengiriman barang dan laba perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data diperoleh dari hasil data kusioner, Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi liniar sederhana.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear sederhana diketahui bahwa biaya pengiriman berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kegiatan pengiriman barang pada PT Tanto Intim Line Makassar. Biaya pengiriman yang di terapkan oleh PT Tanto Intim Line Makassar umumnya sudah baik, terlihat dari responden yang diteliti telah menjadi konsumen yang setia menggunakan jasa pengiriman ini. Meskipun biaya pengiriman menurut beberapa responden masih sedikit mahal tetapi mereka tetap menggunakan jasa pengiriman barang melalui PT Tanto Intim Line Makassar karena pelayanan yang di berikan cukup memuaskan konsumen.
Kata Kunci: Biaya Pengiriman, Tingkat Pengiriman Barang.
iv
Tidak ada kata lain yang lebih baik diucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan pertolongan kepada hamba-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Begitu pula shalawat dan salam semoga semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw. Serta keluarga-Nya dan para sahabat-sahabat- Nya dan orang-orang yang mengikuti beliau. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut dapat teratasi berkat kerja keras dan tekad yang bulat serta adanya bantuan dari semua pihak.
Penulis telah berusaha untuk menjadikan skripsi ini sebagai sebuah karya yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu, kesempurnaan tiada milik manusia kecuali milik yang Maha Sempurna. Untuk itu, saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan menuju kesempurnaan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa melangkah untuk mencapai suatu tujuan, hambatan dan rintangan menemani silih berganti. Namun, berkat rahmat dan hidayah-Nya disertai usaha dan do’a serta ikhtiar sehingga semua itu dapat dijalani dengan ikhlas dan tawadhu.
v
sayangnya serta keikhlasan dalam mendidik dan mengiringi do’a restu yang tulus demi tercapainya citacita.
Begitupula penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada: Hj. Naidah, SE, M. Si, dan Linda Arisanty, SE, M. Si, Ak, CA., Pembibing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada: Dr. H. Abd.
Rahman Rahim, SE, MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Ismail Rasulong, SE, MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, Hj. Naidah, SE, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Study Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, dan segenap dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Teman-teman jurusan IESP 2-13 yang tetap menjadi yang terbaik. sahabat- sahabatku tercinta, Julianti, Eka Ainingrum, Risnawati, Sri Wahyuni Astina, terima kasih atas dukungan, bantuan dan motivasinya selama ini.
vi
pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama penyelesaian SKRIPSI ini. Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt.
Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya.
Amin.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Makassar, Juni 2017
Penulis
vii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Biaya ... 8
B. Jenis-jenis biaya ... 10
C. Pengertian Biaya pengiriman... 15
D. Pengiriman Barang ... 16
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengiriman barang ... 18
F. Penelitian Sebelumnya... 19
G. Kerangka Pikir ... 21
H. Hipotesis ... 22
viii
D. Metode Pengumpulan Data... 25
E. Metode Analisis ... 26
F. Uji Kesesuaian ... 27
G. Defenisi Operasional Variabel... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum perusahaan... 29
B. Komitmen perusahaan ... 31
C. Visi dan Misi... 34
D. Keuntungan layanan... 35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik responden ...37
B. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian ...39
C. Analisis Hasil Penelitian ...42
D. Pembahasan hasil penelitian ...47
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 49
B. Saran... 50
DAFTAR PUSTAKA ...51
ix
Gambar 4.1 Struktur Mobilitas Perpindahan Barang ... 33 Gambar 4.2 Struktur Pengeluaran Barang ... 34
x
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...37
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...38
Tabel 5.3 Distribusi Responden variabel Biaya pengirima ...40
Tabel 5.4 Responden Berdasarkan variabel Tingkat Pengiriman... 41
Tabel 5.5 analisis regresi linear sederhana ...42
Tabel 5.6 Korelasi Uji Validitas Biaya Pengiriman ... 43
Tabel 5.7 Uji Validitas Tingkat Pengiriman ...44
Tabel 5.8 Uji Reabilitas Biaya Pengiriman ...44
Tabel 5.9 Uji Reabilitas Tingkat Pengiriman ...45
Tabel 5.10 Uji Normalitas Biaya Pengiriman ...45
Tabel 5.11 Uji Normalitas Tingkat Pwngiriman ...46
Tabel 5.12 Koefisien Determinasi ...46
xi
C. Grafik ... 60 D. Hasil rekap data kuesioner ... 62
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN.
Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam Indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY.
Awal mula MEA berawal pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020).
Kemudian dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan Oktober pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku integrasi ekonomi regional di tahun 2020, ASEA SECURITY COMMUNITY dan beberapa komunitas sosial Budaya ASEAN merupakan dua pilar yang tidak bisa terpisahkan dari komunitas ASEA. Seluruh pihak diharapkan agar dapat bekerja sama secara kuat didalam membangun komunitas ASEAN di tahun 2020.
1
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap integrasi ekonomi yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020 yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas.
Didalammendirikan masyarakat ekonomi ASEAN atau MEA, ASEAN mesti melakukan tidakan sesuai dengan pada prinsip-prinsip terbuka, berorientasi untuk mengarah ke luar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang teguh pendirian dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap sistem untuk pelaksanaan dan kepatuhan komitmen ekonomi yang efektif berdasarkan aturan.
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.
Secara umum MEA bertujuan untuk membentuk komunitas ekonomi tingkat regional antara sesama negara anggota ASEAN sebagai suatu integrasi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan memiliki tingkat. Selain itu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan khususnya di wilayah ASEAN.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional lainnya. Bentuk Kerjasamanya adalah :
1. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
2. Pengakuan kualifikasi profesional;
3. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
4. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
5. Meningkatkan infrastruktur
6. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
7. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
8. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
1. Pasar dan basis produksi tunggal, 2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata 4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.
Hambatan dan risiko bagi Indonesia dengan adanya MEA. Dengan adanya perdagangan bebas, kita mampu meningkatkan ekspor akan tetapi kita juga harus waspada akan resiko kompetisi (competition risk) yang muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri.
Sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke
Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
Di jaman modern seperti sekarang jasa pengiriman barang sangat membantu dalam pergerkan perekonomian di suatu daerah, tidak dapat di pungkiri bahwa mobilisasi barang merupakan hal yang sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di suatu daerah. Dengan adanya perusahaan jasa pelayaran semua mobilisasi barang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis.
Penelitian yang berkaitan dengan pengiriman barang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk mendukung penelitian ini sebuah hasil penelitian oleh Wati Aris Astuti & Gyan Herliana (2010) dijadikan referensi dengan judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (Tujuan Jepang) di PT Pos Insonesia”. Variabel penelitian meliputi harga pokok jasa dan jasa pengiriman barang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data yang dengan studi pustaka, dokumen dan wawancara selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan dalam menghitung harga pokok jasanya perusahaan tidak memperhatikan asal wilayah pos pengiriman paket, sehingga, harga pokok dan tarif yang di hasilkan sama untuk seluruh asal wilayah pos pengiriman paket.
Berdasarkan hasil analisisnya dikethui bahwa perusahaan menghitung dengan menjumlahkan semua biaya yang terkait dalam proses pemgiriman barang. Hal ini menunjukkan bahwa penetapan tarif pengiriman paket yang sama tiap wilayah pos akan mempengharuhi para pengguna jasa pengiriman barang untuk menggunakan jasa perusahaan untuk melakukan kegitan pengiriman barang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul proposal “Pengaruh Biaya Pengiriman Terhadap Tingkat Pengiriman Barang pada PT. Tanto Intim Line Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berhubungan dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Seberapa besar biaya pengiriman barang berpengaruh pada tingkat pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang barang pada PT. Tanti Intim Line Makassar”.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Penulis, untuk menambah pengetahuan tentang penelitian ilmiah yang dibahas dalam bentuk laporan yang terstruktur secara sistematis dan menambah
wawasan mengenai beberapa hal berkaitan dengan biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang.
2. Bagi pihak pemerintah daerah kota Makassar, untuk menjadikan masukan dan sumbangan pemikiran sebagai salah satu bahan terhadap pengaruh biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang di Makassar.
3. Peneliti lain, untuk menjadi sumber informasi dan referensi bagi penelitian mengenai pengaruh biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Biaya
Dalam suatu perusahaan, biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting oleh karena itu biaya harus mendapat perhatian yang lebih khusus.
Biaya merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan. Biaya juga sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas atau kegiatan operasi suatu perusahaa. Jika perusahaan dapat mengendalikan biaya seminimal mungkin, maka perusahaan tersebut dapat bertahan dan mengoptimalkan laba atau pendapatannya.
Biaya merupakan sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan prosedur-prosedur dan perencanaan tertentu. Biaya berperan penting dalam perhitungan harga pokok, perencanaan, dan pengendalian suatu kegiatan usaha. Berikut definisi biaya menurut Mulyadi (2007:19) “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.
Pengertian biaya menurut Horngren, Foster, dan Datar (1995:55)
“Accountant ussualy define cost a resources sacrificed or forgone to achieve a
sfecfic objective, Most people consider cost as monetary amounts (such as dollars, pounds, and yen) that must be paid to acquire goods and service for now
8
we can this conventional way”.(1995:55). Definisi tersebut mengandung arti,
bahwa biaya merupakan sumber daya yang dikorbankan guna mencapai tujuan tertentu dan dihitung dalam satuan moneter.
Pengertian biaya menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (2008:34)
“Biaya adalah pembayaran kas atau ekuivalennya atau komitmen untukmembayar kas dimasa depan dengan tujuan memperoleh pendapatan”.
Dari definisi tersebut dapat dilihat empat unsur yang terkandung didalamnya, yaitu biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi berupa kas atau ekuivalennya, yang dapat diukur dalam satuan moneter uang, merupakan hal yang terjadi atau potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dimasa depan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan.
Biaya merupakan unsur utama secara fisik harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam melaksanakan segala aktifitas produksi atau aktifitas lainnya yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu mendapat perhatian yang lebih serius, karena biaya merupakan unsur pengurang yang presentasinya sangat besar dalam kaitannya dengan pencarian laba bersih perusahaan.
Pengertian akuntansi menurut Soemarso (2009:56) “Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.
Pengertian biaya menurut Mulyadi (2007:23) “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan kedua pengertian biaya diatas, biaya adalah sumber daya yang diukur dalam satuan uang yang dikorbankan, yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal ini adalah pendapatan perusahaan.
Biaya (Cost) disini berbeda dengan beban (Expense), dalam laporan keuangan biaya masuk dalam laporan harga pokok produksi (Cost of goods manufacture) yang akan digunakan sebagai penambah harga pokok penjualan (Cost of goods sold) yang selanjutnya akan mengurangi penjualan bersih.Sedangkan beban (Expense) masuk dalam laporan rugi laba yang akan mengurangi laba kotor sehingga didapat laba kotor.
B. Jenis – Jenis Biaya 1. Biaya produksi
Untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi diperlukan bahan baku, tenaga kerja dan faktor – faktor pendukung lain seperti bahan baku penolong
tenaga kerja tidak langsung dan masih banyak lagi. Semua ini tidak bisa didapatkan jika perusahaan tidak bisa mengeluarkan atau mengorbankan sesuatu (dalam hal ini adalah kas perusahaan atau ekuivalennya) untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk memproduksi produk. Kas perusahaan atau ekuivalennya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku dan bahan penolong lainnya, serta untuk membayar para tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja tidak langsung disebut biaya produksi.
Definisi produksi menurut Elwood S Buffa & Rakesh K. Sarin (1996:43) adalah sebagai berikut: “Sistem produksi sebagai alat yang kita gunakan untuk mengubah masukan sumber daya guna menciptakan barang dan jasa yang berguna sebagai keluaran”.
Berdasarkan pengertian produksi diatas, produksi merupakan alat yang digunakan untuk mengubah atau mengolah sumber daya menjadi produk jadi atau jasa yang berguna.
Jadi biaya produksi adalah sumber daya yang diukur dalam satuan uang yang dikorbankan untuk mengolah sumber daya guna menciptakan barang dan jasa yang berguna, sehingga memiliki harga jual yang bisa bersaing. Biaya produksi sangat penting hubungannya dalam menentukan harga jual suatu barang, karena tinggi rendahnya harga jual suatu barang akan sangat di pengaruhi oleh tinggi rendahnya biaya produksi yang dikeluarkan.
Definisi biaya produksi menurut Mulyadi (2007:56) adalah sebagai berikut: “Biaya produksi merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”.
Berdasarkan definisi biaya produksi diatas maka, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi, yaitu semua biaya dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
Biaya produksi dapat digolongkan kedalam tiga kelompok, yaitu:
a. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku merupakan harga perolehan bahan baku yang dipakai dalam kegiatan pengolahan produk.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Adalah barang atau jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada suatu produk tertentu.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya yang digunakan untuk mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi, selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Elemen-elemen biaya overhead pabrik dapat digolongkan kedalam :
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
Biaya listrik dan air
Biaya asuransi pabrik
Biaya overhead pabrik lain-lain.
2. Biaya Non Produksi
Biaya non produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan diluar biaya produksi. Biaya non produksi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Biaya Pemasaran
Adalah biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk b. Biaya Administrasi dan Umum
Adalah biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.
Menurut Mulyadi (2007:63) dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, diantaranya:
1. Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contoh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya pemasaran merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melakansanakan kegiatan pemasaran produk. Contoh biaya iklan, biaya promosi, biaya pengiriman barang, dan lain – lain.
3. Biaya administrasi dan umum merupakan biaya – biaya mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya gaji, biaya bagian keuangan, biaya bagian personalia, biaya bagian akuntansi dan umum.
Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai yaitu berupa produk atau departemen dapat dikelompokan menjadi dua golongan, antara lain:
1. Biaya langsung (Direct Cost)
2. Biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Adapun penjelasan mengenai kedua golongan diatas adalah sebagai berikut:
1. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai.
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi didalam departemen tertentu.
2. Biaya tidak langsung dalam hubungan dalam hubungan dengan produk disebut sebagai biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.
Penggolongan biaya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur – unsur biaya tetap dan biaya variabel.
3. Biaya semi fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produk tertentu.
4. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan yang tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk penggolongan biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu biaya variabel, biaya semi variabel, biaya semi fixed, dan biaya tetap.
C. Pengertian Biaya Pengiriman
Biaya pengiriman merupakan biaya dari suatu kegiatan mengirim barang yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa. Biaya pengiriman berpengaruh pada Tingkat Pengiriman, Tingkat Pengiriman merupakan
pencapaian perusahaan dari segala upaya yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan jasa berupa pengiriman barang.
D. Pengiriman Barang
Menurut Hall (2001:7), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, di proses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Sedangkan secara umum, Pengiriman Barang adalah segala upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memberikan pelayanan jasa berupa pengiriman barang. Jadi dapat di simpulkan bahwa Sistem Informasi Pengiriman Barang adalah sistem informasi yang membantu untuk mengumpulkan informasi dalam memberikan jasa pengiriman kepada pelanggan, sehingga organisasi dapat mencatat berbagai kegiatan pengiriman barang yang dapat dilakukan dengan detail untuk membuat laporan pengiriman barang.
Teori Pengiriman Barang
Menurut McLeod (2001:12) ada beberapa pengertian penting yang berkaitan dengan pengiriman barang, yaitu :
Shipping / Shipment adalah kegiatan pengiriman yang melibatkan shipper, penyedia jasa, cosignee , dan armada pengankutan mitra bisnis jasa pengiriman barang.
Shipphing Intruction (SI) adalah surat perintah pengiriman barang yang diberikan oleh shipper kepada pihak penyedia jasa pengiriman barang.
Shipper adalah pelanggan retail atau korporat yang memanfaatkan jasa layanan pengiriman barang.
Consignee adalah penerima barang dari shipper melalui penyedia jasa pengiriman baranag.
Agent adalah pihak p[enyedia jasa layanan pengiriman barang yang bertanggung jawab atas pengiriman barang setelah barang berangkat dari bandara atau pelabuhan untuk selanjutnya dikirimkan kepada consignee.
Notify Party adalah pihak yang bertanggung jawab atas penerimaan barang.
Airway Bill / connote adalah surat tanda bukti pengiriman barang dengan tanda nomor tertentu yang telah disetujui oleh pihak pentedia jasa pengiriman barang dan aramada pengangkutan udara mitra bisnisnya.
Airway Bills dikenal juga sebagai Surat Muatan Udara.
Bill Of Landing (B/L) adalah surat tanda bukti pengiriman barantg dengan tanda nomor tertentu yang telah disetujui oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang dan armada pengangkutan laut nmitra bisnisnya.
House Bill Of Landing adalah surat tanda bukti pengiriman barang yang dibuat oleh penyedia jasa pengiriman dan dikirim ke pihak Agent dan Shipper.
Tracking adalah kegiatan menampilkan informasi barang shipper melalui media tertentu. Tujuannya adalah memberikan status informasi pengeriman barang yang dibutuhkan oleh shipper, bukan oleh pihak
penyedia jasa pengiriman barang. Pihak penyedia jasa hanya menyediakan status informasi pengiriman yang di butuhkan oleh para shipper.
Invoice adalah surat tagihan jasa pengiriman barang yang dikeluarkan oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang kepada shipper.
E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengiriman
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengiriman barang yaitu terkadang faktor biaya bisa menjadi pertimbangan untuk setiap customer saat hendak mengirim barang, terutama mengurum barang-barang besar yang cukup sulit dan merepotkan.
Ada dua kategori untuk faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pengiriman dan perhitungan harga, yaitu:
1. Faktor-faktor yang terkait dengan produk:
a. Kepadatan: merujuk pada berat atau volume sebuah produk.
b. Kemampuan menempati (stowability): tingkat kemampuan sebuah produk untuk mengisi ruang yang tersedia dalam kendaraan transportasi.
c. Kemudahan atau kesulitan penanganan: Terkait dengan stowability adalah dalam hal kesulitan penanganan produk pada saat loading ke kendaraan transporter.
d. Kewajiban: Produk yang memiliki nilai berat atau volume yang tinggi akan mudah rusak dan akan dikenakan tarif yang tinggi
2. Faktor-faktor yang terkait dengan pasar:
a. Lokasi pasar, yang menentukan jarak transportasi barang yang harus diangkut.
b. Faktor alam dan pengembangan peraturan pemerintah tentang perusahaan transportasi.
c. Seimbang atau tidaknya lalu lintas barang ke luar/masuk pasar
d. Apakah produk yang diangkut dengan tujuan domestik atau internasional.
F. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah tabel mengenai jurnal tentang biaya pengiriman:
Tabel 2.1 Jurnal Pengiriman barang
No Peneliti Judul Metode Hasil
1. Vito Indriano Bhakti Dan Chaerul D.
Djakman (2013)
Analisis biaya pengiriman barang dan rencana
pemilihan rute perjalanan pada perusahaan ekspedisi PT.
ABC
Deskriptif Analitis
biaya pengiriman barang dan rencana pemilihan rute perjalanan menerapkan alternatif lead time namun hasilnya belum optimum dari segi waktu dan biaya.
2. Wati Aris Astuti Dan Gyan Herliana (2010)
Analisis perhitungan pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket
internasional (tujuan jepang)
PT. Pos
indonesia
Metode deskriptif analitis
Dalam menghitung harga pokok jasanya perusahaan tidak memperhatikan asal wilayah pengiriman paket, sehingga harga pokok dan tarif yang dihasilkan sama untuk
semua wilayah
pengiriman paket.
3.
Miptahudin (2010)
Analisis perbandingan pengiriman barang
Metode (LC) Least Cost dan North west
diperoleh pengiriman barang berpengaruh positif dan signifikan terhadap transportasi,
No Peneliti Judul Metode Hasil menggunakan
metode transportasi (study kasus di PT. Arta Boga Jakarta tahun 2009)
corner (NWC)
dengan menggunakan perbandingan LC dan NWC
4.
Mustika;
Haryadi;
Siti Hodijah (2015)
Pengaruh Ekspor dan Impor Minyak Bumi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
regresi linier sederhana dan Error Correction Model (ECM)
Dengan menggunakan ECM diketahui bahwa untuk jangka panjang yang nilai ekspor minyak mentah berdampak
negatif pada
pertumbuhan ekonomi diIndonesia. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh nilai impor minyak
mentah yang
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk jangka panjang
5.
Agus Widarjono
(2004)
Analisis Permintaan Impor Indonesia Pendekatan Komponen Pengeluaran
Error Correction Model (ECM)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen akhir pengeluaran agregat dan harga barang impor baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
G. Kerangka Pikir
Gambaran kerangka piker pengaruh biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang pada PT. Tanto Intim Line Makassar
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
Keterangan:
Indikator Biaya Pengiriman (X)
Apakah biaya pengiriman terbilang ekonomis?
Apakah biaya jasa pengiriman PT. Tanto Intim Line sesuai dengan pelayanan yang diberikan?
Indikator Tingkat Pengiriman Barang (Y)
Apakah anda senang menggunakan jasa pengiriman di PT. Tanto Intim Line?
Apakah PT. Tanto Intim Line mengirim barang tepat waktu?
Apakah anda berminat menjadi costumer tetap PT. Tanto Intim Line?
Biaya Pengiriman (X)
Tingkat Pengiriman Barang
(Y)
Pada gambar di atas dijelaskan bahwa tingkat pengiriman barang pada PT.
Tanto Intim Line Makassar dipengaruhi oleh biaya pengiriman dan Tingkat Permintaan Konsumen dan juga Tingkat Penawaran. Biaya pengiriman memberikan gambaran tentang tingkat pengirimanan barang melalui PT. Tanto Intim Line Makassar semakin tinggi biaya pengiriman maka semakin sedikit konsumen yang menggunakan jasa dari PT. Tanto Intim Line. Sebaliknya semakin rendah biaya pengiriman suatu barang maka makin tinggi tingkat pengiriman barang melalui perusahaan tersebut, atau dengan kata lain semakin tinggi biaya pengiriman suatu barang maka semakin rendah tingkat pengiriman barang melalui perusahaan tersebut.
H. Hipotesis
Pengguna jasa pengiriman tentunya akan menjadikan biaya pengiriman sebagai alat pertimbangan untuk menggunakan jasa pengiriman suatu perusahaan jasa pengiriman barang. Tingkat pengiriman barang di zaman MEA ini membuat banyak perusahaan jasa pengiriman barang berlomba-lomba untuk menetapkan biaya pengiriman dan meningkatkan pelayannya agar para konsumen jasa akan memilih perusahaannya untuk melakukan pengiriman barang yang akan berdampak terhadap peningkatan kegiatan pengiriman barang dan laba perusahaan.. “Diduga bahwa biaya pengiriman barang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengiriman barang pada PT. Tanto Intim Line Makassar.
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini penulis akan mengadakan penelitian di PT. Tanto Intim Line Jl. Nusantara Nomor 412 Butung,Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dalam waktu dua bulan mulai tanggal 15 Februari −16 April 2017.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik lisan maupun dalam bentuk tulisan atau data. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder, dimana data primer +adalah data yang diperoleh dengan metode wawancara. Wawancara dilaksanakan dengan mendatangi langsung subjek penelitian, untuk memperoleh informasi tentang Pengaruh Biaya Pengiriman Terhadap Tingkat Pengiriman Barang Pada PT. Tanto Intim Line Makassar, Jalan Nusantara No. 412, Butung Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Dan data sekunder sendiri adalah data yang diperoleh dari sumber pencatatan tertulis serta dokumen yang penting lainnya seperti quisioner maupun laporan-laporan hasil data barang yang masuk di kota Makassar melalui PT. Tanto Intim Line Makassar Jl. Nusantara Nomor 412, Butung Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
23
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa pengiriman barang di PT Tanto Intim Line Makassar dengan jumlah yang tidak diketahui secara pasti.
Pengambilan contoh sampel terhadap pengguna jasa menggunakan teknik Non - Probability sampling dengan penentuan Responden (sampel) menggunakan metode sampling dipilih dengan teknik quoted accidental sampling, dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja (pengguna jasa) yang di temui, responden yang terpilih adalah pengguna jasa pengiriman dipilih beberapa orang saja sebagai wakil pengirim barang. Untuk menentukan jumlah Sampel yang diambil adalah dengan menggunakan rumus linear time function ( =
n). Pada rumus ini, jumlah sampel ditentukan berdasarkan waktu yang efektif yang digunakan untuk melaksanakan penlitian, karena populasi tidak diketahui.
Dengan penelitian ini waktu yang digunakan adalah 5 hari dalam 5 minggu yaitu pada hari Senin-Jumat karena hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur dan pada hari Senin-Jumat tersebut digunakan pengguna jasa untuk mengirim barang, sedangkan waktu yang digunakan untuk mengambil data dalam sehari diperkirakan 5 jam. Karena waktu itu adalah waktu yang efektif untuk mengumpulkan data. Dengan demikian maka jumlah sampel dapat diketahui menggunakan rumus linear time function sebagai berikut :
n =
Keterangan :
n : Jumlah sampel ( Responden ).
T : Waktu Yang Tersedia Untuk Penelitian = (25 hari x 5 jam ) = 125 jam.
: Waktu tetap tidak tergantung pada besarnya sampel, yaitu waktu pengambilan sampel = 4 jam/hari x 25 hari ) = 100
: Waktu yang digunakan setiap sampling unit yaitu waktu yang dibutuhkan responden untuk mengisi kuesioner = 0,5 jam/kuesioner.
Berikut perhitungan jumlah sampel perhitungan : n =
,
=
50 sampelSedangkan Metode pengambilan contoh responden pada unit usaha dan tenaga kerja lokal akan dilakukan dengan bentuk purposive sampling, dimana anggota responden akan dipilih dan disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu.
Responden terpilih untuk unit pengguna jasa pengirim barang, dengan pertimbangan kriteria responden terpilih adalah masyarakat yang menggunakan jasa pengguna barang. Responden yang terpilih untuk pengguna jasa pengiriman barang adalah sebanyak 50 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam metode penelitian ini penulis mengumpulkan data serta keterangan yang diperlukan dalam penyusunan proposal ini, maka digunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Tinjauan pustakaan (library research) adalah suatu bentuk tinjauan dimana penulis mengkaji bahan teori literatur serta tulisan yang bersifat ilmiah yang digunakan sebagai sarana pembanding dalam pembuktin atau kerja yang diajukan.
2. Penelitian lapangan (field research) terdiri atas :
a. Interview yaitu suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan jalan mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung dengan pimpinan atau beberapa staf perusahaan sehingga data yang diperoleh merupakan data akurat yang dapat dipercaya kebenarannya.
b. Observasi yaitu suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung atau kunjungan kelokasi penelitian.
E. Metode Analisis
Untuk melihat hubungan antara pengaruh biaya pengiriman terhadap tingkat pengiriman barang, digunakan model dasar sebagai berikut:
Y =
a
+ X+e
...(1) Dimana :Y = Tingkat Pengiriman Barang X= Biaya Pengiriman Barang
a
= Konstanta= Koefisien Regresi
= eror tern F. Uji Kesesuaian
Uji t-statistik
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel lainnya konstan. Dalam uji ini, digunakan hipotesis sebagai berikut:
Ho : b1= b. . . .(tidak ada pengaruh) Ha : b1≠ba. . . .(ada pengaruh)
Dalam b1 adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesi, biasanya b dianggap = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel X terhadap Y. Bila nilai t – statistik > t – tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh.
t-hitung =
Dimana:
b1= Koefisien variabelindependen ke-i b = Nilai hipotesis nol
Sbi = Simpangan baku variabel Kriteria pengambilan keputusan:
Ho :
α
= 0 Ho diterima (t- statistik < t – tabel) artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.G. Defenisi Operasional Variabel
1. Biaya Pengiriman adalah biaya dari suatu kegiatan mengirim barang yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa.
2. Tingkat pengiriman merupakan pencapaian perusahaan dan segala upaya yang diselenggarakan untuk memberikan jasa berupa pengiriman barang.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Tanto didirikan pada awal tahun 1971 oleh Bapak Herman Hartanto, Tanto adalah perusahaan milik keluarga. Meskipun awalnya sederhana, perusahaan ini telah berkembang dan menjadi salah satu perusahaan yang diakui dalam industri pelayaran. Dengan begitu perusahaan ini lebih mengacu sebagai jalur pelayaran konvensional. Kemudian tahun 1974 perusahaan mengeluarkan sebuah kapal miliknya sendiri yang diberi nama Tanto Sakti dengan 734 dwt, Tanto Sakti merupakan kapal pertama yang dimiliki oleh perusahaan Tanto yang mengangkut kargo umum dari Suraba ke Ambon. Di tahun 1976 perusahaan ini memperluas usahanya dengan mebeli kapal kargo bekas, dan mengoperasikan layanan untuk sebagian besar di Indonesia Timur.
Pada tahun 1980 perusahaan terus melakukan ekspansi sampai kemudian di tahun 1980-an Tanto mendirikan sebuah kantor untuk perusahaannya yang sampai saat ini terletak di Jalan Perak Barat 43, kantor dengan hanya 8 karyawannya. Di tahun 1992 perusahaan ini membuat pintu masuk sendiri dimana disitulah pintu keluar masuknya kontainer yang mereka operasikan, dimana Tanto merupakan perusahaan yang dikenal sebagai satu-satunya perusahaan yang mengoperasikan kontainer kapal.
Perusahaan Tanto membuat pelayaran pertamanya dengan kapasitas penuh 125 TEUs dari Surabaya ke daerah Bitung pada tanggal 18 Juni 1992. Kemudian di tahun 1993 perusahaan ini melakukan sebuah rencana untuk ekspansi di bagian
29
daratan. Tanto Depo 1, sittong di atas lahan 1,2 hektar dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Februari 1993 dengan kapasitas sekitar 800 TEUs. Di akhir tahun 1999- an berbagai rute baru di tambahkan untuk melanjutkan kiprahnya sebagai perusahaan yang paling terdepan dibagian pengiriman. Dan pada bulan Juni tahun 1999 mereka membuka kantor di Jakarta.
Di tahun 2002 Tanto melebarkan kiprahnya dengan mengadopsi internasional Manajemen Keselamatan (ISM Code) dan ini menjadi salah satu prioritas mereka dalam mengatasi keselamatan kerja karyawannya. Pada 9 September 2002 mereka menunjuk sebuah agen untuk pertama kalinya yang berada di daerah Gorontalo.
Tahun 2008 Tanto memperkenalkaan layanan Surabaya-Luwuk baru. Di 2010 pertama kali mereka mengimplementasikannya di Indonesia melalui SMS Rilis Order (RO) dan Sistem Informasi Kontainer online. 2012 Tnto memperkenalkan layanan rute baru ke Kendari, Balikpapan, Jayapura, Sorong, Manokwari dan Nabire. Di tahun 2013 Tanto juga memperkenalkan layanan rute baru ke Pekanbaru dan Batam. Selanjutnya di tahun 2014 Tanto juga memperkenalkan layanaan rute baru ke Padang. 2015 Tanto juga memperkenalkan layanan rute baru ke Tual.
Dan sampai hari ini Tanto memberikan pelayanan dengan 22 pelabuhan di pulau-pulau Indonesia, dan memiliki armada modern lebih dari 50 kapal kontainer dengan kapasitas total 26,731 TEUs dan dengan mempekerjkan sekitar 3.500 orang dan sampai sekarang perusahaan ini tetap independen dan sepenuhnya
masih dimiliki oleh pendirinya yaitu Bapak Herman Hartanto. Tanto berkomitmen untuk memberikan layanan transportasi yang berkualitas kepada semua pelanggannya. Dan Tanto adalah perusahaan yang akan mengatasi semua kesulitan dan dengan demikian telah berkomitmen untuk terus konsisten dalam memberikan tingkat kinerja yang tertinggi.
B. Komitmen Perusahaan
Komitmen Tanto adalah jaminan kepav5da pelanggan kami, bahwa kami akan terus berusaha tanpa henti untuk meningkatkan pelayanan dengan memahami kebutuhan klien kami dan bisnis mereka.
Tanto lebih memprioritaskaan sistem keselamatan dan keamanan pertama di semua tingkat operasi.
Perpindahan barang melalui jalur laut tidak terlepas dari peranan perusahaan ekspedisi, perusahaan pelayaran dan pelabuhan sebagai terminal peti kemas pertama-tama para pengirim barang (eksportir) yang menggunakan jasa perusahaan expedisi melakukan kontrak harga sesuai dengan jarak pengiriman, dan banyaknya barang yang akan dikirim biasanya barang akan dihitung berdasarkan pada per unit kontainer. Kubitasi ataupun tonaise tergantung jenis barang yang akan dikirim (ekspor). Kontrak antara perusahaan ekspedisi dan eksportir juga berisi harga asuransi yaitu untuk peti kemas ukuran 20 feet harga asuransi barang mewah dikenakan harga 1,5 jura rupiah, harga asuransi barang resiko rendah sebesar 175 ribu rupiah. Semua tipe barang yang akan dikirim akan dikenakan asuransi untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan. Sedangkan
biaya asuransi untuk peti kemas berukuran 40 feet akan dikenakan biaya asuransi dua kali lipat dari peti kemas 20 feet. Setelah kontrak dilunasi oleh eksportir maka perusahaan ekspedisi akan menyewa jasa perusahaan pelayanan untuk mengirimkan barang costumer (pelanggan).
Setiba kapal pengangkut barang tiba di pelabuhan, semua peti kemas akan diturunkan dari kapal dan di simpan di terminal peti kemas. Seluruh peti kemas akan dikanakan pajak THC ( Terminal Handling Change) dan biaya masa tumpuk yang dihitung per satu masa (5 hari), semakin lama peti kemas diumpuk maka semakin besar biaya masa tumpuknya.
Pada saat ingin mengeluarkan barang dari terminal ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi oleh perusahaan ekspedisi yaitu Billing Of Landing (BL), Delivery Order (DO), kwitansi THC, dan job pengambilan. Billing of Landing (BL) dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran yang berisi detail unit peti kemas, BL diperoleh setelah melakukan pembayaran biaya administrasi di loket perusaahaan pelayaran. Setelah BL di ayar maka perusahaan pelayaran akan menerbitkan Delivery Order (DO) yang kemudian digunakan untuk memperoleh kwitansi THC yang harus dilunasi di bank untuk mendapatkan job pengambilan yang akan digunakan untuk mengeluarkan barang dari TPM. Mengeluarkan barang dari TPM memerlukan waktu yang tidak menentu tergantung kecepatan kerja alat pengangkut peti kemas ke atas truk dan banyaknya antrian.
Setelah peti kemas keluar dari TPM masih ada biaya-biaya yang akan di bayarkan oleh perusahaan ekspedisi yaitu biaya buruh dan truk angkut. Biaya
buruh dan kuli untuk daerah Makassar yaitu 750 ribu rupiah untuk peti kemas 20 feet dan 1.400.000 ribu rupiah untuk peti kemas 40 feet.
Dari penjelasan diatas maka berikut ini, struktur atau gambaran jalur perpindahan barang melalui jalur laut.
Gambar 4.1
Struktur Mobilitas Perpindahan Barang Perusahaan
ekspedisi
Pelayaran PT. Tanto Intim Line
TPM (Tomiral Peti Kemas) PT. Pelindo IV
Pajak
Perusahaan ekspedisi Prosedur
pengeluaran barang dari TPM ke tempat tujuan. (Lihat gambar )
Perusahaan ekspedisi
Tempat tujuan
Berikut ini gambaran atau struktur pengeluaran barang dari TPM ke tempat tujuan (dilakukan oleh perusahaan ekspedisi).
Gambar 4.2
Struktur Pengeluran Barang
C. Visi dam Misi Perusahaan
Visi Tanto adalah menjadi perusahaan yang paling handal dan terpercaya dalam industri, mampu memperluas pangsa pasar dan untuk kedepannya mencari peluang bisnis yang lebih besar dalam waktu dekat.
Misi Tanto adaalaah memenuhi tuntutan baru dan berkembang bersama-
sama dengan pelanggan untuk masa depan yang lebih baik. Tetap memperkuat
posisinya di pasar yang kompetitif, dan terus meningkatkan efisiensi untuk
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mengoperasikan armada yang PT. Tanto
Intim Line
Billing of landing(BL)
Delivery order (DO)
TPM PT. Pelindo IV Terminal Hording
Change (THC) Job pengambilan
barang
paling modern dan efektif. Meningkatkan lingkungan kerja dan mendorong
kerjasama tim, seerta memperkenalkan nilai-nilai inti untuk mendorong kemajuan.
D. Keuntungan Layanan
1. Tulang punggung perusahaan terletak dengan staf yang berdedikasi dan fokus terhadap pelanggannya. Staaf Tanto ini memiliki reputasi yang baik sebagai “multitasketers” di industri orang yang mendapatkan sesuatu, apakah itu mempercepat pengiriman, mendapatkan responsif atau terus bekerja keras untuk bekerjasama dengan kapal peralatan khusus. Tim ramah Tanto ini adalah tenaga profesional yang tentu mengetahui kunci untuk memberikan kepuasan pelanggan melebihi persyaratan pelanggan dan akan bekerja ekstra untuk keberhasilan dalam pekerjannya.
2. ”Kami selalu berfikir tentang bagaimana untuk memperbaiki keadaan”.
Tanto terus menetapkan standar untuk inovasi IT di industri. Tanto adalah perusahaan yang pertama yang memperkenalkan SMS Rilis Order (RO) dan Sistem Informasi Kontainer online di Indonesia. Inovasi ini telah menyediakan pelanggan tingkat tinggi yang fleksibilitas dan memberikan kenyamanan serta efektifitas dan efisiensi waktu maupun materi. Tanto yang merupakan perusahaan kapal kontainer yang pertama beroperasi ke Bitung pada tahun 1992.
3. Sebuah pengalaman kekayaan dalam industri perkapalan. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Tanto memiliki pengetahuan dan keahlian
dalam memenuhi standar kapal, serta praktik manajemen tertinggi yang memenuhi standar ketat keamanan dan perlindungan lingkungan. Hal ini tidak mengherankan sebab pelanggan dari perusahaan ini mempercayakan lebih dari tiga ratus ribu kontainer kepada Tanto setiap tahunnya. Kontainer Tanto tunduk pada kualitas tinggi baik itu baru maupun bekas kontainer ISO. Dengan memiliki lebih daei 41.000 kontainer dari semua ukuran dan jenis yang pelanggan inginkan. Perusahaan Tnto juga telah diberikan lebel dengan benar untuk menilai segala jenis barang yang akan diangkut.
Kenyamanan untuk pelanggan selalu mereka prioritaskan, kontainer yang dimilikinyapun memiliki kualitas yang tinggi, rata-rata usia wadah Tanto kurang dari lima tahun.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden
Pengungkapan identitas responden dilakukan sebagai upaya untuk memberikan gambaran bahwa dalam penelitian ini ada beragam responden yang dijadikan sampel. Merujuk pada masalah penelitian yang dirumuskan, maka identitas responden seperti jenis kelamin, dan pendidikan tertinggi, tidak dimaksudkan untuk menghubungkannya dengan hasil analisis data penelitian tetapi paling tidak akan mengungkap karakterisasi responden yang sempat terjaring. Penelitian dilakukan terhadap 50 orang responden, seluruhnya merupakan karyawan dan konsumen pada PT. Tanto Intim Line Makassar.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Biaya Pengiriman terhadap Tingkat Pengiriman perusahaan pada PT. Tanto Intim Line Makassar.
1. Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis
Kelamin
Jumlah (Orang)
Persen (%)
1 Laki-laki 35 70
2 Perempuan 15 30
Total 50 100,0
Sumber : Data primer setelah diolah, 2017
37
Berdasarkan table 5.1 diatas jenis kelamin dapat digambarkan bahwa 70 % responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin Laki-laki yaitu 35 orang, lebih banyak dari responden perempuan yang hanya 15 orang atau 30 % saja.
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang dapat menjadi ukuran (walaupun tidak mutlak) yang dapat menentukan keluasan wawasan, kemampuan-kemampuan (capabilities), sikap (attitudes), nilai-nilai (value), dan kebutuhan-kebutuhan (needs). Bagi seorang karyawan, tingkat pendidikan merupakan hal yang penting karena dapat berhubungan dengan golongan dan kepangkatan, maka secara teoritik semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerjanya, semakin tinggi tanggung jawabnya terhadap pekerjaan, semakin tinggi nilai-nilai yang dianut, dan tentu semakin tinggi pula kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Persen (%)
1 SMA Sederajat 28 56
2 Sarjana S1 22 44
Total 50 100,0
Sumber : Data primer diolah, 2017
Data yang ditunjukkan pada tabel 5.2 tersebut di atas menunjukkan bahwa umumnya responden penelitian ini memiliki jenjang pendidikan SMA Sederajat yaitu sebanyak 28 orang responden (56 %) kemudian responden yang jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 22 orang (44 %).
Hal ini menggambarkan tingkat pendidikan pada perusahaan ini cukup berimbang antara jenjang pendidikan SMA dan Strata Satu (S1) dimana bidang-bidang pekerjaan yang dijalankan cukup proporsional dalam penempatan sumber daya manusia yang gunakan.
B. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Guna mengungkapkan hasil penelitian berdasarkan variabel-variabel yang diperhatikan, maka penulis akan menggambarkan data- data hasil penelitian untuk tiap variabel yang terdiri dari variabel Biaya Pengiriman (X), sebagai variabel independent sementara variabel bebas (dependent variable) adalah Tingkat Pengiriman (Y).
1. Biaya Pengiriman
Biaya pengiriman merupakan biaya dari suatu kegiatan mengirim barang yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa . Hasil tanggapan terhadap Biaya pengiriman dapat dijelaskan pada tabel 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan variabel Biaya pengiriman
No Klasifikasi Jumlah
(orang)
Persentase (%) 1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju Cukup Setuju Sedang Kurang setuju Tidak setuju
5 22 17 6 0
10.0 44.0 34.0 12.0 0.0
Jumlah 50 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.3 tersebut dapat diketahui secara umum Responden memberi tanggapan bahwa Biaya pengiriman berpengaruh pada Tingkat Pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar berada pada kategori Cukup Setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 22 orang atau 44% menyatakan bahwa Biaya pengiriman mendukung terhadap peningkatan jumlah Pengiriman, 17 orang atau 34 % menyatakan sedang, 6 orang (12%) berada pada kategori kurang setuju dan terdapat 5 orang (10%) pada kategori sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Biaya pengiriman yang diterapkan oleh pihak PT. Tanto Intim Line Makassar efektif dalam peningkatan jumlah Pengiriman.
2. Tingkat Pengiriman
Tingkat Pengiriman merupakan pencapaian perusahaan dari segala upaya yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan jasa berupa
pengiriman barang. Distribusi jawaban rensponden terhadap variabel Tingkat Pengiriman dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan variabel Tingkat Pengiriman
No Klasifikasi Jumlah
(orang)
Persentas.0e (%) 1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju Cukup setuju Sedang Kurang setuju Sangat tidak setuju
6 31
9 4 0
12.0 62.0 18.0 8.0 0.0
Jumlah 50 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.4 tersebut dapat dijelaskan bahwa umumnya karyawan memberi tanggapan bahwa Tingkat Pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar berada pada kategori cukup setuju menggunakan pengiriman barang melalui PT. Tanto Intim Line Makassar. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 31 orang atau 62% menyatakan bahwa Tingkat Pengiriman pada perusahaan ini cukup baik, 9 orang atau 18 % menyatakan sedang, dan 6 orang (12%) berada pada kategori sangat setuju, dan terdapat 4 orang atau (8 %) yang menjawab kurang setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Biaya pengiriman mempengaruhi Tingkat Pengiriman pada PT. Tanto Intim Line Makassar.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana dengan perhitungan komputerisasi program SPSS diperoleh persamaan regresinya, yaitu :
Tabel 5.5
Analisis regresi linear sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
1.154 .272 4.236 .000
Biaya pengiriman .746 .075 .819 9.901 .000
a. Dependent Variable: Tingkat pengiriman
Y = 1,154+ 0,746 X + E
Di mana persamaan regresi dua prediktor diperoleh konstanta a bertanda positif, maka dapat diartikan bahwa satu satuan skor Tingkat Pengiriman akan dipengaruhi oleh Biaya pengiriman sebesar 0,746 X, pada konstanta 1,154. Dengan kata lain, makna dari persamaan di atas yaitu :
1) Koefisien konstanta a = 1,154 yang berarti bahwa jika tidak ada Biaya pengiriman maka Tingkat Pengiriman sebesar 1,154.
2) Koefisien regresi X sebesar 0,746 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan, maka Biaya pengiriman akan meningkatkan Tingkat Pengiriman sebesar 0,746 .
2. Uji Parsial (Uji t)
Guna menguji signifikansi koefisien regresi untuk variabel Biaya Pengiriman maka digunakan uji t. Hasil analisis diperoleh t hitung = 9,901 , pada α 5 % diperoleh ttabel= 1,625 karena tHitung, > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini dapat menerangkan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Tingkat Pengiriman.
3. Uji Validitas
Tabel 5.6
Uji validitas menggunanakan uji korelasi pearson dua pihak Terhadap Biaya Pengiriman
Correlations
Item soal 1 Item soal 2 Biaya Pengiriman
Item soal 1
Pearson Correlation 1 ,750** ,930**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
Item soal 2
Pearson Correlation ,750** 1 ,940**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
Biaya Pengiriman
Pearson Correlation ,930** ,940** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
Berdasarakan hasil uji validitas diperoleh angka r hitung untu item soal 1 sebesar 0,930 dan item soal 2 sebesar 0,940 lebih besar dari nilai r tabel 0,2707, artinya kedua item soal tersebut dinyatakan valid.
Tabel 5.7
Uji validitas menggunanakan uji korelasi pearson dua pihak Terhadap Tingkat Pengiriman
Correlations
Item Soal 1 Item Soal 2 Item Soal 3 Tingkat Pengiriman
Item Soal 1
Pearson Correlation 1 1,000** 1,000** 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50
Item Soal 2
Pearson Correlation 1,000** 1 1,000** 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50
Item Soal 3
Pearson Correlation 1,000** 1,000** 1 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50
Tingkat Pengiriman
Pearson Correlation 1,000** 1,000** 1,000** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50
Berdasarakan hasil uji validitas diperoleh angka r hitung untu item soal 1, 2, dan 3sebesar 1,000, lebih besar dari nilai r tabel 0,2707, artinya ketiga item soal tersebut dinyatakan valid
4. Uji Reabilitas (Uji r)
Tabel 5.8
Uji reliabilitas dengan menggunakan tabel alpha cronbach terhadap Biaya Pengiriman
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,856 2
Berdasarkan nilai alfa yang diperoleh sebesar 0,856 berada pada tingkat reliabilitas sangat tinggi
Tabel 5.9
Uji reliabilitas dengan model alpha dengan menggunakan tabel alpha cronbach2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
1,000 3
Berdasarkan nilai alfa yang diperoleh sebesar 1,000 berada pada tingkat reliabilitas sangat tinggi
5. Uji Normalitas
Tabel 5.10
Uji normalitas menggunakan uji lilliefors dengan taraf sgnifikansi α=0,05
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Biaya Pengiriman (X) ,256 50 ,000 ,867 50 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Dengan melihat kolom kolmogorov-smirnov, nilai signifikansi sebesar 0,00 > 0,05, artinya data biaya pengiriman barang tidak berdistribusi normal
Tabel 5.11
Uji normalitas menggunakan uji lilliefors dengan taraf sgnifikansi α=0,05
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tingkat Pengiriman (Y) ,353 50 ,000 ,795 50 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Dengan melihat kolom kolmogorov-smirnov, nilai signifikansi sebesar 0,00 >
0,05, artinya data biaya pengiriman barang tidak berdistribusi normal
6. Koefisien Determinasi
Tabel 5.12 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .819a .671 .664 .44240
a. Predictors: (Constant), Biaya pengiriman b. Dependent Variable: Tingkat pengiriman
Besarnya daya ramal model diberikan oleh nilai koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 (R-Square) = 0,671 yang berarti model mempunyai daya ramal sebesar 67,1 % atau sekitar 67 % variasi naik turunnya variabel Y (Tingkat Pengiriman) dapat dijelaskan oleh model atau secara determinan dipengaruhi oleh variabel Biaya Pengiriman sedang sisanya sebesar 33 % diakibatkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis.
Tingkat pengaruh kedua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model