• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

C. Pembahasan Temuan

1. Manajemen Kinerja dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang a. Perencanaan

Perencanaan adalah proses mengenai upaya yang dilaksanakan untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan teknik yang tepat demi mewujudkan tujuan organisasi.83 Perencanaan merupakan persiapan-persiapan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan bukan hanya berupa tulisan tetapi juga bisa hanya dalam benak atau pemikiran seseorang. Inti dalam perencanaan ini adalah memfokuskan pada mempertahankan tujuan dan kesuksesan

83 Arman Paramansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Islam, 6.

panjang.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai perencanaan kinerja yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan dalam kinerja lebih mengedepankan kepentingan umum dan meningkatkan profesionalitas pegawai. Dalam hal tersebut merupakan prinsip-prinsip dalam pelayanan publik. Sebagai pemberi layanan yakni pegawai KUA Jombang harus bisa memenuhi kepentingan umum, mampu mengembangkan sistem administrasi yang responsif, partisipatif dan demokratis serta adil. Profesionalitas pegawai perlu direncanakan karena itu merupakan upaya dalam memuaskan kebutuhan masyarakat terkait pelayanan pencatatan nikah.

Selain perencanaan di atas yang mengedepankan kepentingan umum dan meningkatkan profesionalitas pegawai yakni membuat rencana bagaimana ketika melakukan pelaksanaannya nanti berjalan dengan efektif dan efisien. Seperti menentukan jadwal pernikahan perhari sesuai rute jalan yang searah dan tujuan, bukan bolak balik.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses mengenai bagaimana strategi yang telah dirumuskan dalam perencanaan dalam lingkngan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Dalam pengorganisasian ini terdapat penugasan tanggungjawab dan wewenang tertentu. Dengan adanya hal

KUA untuk melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugasnya yang telah dibagi sebelumnya.84

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis didapatkan data bahwasanya pengorganisasian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang telah dibentuk dalam job description sesuai dengan Peraturan Menteri Agama no 34 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan. Namun ada kedudukan yang tidak ada nama dalam struktur organisasi sehingga ini yang menyebabkan tumpang tindih dalam bekerja. Padahal hal tersebut bisa mengakibatkan pelayanan yang kurang sehat. Namun pelayanan di Kantor Urusan Agama (KUA) Jombang tetap berjalan dengan relatif normal dan bisa dikendalikan.

c. Pelaksanaan

Dalam fungsi pelaksanaan adalah pegawai melaksanakan apa yang diinginkan dan yang telah ditentukan. Pelaksanaan ini mengarah pada standar pelayanan karena kita bisa mengetahui tugas-tugasnya terlaksana atau tidak dilihat dari standar pelayanan yang diberikan. Standar pelayanan meliputi prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya

84 Arman Paramansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Islam, 9

pegawai.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas didapat bahwa prosedur pelayanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang sudah menyediakan gambaran umum mengenai pernikahan mulai dari pendaftaran sampai penyerahan buku nikah. Namun kebanyakan masyarakat menyerahkan semua berkasnya melalui mudin, karena masyarakat belum paham terkait prosedurnya.

Untuk biaya sudah ditentukan sesuai SOP yang berlaku beserta waktu penyelesaiannya. Terkait kompetensi pegawai juga sudah mumpuni meskipun pegawai honorer atau pramubakti. Sementara sarana dan prasarana yang disediakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang kurag memadai. Apabila dalam sarana dan prasarana kurang memadai itu bisa mempengaruhi terhadap pelayanan yang mereka terima bahkan bisa berdampak buruk. Namun hal tersebut tidak mengganggu pelayanan terutama pelayanan pencatatan nikah karena meskipun sarana dan prasarananya kurang baik mereka tetap mendapatkan pelayanan yang baik, tetap membuat masyarakat merasa nyaman dengan keramahan dan kesopanan pegawainya.

85 Muhammad Fitri Rahmadana, Pelayanan Publik, 46.

Pengawasan adalah tindakan atasan seorang kegiatan demi tercapainya tujuan. Pengawasan dilakukan dengan tujuan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewangan dan kegiatan lainnya yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Pengawasan dilakukan sebagai bentuk pengendalian terhadap setiap kegiatan yang berlangsung.86 Pengawasan dan evaluasi di sini dapat menetapkan standar, menentukan apakah prestasi kerja sudah sesuai dengan standar atau belum dan pengambilan tindakan bila ada penyimpangan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas diperoleh data bahwasanya evaluasi dilakukan secara rutin dan pengawasan dilakukan secara langsung oleh Kepala KUA Jombang. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan apabila ada masalah atau kendala atau semacam penyimpangan bisa langsung diambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Sehingga tidak mengganggu kinerja pegawai dalam melakukan pelayanan terutama pelayanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang.

86 Arman Paramansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia. 12.

Pelayanan Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang

Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan bukan hal yang mudah apalagi dalam mempertahankannya. Namun hal itu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang berupaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan pencatatan nikah. Sebelum memaparkan upaya apa saja yang dilakukan, alangkah baiknya mengetahui kualitas pelayanan seperti apa yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang. Berikut ini kualitas pelayanan yang mengacu pada teori Othman dan Owen yang terdiri atas enam dimensi disebut dengan CARTER, antara lain:

a. Compliance (kepatuhan)

Compliance bisa diartikan kepatuhan yang merupakan sebuah inisiatif untuk mematuhi peraturan biasanya dimulai begitu proyek sebagai perusahaan berpacu untuk memenuhi tenggat waktu mematuhi peraturan.87 Pegawai telah berusaha mematuhi peraturan yang berlaku, begitu pun dengan penerima layanan yakni masyarakat juga berupaya telah mematuhi peraturan yang ada.

87 Robertus M. Bambang Gunawan, GRC (Good Governance, Risk Management, and Compliance) (Depok: Rajawali Pers), 11.

Mencakup kemampuan, kesopanan dan kesantunan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.88 Pegawai telah memberikan pelayanan dengan ramah, sopan dan santun serta sesuai kemampuannya sehingga masyarakat yang menerima layanan merasakan kepuasan tersendiri.

c. Reliability (kehandalan)

Kemampuan untuk memberikan pelayanan tepat waktu dan memuaskan.89 Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang telah melayani dengan cermat dan mampu menggunakan alat penunjang berupa komputer yang telah disediakan dalam proses pelayanan.

d. Tangibles (berwujud)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.90 Yang terjadi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang yaitu penampilan pegawai rapi dan disiplin.

Lain halnya dengan fasilitas fisik dan perlengkapan, Kantor Urusan Agama (KUA) Jombang masih kurang memadai seperti kurangnya runag tunggu untuk pengunjung, sebagian memakai

88 Lailul Mursyidah, 39.

89 Muhammad Fitri Rahmadana, 94.

90 Muhammad Fitri Rahmadana, Pelayanan Publik, 93.

yang robek dan gedung yang masih kontrak.

e. Emphaty (empati)

Mencakup kemudahan dalam berkomunikasi dengan penerima layanan serta memahami kebutuhannya secara penuh perhatian dan ketegasan.91 Pegawai telah melakukan tugasnya dengan mendahulukan kepentingan pelanggan dengan sopan santun dan ramah dan tidak ada unsur diskriminasi.

f. Responsiveness (respon/ketanggapan)

Merupakan kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan penerima layanan.92 Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang telah memberikan repon dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang datang. Mengarahkan ke prosedur yang seharusnya.

Setelah mengetahui kualitas pelayanan yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang maka upaya kantor yang dapat dilakukan yaitu mengupayakan dengan melakukan standar pelayanan publik dalam pelayanan pencatatan nikah yang meliputi:

91 Lailul Mursyidah, 40.

92 Lailul Mursyidah, Buku Ajar Manajemen Pelayanan Publik, 38.

Pencatatan pernikahan adalah kegiatan pengadministrasian peristiwa pernikahan. Pencatatan nikah dilakukan di Kantor Urusan Agama Kecamatan yang merupakan unit pelaksana teknis pada Kementerian Agama berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan secara operasional dibina oleh kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota.

Pencatatan pernikahan memiliki tahap-tahap seperti pendaftaran kehendak nikah, pemeriksaan kehendak nikah, pengumuman kehendak nikah, pelaksanaan pencatatan nikah dan penyerahan buku nikah.

1) Pendaftaran kehendak nikah

Pendaftaran kehendak nikah dilaksanakan di Kantor Urusan Agama kecamatan tempat yang akan digunakan akad pernikahan. Pendaftaran kehendak nikah dilaksanakan maksimal sepuluh hari kerja sebelum dilangsungkan pernikahan. Apabila pernikahan dilakukan di luar negeri maka selama sepuluh hari kerja itu calon pengantin harus mendapat surat dispensasi dari camat atas nama bupati/walikota atau Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

mengisi formulir yang melampirkan surat pengantar nikah dari desa/kelurahan tempat tinggal catin, fotokopi akta kelahiran, fotokopi KTP, fotokopi KK, surat rekomendasi nikah dari KUA kecamatan, persetujuan kedua catin, izin tertulis orang tua atau wali, dan beberapa rincian lain yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Penikahan.

2) Pemeriksaan kehendak nikah

Pemeriksaan kehendak nikah dilakukan oleh Kepala KUA Kecamatan atau penghulu atau pegawai pencatat nikah di wilayah kecamatan/kantor perwakilan Republik Indonesia.

Pemeriksaan kehendak nikah ini dilakukan dengan menghadirkan calon suami, calon istri dan wali untuk memastikan ada atau tidaknya halangan untuk menikah.

Apabila dokumen dinyatakan sudah lengkap maka lembar pemeriksaan nikah ditandatangani oleh calon suami, calon istri, wali, Kepala KUA/pegawai.

3) Pengumuman kehendak nikah

Pengumuman kehendak nikah dilakukan pada tempat tertentu di KUA Kecamatan atau kantor perwakilan Republik

masyarakat.

4) Pelaksanaan pencatatan nikah

Pencatatan nikah dilakukan setelah akad nikah dilaksanakan. Akad nikah dilaksanakan apabila telah memenuhi ketentuan dokumen dan administratifnya. Akad nikah dicatat di dalam akta nikah oleh Kepala KUA Kecamatan atau pegawai. Kemudian ditandatangani oleh suami, istri, wali, saksi, penghulu, dan Kepala KUA atau pegawai.

5) Penyerahan buku nikah

Buku nikah diberikan kepada suami dan istri setelah proses akad nikah selesai dilaksanakan. Penyerahan buku nikah ini diserahkan maksimal tujuh hari kerja setelah akad nikah.

Buku nikah ditandatangani oleh Kepala KUA atau pegawai.

b. Waktu penyelesaian pelayanan pencatatan nikah

Pelayanan pencatatan nikah dimulai dengan pendaftaran kehendak nikah yang menyerahan berkas persyaratan nikah paling lambat 10 hari sebelum dilangsungkan akad pernikahan. Setelah menyerahkan berkas pada tahap pemeriksaan kehendak nikah, calon pengantin dan wali dilakukan pemeriksaan kepastian berkas dan ada atau tidak adanya halangan selama 15 menit sampai 20 menit. Kemudian pencatatan nikah dilakukan setelah akad nikah

sampai 60 menit. Setelah dilaksanakan prosesi akad nikah maka buku atau kartu nikah atau akta nikah akan diserahkan. Catatan bahwa akta nikah akan diberikan ketika semua berkas yang menjadi persyaratan nikah sudah terpenuhi.

c. Biaya pelayanan pencatatan nikah

Biaya pelayanan pencatatan nikah dibagi menjadi beberapa keadaan. Keadaan pertama, apabila administrasi diurus sendiri oleh catin dan pelaksanaan nikahnya di lakukan di KUA maka gratis tidak ada biaya yang dikeluarkan. Keadaan kedua, apabila pengurusan administrasi dilakukan oleh pak mudin dan pelaksanaan nikahnya dilakukan di KUA maka memberikan biaya jasa kepada pak mudin tersebut yang sifatnya sesuai adat yang ada di daerah tertentu. Keadaan ketiga, apabila pengurusan berkas dilakukan sendiri oleh catin lalu nikahnya dilakukan di luar KUA maka mengeluarkan biaya untuk kas negara sebesar Rp 600.000,- melalui bank atau kantor pos yang telah bekerja sama. Keadaan keempat, apabila administrasi dilakukan sepenuhnya oleh pak mudin dan pernikahan dilakukan di luar KUA maka mengeluarkan biaya untuk kas negara dan jasa pak mudin, untuk besaran umumnya yaitu kurang lebih Rp 1.000.000,-. Pengecualian terhadap masyarakat yang tidak mampu dalam mengeluarkan biaya

mendapatkan surat keterangan tidak mampu bertanda tangan kepala desa yang berlaku.

d. Produk pelayanan pencatatan nikah

Produk dalam pelayanan pencatatan nikah berupa buku nikah atau kartu nikah atau biasa disebut dengan akta nikah.

Produk ini diberikan pasca diadakannya akad nikah.

e. Sarana dan prasarana

Fasilitas, sarana dan prasarana merupakan hal yang perlu adanya dalam melakukan pelayanan pencatatan nikah. Fasilitas, sarana dan prasarana yang ada dalam KUA Jombang masih terbilang kurang memadai karena sebagian pegawai menggunakan komputer pribadi, fasilitas ruang tunggu juga kurang memuaskan bagi penerima layanan, sebagian meja dan kursi yang digunakan juga sudah mulai keropos oleh rayap atau semacamnya. Lalu gedung yang digunakan dalam melakukan pelayanan pencatatan nikah juga masih kontrak.

f. Kompetensi pegawai

Kompetensi pegawai sangat penting adanya karena pegawai merupakan sumber daya manusia yang langsung memberikan pelayanan pencatatan nikah. Apabila pegawai tidak berkompeten maka penerima layanan yakni masyarakat tidak akan

pelayanan yang tidak berkualitas. Kompetensi pegawai dalam hal ini ditetapkan sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, keahlian dan perilaku yang cepat tanggap dalam memberikan pelayanan pencatatan nikah.

3. Evaluasi Kinerja Pegawai dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang

Kinerja pegawai adalah bentuk kontribusi dari pegawai atau hasil proses pekerjaan terhadap organisasi atau lembaga. Berhasil atau tidaknya kinerja yang telah diraih oleh organisasi dipengaruhi tingkat kinerja dari pegawai baik secara individu maupun kelompok. Berhubungan dengan hal tersebut untuk menilai sejauh mana kinerja pegawai ada enam kriteria yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja.93

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas diperoleh data bahwasanya kualitas pekerjaan ditentukan bukan dari kelengkapan fasilitas yang digunakan dalam pelayanan melainkan dikatakan berkualitas apabila pelayanan itu tepat dan cepat diterima masyarakat sehingga masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang mereka terima. Oleh karena itu, pihak

93 Amir Tengku Ramly, Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. 12.

pelayanan secara online.

Kriteria evaluasi kinerja menurut Bernardin yang meliputi kuantitas kinerja yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang berupa hasil pelaporan setiap bulan dan setiap tiga bulan.

Kinerja pegawai sudah baik dilihat dari ketepatan waktu dalam masuk sampai keluar jam kerja dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas.

Semua pelayanan sudah terdapat SOP termasuk pelayanan pencatatan nikah.

Pegawai menyelesaikan tugasnya mengacu pada waktu yang telah ditentukan tersebut.

Efektivitas terletak pada tingkat penggunaan sumber daya organisasi seperti uang, tenaga, teknologi, dan bahan baku yang digunakan untuk meningkatkan hasil. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang juga sudah menggunakan sumber daya organisasi dengan sebaik-baiknya. Seperti menggunakan uang untuk biaya operasional, menggunakan tenaga seperti membuat jadwal sesuai dengan arah dan tujuan supaya lebih efektif dan efisien. Menggunakan teknologi yang telah disediakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang.

Kemandirian pegawai dilihat dari dapatnya melaksanakan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan dan bimbingan dari orang lain. Di dalam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang pegawai sudah memenuhi

dari tanggungjawabnya.

Komitmen kerja dilihat dari tanggung jawab pegawai terhadap lembaga dalam hal ini yaitu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang. Tentunya para pegawai telah bertanggung jawab atas tugas dan wewenangnya.

102

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manajemen kinerja pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi atau pengawasan. Perencanaan berupa mengedepankan kepentingan umum dan profesionalitas dan pembentukan jadwal pernikahan sesuai rute dupaya tidak terjadi arah yang mondar-mandir sehingga lebih efektif dan efisien.

Pengorganisasian pegawai berupa pembentukan job description yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Agama no. 34 tahun 2016.

Pelaksanaannya sudah dilaksanakan dengan SOP yang berlaku namun masih terkendala dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang kurang memadai. Evaluasi dan pengawasan telah dilaksanakan dengan baik, dilakukan secara rutin baik dilakukan secara internal maupun dengan pihak atasan yakni Kementerian Agama.

2. Upaya Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang dalam meningkatkan kualitas pelayanan pencatatan nikah yaitu dengan melakukan pelayanan pencatatan nikah berdasarkan standar pelayanan publik yang meliputi prosedur pelayanan pencatatan nikah dalam Peraturan Menteri Agama RI No. 34 Tahun 2019 tentang Pencatatan Nikah, waktu penyelesaian pelayanan pencatatan nikah, biaya pelayanan

prasarana serta kompetensi pegawai yang mempertahankan keramahan, kesopanan dan ketanggapan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3. Evaluasi kinerja dalam meningkatkan kualitas pelayanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang dinilai berdasarkan enam kriteria yakni kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja. Semuanya sudah berjalan dengan cukup baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen kinerja pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jombang secara umum sudah berjalan dengan optimal.

B. Saran-saran

Saran-saran yang dituliskan ini mengacu dari hasil temuan penelitian, pembahasan dan simpulan akhir penelitian. Berikut ini beberapa sarannya:

1. Alangkah baiknya untuk menambah tenaga kerja lagi karena dalam operasional pelayanan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jombang, sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan dan lebih fokus pada apa yang telah ditugaskan kepada mereka.

2. Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, sehingga pelayanan yang dilakukan di Kantor Urusan Agama terasa lebih nyaman baik bagi penulis dan orang yang berperan dalam hal tersebut.

3. Memberikan pelayanan pencatatan nikah secara normatif dan informatif.

Ahmad. Manajemen Strategis. Makassar: Nas Media Pustaka, 2020.

Andrianti, Ruri Nova. “Strategi Kinerja Pegawai dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Enggalkota Bandar Lampung”. Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020.

Dharma, Surya. Manajemen Kinerja (Falsafah, Teori, dan Penerapannya).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018.

Ernawati. “Tata Kelola Kantor Urusan Agama dalam Pelayanan Keagamaan kepada Masyarakat di Bakongan Timur Aceh Selatan”. Skripsi, UIN Ar-Raniry, 2017.

Fahmi, Irham. Manajemen Kinerja (Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2018.

Gunawan, Robertus M. Bambang. GRC (Good Governance, Risk Management, and Compliance). Depok: Rajawali Pers.

Hasan. “Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat Indonesia cabang Semarang”, jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No. 1 (April, 2006). https://DOI: 10.31942/akses.v1i1.445

Jamilah, Lailina; Ati, Nurul Umi; dan Suyeno. Efektivitas Kinerja Pegawai dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perkawinan pada Kantor Urusan Agama (Studi Kasus di Kantor Urusan Agama Kecamatan Lowokwaru Kota Malang).

Respon Publik, no. 1 (2019): 40-51.

KEMENAG. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Pernikahan.

Kementerian Agama RI. Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2019.

Lian, Bukman. Kepemimpinan dan Kualitas Kinerja Pegawai. Palembang: CV.

Amanah, 2017.

Universitas Lampung Bandar Lampung, 2018.

Muliana. “Peran Manajemen Kinerja dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Administrasi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa”. Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018.

Mursyidah, Lailul, dan Choiriyah, Ilmi Usrotin. Buku Ajar Manajemen Pelayanan Publik.Sidoarjo: UMSIDA Press, 2020.

Nurdin, Ismail. Kualitas Pelayanan Publik (Perilaku Aparatur dan Komunikasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik). Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019.

Nurjanah, Ita. “Fungsi Manajemen Layanan Publik dalam Meningkatkan Layanan Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan”. Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2021.

Nurmala, Okta. “Manajemen Kinerja Karyawan dalam Peningkatan Pelayanan di PT.

Bunda Asri Lestari Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung”. Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020.

Othman, Abdul Qawi, dan Lynn Owen. “Adopting and Measuring Customer Service Quality (SQ) in Islamic Banks: A case study in Kuwait Finance House”, International Journal of Islamic Financial Service vol. 3, No.1.

Presiden Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Putra, Bima Septama. “Kualitas Pelayanan Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru”. Skripsi, UIN SUSKA Riau, 2020.

Rahmadana, Muhammad Fitri, dkk. Pelayanan Publik. Yayasan Kita Menulis, 2020.

Ramly, Amir Tengku. Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Bintang Pustaka Madani, 2021.

Rohmah, Nur. “Strategi dalam Mengoptimalkan Kinerja Pelayanan Masyarakat di KUA Kalirejo Lampung Tengah”. Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.

Tim Penulis. Mozaik Islam dan Manajemen Kinerja. Yogayakarta: Samudra Biru, 2018.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021.

Tsauri, Sofyan. Manajemen Kinerja (Performance Management). Jember: STAIN Jember Press, 2014.

Zuhri. “Dimensi CARTER dalam Peningkatan Kualitas Layanan BPRS Bhakti Sumekar Sumenep”, Iqtishadia Vol. 3 No. 1 (Juni, 2016).

107

108 Strategi

Manajemen Kinerja Pegawai dalam

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jombang

1. Strategi

2. Manajemen kinerja

3. Pelayanan Publik

1. Pengertian strategi 2. Proses strategi 1. Pengertian

manajemen kinerja 2. Tujuan manajemen

kinerja 3. Faktor yang

mempengaruhi manajemen kinerja 4. Evaluasi kinerja

1. Definisi pelayanan 2. Prinsip pelayanan 3. Standar pelayanan

publik

4. Kualitas pelayanan

Proses strategi: perumusan strategi, implementasi, dan evaluasi

a. Manajemen kinerja meliputi:

Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi

b. Faktor: individu, kepemimpinan, tim kerja, sistem organisasi, situasi

c. Evaluasi kinerja: kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, komitmen kerja

a. Prinsip: kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak kewajiban, profesional, partisipatif, ketepatan waktu, dan fasilitas b. Standar: prosedur, waktu

penyelesaian, biaya, produk, sarana prasarana, kompetensi pegawai

c. Kualitas pelayanan teori Abdul

1. Bagaimana manajemen kinerja dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat?

2. Bagaimana upaya KUA dalam

meningkatkan kualitas pelayanan?

3. Bagaimana evaluasi kinerja

pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan?

108

4. Pencatatan nikah

5. KUA

1. Definisi pencatatan nikah

2. Alur pencatatan nikah

1. Definisi KUA 2. Tugas KUA

Alur: pendaftaran, pemeriksaan, pengumuman, pelaksanaan pencatatan nikah, penyerahan buku nikah

Bidang urusan agama dalam hal pencatatan nikah

109

110

Kantor Urusan Agama (KUA) Jombang dari depan

Kantor Urusan Agama (KUA) Jombang dari dalam

Proses pemeriksaan dokumen persyaratan nikah

Suasana rapat evaluasi

Wawancara dengan Kepala KUA (pak Misbakul Munir)

Wawancara dengan pegawai KUA (pak Priyandono Putro)

Alur pelayanan pernikahan

SOP KUA Jombang Visi dan Misi

Dokumen terkait