• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Erlina (2008:57), pengoperasian konsep (operationalizing the concept) atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakterisktik dari obyek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan leverage, ukuran perusahaan, dan total asset turnover (TATO) sebagai variabel independen dan menggunakan profitabilitas sebagai variabel dependen dalam mengukur kinerja perusahaan.

a) Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel tidak bebas, sering menjadi perhatian di dalam melakukan sebuah pengamatan. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro, 1999:63). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kinerja perusahaan, dimana kinerja perusahaan yang diteliti dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi kinerja keuangan dan selanjutnya, dilihat dari segi pangsa pasarnya, dimana dapat dirumuskan sebagai berikut:

34

��� = Laba Bersih Total Ekuitas

b) Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat (Sugiyono, 2008:59). Variabel independen pada penelitian ini terdiri atas:

1) Leverage

Banyak perusahaan ataupun individu yang menggunakan hutang sebagai metode untuk melakukan pembelian besar bagi mereka yang tidak mampu dalam keadaan normal. Sebuah pengaturan hutang memberikan izin kepada pihak peminjam untuk meminjam uang di bawah kondisi yang harus di bayar kembali pada kemudian hari, dan biasanya diikuti dengan pembayaran bunga.

Leverage sendiri digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai aktiva perusahaan akan dapat dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi leverage yang kita peroleh, maka akan semakin besar jumlah modal pinjaman yang akan digunakan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:

Leverage

=

��������������� ����������

Total hutang termasuk seluruh kewajiban lancar dan hutang jangka panjang. Biasanya kreditor lebih menyukai rasio hutang yang rendah, karena semakin rendah rasio hutang yang diterima, maka akan semakin besar tingkat keamanan yang didapatkan untuk menghindari kerugian yang akan ditanggung kreditor jika terjadi likuidasi. Sebaliknya, jika rasio hutang yang kita terima lebih tinggi, maka ini tentu akan membahayakan bagi pihak manajemen yang bersangkutan dalam mendorong kegiatan perusahaan. Tapi di sisi lain, mungkin para pemegang saham akan menginginkan jumlah leverage yang lebih banyak, karena mereka akan memperoleh laba yang besar sesuai dengan apa yang diharapkan.

2) Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah tolak ukur besar – kecilnya perusahaan dengan melihat besarnya nilai ekuitas, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat menentukan sejauh mana perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dapat berjalan dengan baik dan bertahan di pasar, sehingga perusahaan dengan skala besar cenderung melakukan diversifikasi usaha lebih banyak daripada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau mengalami kebangkrutan akan lebih kecil.

Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator untuk setiap kemungkinan akan terjadinya kebangkrutan, dimana perusahaan dengan

36

ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Hal ini akan mempermudah perusahaan untuk mengantisipasi segala jenis aktivitas operasi yang dapat merugikan perusahaan dengan cara meminimalisir jumlah modal yang mereka miliki untuk pengeluaran biaya-biaya yang tidak penting, dari hal tersebut terlihat bahwa adanya hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan kinerja perusahaan.

Ukuran Perusahaan = Ln x Total Aset

3) Total Asset Turnover (TATO)

Total asset turnover adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi penggunaan perusahaan asetnya dalam menghasilkan pendapatan penjualan.

Semakin besar rasio yang dihasilkan, maka akan semakin baik bagi perusahaan, hal ini karena aktiva atau aset dapat lebih cepat berputar untuk meraih laba. TATO dapat dihitung sebagai berikut:

���� =Total Penjualan Total Asset

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian Indikator Formula Skala

Kinerja Perusahaan (Variabel Dependen) ROE ���= Laba Bersih Total Ekuitas Rasio Leverage (Variabel Independen) Leverage (X1)

Leverage = TotalLiabilitas TotalAsset Rasio Ukuran Perusahaan (Variabel Independen) Ukuran Perusahaan (X2) Ukuran Perusahaan = Ln x Total Asset Rasio

Total Asset Turnover (Variabel Independen) TATO (X3) ���� =Total Penjualan Total Asset Rasio

38

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Erlina (2008:73), “populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008:75). Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah Random Sampling. Menurut Indriantoro (1999:124) metode pemilihan sampel secara acak sederhana ini dapat memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dapat dipilih sebagai sampel.

Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini ialah:

1. Perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011, 2012, 2013

2. Perusahaan nonkeuangan yang tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan (2011-2013)

3. Perusahaan nonkeuangan yang menyajikan laporan keuangan lengkap selama periode pengamatan (2011-2013)

4. Perusahaan nonkeuangan yang menyajikan laporan keuangan dalam Rupiah

5. Perusahaan nonkeuangan tersebut tidak delisting Tabel 3.2

Data Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Industry

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Perkebunan

2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk Konstruksi dan Bangunan 3 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 4 APLN Agung Podomoro Land Tbk Property & Real Estate

5 ASII Astra Internasional Tbk Otomotif

6 AUTO Astra Otoparts Tbk Otomotif

7 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk Makanan & Minuman

8 CITA Cita Mineral Investindo Perdagangan, Jasa & Investasi 9 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Pertambangan

40

11 CTRA Ciputra Development Tbk Property & Real Estate 12 DKFT Central Omega Resources Tbk Logam & Mineral 13 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk Perikanan

14 ERTX Eratex Djaja Tbk Tekstil & Garment

15 GJTL Gajah Tunggal Tbk Otomotif

16 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk Industri Dasar dan Kimia

17 INDS Indospring Tbk Otomotif

18 INVS Inovisi Infracom Tbk Telekomunikasi

19 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 20 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk Property & Real Estate

21 LPCK Lippo Cikarang Tbk Property & Real Estate

22 LPPF Matahari Department Store Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 23 MICE Multi Indocitra Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 24 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk Makanan & Minuman

25 NIPS Nipress Tbk Otomotif

26 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 27 POOL Pool Advista Indonesia Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 28 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Pertambangan Batubara 29 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 30 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk Makanan & Minuman

31 SDPC Millenium Pharmacon Internasional Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi

32 SMAR SMART Tbk Perkebunan

33 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 34 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk Konstruksi & Bangunan

35 TBIG PT Tower Bersama Infrastucture Tbk Infrastruktur, utilitas & transportasi

36 TBLA Tunas Baru Lampung Agriculture

37 TGKA Tigaraksa Satria Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi

38 UNVR Unilever Indonesia Tbk Barang Konsumsi

39 VOKS Voksel Electric Tbk Aneka Industri Sektor Kabel

40 WIKA Wijaya Karya Tbk Konstruksi & Bangunan

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Dokumen terkait