• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi dan Metodologi Indikator Ekonomi

Dalam dokumen SAMBUTAN BUPATI SUMENEP (Halaman 41-62)

Bab III DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR EKONOMI

3.2 Definisi dan Metodologi Indikator Ekonomi

Dalam aspek ini, indikator yang dicakup meliputi indikator yang berkaitan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, serta layanan urusan pilihan. Beberapa aspek Kesejahteraan Kabupaten Sumenep yang akan dibahas antara lain:

(1) Pertumbuhan PDRB (%)

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Broto (PDRB) atau pertumbuhan ekonomi, merupakan perkembangan nilai PDRB Atas Dasar Harga Honstan (ADHK) tahun t dibagi PDRB ADHK tahun t-1 (dalam persen). Formulasi: Dengan, t+1 = tahun pengamatan PDRB

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 33 (2) Laju Inflasi (%)

Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Formulasi:

   

1/

1 2 1 ln f 1 ln f 1 ln ft t 1            Dengan: ln f

  perubahan inflasi dari nilai tahun sebelumnya t = adalah periode pengamatan perubahan nilai inflasi. Sedangkan ln f dihitung dengan rumus sebagai berikut:

( 1) ( ) ( ) ln ln ln x 100% ln n n n f f f f    Dengan: n = tahun

(3) PDRB Per Kapita (juta rupiah)

PDRB per kapita atau pendapatan perkapita adalah gambaran pendapan masyarakat yang dihitung dari total PDRB ADHB dibagi penduduk pertengahan tahun.

Formulasi:

PDRB ADHB Tahun t PDRB Per Kapita =

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 34 (4) Indeks Gini

Indeks Gini merupakan ukuran tingkat pemerataan ekonomi penduduk yang dihitung dengan pendekatan penerimaan/ penghasilan. Formulasi: ∑ Dengan: i

P  persentase rumahtangga atau penduduk pada kelas ke-i

i

Q persentase kumulatif total pendapatan atau pengeluaran sampai kelas ke-i

Nilai gini ratio berkisar antara 0 dan 1, jika: G < 0,3 = ketimpangan rendah

0-3 ≤G ≤ 0,5 = ketimpangan sedang G > 0,5= ketimpangan tinggi

(5) Indeks Williamson (Indeks Ketimpangan Regional)

Indeks Williamson merupakan satu ukuran, ketimpangan regional antar daerah) yang mengambarkan ketidak merataan perekonomian (PDRB) antar daerah dalam suatu wilayah.

Formula: √ Untuk kabupaten/kota: i Y  PDRB perkapita di kecamatan i

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 35 Y = PDRB perkapita rata-rata kab/kota

i

f  Jumlah penduduk di kecamatan i n = Jumlah penduduk di kab/kota Untuk provinsi

i

Y  PDRB perkapita di kab/kota i Y = PDRB perkapita rata-rata provinsi

i

f Jumlah penduduk di kab/kota i n = Jumlah penduduk di provinsi

(6) Persentase Penduduk di Atas Garis Kemiskinan

Penduduk miskin adalah penduduk yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum baik makan maupun non makanan yang diukur dengan garis kemiskinan (ukuran batas kemiskinan). Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran pemenuhan kebutuhan makanan dan non makannya sama atau lebih rendah dari garis kemiskinan.

Formulasi:

% Penduduk diatas garis kemiskinan = 100% - %Penduduk miskin (7) Persentase Penduduk Yang Memiliki Lahan

Persentase penduduk yang memiliki lahan adalah perbandingan penduduk yang memiliki lahan terhadap total penduduk (persen). Formulasi:

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 36 (8) Rasio Penduduk Yang Bekerja

Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap total angkatan kerja. Sedangkan angkatan kerja didefinisikan sebagai penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau mencari pekerjaan (pengangguran).

Formulasi:

(9) Proporsi Panjang Jaringan Dalam Kondisi Baik

Proporsi panjang jaringan dalam kondisi balk adalah perbandingan antara panjang jalan dalam kondisi balk dengan panjang jalan seluruhnya.

Formulasi:

(10) Rasio Jaringan Irigasi

Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan antara panjang irigasi dengan luas lahan pertanian.

Formulasi:

(11) Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi

Persentase rumah tinggal bersanitasi adalah perbandingan antara jumlah rumah tinggal bersanitasi dan jumlah rumah tinggal (persen).

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 37 Formulasi:

(12) Panjang Jalan Dilalui Roda Empat

Panjang jalan yang dilalui roda empat adalah total panjang jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan beroda empat (km).

(13) Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air (minimal 1,5 m)

Panjang jalan yang memiliki trotoal dan drainase/saluran pembuangan air adalah perbandingan antara panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase dengan panjang seluruh jalan kabupaten (persen).

Formulasi:

(14) Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak

tersumbat

Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat adalah rasio antara panjang drainase/pembuangan air dalam kondisi baik (tidak tersumbat) dengan panjang seluruh drainase (persen).

Formulasi:

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 38 (15) Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik

Persentase rumah tangga pengguna listrik adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik dan jumlah seluruh rumah tangga (persen).

Formulasi:

(16) Persentase Rumah Layak Huni

Persentase rumah Iayak huni adalah rasio (perbandingan) antara jumlah rumah layak huni dengan jumlah seluruh rumah (persen). Formulasi:

(17) Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

Jumlah arus penumpang angkutan umum adalah banyaknya penduduk yang keluar/masuk suatu wilayah menggunakan angkutan umum.

(18) Rasio Ijin Trayek

Rasio ijin trayek adalah perbandingan antara jumlah ijin trayek yang dikeluarkan dengan jumlah seluruh armada angkutan umum yang beroprerasi.

Formulasi:

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 39 (19) Jumlah Uji Kir Angkutan Umum

Jumlah Uji Kir angkutan umum merupakan banyaknya pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

(20) Jumlah Pelabuhan Laut, Bandar udara, dan Terminal

Indikator ini memberikan informasi banyaknya pelabuhan laut, bandar udara, dan terminal yang ada di Kabupaten Sumenep.

(21) Angkutan Darat

Indikator angkutan darat menampilkan data jumlah angkutan darat ,ang kategorikan menjadi dua yaitu Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi AKDP) dan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) (22) Kepemilikan KIR Angkutan Umum

Indikator kepemilikan KIR angkutan umum adalah jumlah angkutan umum yang memiliki sertifikasi KIR (telah diuji kelaikan). (23) Lama Pengujian Kelaikan Angkutan Umum (KIR)

Indikat ini memberikan informasi rata-rata waktu yang diperlukan dalam pengujian kelaikan satu unit angkutan umum (hari) (24) Biaya Pengujian Kelaikan Angkutan Umum

Biaya pengujian kelaikan angkutan umum adalah besaran biaya yang dikeluarkan dalam pengujian kelaikan satu unit angkutan umum.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 40 (25) Pemasangan Rambu-rambu

Jumlah pemasangan rambu-rambu baru selama satu tahun (bush).

(26) Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal

Cakupan pengawasan terhadap amdal adalah pelaksanaan perbandingan antara jumlah perusahaan wajib AMDAL yang diawasi dengan jumlah seluruh perusahaan yang wajib memiliki AMDAL. Formulasi:

(27) Rasio Penegakan Hukum Lingkungan

Rasio penegakan hukum lingkungan adalah rasio antara jumlah kasus hukum lingkungan yang dapat diselesaikan pemerintah daerah dengan jumlah kasus hukum lingkungan yang terjadi di daerah selama satu tahun.

Formulasi:

(28) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tinkat partisipasi angkatan kerja adalah rasio (perbandingan) antara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (persen). Angkatan kerja adalah penduduk usia 15-64 tahun yang bekerja atau

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 41 mencari pekerjaan (pengangguran), sedangkan usia kerja adalah usia antara 15 sampai dengan 64 tahun.

Formulasi:

(29) Pencari Kerja Yang Ditempatkan

Pencari kerja yang ditempatkan adalah jumlah pencari kerja yang terdaftar di dinas tenaga kerja dan transmigrasi (memiliki kartu pencari kerja) yang sudah mendapatkan pekerjaan (ditempatkan). (30) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat pengannguran terbuka adalah persentase penduduk yang mencari pekerjaan (menganggur) terhadap angkatan kerja. Formulasi:

(31) Persentase Koperasi Aktif

Persentase koperasi aktif adalah perbandingan antara kopersial yang aktif beraktifitas dengan jumlah seluruh koperasi yang terdaftar (persen).

Formulasi:

(32) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

Indikator ini memberikan informasi mengenai jumlah UKM non BPR/LKM UKM yang berada di Kabupaten Sumenep.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 42 (33) Persentase Usaha Mikro dan Kecil

Persentase usaha mikro dan kecil merupakan hasil bagi antara jumlah usaha mikro dan kecil dengan jumlah keseluruhan UKM dikalikan 100 %.

Formulasi:

(34) Jumlah Investor Berskala Nasional

Jumlah investor berskala nasional merupakan data jumlah investor yang memiliki skala usaha nasional yang diklasifikasikan menjadi dua yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

(35) Nilai Investasi Berskala Nasional

Nilai investari berskala nasional merupakan jumlah nominal modal yang ditanamkan di daerah oleh investor PMDN (dalam rupiah) dan investor PMA (dalam USD).

(36) Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan PMDN/PMA dengan jumlah seluruh perusahaan PMDN/PMA. Apabila diartikan secara sederhana indikator Rasio daya serap tenaga kerja ini menggambarkan jumlan tenaga kerja yang diserap oleh sebuah perusahaan PMDN/PMA.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 43

(37) Produktivitas Bahan Pangan Utama

Produktivitas bahan pangan utama adalah produksi tanaman bahan pangan yang dihasilkan setiap 1 hektar areal tanaman bahan pangan tersebut. Dalam indikator ini, tanaman bahan pangan yang dicakup adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.

(38) Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB adalah persentase PDRB sektor pertanian dibandingkan dengan total PDRB. Dengan kata lain, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB menyatakan seberapa besar sektor pertanian memberikan sumbangan terhadap total PDRB. Formulasi:

(39) Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Persentase rehabilitasi hutan dan lahan kritis merupakan proporsi hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi terhadap total luas hutan dan lahan kritis.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 44 (40) Kerusakan Kawasan Hutan

Kerusakan kawasan hutan adalah persentase kerusakan kawasan hutan terhadap total luas kawasan hutan.

(41) Nilai Tukar Petani Perkebunan

Nilai tukar petani (NTP) merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan petani. Nilai tukar petani perkebunan merupakan perbandingan antara indeks yang diterima petani perkebunan dengan indeks yang dibayar petani. Semakin besar nilai NTP (>100) perkebunan menunjukkan semakin sejahteranya petani, hal ini menunjukkan bahwa indeks yang diterima petani lebih besar dari indeks yang dikeluarkan petani.

(42) Jumlah Populasi Ternak Besar

Jumlah populasi ternak besar adalah jumlah populasi sapi yang diternakkan di Kabupaten Sumenep selama satu tahun.

(43) Jumlah Konsumsi Daging (ton)

Jumlah konsumsi daging merupakan indikator banyaknya daging yang dikonsumsi penduduk di suatu wilayah (ton) dalam satu tahun.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 45 (44) Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap

PDRB (ADHB)

Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB adalah ukuran sejauh mana NTB sektor pertambangan dan penggalian berkontribusi/berperan dalam menyusun PDRB Kabupaten Sumenep yang dihitung berdasarkan harga berlaku (persen).

Formulasi:

(45) Produksi Perikanan Tangkap

Produksi perikanan tangkap adalah volume ikan yang dihasilkan oleh seluruh nelayan yang menangkap ikan di laut lepas tanpa nnelalui proses pembudidayaan (ton).

(46) Persentase Produksi Ikan Kelompok Nelayan

Persentase produksi ikan kelompok nelayan merupakan rasio produksi ikan yang dihasilkan oleh kelompok nelayan terhadap total produksi ikan daerah (persen).

Formulasi:

(47) Konsumsi Ikan (kilogram/kapita/tahun)

Konsumsi ikan adalah banyaknya ikan (kg) yang dikonsumsi oleh setiap orang di suatu wilayah selama satu tahun.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 46 Formulasi:

(48) Cakupan Bina Kelompok Nelayan

Cakupan bina kelompok nelayan merupakan persentase kelompok -relayan yang mendapatkan bantuan pemda dari total kelompok nelayan .ang ada di suatu daerah.

Formulasi:

(49) Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restauran Terhadap total PDRB

Kontribusi perdagangan, hotel, dan restauran terhadap total PDRB provinsi dapat diartikan sebagai persentase sumbangan sektor perdagangan, hotel dan restauran terhadap total PDRB provinsi atas dasar harga berlaku.

Formulasi:

(50) Ekspor Bersih Perdagangan (Juta USD)

Ekpor bersih perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor luar negeri suatu daerah dengan nilai impor luar negeri daerah tersebut yang besarnya dinyatan dalam juta dollar amerika.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 47 (51) Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal merupakan persentase kelompok pedagang/usaha informal yang mendapatkan bantuan pemda dari total kelompok pedagang/usaha informal yang ada di suatu daerah.

Formulasi:

(52) Kontribusi Sektor industri Pengolahan Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total PDRB provinsi dapat diartikan sebagai persentase sumbangan sektor industri pengolahan terhadap total PDRB provinsi atas dasar harga berlaku.

(53) Pertumbuhan Industri

Pertumbuhan industri dapat diartikan sebagai persentase peningkatan industri selama satu tahun atau rasio antara jumlah industri pada suatui tahun dengan jumlah industri tahun sebelumnya (persen).

(54) Cakupan Bina Kelompok Pengrajin

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 48 Cakupan bina kelompok pengrajin merupakan persentase kelompok pengrajin informal yang mendapatkan bantuan pemda dari total kelompok pengrajin yang ada di suatu daerah.

(55) Transmigrasi Swakarsa Mandiri

Rasio transmigrasi swakarsa mandiri adalah perbandingan antara jumlah transmigrasi swakarsa mandiri dengan total transmigrasi dalam satu tahun.

Formulasi:

3.2.2 Aspek Daya Saing Daerah

Dalam aspek ini, indikator yang dicakup meliputi indikator yang berkaitan dengan kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya manusia. (1) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita adalah pengeluaran setiap satu orang penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya balk kebutuhan makanan maupun non makanan dalam waktu satu tahun.

Formulasi:

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 49 (2) Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita

Persentase pengeluaran konsumsi non pangan perkapita adalah persentase perbandingan antara pengeluaran konsumsi non makanan dengan total konsumsi rumah tangga. Persentase pengeluaran konsumsi non pangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Apabila persentase pengeluaran non makanan lebih dari 50% berarti kesejahteraan masyarakat cenderung meningkat sebab kebutuhan non makanannya tercukupi. Hal ini diindikasikan dengan lebih tingginya pengeluaran non makanan dibandingkan dengan pengeluaran makanan.

Formulasi:

(3) Produktivitas Total Daerah

Produktivitas total daerah adalah rasio antara total nilai tambah setiap sektor ekonomi dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja. Apabila di pecah ke setiap sektor ekonomi, maka produktivitas daerah per sektor ekonomi didefinisikan sebagai rasio nilai tambah bruto sektor ke-i dibagi dengan jumlah tenaga kerja/penduduk yang bekerja pada sektor i.

Formulasi:

∑ ∑

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 50 (4) Nilai Tukar Petani

Nilai tukar petani merupakan salah satu ukuran kesejahteraan petani. Nilai tukar petani adalah rasio antara indeks yang diterima petani dengan indeks yang didikeluarkan/dibayar petani dikalikan seratus (konstanta). Petani terindikasi sejahtera bial NTP lebih dari 100 namun bila NTP kurang dari 100 berarti petani belum sejahtera karena lebih banyak biaya yang dikeluarkan dari pada penghasilan yang didapatkan.

(5) Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan

Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan dapat diartikan sebagai panjang jalan yang dimiliki oleh satu unit kendaraan atau perbandingan antara panjang jalan dengan jumlah kendaraan.

(6) Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per tahun

Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal adalah banyaknya orang atau volume barang yang bepergian atau dikirim melalui dermaga/bandara/terminal selama satu tahun.

(7) Bank dan Jumlah Kantor Cabang

Bank dan jumlah kantor cabang adalah jumlah bank (nama bank) yang beroperasi di Kabupaten Sumenep baik milik pemerintah

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 51 maupun swasta dan jumlah kantor cabangnya di seluruh Kabupaten Sumenep.

(8) Jumlah Restoran

Jumlah restoran adalah banyaknya restoran atau rumah/warung yang lainnya yang menyediakan makanan/minuman bagi masyarakat umum.

(9) Jumlah Penginapan/Hotel

Jumlah penginapan/hotel adalah banyaknya penginapan/hotel yang menyediakan jasa akomodasi komersial yang berada di Kabupaten Sumenep.

(10) Kontribusi Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Kontribusi sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusaan adalah persentase PDRB sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan terhadap total PDRB Kabupaten Sumenep.

Formulasi:

(11) Kontribusi Sektor Jasa-Jasa

Kontribusi sektor jasa adalah persentase PDRB jasa-jasa terhadap total PDRB Kabupaten Sumenep. Bila di interpretasikan terbalik, maka kontribusi sektor jasa-jasa adalah seberapa besar

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 52 PDRB sektor jasa-jasa tersebut ikut andil dalam menyusun PDRB Kabupaten Sumenep.

Formulasi:

(12) Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik

Persentase rumah tangga pengguna listrik adalah proporsi rumah tangga yang menggunakan listrik sebagai fasilitas penerangan terhadap total rumah tangga yang dinyatakan dalam persen.

Formulasi:

(13) Lama Proses Perizinan

Lama proses perijinan merupakan rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses administrasi dalam mengeluarkan suatu izin (hari) yang dikategorikan dalam beberapa sektor seperti, sektor ekonomi, sektor pemerintahan, sektor kesra, dan sektor pembangunan.

(14) Jumlah dan Macam Pajak Daerah

Jumlah dan macam pajak daerah adalah indikator yang menampilkan banyaknya pajak daerah berdasarkan jenis dan macamnya.

Analisis Indikator Makro Ekonomi Kabupten Sumenep 2019 53 (15) Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan merupakan indikator yang menggambarkan perbandingan antara usia tidak produktif (<15 tahun dan >64 tahun) dengar usia produktif (15 sampai dengan 64 tahun) dikalikan 100 %.

Formulasi:

Dalam dokumen SAMBUTAN BUPATI SUMENEP (Halaman 41-62)

Dokumen terkait