• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

C. Komunikasi Organisasi

68

C. Komunikasi Organisasi

Menurut Pace dan Faules sebagaimana dikutip Yoyok Soesatyo, Komunikasi Organisasi dapat di definisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dan suaatu organisasi tertentu.59Goldhaber menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain. Kemudian Goldhaber menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain.

Persepsi Greenbaum dalam komunikasi organisasi yaitu bidang komunikasi orang termasuk arus komunikasi formal & informal dalam organisasi, komunikasi internal & eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sebagai koordinasi pribadi & tujuan orang serta masalah menggiatkan aktivitas).

Di dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa bentuk-bentuk dan dimensi-dimensi sebagai studi lanjutan tentang komunikasi organisasi yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.

59

Wayne R Face dan Faules. ‘’Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja

Perusahaan’’. Terjemahan Deddy Mulyana, MA., Ph.D. (Bandung: Remaja Rosdakarya 2013), 31

69

Gambar 2.1. Unit Komunikasi (Orang dalam Jabatan) Suatu Hierarki

Organisasi Formal

Dari gambar 2.1 melukiskan suatu sistem komunikasi organisasi dan berikut ini adalah keterangan dari gambar 2.1

Garis yang terputus-putus melukiskan gagasan bahwa hubungan ditentukan alih-alih bersfat alami; hubungan itu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi bersifat luas dan mungkin berubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal juga eksternal. 60

2. Definisi Interpretatif Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi dipandang dari suatu perspektif interpretative (subjektif) adalah proses penciptaan makna dan interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi; ia adalah organisasi.61 Dalam suatu proses penciptaan dan penafsiran pesan yang disampaikan oleh seseorang

60

R Wayne,Pece Don F Faules Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (PT Remaja Rosda Karya Bandung).1988, 31

61 Ibid

70

komunikator terhadap komunikan prosesnya tersebut tidak mencerminkan organisasi, tetapi tindakannya tersebut disebut organisasi.

3. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Di dalam suatu organisasi baik itu organisasi kemasyarakatan, organisasi komersial, tindak komunikasi dalam organisasi akan melibatkan empat fungsi, yaitu fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi persuasif dan fungsi integratif. Dan untuk lebih jelasnya akan dibahas secara terperinci di bawah ini:

a. Fungsi Informatif

Dalam fungsi informatif ini, komunikasi memiliki fungsi untuk dapat memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya, dengan memperoleh informasi yang bayak, lebih baik dan on time (tepat waktu) maka setiap anggota dalam suatu organisasi dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, dan informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh anggota organisasi yang memiliki perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi untuk melakukan suatu kebijakan-kebijakan.

b. Fungsi Regulatif

Fungsi ini lebih berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Ada dua hal yang berpengaruh pada fungsi regulatif ini, yaitu:

71

1) Atasan dan orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen yaitu mereka yang memiliki wewenang untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.

2) Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorentasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang mana pekerjaan yang boleh dilakukan dan mana perkerjaan yang tidak boleh dilakukan.

c. Fungsi Persuasif

Ketika mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya kenyataan ini banyak para pemimpin suatu organisasi atau lembaga yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya dari pada memberi perintah. Karena perkerjaan yang dilakukan secara suka itu hasilnya akan lebih bagus dari pada selalu memerintahkan dengan memperhatikan kekuasaan dan kewenangan.

d. Fungsi Integratif

Agar karyawan/anggota organisasi dapat melakukan pekerjannya dengan baik, setiap organisasi menyediakan saluran-saluran bagi karyawan atau angota. Terdapat dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal-hal tersebut:

1) Saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi.

72

2) Saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antar pribadi62 saat jam istirahat kerja ataupun kegiatan darmawisata.

Hampir setiap orang setuju bahwa komunikasi di antara mereka dan antara mereka dengan lingkungannya, merupakan sumber kehidupan dan kedinamisan organisasinya. Sebagaimana dikatakan oleh Chester Bernard bahwa “Setiap teori organisasi yang tuntas, komunikasi akan menduduki suatu tempat yang utama, karena susunan, keluasan, dan cakupan organisasi”, dan Katz dan Khan menegaskan bahwa “komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam

memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat”. Dari

pendapat-pendapat tadi maka jelaslah bahwa komunikasi sangat berperan dalam suatu organisasi.

4. Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasi

a. Komunikasi Internal

Muhyadi dalam Kambey mengemukakan bahwa ‘’komunikasi internal adalah proses penyampaian pesan-pesan yang antara lain: Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, Informasi mengena kebijakan dan praktek-praktek

62 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi: (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. 1983), 161-162

73

organisasi, Informasi mengenai kinerja karyawan.63 komunikasi internal dibagi menjadi dua yaitu :

1) Komunikasi Personal, komunikasi personal merupakan komunikasi yang terjadi diantara individu dengan individu anggota orgabisasi. Dalam komunikasi personal ini terdapat dua macam yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia

2) Komunikasi kelompok, Komunikasi kelompok adalah

komunikasi antara seseorang dengan suatu kelompok (bidang) tertentu, atau antar kelompok secara tatap muka dalam suatu organisasi.

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi eklsternal ini dibagi menjadi dua yaitu :

1) Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. 2) Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. 5. Dimensi-Dimensi Komunikasi Organisasi

a. Dimensi Internal dalam komunikasi organisasi meliputi diri organisasi secara keseluruhan yaitu ;

1) komunikasi antara individu anggota organisasi

63

Daniel C Kambey, ‘’Landasan Teori Administrasi Manajemen’’. (Manado : Yayasan Tri Ganesha 2003),166

74

2) komunikasi antara individu dengan bagian (berdasar Fungsi) dalam organisasi.

3) komunikasi antara beberapa bagian (berdasar fungsi) dalam organisasi.

4) komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya

b. Dimensi Eksternal, dalam komunikasi organisasi meliputi

komunikasi organisasi dengan khalayak dan sebaliknya khalayak dengan organisasi dan yang menjadi khalayak disini adalah ;

1) Pers Relation (Relasi publik).

2) Goverment Relation (Relasi pemerintahan). 3) Comunity Relation (Relasi komunitas). 4) Supplier Relation (Relasi pengirim pesan). 5) Customer Relation (Relasi penerima pesan)