• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

H. Tujuan Pengendalian Persediaan

I.. Definisi EOQ ( Economic Order Quantity)

EOQ (Economic Order Quantity) Menurut Charles T. horngenren, Srikant M.

Datar, dan George foster ( 2006:288) adalah model keputusan yang menurut serangkaian asumsi tertentu, mengitung kuantitas optimal persediaan yang akan dipesan. Versi model EOQ yang paling sederhana mengasumsikan hanya ada biaya pemesana serta penyimpanan, dan model tersebut juga mengasumsikan :

1. Kuantitas yang sama dipesan pada setiap titik pemesanan kembali.

2. Permintan, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan sudah diketahui dengan pasti. Waktu tenggang pesanan pembelian ( purchase order lead

time) waktu antara melakukan pesanan dan pengirimannya juga diketahui dengan pasti.

3. Biaya pembelian per unit tidak terpengaruh oleh kuantitas yang dipesan.

Asumsi ini membuat biaya pembelian menjadi tidak relevan untuk untuk menentukan EOQ karena biaya pembelian semua unit yang diperoleh akan sama2, tanpa memandang ukuran pesanan unit tersebut.

4. Tidak terjadi kehabisan oersediaan. Dasar asumsi ini adalah bahwa biaya kehabisan persediaan sedemikian tinggi sehingga manajer mempertahankan persediaan yang cukup untuk mencegahnya.

5. Dalam memutuskan ukuran pesanan pembelian, manajer mempertimbangkan biaya kualitas hanya sejauh biaya tersebut mempengaruhi biaya pemesanan atau penyimpanan.

J. Penentuan EOQ (Economic Order Quqntity)

Menurut Assasuri (2004:182) ada tiga cara untuk menentukan jumlah pesanan ekonomis yaitu :

1. Tabular approack

Penentuan jumlah pesanan yang ekonomis dengan tabular approack dilakukan dengan cara menyusun suatu daftar atau tabel jumlah pesanan dan jumlah biaya per tahun.

2. Graphical approack

Penentuan jumlah pesanan ekonomis dengan cara Graphical approack dilakukan denga cara menggambarkan grapik-grapik carring cost dan total cost dalam satu gambar. Diman sumbu horizontal junlah pesanan (order) pertahun, sumbu vertical besarnya biaya dari ordering cost, caring cost dan tital cost.

3. Dengan menggunakan rumus (formula approack)

cara penentuan jumlah pesanan ekonamis dengan menurunkan kedalam rumus-rumus matematika dapat dilakukan dengan cara memperhatikan bahwa jumlah biaya persediaan yang minimum terdapat, jika ordering costs sama dengan carring costs.

Hampir semua model persediaam bertujuan untuk meminimalkan biaya-biaya total dengan asumsi yang tadi dijelaskan.

Metode EOQ ini adalah metode yang digunaan untuk mencari titik keseimbangan antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan agar diperoleh suatu biaya yang minimal.

Atas dasar model EOQ diatas maka untuk menhitung biaya persediaan yang paling optimal digunakan model total incremental cost (TIC) yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Total biaya persediaan = total biaya penyimpanan + total biaya pemesanan

K. Titik pemesanan kembali (Reorder point)

Pengertian ROP (Re Order Poiny) menurut rangkuti (2004:83) adalah strategi operasi persediaan merupakan titik pemesanan yang harus dilakukan suat perusahaan sehubungan dengan adanya lead ime dan safety stock .

Sedankan menurut Rianto (2001:83) ROP adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesana lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat waktu diman persediaan diatas safety stock sama dengan nol.

L. Kerangka Pikir

Bagi perusahaan, mengelolah baha baku menjadi produk jadi dengan kualitas yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi persaingan global. Dalam mengelola bahan baku menjadi produk jadi diperlukan proses produksi yang lancar. Proses produksi yang berjalan dengan lancar akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Dalam proses produksinya, perusahaan membutuhkan ketetapan perhitungan dalam pengadaan bahan bakunya, oleh karena itu perusahaan membutuhkan pengendalian bahan baku, sehingga bahan baku yang nantinya akan diproses tidak mengalami penurunan kualitas maupun kuantitas dan proses produksi yang dijalankan perusahaan efektif dan menghasilkan produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan jalannya proses produksi perusahaan. Apabila jumlah bahan baku tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka akan menyebabkan ketidaklancaran proses produksi, sehingga output yang diperoleh tidak maksimal. Jumlah bahan baku yang terlalu banyak akan menyebabkan biaya persediaan yang terlalu besar, begitu pula dengan jumlah bahan baku yang terlalu sedikit tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk proses produksi. Setiap perusahaan selalu dihadapkan pada persoalan tentang bagaimana mengefisiensikan biaya produksinya agar dapat tercapai jumlah produksinya yang maksimal. Biaya-biaya produksi tersebut meliputi biaya pengelolaan bahan baku, biaya proses produksi hingga biaya pemasaran produk yang telah jad. Biaya pengelolaan bahan baku atau biaya persediaan merupakan salah satu dari jenis biaya produksi yang jumlahnya cukup besar, sehingga diperlukan adanya pengendalian persediaan bahan baku.

Gambar : 1 kerangka Pikir

PT. BUMI SARANA BETON

Efektifitas dan Efisiensi Persediaan Bahan Baku

Pengendalian Bersediaan Bahan Baku

Metode Economic Order Quantity

Hipotesis

1. Dengan adanya metode penentuan persediaan bahan baku maka proses produksi dapat berjalan dengan baik dan dapat meminimalisir biaya persediaan bahan baku.

2. Sangat efektif dan efisien Jika PT. Bumi Sarana Beton Menerapkan metode Economic Order Quantity untuk mengendalikan persediaan bahan bakunya guna meminimalisir biaya persediaan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis dan mengambil lokasi di PT. BUMI SARANA BETON Jl.

Manunggal No 22 Makassar 2. Waktu penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama kurang lebih dua bulan dimulai pada pengambilan data pertama mengenai sejarah dan gambaran umum PT.BUMI SARANA BETON sampai penelitian selesai.

B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Data kuantitatif

Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung atau diukur secara matetmatis . data kuantitatif dalam penulisan penelitian ini terdiri dari:

1. Data harga bahan baku

29

2. Data biaya persiapan

3. Data biaya dibutuhkan pada tiap pekerjaan (biaya,sediaan,biaya simpan, biaya pesan).

b. Data kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung atau diukur secara matematis. Data kualitatif dalam penulisan penelitian ini terdiri dari :

1. Sejarah perusahaan

2. Struktur organisasi, tugas dan tanggung jawabnya 2. sumber data

data untuk kegiatan penulisan penelitian ini diperoleh melalui satu sumber data ,yaitu:

1. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder ini diperoleh dari pihak intern perusahaan yang berupa dokumen atau berkas yang ada seperti :

a. Sejarah perusahaan b. Struktur organisasi

c. Data permintaan produk Beton d. Data Beton dan harga Beton e. Data jumlah karyawan dan gajinya

f. Data biaya-biaya (biaya simpan, biaya persiapan produksi).

2. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik) kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu :

a. Survei b. observasi

C. Metode Pengumpulan Data

dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya.

Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :

a. Wawancara

Wawancara sebagai tehnik pencarian dan pengumpulan informasi dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada para responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya (bisa mengenai kejadian,fakta,maupun pendapat responden).

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku buku literature,jurnal-jurnal,internet,majalah, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganbil data, catatan dan dokumen perusahaan yang relevan dengan keperluan peneliti yang nantinya diolah sebagai bahan penelitian.

d. Observasi

Yaitu merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian yang diamati, kemudian mencatat informasi yang diperoleh selama pengamatan di perusahaan.

D. Metode Analisis Dan Alat Analisis 1. Metode Analisis

Metode analisis merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Metode peneltian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dari penegertian di atas dapat disimpukan bahwa merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan keadaan.

Metode penelitian ini juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif kuantitatif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menenkankan analisisnya pada data-data numeric (angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran objek yang diteliti.

Metode Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010:147)

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:8).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta hubungan antara variabel yang diselidiki dengan cara

mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterprestasi data dalam pengujian hipotesis statistik.

2. Alat Analisis data

EOQ =

Dimana :

R = Jumlah Kebutuhan per tahun S = biaya pemesanan

P = harga beli barang

E. Sistematika Penulisan

BAB I. pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II. Pada bab ini membahas tentang landasan teori mengenai konsep pengendalian persediaan bahan baku

BAB III. Pada bab ini menjelaskan bagaimana penelitian, dimulai dari tempat penelitian dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, hingga metode analisis yang dipakai dalam penelitian.

BAB IV. Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan dan sejarah perusahaan.

BAB V bab ini menjelaskan hasil penelitian serta temauan penelitian

BAB VI pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran bagi peneliti.

36 A. Sejarah Perusahaan

PT. Bumi Sarana Beton merupakan salah satu anak perusahaan Kalla Group, berdiri pada awal 1996 melalui akta notaries Eddy Mujianto SH Nomor 60 tanggal 23 januari 1996. Sasaran utama perusahaan ini adalah memproduksi beton siap pakai (Ready mix) dan bata ringan dengan kualitas tinggi guna memenuhi tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat seiring dngan pesatnya perkembangan di bidang kontruksi , khususnya di Sulawesi, Indonesia bagian Timur.

Dengan didukung oleh potensi dan pengembangan sumber daya yang berkualitas serta pemahaman akan kebutuhan pasar yang konpetitif dan dinamis, sejak tahun 2000 PT. Bumi Sarana Beton melebarkan bidang usahanya, antara lain :

1. Jasa kontruksi (kualitas Grade-5 dan 6) Sub Bidang Sipil dan Arsitektur 2. Penyewaan alat, antara lain: batching plant, truck mixer, dumptruck,

scaffolding

3. Beton precast antara lain : pagar panel, saluran, bataco, paving block, cansteen, dll

4. Penjualan material : batu kali,pasir, sirtu,coral 5. Penjualanbata ringan.

Pabrik (batching plant) dengan luas 3 (tiga) hektar yang berlokasi di kawasan tanjung bunga Makassar, didukung kapasitas alat yang memaadai dengan dua batching plant yaitu batching plant system WET dan dry dengan kapasitas produksi 80 m3/jam sehingga mampu memberikan pelayanan pengecoran dengan kuantitas besar, dan juga pabrik (batching plant) dikawasan industry Makassar (KIMA) kapasitas 30 m3/jam sehingga mampu memberikan pelayanan pengecoran dengan kuantitas besar.

Sejak 28 september 2009 kami mendirikan lagi pabrik (batching plant) sebanyak dua unit dengan kapasitas produksi 120 m3/jam untuk melayani proyek tonasa V dengan lokasi 0.5 km dari lokasi proyek tonasa V.

Penyediaan Beton Ready mix ini tentunya ditunjang oleh penyediaan bahan baku (aggregate) dari 3(tiga) unit stone crusher milik kami, yang terletak di desa lonjjoboko kec, Parangloe, Kab. Gowa.

Demikian pula dengan pabrik Beton precast yang antara lain memproduksi : paving block,bataco,pagar beton,saluran, cansteen, dll.selain didirikan di tanjung bunga , juga terdapat di kawasan kima Makassar (luas 4000 m2) dan di kawasan sungguminasa , Kab, gowa (luas 1,5 gektar) pabrik ini didukung oleh peralatan yang modern , mampu memproduksi dengan kuantitas besar dan mutu tinggi.

PT. Bumi Sarana Beton semakin berkembang , pada 20 oktober 2012, telah meresmikan bata ringan, berlokasi di kawasan industry Makassar (KIMA 17) memproduksi bata ringan sebagai bahan pengganti bahan batu merah / batu bata yang sangat baik digunakan untuk pembangunan rumah dan gedung perkantoran.

B. Struktur Organisasi PT. Bumi Sarana Beton

Struktur organisasi dibuat untuk mendukung operasional perusahaan .ini merupakan struktur organisasi yang sederhana yaitu berbentuk garis, secara grafis, diagram struktur organisasi PT. Bumi Sarana Beton Makassar dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Bumi Sarana Beton.

Direktur Utama

C. Tugas dan tanggung jawab

1. Direktur utama

Direktur utama mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Sebagai kordinator, komunikator, pengambilan keputusan,pemimpin, pengelolah dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan perseroan terbatas.

2. Direktur teknik

Direktur teknik mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan di bidang perencanaan teknik ,produksi,distribusi,dan perawatan teknik.

2. Mengkordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi.

3. Mengkordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan yang ada.

4. Melaksanakn tugas-tugaslain yang diberikan direktur utama.

5. Dalam tugasnya ,direktur teknik bertanggung jawab terhadap direktur utama.

3. Direktur keuangan.

Direktur keuangan mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : Bertanggung jawab kepada direktur utama dan membawahi departemen personalia dan umum, departemen keuangan dan departemen Akuntansi.

4. Manajer Operasional

Menejer operasionla mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : Bertanggung jawab untuk memastikan organisasi berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan yang memenuhi harapan para pelanggan dank lien dengan cara yang efektif dan efisien. Inti dari manajer operasional adalah bagaimana membuat perusahaan bisa mendapat keuntungan yang lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah.

5. Manajer akuntan

Menejer akuntan mempunyai tanggung jabab sebagai berikut :

a. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan

b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca L/R.

c. Menjalan tugas- tugas terkait lainya dlam upaya pencapaian target perusahaan.

6. Manajer teknik

Manajer teknik mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : Karier yang menyatuhkan kaidah penyelesaian masalah teknologi dan kemanpuan organisasi,administrative,dan perencanaan dari ilmu manajemen.

7. Manajer keuangan

Manajer keuangan mempunyai tanggungjawab sebagai berikut : a. Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas

merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.

b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

c. Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuagan sehingga bisa memdapatkan dana dan mempedagangkan surat berharga perusahaan.

8. Manajer pemaaran

Manajer pemasaran mempunyai tanggungjawab sebagai berikut : a. Manajer pemasara bertangung jawab terhadap manajemen bagian

pemasaran.

b. Manajer pemasaran bertangungjawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

c. Manajer pemasaran sebagai coordinator manajer produk dan manajer penjualan.

9. Manajer SDM

Manajer sdm mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

Melakukansegala hal yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pemaksimalan SDM mulai dari tahap awal berupa perencanaan , implementasi , hingga masa evaluasi.

D. Kebijakan Mutu,Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja

PT. Bumi Sarana Beton, dengan meningkatkan yang berkesinambungan, berkomitmen untuk menghasilkan produk sesuai harapan pelanggan dengan tetap berpedoman terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, melalui :

1. Mempunyai kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman sehingga mencegah potensi terjadinya kecelakaan dan dampak kesehatan kepada karyawan/tenaga kerja serta mencegah adanya penggunaan obat-obatan terlarang/narkoba.

2. Mematuhi perundang-undanganyang berlaku dan peratura lain dalam lingkup kegiatan perusahaan.

3. Mengkomunikasikan ke seluru karyawan dan menerapkan K3LL di lingkungan perusahaan.

4. Peningkatan berkesinambungan pelaksanaan sistem manajemen kesehatan, keselamatan kerja dan lindungan lingkungan.

5. Mengutamakan professional dan inovasi.

6. Menggunakan sistem teknologi tepat guna.

43

A. Kebutuhan Bahan Baku PT. Bumi Sarana Beton

Dalam proses produksi beton, ada beberapa bahan baku yang dibutuhkan diantaranya sebagai berikut : seperti semen,chipping, dan pasir. Ketiga bahan tersebut sangat di butuhkan dalam memproduksi produk beton karna apabilah salah satu diantara bahan tersebut tidak ada, maka proses dalam memproduksi Beton tidak akan dapat dilaksakan.

Untuk itu ketiga bahan tersebut harus selalu dikendalikan agar tidak mengalami kekurangan atau bahkan stok persediaan tersebut tidak tersedia di gudang yang siap untuk di produksi.

Berikut persediaan bahan baku yang dibutuhkan dalam memproduksi beton, yang disajikan dengan menggunakan tabel, diantaranya tabel persediaan bahan baku semen, tabel persediaan bahan baku chipping, dan tabel persediaan bahan baku pasir yang di uraikan di bawah ini sebagai berikut :

1. Data Pemakaian Bahan Baku Semen Tahun 2014 Tabel 1

Laporan Persediaan Material Semen

Periode Januari – Desember 2014

Sumber : PT. Bumi Sarana Beton

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa dari transaksi pembelian bahan baku material semen dari bulan Januari sampai desember menunjjukan klu terjadi fluktuasi dan dapat dilihat dari tabel, pada bulan januari terjadi pembelian yang tinggi sebesar 3.551.210 ton dan pembelian terendah adalah terjadi di bulan mei sebesar 1.503680 ton Januari Kg 800 3.551.210 2.840.968.000 3.432.909,68 2.746.327.744 Februari Kg 800 2.788.900 2.231.120.000 2.761.109 2.208.887.200 Maret Kg 800 1.918.870 1.535.096.000 1.945.644,18 1.556.515.344

April Kg 800 1.777.590 1.422.072 1.835.650,16 1.468.520.128

Mei Kg 785 1.503.680 1.188.388.800 1.572.837,63 1.234.677.539,55

Juni Kg 785 1.355.580 1.064.130.300 1.310.590 1.028.813.150

Juli Kg 785 1.466.500 1.151.202.500 1.480.430 1.162.137.550

Agustus Kg 785 1.355.460 1.064.036.100 1.334.272 1.047.403.520 September Kg 785 2.549.140 2.001.074.900 2.589.660 2.032.883.100 Oktober Kg 785 2.109.420 1.655.894.700 2.142.629 1.681.963.765 November Kg 1.025 1.685.830 1.727.975.750 1.693.734 1.736.077.350 Desember Kg 1.025 1.634.070 1.674.921.750 1.605.775 1.645.919.375

830

Jumlah 23.696.250 18.136.230.872 23.705.240,65 19.550.125.766

2. Pemakaian Bahan Baku Chipping tahun 2014 Tabel 2

Laporan Persediaan Material Chipping

Periode Januari – Desember 2014

Sumber : PT. Bumi Sarana Beton

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa dari transaksi pembelian bahan baku material Chipping dari bulan Januari sampai desember menunjjukan klu terjadi fluktuasi dan dapat dilihat dari tabel, pada bulan januari terjadi pembelian yang tinggi sebesar 4.220.62 ton dan pembelian terendah adalah terjadi di bulan april sebesar 62.000 ton

Bulan Satuan Januari M3 185.000 4.220,62 780.814.700 2.619,46 484.601.004,10 Februari M3 185.000 3.095,71 572.706.350 2.062,27 381.520.218,62 Maret M3 185.000 1.358,37 251.298.450 1.533,18 287.337.808,10

April M3 185.000 62,00 11.470.000 1.511,07 279.547.573,73

Mei M3 185.000 102,12 18.892.200 1.255,03 232.181.167,97

Juni M3 185.000 771,65 142.755.250,00 1.044,91 193.308.668,79 Juli M3 195.000 1.368,31 266.820.450 1,287,01 250.967.891,95 Agustus M3 195.000 1.093,71 213.273.450 1.095,91 213.702.648,31 September M3 195.000 1879,71 360.543.950 2.007,54 391.470.294,17 Oktober M3 195.000 1678,10 327.229.500 1.699,60 331.421.779,66 November M3 195.000 1.504,21 293.320.950 1415,19 275.962.457,63 Desember M3 195.000 2.448,95 477.545.250 1.259,77 245.655.251,80

190.000

Jumlah 19.583,46 3.716.670.500

17.503,93 3.567.676.764,83

3. Pemakaian Bahan Baku Pasir Tahun 2014 Tabel 3

Laporan Persediaan Material Pasir

Periode Januari – Desember 2014

Sumber : PT. Bumi Sarana Beton

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa dari transaksi pembelian bahan baku material Pasir dari bulan Januari sampai desember menunjjukan klu terjadi fluktuasi dan dapat dilihat dari tabel, pada bulan januari terjadi pembelian yang tinggi sebesar 6.739.44 ton dan pembelian terendah adalah terjadi di bulan juli sebesar 1.678.79 ton

Bulan Satuan Januari M3 80.000 6.739,44 539.155.200 4988,22 399.057.600 Februari M3 80.000 3.328,07 266.245.600 4.127,17 330.173.274,07

Maret M3 80.000 2.494,45 199.556.000 3395,52 271.641.531,48 April M3 90.000 2.271,54 204.438.600 2.633,42 237.007.666,67 Mei M3 90.000 2.195,63 197.606.700 1.981,97 178.377.496,83 Juni M3 90.000 2.583,09 232.478.100 2.100,67 189.060.666,67 Juli M3 90.000 1.678,79 151.091.100 2.336,46 210.281.333,33 Agustus M3 90.000 2.488,7 220.412.700 2.430,75 218.767.666,67 September M3 90.000 3.847,59 346.283.100 3.943,67 354.929.866,67 Oktober M3 90.000 2.971,72 267.454.800 3.006,89 270.619.933,33 November M3 90.000 4.699,66 422.969.400 4.774,57 429.710.893,20 Desember M3 90.000 5.544,24 497.661.375 2.964,53 266.807.866,67

87.500

Jumlah Total Pemakaian 40.842,92 3.545.352.675 38.683,84 3.356.435.796

B. Analisis Pengelolaan Bahan Baku 1. Kalkulasi Persediaan Bahan Baku

Tabel 5

Hasil kalkulasi bahan baku di rangkum pada tabel berikut :

No Bahan baku Harga bahan baku

Penggunaan bahan baku

(TON) JUMLAH

1 Semen 830 23.696.250 Rp19.667.887.500

2 Chipping 190.000

Berdasarkan tabel kalkulasi biaya bahan baku diatas, menunjjukan bahwa harga rata-rata semen sebesar 830/ton, harga chipping sebesar 190.000 /kubik, dan harga pasir sebesar 87.500/ kubik.

2. Analisis Economic Order Quantity (EOQ) a. Persediaan Semen

Dengan Rumus : EOQ =

Dimana :

R = Jumlah Kebutuhan per tahun S = biaya pemesanan

P = harga beli barang

2 23,698,250 830

=

,

= 57,105

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pembelian bahan baku Semen yang optimal pada tahun 2014 adalah 57,105 Ton.

b. Persediaan pengaman (safety stock)

Persediaan pengaman Semen telah ditentukan oleh perusahaan sebesar 3225 ton

c. Penentuan Pemesanan (Reorder Point)

Reorder point merupakan waktu dimana setiap badan usaha baik yang berkala kecil sampai berskala besar harus melakukan pembelian kembali sebelum persediaan yang ada di tempat penyimpanan bahan baku yang disimpan akan habis. Dalam perhtungan ROP perlu dipertimbangkan juga tentang lead time atau waktu tenggang . PT. Bumi Sarana Beton lead time yang terjadi pada saat melakukan pembelian bahan baku dari distributor adalah 1 hari 1 kali pemesanan.

Berdasarkan perhitungan EOQ pada PT. Bumi Sarana Beton maka Reorder Point adalah sebagai berikut:

ROP = LT x AU + SS LT =Lead time

AU = Penggunaan Bahan Baku SS = Safety Stock

360 x 57,105+ 3225

= 20,558+3225

= 23,783 ton

Pada tahun 2014 PT. Bumi Sarana Beton harusnya melakukan pesanan kembali persediaan ketika jumlah persediaan Semen yang ada telah mencapai 23,783 Ton.

3. Analisis Economic Order Qyantity (EOQ) a. Persediaan chipping

Dengan Rumus : EOQ =

Dimana :

R = Jumlah Kebutuhan per tahun S = biaya pemesanan

P = harga beli barang

2 1.958,346 190,000

=

, ,,

= 20,614 3

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pembelian bahan baku Semen yang optimal pada tahun 2014 adalah 20,614 M3.

b. Persediaan pengaman (safety stock)

Persediaan pengaman chipping telah ditentukan oleh perusahaan sebesar 2250 M3

c. Penentuan Pemesanan (Reorder Point)

Reorder point merupakan waktu dimana setiap badan usaha baik yang berkala kecil sampai berskala besar harus melakukan pembelian kembali sebelum persediaan yang ada di tempat penyimpanan bahan baku yang disimpan akan habis. Dalam perhtungan ROP perlu dipertimbangkan juga tentang lead time atau waktu tenggang . PT. Bumi Sarana Beton lead time yang terjadi pada saat melakukan pembelian bahan baku dari distributor adalah 1 hari 1 kali pemesanan.

Berdasarkan perhitungan EOQ pada PT. Bumi Sarana Beton maka

Berdasarkan perhitungan EOQ pada PT. Bumi Sarana Beton maka

Dokumen terkait