• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINIS OPERASIONAL Definisi Konseptual

Dalam dokumen Citra Dwi Novi Arti 4354 2010 (Halaman 29-43)

Konsep merupakan abstraksi suatu fenomena yang dirumuskan dari sejumlah karakteristik, kejadian, keadaan, kelompok, individu tertentu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.38 Dalam penelitian ini ditetapkan definisi konseptual sebagai berikut :

A. Variabel Independen : Terpaan acara “Wisata Kuliner”

a. Terpaan adalah kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan melalui media massa ataupun memiliki pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut. Onong U Effendy menyatakan terpaan adalah keadaan terkena pada khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh media39. Terpaan media (media exposure) adalah keadaan terkena pada khalyak akan pesan-pesan yang disebarkan oleh media massa40.

b. Acara atau siaran dapat didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk41. Acara di media radio umumnya mempunyai jangka waktu tertentu dan bersifat terus-menerus.

Terpaan acara disini adalah berarti khalayak secara sengaja maupun tidak menerima sejumlah pesan yang antara lain berupa program acara, dalam hal ini Wisata Kuliner di TransTV

B. Variabel Dependen : Tingkat Pemahaman Pengetahuan ragam dan tempat kuliner

38

Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1993, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta 39

Onong U Effendy, Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju. 1989. hal.124 40

Jalaludin Rakhmat, Psikologi komunikasi, Remaja Rosda karya, Bandung: 19992, hal.217 41

Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran Strstegi Mengelola Radio & televisi. Kencana : Jakarata, 2008 hal 200

a. Pengetahuan : Pengertian yang disertai sebab-sebab, pengertian yang dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar42

b. Ragam : pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria yang sesuai untuk bentuk tersebut43

c. Kuliner : hasil olahan berupa masakan44

Definisi Operasional

Adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya suatu variabel diukur.45Dalam penelitian ini ditetapkan definnisi operasional sebagai berikut:

A. Variabel independent ( Terpaaan Acara Wisata Kuliner)

Adalah kegiatan mengamati acara Wisata Kuliner melalui media televisi TransTV. Pengkategorian berdasarkan lama siaran acara Wisata Kuliner di TransTV dalam sekali tayang, yaitu sebanyak 4 kali dalam sebulan selama 30 menit per tayang sehingga dapat diklasifikasi sedemikian rupa.

. Terpaan media diukur dengan melihat:

1) ferkuensi menonton acara Wisata Kuliner di TransTV,diukur dari

a.tingkat keseringan menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, diklarifikasikan dalam kategori :

tinggi, apabila responden lebih dari 4 kali dalam sebulan menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

42

W. Poespoprodjo. Logika Scientifika. Pusataka Grafika : Bandung, 1999 Hal 28 43

Wikipedia.com 44

Kamus online 45

sedang, apabila responden antara 2-3 kali dalam sebulan menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

rendah, apabila responden kurang dari 1 kali dalam sebulan menonton acara Wisata Kuliner di TransTV,

b.Jumlah waktu yang digunakan rsponden untuk menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, diklarifikasikan dalam kategori:

tinggi, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV antara 21-30 menit,

sedang, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV antara 11-20 menit,

rendah, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV antara 1-10 menit.

2) Intensitas perhatian responden, yaitu tingkat kedalaman responden menyaksikan acara Wisata Kuliner di TransTV, diukur dari:

a. Perencanaan waktu menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, klasifikasi dalam kategori

 Tinggi, bila responden menyediakan waktu khusus untuk menonton

 Sedang, bila responden kadang-kadang menyediakan waktu khusus untuk menonton

 Rendah, bila responden tidak pernah menyediakan waktu khusus untuk menonton

b. Konsentrasi dalam menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, di klasifkasi dalam kategori

 tinggi, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV tanpa melakukan aktivitas lain

 sedang, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, namun kadang-kadang melakukan aktivitas lain

 rendah, apabila responden kurang menonton acara Wisata Kuliner di TransTV dan selalu melakukan aktivitas lain

c. Keantusiasan responen dalam mengikuti acara Wisata Kuliner di TransTV, diklasifikasi dalm kategori

 Tinggi, apabila responden selalu menonton acara Wisata Kuliner dengan menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik.

 Sedang, apabila responden kadang-kadang menonton acara Wisata Kuliner di TransTV dengan menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik.

 Rendah, apabila responden tidak pernah menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik ketika menonton acara Wisata Kuliner di TransTV.

Untuk setiap jawaban kuesioner akan diberi nilai sesuai dengan klasifikasi sebagai berikut :

 Tinggi, nilai 3

 Sedang, nilai 2

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya pengaruh terpaan acara Wisata Kuliner Trans TV, maka nilai pertanyaan no 1 sampai dengan no 5 tersebut dirangking untuk kemudian di cari interval kelasnya. Untuk mencari interval kelas di gunakan rumus sebagai berikut :

= R n

R= nilai tertinggi – nilai terendah Keterangan

: Interval, jarak antar kelas R : Range n : Jumlah Kelas Nilai Tertinggi = 10 Nilai Terendah = 0 N = 3 Jadi = 15 – 5 ÷ 3 = 3,3

Tinggi apabila interval jawaban mulai dari skala 11 – 15 Sedang apabila interval jawaban mulai dari skala 8,4 – 11,7 Rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 5 – 8,3

B. Variabel Dependent : tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner

Adalah sejauh mana responden dapat mengetahui hal yang sebelumnya belum diketahui menjadi tahu atau hal yang sebelumnya sudah tahu menjadi lebih tahu dan dapat menjelaskan kembali hal-hal yang dilihat atau dipelajari

terhadap materi yang disajikan pada acara Wisata Kuliner di TransTV. Dalam hal ini responden mengerti atau paham terhadap informasi yang ditayangakan dalam acara Wisata Kuliner. Tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner ini diukur dari :

1. selalu dapat menjelaskan Pemahaman isi pesan pada acara Wisata Kuliner, diklasifikasikan dalam kategori :

 Tinggi, apabila responden dapat menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

 Sedang, apabila responden kadang-kadang dapat menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

 Rendah, apabila responden tidak dapat menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

2. Tingkat kemampuan mengingat isi pesan diklasifikasikan dalam kategori :

 Tinggi, apabila responden selalu dapat mengingat isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

 Sedang, apabila responden kadang-kadang dapat mengingat isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

 Rendah, apabila responden tidak pernah dapat mengingat isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

Untuk setiap jawaban kuesioner akan diberi nilai sesuai dengan klasifikasi sebagai berikut :

 Tinggi, nilai 3

 Rendah, nilai 1

3. Tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner responden, diukur dari 10 pertanyaan tentang pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner yang pernah ditayangakan dalam acara Wisata Kuliner di TransTV, periode bulan Februari 2010, cara pengukurannya adalah :

 Untuk setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 1 dan untuk jawaban yang salah mendapatkan nilai 0, kemudian dari seluruh sampel dicari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi lalu dibuat pengklasifikasian dengan kategori tinggi, sedang dan rendah.

Rumus yang digunakan :

= R n

R= nilai tertinggi – nilai terendah

Keterangan

: Interval, jarak antar kelas R : Range n : Jumlah Kelas Nilai Tertinggi = 10 Nilai Terendah = 0 N = 3 Jadi = 10 – 0 ÷ 3 = 3,3

Sedang apabila interval jawaban mulai dari skala 5,7 – 3,4 Rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 2,3 - 0 G. METODOLOGI PENELITIAN

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (exsplanatory research). Penelitian ini menggunakan metode korelasi, yaitu suatu penelitian untuk mengukur sejauh mana hubungan yang terjadi diantara variable-variabel yang telah ditentukan sebelumnya.46

2) Metode Penelitian

Metode penelitian yan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan metode survai. Informasi dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner, dilengkapi dengan studi kepustakaan untuk melengkapi data dan menyusun teori-teori yang sesuai.

Menurut Burhan Bungin “ Metode angket merupakan serangakaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada petugas atau peneliti”47

3) Lokasi penelitian

Lokasi penelitian di tentukan di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Sahid Surakarta. Hal ini karena mahsiswa yang menjadi objek penelitian lebih mempunyai kepentingan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dunia

46

Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1993, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta hal4 47

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005, hal 123

kuliner sesuai dengan latar belakang ilmu yang sedang mereka tempuh yaitu Pariwisata .

4) Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya akan diduga48. Dalam kegiatan penelitian ini yang dijadikan populasi adalah 60 orang mahasisiwa Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta Angkatan 2008

b. Sampel

Sampel adalah wujud kongkret yang terjadi pada suatu populasi atau individu yang merupakan sebagian dari keseluruhan yang menjadi bagian dari penelitian.

Dari keseluruhan populasi dari penelitian ini akan dijadikan sampel. Hal ini sesuai dengan Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa : apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.49 Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat liku-liku yang ada di dalam populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus, dimana populasi diambil untuk diteliti sehingga populasi sekaligus menjadi sampel.

48

Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1993, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta hal 152 49

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineka Cipts, Edisi Revisi IV, 1998, Jakarta. Hal 120

5) Jenis Data a. data primer

data yang didapatkan secara langsung dari responden dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden. Data primer dari responden dalam penelitian ini adalah mahasisiwa Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Sahid Surakarta Angkatan 2008

b. data sekunder

data yang didapatkan dengan cara mengutip dari sumber data lokasi penelitian dengan tujuan untuk melengkapi data primer. Data sekunder mengalami proses pengolahan sebelumnya. Proses pengolahan yang telah dilakukan untuk kepentingan penelitian yang lain. Data tersebut didapatkan dengan cara mengumpulkannya dari berbagai penelitian dan jurnal yang telah diterbitkan secara umum, diperoleh juga dari berbagai media informasi seperti dari buku-buku, majalah , internet dan bulletin yang dkeluarkan oleh berbagai institusi yang ada kaitannya dengan penelitian.

6) Cara pengumpulan data

Alat atau instrument penelitian merupakan alat bantu yang dipergunkan dalam pengumpulan data variable-variabel yang diteliti. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini berupa : kepustakaan , kuesioner dan dokumentasi.

a. Kuesioner

 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilkukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya50. Kuesioner ditujukan untuk memperoleh data dari responden. Kuesioner berisi pertnyaan yang harus dijawab responden untuk mendapatkan pandangan dari responden terhadap suatu permasalahan. Kesioner dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Pada kuesioner terbuka, responden tidak disediakan pilihan jawaban sehingga rentang jawaban yang diberikan sangaat besar. Sedangakan pada kuesioner tertutup, terdapat pilihan jawaban yang dianggap sesuai.

Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian melalui internet, majalah, buku dan sumber-sumber lainnya.

7) Teknik Analisa Data A. Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa ceramat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini alat ukurnya berupa kuesioner, sehingga kuesioner yang digunakan harus mengukur apa yang akan diukur. Validitas alat ukur diuji dengan cara menghitung korelasi antara nilai keseluruhan yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan nilai keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur tersebut. Metode yang digunakan adalah Product Moment Pearson.51Rumus yang digunakan adalah :

50

Ibid. hal 142 51

r = N(XY) – (Y Y)

 X2 - (X)2Y2 - (Y)2

Dimana,

X : skor pertanyaan no. 1 Y : skor total

XY : skor pertanyaan no.1 dikalikan skor total N : jumlah subjek

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi () = 0,05. apabila r hitung lebih besar dari r table maka kuesioner sebagai alat ukur itu valid.

B. Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda (konstan) bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Metode yang digunakan adalah metode dari Alpha Cronbach ().52

Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

= K (1-is2) K-1 2

Keterangan :

= koefisien reabilitas yang dicari

52

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineka Cipts, Edisi Revisi IV, 1998, Jakarta. Hal 190-191

K = jumlah butir pertanyaan (soal)

i2 = varians butir pertanyaan

2

= varians skor tes

C. Analisis Data

1. Korelasi Parsial Rank Kendall ()

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel berpasangan yang masing-masing dinyatakan dalam skala ordinal, maka digunakan alat analisis Korelasi Parsial Rank Kendal. Dengan menggunakan rumus Parsial ini dapat untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel control pada hubungan variabel.

Rumusnya sebagai berikut.53

xy.z = xy -xz . yz (1-yz2)(1-xz2)

Untuk mencari korelasi Parsial ini, harus dihitung lebih dahulu nilai dari

 xy, xz, dan yz. Rumus untuk mencari nilai antara dua hubungan tersebut adalah : xy = S 1/2 n(n -1) – Tx 1/2 n(n -1) –Ty Dimana S =C-D 53

N = Jumlah Pengamatan

Untuk menetapkan rumus ini terlebih dahulu dicari nilai S melalui perhitungan statistic. Setelah S didapat, langkah selanjutnya menemukan nilai Tx, Ty dan Tz. Nilai T dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : T = ½ t (t-1)

t = Jumlah pengamatan yang mempunyai jenjang sama didalam variabel yang akan dicari.

Setelah semua hasil didapat, nilai  untuk masing-masing hubungan dapat dicari dan selanjutnya hasil dari ketiga dapat dimasukan kedalam rumus parsial Kendall untuk mencari hubungan tiga variabel sekaligus. 2. SPSS

Dalam pengolahan data peneliti menggunakan program SPSS 3. Statistik Uji Signifikansi

Gunanya untuk menguji signifikansi korelasi Rank Kendall. Prosedur ujinya diberikab dalam tahap-tahap sebagai berikut :

 Ho berarti tidak terdapat hubungan yang signifikansi antara data populasi

 H1berarti terdapat hubungan yang signifikan antara data poulasi Karena penelitian ini penelitian kuatitatif, maka dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan teknik stastistik.

Untuk keperluan tingkat siknifikannya atau taraf kepercyaannya, yaitu sebesar 95% atau p = 0,05 dengan derajat kebebasan N-2 Bila harga t hitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan t pada table taraf kepeercayaan 95% atau p = 0,05 maka

hipotesis dapat diterima. Artinya hubungan siknifikan antara variable satu dengan yang lain.

Dalam dokumen Citra Dwi Novi Arti 4354 2010 (Halaman 29-43)

Dokumen terkait