METODE PENELITIAN
3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang dipelajari pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni variable bebas dan variable terikat.
3.3.1 Variabel Bebas (Independen)
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas atau variabel independen (X) pada penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Mutu KAP, diukur dengan menjabarkannya dalam dimensi dan indikator yang merupakan elemen sistem pengendalian mutu, sistem pengendalian mutu bagi KAP mensyaratkan bahwa suatu KAP diharuskan untuk mentaati peraturan dan standar yang berlaku serta harus menggunakan kemahiran profesinya secara sungguh-sungguh dalam
50
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
memberikan jasanya sehingga KAP tersebut dapat memenuhi tanggung jawab profesinya, dimensinya dan indikator sebagai berikut.
SA 220. IAPI menyatakan bahwa:
“Standar Pengendalian Mutu merupakan sistem, kebijakan, dan prosedur
pengendalian mutu yang merupakan tanggung jawab KAP untuk memberikan keyakinan memadai bahwa audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, dan laporan audit yang diterbitkan telah sesuai dengan
kondisinya”
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Bebas
Variabel Dimensi Indikator Skala Item
Variabel Independen: Sistem Pengendalian Mutu KAP (X) Sumber: Arens. et. al.
Auditing and Assurance Services An Integrated approach 14th Edition (2012, hlm.38) Tanggung jawab pimpinan KAP atas pengendalian mutu
Pelaksanaan pekerjaan yang mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
Ordinal
1
Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang berlaku
2 Penerbitan laporan auditor
yang sesuai dengan kondisinya
3 Kemampuan tim perikatan
untuk menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatiannya tanpa rasa takut terhadap hal hal yang dapat merugikan dirinya
4
Fakta bahwa mutu
merupakan hal yang esensial dalam melaksanakan
perikatan audit
5
Ketentuan etika yang relevan
Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan KAP jejaring, untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi dan hubungan yang menciptakan ancaman terhadap
indepedensi
Ordinal
6
Mengevaluasi informasi tentang pelenggaran yang teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur
51
Siti Nurrohmah, 2015
indepedensi KAP
Melakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman terhadap indepedensi
8
Penerimaan dan berkelanjutan dengan klien dan perikatan audit
Integritas pemilik utama, manajemen inti, dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas
Ordinal
9
Kompetensi tim perikatan untuk melaksanakan perikatan audit dan
kapabilitas yang diperlukan, termasuk waktu dan sumber daya
10
Kemampuan KAP dan tim perikatan untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan
11 Hal signifikan yang timbul
selama perikatan audit periode kini atau periode lalu
12
Sumber daya manusia
Pemahaman dan pengalaman praktik atas perikatan audit dengan sifat dan
kompleksitas serupa melalui pelatihan dan partisipasi yang tepat
Ordinal
13
Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
14 Keahlian teknis, termasuk
keahlian dalam bidang teknologi informasi yang relevan
15 Keahlian tertentu dalam
bidang akuntansi atau audit 16 Pengetahuan industri yang
relevan dengan bidang usaha klien
17 Kemampuan menggunakan
pertimbangan professional 18
Pelaksanaan perikatan
Melakukan komunikasi yang tepat dengan anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman
Ordinal
19
52
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
penelaahan yang sedang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur penelaahan KAP
Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan yang ditarik telah
didkumentasikan dan diterapkan
21, 22, 23 Melaksanakan penelaahan
pengendalian mutu audit 24
Pemantauan
pengevaluasian secara terus menerus terhadap sistem pengendalian mutu KAP
Ordinal
25 inspeksi periodik terhadap
sejumlah perikatan yang telah selesai dirancang
26
3.3.2 Variabel terikat (dependen)
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Variabel terikat atau variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah Efektivitas Perencanaan Audit.
Menurut Husein Umar (2003, hlm. 73) Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat. Manajer yang efektif memilih pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan. Efektivitas berarti melakukan pekerjaan yang benar. Efektivas perencanaan audit merupakan kemampuan auditor dalam melakukan suatu perancanaan audit untuk memperoleh hasil perencanaan unuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Efektivitas perencanaan audit diukur dengan menjabarkannya dalam dimensi dan indikator, perencanaan awal merupakan langkah penting dalam melakukan pengauditan.
Agar lebih memudahkan untuk meneliti setiap variabel penelitian, maka penulis menjabarkannya dalam bentuk operasionalisasi variabel sebagai berikut.
53
Siti Nurrohmah, 2015
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Terikat
Variabel Dimensi Indikator Skala Item
Variabel Dependen: Efektivitas Perencanaan Audit (Y) Sumber: Messier et.al, Auditing and Assurance Sevice A Systematic Approach Sixth Edition (2008, hlm:145 Penerimaan klien baru dan keberlanjuan klien yang sudah ada
Perusahaan akuntan publik harus menyelidiki calon klien sebelum menerima perjanjian dengan klien.
Ordinal
1 Perusahaan akuntan publik harus
mengevaluasi secara berkala apakah akan mempertahankan klien mereka saat ini. 2 Membangun pemahaman mengenai perjanjian dengan klien
Auditor harus membuat perjanjian tertulis dengan klien.
Ordinal
3 Auditor meminta bantuan auditor
internal dari klien (bagi klien yang memiliki auditor internal) dalam melakukan audit.
4
Komite audit bertanggung jawab dalam pelaporan keuangan dan proses pengungkapan laporan tersebut.
5
Aktivitas pada perjanjian awal
Perusahaan akuntan publik
menentukan persyaratan yang harus dimiliki oleh anggota tim auditor untuk sebuah perjanjian audit.
Ordinal
6
Auditor bersifat independen dalam
mengeluarkan pendapat terhadap klien 7 Menilai risiko bisnis
klien dan membangun materialitas
Auditor membatasi risiko audit pada tingkat neraca transaksi
Ordinal
8 Auditor mengevaluasi respon klien
terhadap risiko bisnis dan memastikan bahwa respon mereka telah
dilaksanakan secara memadai
9
Merencanakan Audit
Menilai kebutuhan spesialis Ordinal 10 Menilai kemungkinan adanya
tindakan illegal 11
Melakukan identifikasi pada pihak
terkait 12
Melakukan prosedur analisis awal 13 Mempertimbangkan penambahan
54
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
3.4 Populasi dan Sampel