BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Dukungan Sosial
1. Definisi Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan kesediaan, kepedulian dan keberadaan dari orang diandalkan, menghargai dan menyayangi individu tersebut (Sarason, Levine, Basham & Sarason, 1983). Dukungan sosial merupakan dukungan yang diterima dari orang terdekat individu seperti keluarga, orang terdekat dan teman bagi individu (Zimet dkk., 1988). Dukungan sosial merupakan dukungan yang diterima membuat individu merasa diperhatikan dan menimbulkan kepercayaan diri bahwa kehadirannya penting untuk orang sekitar yang terdiri dari dukungan dalam bentuk verbal ataupun non verbal (Ganster & Victor, 1988). Dukungan sosial merupakan hubungan timbal balik antara dua individu yang berperan sebagai penerima dan pemberi (Duffy & Wong, 2003). Dukungan sosial merupakan bentuk perasaan nyaman dengan bantuan, perhatian ataupun penghargaan yang didapatkan dari orang lain atau beberapa kelompok (Sarafino, 2006).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat dikatakan dukungan sosial merupakan bentuk perasaan positif yang diberikan oleh orang lain. Pada penelitian ini berfokus pada teori Zimet dkk., (1988) dukungan sosial merupakan dukungan yang diterima individu dalam bentuk dukungan keluarga, dukungan teman dan dukungan orang terdekat.
Peneliti memilih teori ini dikarenakan ingin mengetahui lebih lanjut sumber dukungan yang paling berpengaruh terhadap pengasuh.
2. Aspek-Aspek Dukungan Sosial
Aspek dukungan sosial menurut Sarason dkk. (1983), yaitu : a. Perceived Availabity of Social Support
Dukungan sosial berdasarkan jumlah dukungan yang tersedia bagi individu.
b. Satisfaction with social support
Dukungan sosial berdasarkan persepsi kepuasan individu terhadap dukungan yang tersedia.
Selain, Sarason dkk. (1983), terdapat aspek dukungan sosial menurut Zimet dkk., (1988) yaitu :
a. Dukungan keluarga (Family Support)
Dukungan keluarga adalah dukungan yang diperoleh dari keluarga inti maupun keluarga besar individu tersebut tinggal. Dukungan tersebut dapat berupa membantu dalam membuat keputusan maupun kebutuhan emosional individu.
b. Dukungan teman (Friend Support)
Dukungan teman adalah dukungan yang diperoleh dari teman sebaya yang dapat menguatkan bagi diri individu dalam kehidupan sehari-hari. Dukungan tersebut dapat berupa membantu kegiatan atau menguatkan secara emosional.
c. Dukungan orang terdekat (Significant other support)
Dukungan orang terdekat adalah bentuk dukungan yang didapatkan oleh orang yang memiliki arti sendiri dalam kehidupan individu tersebut. Dukungan tersebut dapat berupa membuat individu merasakan perasaan dihargai, dicintai dan nyaman.
Menurut Sarafino dan Smith (2011) dukungan sosial terdiri dari empat jenis yaitu :
a. Dukungan Emosional atau penghargaan
Dukungan emosional mencakup perasaan empati, kepedulian, perhatian, rasa hormat dan semangat bagi individu berkaitan. Dukungan emosional merupakan kepercayaan, perhatian, ekrepsi diri afeksi dan perasaan hangat ketika didengarkan. Ketika bersedia untuk mendengar permasalahan yang dialami orang lain akan memberikan sebuah dampak positif sebagai cara untuk melepaskan emosi negatif, perasaan stres dan mengurangi kecemasan.
b. Dukungan Instrumental (Instrumental Tangible Support)
Dukungan instrumental dapat berbentuk bantuan yang diberikan secara langsung. Seperti, waktu, uang, jasa atau bantuan dalam mengerjakan kegiatan tertentu. Dukungan dalam berbentuk uang yaitu meminjamkan uang kepada individu untuk menghibur diri dan dapat melepaskan emosi negatif.
c. Dukungan Informatif (Informatinal Support)
Dukungan informatif dapat berupa memberikan nasehat, pengarahan, informasi dan saran. Dukungan informatif dapat membantu individu menyelesaikan masalah dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap masalah yang sedang terjadi. Selain itu, dapat membantu individu membuat sebuah keputusan.
d. Dukungan Persahabatan (Companionship Support)
Dukungan persahabatan ketika individu lain bersedia memberikan waktu untuk dihabiskan secara bersama dengan inividu yang bersangkutan. Waktu tersebut dapat memberikan perasaan keanggotaan dalam kelompok yang berbagi minat untuk melakukan kegiatan bersama.
Berdasarkan pendapat di atas mengenai aspek dukungan sosial peneliti mengacu kepada pendapat Zimet dkk., (1988) yang menyatakan bahwa aspek-aspek dari dukungan sosial antara lain aspek dukungan keluarga, aspek dukungan teman dan aspek dukungan orang terdekat. Hal itu dikarenakan peneliti ini berfokus pada sumber dukungan sosial dengan melihat dukungan mana yang berpengaruh paling besar terhadap individu.
C. Hubungan antara Dukungan Sosial dan Beban Pengasuh pada Generasi Sandwich
Dukungan sosial merupakan sumber salah satu dukungan utama yang dibutuhkan oleh individu. Dukungan sosial dapat berperan pada beban pengasuh ditinjau dari beberapa hal. Sumber dukungan sosial pertama adalah dukungan yang diperoleh dari keluarga inti maupun keluarga besar individu tersebut tinggal.
(Zimet, dkk., 1988). Beban pengasuh akan menurun jika individu mendapatkan dukungan keluarga yang baik. Individu yang mendapatkan dukungan dari keluarga akan memiliki keyakinan yang kuat ketika menghadapi kesulitan yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan individu mendapat dukungan dari keluarga ketika menghadapi kesulitan, membutuhkan bantuan dalam membuat keputusan dan mendapatkan dukungan emosional saat individu melakukan pengasuhan. Hal tersebut juga didukung penelitian sebelumnya bahwa dukungan sosial dapat mempengaruhi beban pengasuh. Beban pengasuh menjadi lebih tinggi ketika pengasuh memiliki dukungan keluarga yang lebih rendah, dan sebaliknya beban pengasuh akan rendah ketika individu memiliki dukungan keluarga yang tinggi.
(Chiou dkk., 2009).
Sumber dukungan sosial yang kedua adalah dukungan teman adalah dukungan yang diperoleh dari teman sebaya yang dapat menguatkan bagi diri individu dalam kehidupan sehari-hari. (Zimet dkk., 1988). Teman yang memiliki persamaan kewajiban dalam menjalani banyak peran bagi individu generasi sandwich dapat lebih memahami individu ketika mengalami beban pengasuh. Hal tersebut dikarenakan individu yang mendapatkan dukungan teman saat melakukan
aktivitas atau menguatkan secara emosional. Dukungan teman dapat berbentuk sebuah afirmasi ketika melakukan aktivitas sehari-hari atau dalam bentuk dukungan emosional pengasuh mengalami perasaan terbebani saat melakukan pengasuhan. Hal tersebut didukung penelitian sebelumnya bahwa individu yang mendapatkan dukungan keluarga dan teman yang rendah akan mengakibatkan tingginya beban pengasuh (Hartmann dkk., 2019). Dukungan teman yang tinggi pada generasi sandwich saat melakukan pengasuhan, maka individu akan merasa memiliki kekuatan dalam menghadapi permasalahan yang akan terjadi. Selain itu, penelitian Steward dan Greg (1998) menjelaskan bahwa dukungan teman merupakan hal penting untuk sumber afirmasi, informasi, dukungan emosi pada keluarga pengasuh.
Sumber dukungan sosial yang ketiga adalah dukungan yang berasal dari significant others dapat diartikan sebagai dukungan yang diberikan oleh orang yang memiliki makna dalam kehidupan individu. Seperti membuat individu merasa dihargai, dicintai dan nyaman. Selain itu, Significant others merupakan seseorang yang secara langsung keberadaannya penting bagi seseorang dalam proses sosialisasi yang mempengaruhi individu (Zimet dkk., 1988). Tanggung jawab ganda pada generasi sandwich akan membuat individu mengalami beberapa permasalahan yang akan membuat tingginya beban pengasuh. Dukungan tersebut menunjukkan bahwa individu yang menerima dukungan significant others baik dapat mempengaruhi beban pengasuh. Dukungan yang dapat membuat individu merasa dicintai dan disayangi akan membuat individu merasa spesial dan individu mempunyai tempat bercerita ketika mengalami permasalahan yang menimbulkan
beban pengasuh pada generasi sandwich. Hal tersebut didukung penelitian sebelumnya bahwa dukungan sosial dari hubungan sosial yang dekat atau spesial dapat berpengaruh positif terhadap psikologis pengasuh sehingga dapat mengurangi beban pengasuh. Dukungan orang terdekat tinggi maka beban pengasuh rendah dan sebaliknya. (Shiba, Kondo & Kondo., 2016). Semakin banyak dukungan orang terdekat maka individu mempunyai keyakinan untuk dapat memenuhi peran sebagai pengasuh dan menekan munculnya beban pengasuh yang tinggi. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa ada hubungan antara aspek dukungan sosial terhadap beban pengasuhan antara lain dukungan keluarga sebagai sumber dukungan terdekat bagi individu, dukungan teman dan dukungan orang terdekat yang dapat membantu melakukan aktivitas maupun membantu secara emosional.
Adapun hasil-hasil penelitian terkait dukungan sosial dan beban pengasuh yang berfokus pada arah hasil korelasi adalah sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan Kusumaningrum, (2018) terdapat korelasi negatif antara dukungan sosial dan beban pengasuh pada wanita bekerja generasi sandwich dengan sumber efektif p=0.000 (p <0.05) and r=0.172. Hasil penelitian Chiou dkk., (2009) menjelaskan adanya korelasi negatif dukungan sosial dan beban pengasuh (r=- 0.222, p<0.001). Selain itu, penelitian Rodakowski dkk., (2012) dengan hasil penelitian ini dengan jumlah responden wanita sebesar 75.8% mengungkapkan bahwa adanya korelasi negatif dukungan sosial dan beban pengasuh (r = - 0.15, p<0.05). Penelitian rujukan terakhir adalah Tosun & Temel, (2017) hasil penelitian ini dengan jumlah responden wanita sebesar 75.7% mengungkapkan
bahwa adanya korelasi negatif dukungan sosial dan beban pengasuh (r=-0.512, p
= 0.000).
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat hubungan antara sumber dukungan sosial dan beban pengasuh. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi beban pengasuh.. Oleh karena itu, penulis merumuskan asumsi bahwa terdapat hubungan antara sumber dukungan sosial dengan beban pengasuh yaitu, dukungan keluarga, dukungan orang terdekat dan dukungan teman pada generasi sandwich.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diajukan pada penelitian ini adalah hipotesis berarah.
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini antara lain:
a. Diprediksikan akan ada korelasi negatif antara dukungan keluarga dengan beban pengasuh pada generasi sandwich.
b. Diprediksikan akan ada korelasi negatif antara dukungan teman dengan beban pengasuh pada generasi sandwich.
c. Diprediksikan akan ada korelasi antara dukungan orang terdekat dengan beban pengasuh pada generasi sandwich.
28
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan purposive sampling yaitu dengan melakukan penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Metode pengumpulan data berupa skala yang akan disebarkan dengan penyebaran angket (kuisioner) melalui google form. Terdapat dua variabel yang akan diukur pada penelitian ini yaitu, beban pegasuhan dan dukungan sosial. Adapun skala beban pengasuh dan dukungan sosial yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun dengan metode skala likert dimana subjek akan diminta untuk menjawab sejumlah pernyataan atau pertanyaan dengan memilih salah satu alternatif jawaban pernyataan atau pernyataan yang paling menggambarkan keadaan dan kondisi subjek.
Beban pengasuh diukur melalui perilaku terkait penilaian secara keseluruhan mengenai diri individu yang berupa perilaku positif dan negatif. Sedangkan, dukungan sosial diukur melalui perilaku positif orang-orang sekitar terhadap individu. Semakin tinggi skor yang didapatkan dukungan sosial, maka semakin rendah beban pengasuh, begitu pula sebaliknya.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu yang termasuk dalam generasi sandwich berusia 30-50 tahun, yang merawat dan tinggal bersama dalam satu rumah dengan anak dan orang tua (kandung/mertua).
C. Pengukuran 1. Skala Beban pengasuh
Beban pengasuh menggunakan skala adaptasi Burden Scale for Family Caregiver-Short (BSFC-s) yang merupakan skala versi singkat dari Burden Scale for Family Caregiver (BSFC) oleh Graessel dkk., (2014) dimodifikasi ke dalam bahasa Indonesia oleh peneliti. Peneliti menggunakan skala versi singkat ini menjaga motivasi subjek dalam pengisian kuisioner agar kualitasnya sama dengan psikometrik alat ukurnya. Alat ukur ini memiliki cronbach alpha senilai 0.920 dengan semua hipotesis mengacu pada validitas konstruk yang didukung. Subjek diminta untuk memilih satu dari empat pilihan jawaban yang diberikan, yang menggambarkan kesesuaian beban pengasuh yang dirasakan individu. Jumlah butir aitem sebanyak 10 aitem favourable. Skala ini dilengkapi dengan empat alternatif jawaban. Pilihan respon tersedia 0 = “Sangat Tidak Setuju”, 1 = “Tidak Setuju”, 2 = “Setuju”, 3 = “Sangat Setuju”. Skor yang didapat menunjukkan bahwa semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah tingkat beban pengasuh yang dirasakan, dan semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi beban pengasuh yang dirasakan. Skala BSFC-s
memliki nilai cronbach alpha senilai 0.900. Adapun persebaran aitem skala beban pengasuh dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
2. Saya sering merasa lelah secara fisik
√ 3. Dari waktu ke waktu, saya
berharap dapat “melarikan diri dari situasi yang sedang saya terdampak akbat dari situasi kepengasuhan ini
2. Skala Dukungan Sosial
Dukungan sosial menggunakan skala adaptasi dan modifikasi Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPSS) yang disusun oleh Zimet dkk., (1988). Peneliti memodifikasi alat ukur bertujuan agar lebih jelas dan tidak membingungkan subjek saat mengisi kuisioner. Skala ini menggunakan model skala likert. Aitem dalam skala ini berupa pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu 1= “Sangat Tidak Setuju”, 2= “Tidak Setuju”, 3= “Setuju”, 4 = “Sangat Setuju”. Skala MPSS memiliki nilai cronbach alpha senilai 0.839. Selain itu, cronbach alpha dilihat dari berbagai aspek mendapatkan hasil yaitu, dukungan keluarga senilai 0.776, dukungan teman senilai 0.811, dukungan orang terdekat senilai 0.900.
Berikut persebaran aitem dari skala MSPSS: dapat dilihat dari tabel 2 berikut ini :
Tabel 2
Penyebaran Aitem Dukungan Sosial
Dimensi Nomor Butir Jumlah
Keluarga 3,4,8,11 4
Teman 6,7,9,12 4
Significant Others 1.2.5,10 4
Jumlah 12
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komite Etik Penelitian FPSB UII. Hal tersebut dikarenakan walaupun peneliti melakukan pengambilan data secara daring dan mengambil data secara umum bukan dalam sebuah instansi. Tetapi, penelitian ini merupakan penelitian yang didampingi oleh dosen yang melakukan penelitian serupa. Sehingga persiapan administrasi berupa surat izin penelitan diperlukan. Namun, dalam kuisioner tetap dicantumkan pernyataan kesediaan subjek untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Apabila subjek tidak bersedia berpartisipasi maka subjek berhak untuk tidak mengisi kuisioner dan hasil kuisioner tidak akan dimasukan kedalam hasil penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu pada generasi sandwich berusia 30 hingga 50 tahun termasuk dalam usia paruh baya. Subjek pada usia paruh baya sering dihadapkan dengan kewajiban dalam pengasuhan ganda dan tanggung jawab pengasuhan terhadap anak kecil, remaja, dewasa awal dan tanggung jawab terhadap orang tua berusia lanjut (Alphonso, 2016). Usia paruh baya memiliki peran seperti parenting, caring dan mentoring antargenerasi (Lachman dkk., 2015).
Pengambilan data penelitian dilakukan selama sebelas hari terhitung dari tanggal 1 Mei 2021-11 Mei 2021. Adapun pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan google form yang disebarkan melalui link kepada subjek pada WhatsApp Group maupun personal chat WhatsApp. Selain itu, penjaringan responden penelitian dilakukan dengan bantuan dosen pembimbing yang tergabung dalam penelitian payung. Penjaringan subjek dilakukan dengan mencari
subjek yang sesuai kriteria dan bersedia dalam penelitian. Melakukan penjaringan melalui bantuan kenalan orang tua, teman maupun tetangga.
Upaya yang dilakukan saat pengambilan data untuk meminimalisir kelemahan metode daring, peneliti melakukan pengaturan pada google form sehingga subjek hanya dapat satu kali melakukan pengisian kuesioner dengan e-mail yang digunakan. Kemudian, sebelum pengisian kuisioner penelitian peneliti menyaring subjek dengan membagikan pesan broadcast yang berisi kriteria subjek yang dapat berpatisipasi dalam penelitian. Selain itu, dalam google form disediakan kontak peneliti untuk responden bertanya jika ada yang membingungkan atau membutuhkan arahan lebih lanjut. Subjek dapat bertanya dalam group yang telah disediakan maupun personal chat. Sehingga dengan antisipasi yang dilakukan diharapkan dapat membantu dalam pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala beban pengasuh dan dukungan sosial. Skala beban pengasuh menggunakan skala adaptasi Burden Scale for Family Caregiver-Short (BSFC-s) yang merupakan skala versi singkat dari Burden Scale for Family Caregiver (BSFC) oleh Graessel dkk., (2014) yang terdiri dari atas 10 aitem dengan model likert bersifat favorable. Kemudian skala dukungan sosial menggunakan skala adaptasi Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPSS) yang disusun oleh Zimet dkk., (1988) terdiri dari 12 aitem dengan model likert bersifat favorable.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sumber dukungan sosial yang paling berpengaruh terhadap beban pengasuh pada generasi sandwich. Subjek penelitian adalah seorang Ibu yang termasuk dalam generasi sandwich berusia 30-50 tahun, yang memiliki peran mengasuh orang tua dan anak yang bertempat tinggal sama dengan subjek penelitian. Subjek dipilih karena Ibu usia 30-50 tahun rentan mengalami beban pengasuh terutama pada generasi sandwich. Dengan kata lain, Ibu di generasi sandwich mempunyai banyaknya peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam waktu bersamaan.
35
Total subjek yang memenuhi syarat menjadi subjek dalam penelitian ini sebanyak 110 subjek Ibu pada generasi sandwich. Status perkawinan subjek yaitu, 11 subjek berstatus janda bercerai atau meninggal 99 berstatus menikah.
Pekerjaan subjek yaitu, 44 subjek berstatus Ibu tidak bekerja dan 66 subjek Ibu bekerja. Pendapatan subjek memproleh hasil sebanyak 68 subjek memiliki pendapatan di bawah 4 juta dan 42 subjek memiliki pendapatan di atas 4 juta . Usia subjek yaitu, 30-40 tahun sebanyak 44 subjek dan 41-50 sebanyak 66 subjek. Jika dilihat dari ART sebanyak 93 menggunakan ART dan 17 tidak.
Selain itu, dilihat dari jumlah anak 66 subjek memiliki 1-2 anak dan 44 subjek memiliki lebih dari 2 anak. Berikut adalah sebaran subjek penelitian yang terlibat :
Tabel 3
Deskripsi Subjek Penelitian ditinjau dari Pernikahan, Pekerjaan, dan Pendapatan
B. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat tinggi atau rendahnya skor dimensi beban pengasuh dan dukungan sosial yang diperoleh subjek. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan norma kategorisasi data subjek dengan metode hipotetik. Deskripsi penelitian yang akan digunakan dalam
Keterangan N Persentase
penelitian ini untuk mendapatkan norma kategorisasi yang dapat dilihat pada tabel
Tabel deskripsi data penelitian di atas kemudian dijadikan acuan untuk membuat pernormaan kategorisasi subjek pada setiap variabel penelitian.
Penormaan terdiri dari tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berikut adalah rumus penormaan yang dijadikan acuan dalam pembuatan kategorisasi setiap variabel penelitian.
Berdasarkan tabel penormaan di atas, maka data subjek penelitian dapat dijadikan ke dalam tiga kelompok kategori sebagaimana tertera dalam tabel berikut:
Tabel 6
Norma Hasil Kategorisasi Data Beban pengasuh
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 53 subjek termasuk pada kategori None to Mild dengan persentase 48.2%, kategori Moderete berjumlah 49 subjek dengan persentase 44.5%, kategori Severe to Very Severe berjumlah 8 subjek dengan persentase 7.3 %.
Tabel 7
Norma Hasil Kategorisasi Data Dukungan Keluarga
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 subjek pada kategori rendah dengan presentase 2.7% kategori sedang berjumlah 46 subjek dengan persentase 41.8%, kategori tinggi berjumlah 61 subjek dengan persentase 55.5%.
Tabel 8
Norma Hasil Kategorisasi Data Dukungan Teman
Rentang Skor Kategorisasi F Persentase
X ≤ 10 None to Mild 53 48.2%
10< X ≤ 20 Moderete 49 44.5%
X>20 Severe to Very
Severe 8 7.3%
Rentang Skor Kategorisasi F Persentase
X ≤ 8 Rendah 3 2.7%
8< X ≤ 12 Sedang 46 41.8%
X>12 Tinggi 61 55.5%
Rentang Skor Kategorisasi F Persentase
X ≤ 8 Rendah 23 20.9%
8< X ≤ 12 Sedang 65 59.1%
X>12 Tinggi 22 20.0%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 23 subjek pada kategori rendah dengan presentase 20.9% kategori sedang berjumlah 65 subjek dengan persentase 59.1%, kategori tinggi berjumlah 22 subjek dengan persentase 20.0%.
Tabel 9
Norma Hasil Kategorisasi Data Dukungan Orang Terdekat
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 35 subjek pada kategori rendah dengan presentase 4.5% kategori sedang berjumlah 34 subjek dengan persentase 30.9%, kategori tinggi berjumlah 71 subjek dengan persentase 64.5%
C. Uji Asumsi
Uji Asumsi bertujuan untuk memenuhi prasyarat sebelum uji hipotesis dilakukan. Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi dilakukan menggunakan bantuan software Statistical Program for Science (SPSS) versi 23 for Windows.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui penyebaran data penelitian yang telah terdistribusi normal atau tidak. Ketika terdistribusi secara normal maka ddara penelitian dapat mewakili populasi yang ada.
Apabila sebaran data tidak terdistribusi dengan normal maka data penelitian tidak dapat mewakilkan populasi sebenarnya. Uji asumsi normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov.
Rentang Skor Kategorisasi F Persentase
X ≤ 8 Rendah 5 4.5%
8< X ≤ 12 Sedang 34 30.9%
X>12 Tinggi 71 64.5%
Penyebaran data dapat dikatakan normal apabila nilai koefisien signifikansi tes Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai p>0.05 dan sebaliknya jika menunjukkan nilai p<0.05 maka dapat data penelitian tidak terdistribusi normal.
Tabel 10
Test of Normality
H
Hasil uji normalitas dengan teknik Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan bahwa penyebaran data penelitian terdistribusi secara normal pada beban pengasuh dan tidak terdistribusi normal pada aspek dukungan sosial. Pada skala beban pengasuh yaitu BSFC-s menunjukkan nilai koefisian signifikansi p = 0.200 (p>0.05) yang artinya data terdistribusi secara normal. Kemudian, pada aspek dukungan keluarga yaitu, MPSS menunjukkan nilai koefesien signifikansi p = 0.000 (p<0.05), aspek dukungan teman dengan nilai signifikansi p = 0.001 (p<0.05) dan aspek dukungan orang terdekat dengan nilai signifikansi p = 0.o00 (p<0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa sebaran data skala beban pengasuh terdistribusi normal dan dukungan sosial tidak terdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan linear antar variabel tergantung dan variabel bebas dalam suatu data penelitian.
Hubungan kedua variabel dapat dikatakan linear apabila nilai P pada Linearity lebih kecil dari signifikansi 0.05 (p<0.05). Sebaliknya, apabila nilai signifikansi p>0.05 maka dapat dikatakan hubungan antara kedua variabel penelitian tidak linear. Tetapi, apabila nilai P Deviation from Linearity lebih besar dari signifikansi 0.05 (p>0.05) kedua variabel dapat dikatakan linear.
Linearity 30.233 0.000 Linear Deviation from
Linearity 0.672 0.732 Dukungan Teman
dan Beban Pengasuh
Linearity 1.826 0.180 Tidak Linear Deviation from
Linearity 0.859 0.573 Dukungan Orang
Terdekat dan Beban Pengasuh
Linearity 2.728 0.102 Tidak Linear Deviation from
Linearity 1.552 0.133
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan dukungan keluarga dan beban pengasuh memperoleh nilai F = 30.233 dengan p = 0.000 (p<0.05) pada Linearity sedangkan pada Deviation from Linearity memperoleh hasil nilai F = 0.672 dengan p = 0.732 (p>0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dukungan keluarga dan beban
pengasuh menunjukkan hubungan yang linear. Hubungan antara dukungan teman dan beban pengasuh memperoleh nilai F = 1.826 dengan p = 0.180 (p<0.05) pada Linearity sedangkan pada Deviation from Linearity memperoleh hasil nilai F = 0.869 dengan p = 0.573 (p>0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dukungan teman dan beban pengasuh tidak menunjukkan hubungan yang linear. Kemudian dukungan orang terdekat dan beban pengasuh memperoleh nilai F = 2.728 dengan p
= 0.102 (p<0.05) pada Linearity sedangkan pada Deviation from Linearity memperoleh hasil nilai F = 0.1552 dengan p = 0.133 (p>0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dukungan orang terdekat dan beban pengasuh tidak menunjukkan hubungan yang linear.
D. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan metode stepwise. Analisis linear berganda dilakukan untuk
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan metode stepwise. Analisis linear berganda dilakukan untuk