• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Definisi Konsep

13

E. Definisi Konsep

Konsep pada hakikatnya merupakan istilah, yaitu satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian yang akan dilakukan, maka penulis perlu menjelaskan definisi konsep sesuai dengan judul. Hal itu dikarenakan untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini.

1. Dakwah

Ditinjau dari etimologi atau bahasa, dakwah artinya adalah memanggil (to call), mengajak (to cummon), menyeru (to propose), mendorong (to urge).13

Dakwah dalam pengertian tersebut dapat dijumpai dalam ayat-ayat Alquran antara lain:

َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ُ ﱠﻟﻠہٱ ُﻢَﻠ ۡﻌَﯾ ۡﺪَﻗ ۚﺎ ٗﻀ ۡﻌَﺑ ﻢُﻜِﻀ ۡﻌَﺑ ِءٓﺎَﻋُﺪَﻛ ۡﻢُﻜَﻨۡﯿَﺑ ِلﻮُﺳﱠﺮﻟٱ َءٓﺎَﻋُد ْاﻮُﻠَﻌ ۡﺠَﺗ ﱠﻻ

ۡوَأ ٌﺔَﻨۡﺘِﻓ ۡﻢُﮭَﺒﯿِﺼُﺗ نَأ ٓۦِهِﺮ ۡﻣَأ ۡﻦَﻋ َنﻮُﻔِﻟﺎَﺨُﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ِرَﺬ ۡﺤَﯿۡﻠَﻓ ۚا ٗذاَﻮِﻟ ۡﻢُﻜﻨِﻣ َنﻮُﻠﱠﻠَﺴَﺘَﯾ

ٌﻢﯿِﻟَأ ٌباَﺬَﻋ ۡﻢُﮭَﺒﯿِﺼُﯾ

٦۳

Artinya: “ Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara) sembunyi-sembunyi diantara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-nya takut akan

mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih’’. (QS. An-Nur: 63)14

ۗۡﻢُﻜۡﺘَﺒَﺠ ۡﻋَأ ۡﻮَﻟَو ٖﺔَﻛِﺮ ۡﺸﱡﻣ ﻦﱢﻣ ٞﺮۡﯿَﺧ ٌﺔَﻨِﻣ ۡﺆﱡﻣ ٞﺔَﻣَ َﻷَو ۚﱠﻦِﻣ ۡﺆُﯾ ٰﻰﱠﺘَﺣ ِﺖَٰﻛِﺮ ۡﺸُﻤۡﻟٱ ْاﻮُﺤِﻜﻨَﺗ َﻻَو

ۗۡﻢُﻜَﺒَﺠ ۡﻋَأ ۡﻮَﻟَو ٖكِﺮ ۡﺸﱡﻣ ﻦﱢﻣ ٞﺮۡﯿَﺧ ٌﻦِﻣ ۡﺆﱡﻣ ٞﺪۡﺒَﻌَﻟَو ْۚاﻮُﻨِﻣ ۡﺆُﯾ ٰﻰﱠﺘَﺣ َﻦﯿِﻛِﺮ ۡﺸُﻤۡﻟٱ ْاﻮُﺤِﻜﻨُﺗ َﻻَو

13 Warson Munawir, Kamus Al-Munawir (Surabaya:Pustaka Progressif, 1994), 439.

14 Mushaf al-Azhar, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit Hilal, 2010) 305.

14

ۦِﮫِﺘَٰﯾاَء ُﻦﱢﯿَﺒُﯾَو ۖۦِﮫِﻧ ۡذِﺈِﺑ ِةَﺮِﻔ ۡﻐَﻤۡﻟٱَو ِﺔﱠﻨَﺠۡﻟٱ ﻰَﻟِإ ْآﻮُﻋ ۡﺪَﯾ ُ ﱠﻟﻠہٱَو ِۖرﺎﱠﻨﻟٱ ﻰَﻟِإ َنﻮُﻋ ۡﺪَﯾ َﻚِﺌَٰٓﻟْوُأ

َنوُﺮﱠﻛَﺬَﺘَﯾ ۡﻢُﮭﱠﻠَﻌَﻟ ِسﺎﱠﻨﻠِﻟ

۲۲۱

Artinya: “ Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik, meskipun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) beriman (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik, meskipun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar

mereka mengambil pelajaran’’(QS. Al-Baqarah: 221)15

َنﻮُﺤِﻠۡﻔُﻤۡﻟٱأ ُ ُﱒ َﻚِﺌٓ�ـَﻟْو�أَو ِۚﺮَﻜﻨُﻤۡﻟٱأ ِﻦَﻋ َنۡﻮَ ۡﳯَ�َو ِفوُﺮۡﻌَﻤۡﻟٱأِﺑ َنوُﺮُﻣۡٔأَﯾَو ِ ۡﲑَ�ۡﻟٱأ َﱃا َنﻮُﻋ ۡﺪَﯾ ٞﺔ�ﻣ�أ ۡ ُﲂنِّﻣ ﻦُﻜَﺘۡﻟَو

١٠٤

Artinya: “dan hendaklah ada di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan mereka itulah orang-orang yang

beruntung”. (QS. Al-Imran: 104)16

ِﺮَﻜﻨُﻤۡﻟٱ ِﻦَﻋ َن ۡﻮَﮭۡﻨَﺗَو ِفوُﺮ ۡﻌَﻤۡﻟﭑِﺑ َنوُﺮُﻣۡﺄَﺗ ِسﺎﱠﻨﻠِﻟ ۡﺖَﺟِﺮ ۡﺧُأ ٍﺔﱠﻣُأ َﺮۡﯿَﺧ ۡﻢُﺘﻨُﻛ

ُﻢُھُﺮَﺜ ۡﻛَأَو َنﻮُﻨِﻣ ۡﺆُﻤۡﻟٱ ُﻢُﮭۡﻨﱢﻣ ۚﻢُﮭﱠﻟ ا ٗﺮۡﯿَﺧ َنﺎَﻜَﻟ ِﺐَٰﺘِﻜۡﻟٱ ُﻞۡھَأ َﻦَﻣاَء ۡﻮَﻟَو ِۗ ﱠﻟﻠہﭑِﺑ َنﻮُﻨِﻣ ۡﺆُﺗَو

َنﻮُﻘِﺴَٰﻔۡﻟٱ

۱۱۰

Artinya: “kamu (umat islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Al-Imron: 110)17

Dengan demikian, secara etimologi dakwah adalah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. Sedangkan secara definisi, pengertian dakwah telah banyak dibuat oleh para

15 Mushaf al-Azhar, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit Hilal, 2010), 35.

16 Mushaf al-Azhar, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit Hilal, 2010), 63.

17 Mushaf al-Azhar, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit Hilal, 2010), 64

15

ahli, dimana masing-masing definisi tersebut saling melengkapi. Walaupun berbeda susunan redaksinya, namun makna dan maksud hakikinya sama. Dibawah ini akan penulis kemukakan beberapa definisi dakwah yang dikemukakan oileh para ahli mengenai dakwah.

Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.18 Sedangkan dalam pengertian lain, Dakwah islam adalah “suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana untuk mengajak manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan pengembangan) dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yaitu bahagia di dunia dan akhirat”.19

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh orang yang beriman untuk menyeru kepada orang lain agar berbuat baik dan melakukan kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada hal yang mungkar agar mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat dengan mengunakan media dan berbagai macam metode.

Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang tidak mungkin

18

M. Quraish Shihab, Membumikan Alquran, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat cetakan ke 12 (Bandung: Mizan 1994), 194.

19 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), 21.

16

dihindarkan dari kehidupannya, karena melekat erat bersamaan dengan pengakuan diri sebagai penganut Islam (muslim).20 Dengan kata lain setiap muslim secara otomatis mengemban misi dakwah.

Dengan demikian dakwah merupakan bagian yang sangat esensial dalam kehidupan orang muslim, dimana esensinya berada pada ajakan dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran islam dengan penuh kesadaran demi keuntungan dirinya.

2. Kristenisasi

Kristenisasi adalah pengkristenan orang-orang atau gerakan untuk mengkristenkan umat manusia secara besar-besaran baik anak keturunan Bani Israil yang sesat, maupun manusia lainnya yang berada dimuka bumi ini dengan menggunakan sebuah sistem atau suatu cara untuk mencapai target yang menjadi tujuan.21 Diantara tujuannya yaitu agar supaya adat dan pergaulan dalam masyarakat mencerminkan ajaran agama Kristen sehingga kehidupan rohani dan sosial penduduk diatur dan berpusat ke gereja. Pengkristenan dipercayai sebagai satu tugas suci yang dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh ditinggalkan. Mengkristenkan orang dianggap sebagai membawa kembali anak-anak domba yang tersesat, dibawa kembali kepada induknya. Manusia-manusia sebagai anak domba akan dibawa kepada kerajaan Allah.22 Dalam pengertian yang lain Kristenisasi dalam agama kristen disebut dengan gerakan misi atau juga sering disebut dengan

20 Siti Muriah, Metode Dakwah Kontemporer (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000) , 6.

21 Sutan Rajasa, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Karya Utama, 2002), 335.

22

Khursid Ahmad, Dkk Dakwah Islam dan Misi Kristen Sebuah dialog internasional, (Bandung: Risalah, 1984),32.

17

penginjilan. Gerakan misi sering dilakukan dengan cara yang sistematis, terorganisasi dan terencana untuk mengkristenkan umat diluar kristen.23

Secara etimologi, kata penginjilan berasal dari bahaya yunani yaitu euangelion yang berarti bermakna kabar baik. Sedangkan kata benda

euangelistis mempunyai arti penginjil dan kata kerja dari kata euangelizesrhai

mempunyai arti menyampaikan kabar baik.24 Gerakan misi atau penginjilan merupakan sebuah cara untuk menyebarkan dan memproklamasikan kitab injil bahwa Yesus kristus telah mati untuk penebusan dosa-dosa kita dan dibangkitkan dari kematian sesuai Al-kitab serta sebagai Tuhan yang memerintah, salah satu misinya sekarang adalah menawarkan pengampunan dosa dan anugerah bagi semua orang yang bertobat dan percaya.25

Sedangkan Misionaris merupakan orang yang diutus untuk menyebarkan dan memproklamasikan Al-kitab (Injil) atau menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus.26 Seorang kristen akan di klaim sangat bersalah jika tidak berperan sebagai penginjil atau melakukan gerakan misi karena tidak seorangpun dibenarkan untuk melarikan

23

Bakhtiar, Nurman Agus, Murisal, Ranah Minang Di Tengah Cengkraman Kristenisasi (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005), 36.

24

Iswara Rintis Purwantara, Prapenginjilan, Menyingkirkan Kendala-Kendala Intelektual Dalam

Penginjilan (Yogyakarta : Andi, 2012), 8. 25

Pernyataan ini merupakan hasil Kongres tentang penginjilan dunia (world evangelization) pada tahun 1974 di Lausanne. Penginjilan yang efektif adalah dapat menkonversikan orang dari kepercayaan lain atau orang yang tidak percaya menjadikan percaya kepada Yesus Kristus. (Dikutip dari buku Iswara Rintis. Prapenginjilan, Menyingkirkan Kendala-Kendala Intelektual

Dalam Penginjilan (Yogyakarta : ANDI, 2012), 6-8.

26 Ernest Mariyanto, Kamus Liturgi Sederhana (Yogyakarta : Kanisius, 2004), 138-139.

18

diri dari tugas penginjil dengan alasan apapun itu. Bagi mereka penginjilan harus menjadi gaya hidup bagi setiap orang Kristen.27

Dengan demikian yang di maksud dengan Dakwah Parmusi di daerah kristenisasi di Desa Buntalan. Kec. Temayang Kab. Bojonegoro adalah dakwah berupa ajakan dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap kehidupan orang muslim disana, dimana esensinya agar masyarakat disana dapat mendapatkan manfaat yang berguna dan dapat menerima ajaran dan ajakan untuk beriman kepada Allah SWT tanpa musyrik kepada-Nya dengan penuh kesadaran serta dapat memberikan pemahaman, pengertian dan keyakinan bahwa ajaran Islam itu benar, Al-Qur’an dan Hadits adalah rujukan, tuntunan dan petunjuk agar dakwah yang dilakukan tidak keluar dari ajaran agama Islam, memperkuat Iman umat Islam dan meyadarkan agar tidak menjadi murtad dan menjadi umat Kristiani. Parmusi mengharapkan agar masyarakat di desa Buntalan tidak sampai terjerumus terhadap pengkristenan orang-orang atau gerakan untuk mengkristenkan umat manusia secara besar-besaran dimana tujuan mereka supaya adat dan pergaulan dalam masyarakat Desa Buntalan mencerminkan ajaran agama Kristen sehingga kehidupan rohani dan sosial penduduk diatur dan berpusat ke gereja.

27

Gerakan misi (Penginjilan) dalam kehidupan Kristen disebut juga dengan Kehidupan misi, sehingga setiap individu yang menjalankan kehidupan sebagai umat Kristen berkewajiban melakukan kehidupan misi pada waktu dan batas tertentu. Verwe menuliskan bahwa pada dasarnya Alkitab menegaskan bahwa iman Kristen adalah identik dengan kehidupan misi. Jika tidak maka harus mempertaanyakannya apakah iman kita (umat Kristiani) benar-benar Alkitabiah atau tidak sama sekali, (Iswara Rintis Purwantara, Prapenginjilan, .., 23.

19