• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.2 Definisi Operasional

1. Komunikasi Pemasaran adalah usaha yang dilakukan oleh produsen (perusahaan) untuk menyampaikan pesan tentang keberadaan produk-produknya di pasar kepada publik.

2. Iklan televisi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan sebagai sarana promosi yang ditayangkan pada media televisi dalam bentuk audio visual.

a. Audio adalah elemen iklan yang berbentuk suara.

b. Slogan adalah pernyataan atau susunan kata tertentu yang menjelaskan singkat suatu produk atau jasa layanan yang diulang-ulang sehingga

mudah diingat publik.

c. Talent adalah model yang memeragakan suatu adegan dalam tayangan iklan.

d. Props adalah atribut yang melekat pada produk yang diiklankan termasuk logo produk.

e. Setting adalah latar belakang yang terdapat pada suatu tayangan iklan termasuk unsur warna dan nuansa.

f. Adegan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan model dalam iklan yang kemudian akan membentuk suatu jalan cerita dari iklan tersebut.

3. Khalayak sasaran adalah bagian dari publik yang menjadi target penjualan suatu produk.

a. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden sebagaimana yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki responden. Diukur dengan skala nominal (1) laki-laki dan (2) perempuan.

b. Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan hingga saat dia menjadi responden penelitian ini. Hal ini diukur dengan skala ordinal (1) muda (usia 16-25 tahun), (2) dewasa awal (26-35 tahun), dan (3) dewasa madya (36-45 tahun).

c. Agama adalah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dianut oleh seseorang. Dalam penelitian ini diukur dengan skala nominal dan dikategorikan menjadi (1) Islam dan (2) Non-Islam.

d. Durasi menonton televisi adalah banyaknya waktu yang dihabiskan seseorang untuk menonton tayangan televisi dalam sehari dan

dinyatakan dalam ukuran jam. Hal ini diukur dengan skala ordinal (1) rendah (satu hingga empat jam per hari), (2) sedang (lima hingga sembilan jam per hari), dan (3) tinggi (lebih dari sembilan jam per hari).

4. Aspek kognitif adalah aspek intelektualitas seseorang yang mencakup kesadartahuan (awareness) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini diukur pada tingkat pengetahuan (knowledge) dengan skala ordinal yaitu (1) rendah (skor 0-17), (2) sedang (skor 18-35), dan (3) tinggi (skor 36-50).

5. Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan perasaan dan emosi seseorang yang mencakup rasa suka atau tidak suka (liking) dan preferensi (preference). Hal ini diukur pada tingkat kesukaan (liking) dengan skala ordinal (1) rendah (skor 75-150), (2) sedang (skor 151-225), dan (3) tinggi (226-300).

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Umumnya pengertian survai dibatasi pada pengertian survai sampel, dimana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi (sampel) untuk mewakili seluruh populasi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi, 1989). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, untuk mendapatkan data dan informasi mengenai karakteristik responden, tingkat pengetahuan (knowledge) dan tingkat kesukaan (liking) pada iklan-iklan Marjan edisi Ramadhan 2010.

3.2 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di daerah lingkar kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan dengan cara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Dramaga berada di perbatasan antara lingkungan kota dan desa sehingga menarik untuk diteliti serta masih berada di daerah lingkar kampus Institut Pertanian Bogor sehingga mudah dijangkau oleh peneliti. Penelitian dilakukan selama ± tiga bulan untuk mendapatkan data yang akurat, sejak bulan September 2010 hingga November 2010.

3.3 Populasi dan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah jenis nonprobability sampling, yaitu incidental sampling. Maksud dari teknik ini ialah mengambil sampel secara sembarang, asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu (asal menemukan yang memenuhi ketentuan atau persyaratan).

Persyaratan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menyaksikan iklan Sirup Marjan dan bertempat tinggal di dalam wilayah Desa Babakan.

Incidental sampling maksudnya mengambil sampel secara sembarang (kapanpun dan dimanapun menemukan) asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu. Pada incidental sampling faktor kesengajaan tidak menjadi pokok, faktor kebetulan justru yang paling menonjol (mencari-cari sampai secara

“kebetulan” mendapatkan sampel yang dikehendaki). Pada incidental sampling kemudahan itu dilihat dari sudut “asal menemukan yang memenuhi ketentuan atau persyaratan”. Banyaknya jumlah sampel sebenarnya sebanyak yang dianggap cukup memadai untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan (representatif) keadaan populasi. Maksudnya, data dari sampel tersebut dianggap sudah bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian dan tidak ada angka pasti untuk jumlah sampel tersebut.4

Minuman jenis sirup memiliki pasar sasaran yang luas, yaitu keluarga, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa baik perempuan maupun laki-laki.

Namun dalam penelitian ini, sampel difokuskan pada beberapa persyaratan, di antaranya mereka yang pernah melihat iklan Sirup Marjan di televisi selama bulan Ramadhan 2010 dan secara usia masih tergolong produktif (angkatan kerja). Berdasarkan jenis aktivitas dapat dibedakan menjadi pelajar, mahasiswa, unskilled labour, dan skill labour. Oleh karena itu, pemilihan responden didasarkan pada klasifikasi tersebut. Sampel yang diambil berjumlah 100 orang.

Jumlah tersebut ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin (Sarwono, 2006) sebagai berikut:

N = jumlah populasi, dalam hal ini populasi di Desa Babakan (10.910 orang) e = Nilai kritis (batas ketelitian), dalam hal ini peneliti mengambil nilai kritis 10 persen

Dari hasil perhitungan maka didapat n = 99,09 responden, hasil tersebut dibulatkan ke atas sehingga didapat n = 100 responden.

4 Tatang M. Amirin. Populasi dan Sampel Penelitian 3 : Pengambilan Sampel Dari Populasi Tak-Terhingga dan Tak Jelas. http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/06/30/sampel-sampling-dan-populasi-penelitian-bagian-ii-teknik-sampling-ii/. [5 Mei 2010]. 2009. h 4.

3.4 Data dan Instrumen

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan dan diisi oleh responden yaitu masyarakat Desa Babakan yang bertempat tinggal di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik responden, kesadartahuan (awareness) dan pengetahuan (knowledge), serta kesukaan (liking) dan preferensi (preference) tentang iklan-iklan Marjan edisi Ramadhan 2010. Data sekunder diperoleh melalui pihak PT Lasallefood Indonesia berupa data mengenai sejarah perusahaan, produk-produknya, hingga data tentang produk Sirup Marjan. Data sekunder juga diperoleh dari berbagai literatur yang mendukung penelitian ini.

3.4.1 Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden kemudian diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 17.00 for Windows untuk mempermudah pengolahan data. Untuk menguji hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan (knowledge) dan tingkat kesukaan (liking) terhadap iklan digunakan Chi-Square maupun Korelasi Rank Spearman. Data kuantitatif yang berbentuk nominal dengan ordinal akan diuji dengan menggunakan uji korelasi dengan Chi-Square. Uji korelasi tersebut digunakan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin responden dengan tingkat pengetahuan dan tingkat kesukaan pada iklan Marjan serta hubungan antara agama dengan tingkat pengetahuan dan tingkat kesukaan pada iklan Marjan. Sementara itu, untuk melihat seberapa besar hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan dan tingkat kesukaan pada iklan Marjan, hubungan antara durasi menonton televisi dengan tingkat pengetahuan dan tingkat kesukaan pada iklan Marjan, serta hubungan antara tingkat pengetahuan tentang iklan Marjan dengan tingkat kesukaan khalayak pada iklan-iklan tersebut, maka digunakan Korelasi Rank Spearman dalam proses analisis data. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang berbentuk ordinal. Koefisien Korelasi Rank Spearman (rxy) menunjukkan kuat tidaknya antara indikator x terhadap variabel X dengan indikator y terhadap variabel Y maupun variabel X terhadap variabel Y sehingga digunakan batasan

koefisien korelasi untuk mengkategorikan nilai r. Kriteria pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Pengukuran Koefisien Korelasi

Kisaran Kriteria

0 - 0,249 Menunjukkan tidak adanya hubungan atau lemah sekali 0,250 - 0,499 Menunjukkan hubungan yang tidak erat atau rendah 0,500 - 0,749 Menunjukkan hubungan yang erat atau tinggi

0,750 – 1 Menunjukan hubungan yang sangat erat atau sangat kuat sekali dan dapat diandalkan

Sumber: Priyatno (2009)

Selain menggunakan alat analisis Chi-Square dan Korelasi Rank Spearman, data yang bersifat deskriptif juga disajikan dalam bentuk pie charts.

Data tersebut mencakup aspek kesadartahuan (awareness) dan preferensi (preference) responden pada iklan-iklan Marjan edisi Ramadhan 2010.

4.1 Gambaran Umum Desa Babakan

Desa Babakan terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini secara geografis berbatasan dengan beberapa wilayah desa ataupun kelurahan lainnya. Desa Babakan memiliki sembilan unit organisasi Rukun Warga (RW) dan 35 unit organisasi Rukun Tetangga (RT) yang meliputi 334.384 ha luas wilayahnya. Adapun batas wilayahnya tersaji dalam Tabel 3.

Tabel 3. Batas Wilayah Desa Babakan

Batas Desa/ Kelurahan Kecamatan

Sebelah Utara Ciherang Dramaga

Sebelah Selatan Dramaga Dramaga

Sebelah Timur Balumbang Jaya Bogor Barat

Sebelah Barat Cibanteng Ciampea

Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

Desa Babakan berjarak dua setengah kilometer ke Kecamatan Dramaga, dapat ditempuh dalam 15 menit dengan kendaraan bermotor atau 30 menit dengan berjalan kaki atau bukan dengan kendaraan bermotor. Kendaraan umum yang tersedia menuju Kecamatan Dramaga tersedia sebanyak tiga unit kendaraan. Sedangkan jarak antara Desa Babakan dengan Kabupaten Bogor adalah 25 kilometer, dapat ditempuh dalam dua jam dengan kendaraan bermotor atau lima jam dengan berjalan kaki atau bukan dengan kendaraan bermotor.

Penduduk Desa Babakan didominasi oleh perempuan, walaupun jumlahnya tidak jauh berbeda dengan kaum laki-laki. Jumlah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki pada tingkatan usia tertentu. Selain itu penduduk Desa Babakan memiliki tingkat keberagaman umur yang tinggi. Perinciannya terdapat pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 4. Potensi Kependudukan Desa Babakan

Jumlah Laki-laki 5.204 orang

Jumlah Perempuan 5.706 orang

Jumlah Total 10.910 orang

Jumlah Kepala Keluarga 2.430 KK

Kepadatan Penduduk 100 per km

Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

Sebaran umur penduduk Desa Babakan terbilang merata. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada tingkatan umur 20-24 tahun, yang masing-masing jumlah penduduk laki-laki dan perempuannya hampir seimbang. Selain itu, jumlah penduduk terbanyak lainnya terdapat pada tingkatan umur 25-29 tahun dan 30-34 tahun. Ketiga tingkatan usia tersebut masih tergolong usia produktif, sehingga dapat dikatakan bahwa Desa Babakan memiliki jumlah angkatan kerja yang cukup banyak.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kategori Usia

Usia Laki-laki

10-14 tahun 423 362

15-19 tahun 493 427

20-24 tahun 1.093 1.037

25-29 tahun 993 922

30-34 tahun 593 637

35-39 tahun 381 362

40-44 tahun 280 267

45-49 tahun 181 199

50-54 tahun 123 112

55-59 tahun 185 190

60 + 160 180

Total 5.204 5.706 Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

Tingkat pendidikan penduduk Desa Babakan terbilang beragam.

Mayoritas penduduknya telah mendapatkan pendidikan formal. Jumlah penduduk muda yang sedang bersekolah juga tercatat paling banyak di antara jumlah penduduk yang lain dalam hal pendidikan, terutama pada kaum laki-laki. Namun tetap, jumlah penduduk perempuan yang telah mendapatkan pendidikan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Untuk lebih rinci, dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Laki-laki dan Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Babakan

Tingkat Pendidikan Laki-laki (orang)

Perempuan (orang)

Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 120 97

Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group 161 137

Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 1060 894

Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 38 70

Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 275 473

Tamat SD/sederajat 832 645

Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 325 573

Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTA 951 1037

Tamat SMP/sederajat 323 430

Tamat SMA/sederajat 415 528

Tamat D-1/sederajat 97 132

Tamat D-2/sederajat 52 79

Tamat D-3/sederajat 135 215

Tamat S-1/sederajat 125 173

Tamat S-2/sederajat 25 43

Tamat S-3/sederajat 15 18

Total 5.049 5.546 Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

Mata pencaharian pokok penduduk Desa Babakan terbilang beragam.

Berbagai macam profesi dijalani oleh masyarakatnya, baik dalam sektor formal maupun informal. Meskipun mayoritas penduduk desa ini adalah kaum perempuan, namun jumlah penduduk yang terdaftar memiliki mata pencaharian tetap lebih besar terlihat pada kaum laki-laki. Untuk perinciannya, dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah Laki-laki dan Perempuan Menurut Mata Pencaharian di Desa Babakan

Jenis Pekerjaan Laki-laki (orang)

Perempuan (orang)

Pegawai Negeri Sipil 460 335

Pengrajin Industri Rumah Tangga 1

-Pedagang Keliling 200 182

Montir 5

-Dokter swasta 4 3

Bidan swasta - 2

Pembantu Rumah Tangga - 127

TNI 7

-POLRI 5 3

Pensiunan PNS/TNI/POLRI 95 70

Pengusaha Kecil dan Menengah 15 8

Jasa Pengobatan Alternatif 3

-Dosen Swasta 21 17

Karyawan Perusahaan Swasta 1.375 580

Karyawan Perusahaan Pemerintah 460 330

Wiraswasta 450 405

Guru 30 19

Sopir 358

-Total 3.489 2.141 Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

Meskipun setengah dari jumlah penduduk Desa Babakan tercatat memiliki mata pencaharian tetap, desa ini juga masih memiliki angka pengangguran di antara penduduknya yang termasuk angkatan kerja. Hal tersebut terjadi dikarenakan penduduknya belum bekerja atau tidak bekerja.

Tercatat sebanyak 2.700 penduduk usia 18-56 yang termasuk dalam kategori tersebut.

Penduduk Desa Babakan terdiri atas beberapa etnis daerah. Etnis yang paling banyak terdapat di desa tersebut ialah etnis Sunda, mengingat desa ini masih terletak di wilayah Provinsi Jawa Barat. Selain itu, terdapat pula penduduk pendatang yang lain, di antaranya ialah warga etnis Jawa, Betawi, Minang, dan Makasar.

Mayoritas penduduk Desa Babakan memeluk agama Islam, yaitu sebanyak 10.086 jiwa. Penduduk lainnya memeluk agama Kristen Protestan,

Katholik, Hindu, dan Budha. Meskipun demikian, penduduk desa tersebut sejauh ini dapat hidup berdampingan dengan baik. Untuk lebih jelasnya, tersaji dalam Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Penganut Agama Desa Babakan Agama Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

Sebagai wilayah yang berada di kabupaten dan tergolong mudah mendapatkan terpaan informasi-informasi terbaru setiap waktunya, Desa Babakan juga telah memiliki prasarana komunikasi dan informasi yang menunjang kehidupan sosial mereka. Saat ini, hampir setiap rumah di desa tersebut telah memiliki pesawat televisi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Prasarana Komunikasi dan Informasi Desa Babakan

Jenis Prasarana Jumlah

(unit)

Sumber: Data dan Profil Desa Babakan (2010)

4.2 Gambaran Umum PT Lasallefood Indonesia dan Sirup Marjan 4.2.1 Profil Perusahaan5

Sirup Marjan adalah salah satu merek sirup yang diproduksi oleh PT Lasallefood Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha

5 Situs PT Lasallefood Indonesia http://www.lasallefood.co.id

manufaktur, contract manufacturing, dan marketing makanan dan minuman, baik merek dagang milik sendiri maupun merek di bawah lisensi. Fasilitas bisnis yang dimiliki oleh PT Lasallefood Indonesia di antaranya ialah syrup line (sirup), canning line (pengalengan), sauce line (saus), concentrate line, serta mayonaise dan dressings line.

PT Lasallefood Indonesia didirikan pada tahun 2002 dengan mengakuisisi bisnis dari PT Suba Indah. Dalam jangka waktu tujuh tahun, PT Lasallefood Indonesia mampu meningkatkan bisnisnya hingga delapan kali lipat, berkat pembangunan yang berkelanjutan dari leading brands-nya di pasar retail dan sektor jasa makanan. PT Lasallefood Indonesia telah berhasil mendirikan Marjan sebagai leading brand pada pasar sirup, terutama pada pangsa pasar sirup premium (premium syrup) yaitu kategori sirup yang mengandung 100% gula murni. Pada saat yang bersamaan, Sunquick sebagai market leader pada kategori sari buah berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin (leading position) di pangsa pasar produk sejenisnya. Pada tahun 2003, PT Lasallefood Indonesia kembali mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi dan memasarkan Del Monte Tomato Ketchup and Chilli Sauce di Indonesia.

PT Lasallefood Indonesia kemudian mendemonstrasikan kompetensinya dalam pemasaran dan distribusi dengan meningkatkan volumenya sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun. Meskipun kehadiran dari perusahaan

multinasional pada bisnis mayonnaise dan dressing semakin marak, PT Lasallefood Indonesia berhasil memimpin pasar melalui merek Maestro. Pada

sektor jasa makanan, PT Lasallefood Indonesia melayani sebagian besar industri jasa makanan internasional dengan produk-produk yang berkualitas, pelayanan

terbaik, dan dukungan konstan dalam pengembangan produk baru.

PT Lasallefood Indonesia dengan tim manajemennya yang dinamis dan profesional berupaya keras untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya di seluruh Indonesia.

PT Lassallefood Indonesia memiliki visi perusahaan yaitu menambahkan nilai-nilai kebaikan kepada para pelanggannya melalui produk-produk dan pelayanannya secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sedangkan misi PT Lasallefood Indonesia ialah untuk mengembangkan perusahaan sebagai perusahaan minuman dan makanan yang memimpin dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cara yang unik dan efektif. Untuk

menyukseskannya, PT Lasallefood Indonesia berusaha menciptakan organisasi yang kuat, dinamis, dan terfokus, yang memiliki komitmen penuh untuk standar terbaik dari kinerja/capaian/prestasi dan produktivitas, termasuk standar tertinggi perilaku perusahaan terhadap setiap orang yang bekerja sama dengan perusahaan, komunitas-komunitas yang bersentuhan dengan perusahaan, dan lingkungan yang perusahaan pengaruhi. Melalui cara inilah, perusahaan berupaya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas.

PT Lasallefood Indonesia merupakan perusahaan yang profesional di bidangnya dan kesuksesannya selama ini tidak lepas dari komitmennya terhadap prinsip kerja yang selama ini dijalankan. Prinsip bisnis tersebut banyak berperan terhadap kesuksesan PT Lasallefood sejak pertama berdiri di tahun 2002 hingga saat ini. Keberadaannya sangat penting dibutuhkan demi kelangsungan perusahaan ke depannya. Adapun prinsip-prinsip bisnis tersebut ialah :

1. Perusahaan mengelola bisnis dengan keadilan, integritas, dan kejujuran kepada para karyawan dan saling menghormati kepentingan masing-masing dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan.

2. Perusahaan diwajibkan mematuhi hukum dan regulasi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh negara dimana perusahaan beroperasi.

3. Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan produk-produk dan memberikan pelayanan yang mampu menyampaikan nilai-nilai kebaikan dalam hal kualitas dan harga yang sesuai dan aman untuk para konsumennya.

4. Perusahaan berkomitmen untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan para suppliers, para pelanggan, dan relasi-relasi bisnis. Dalam aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukan oleh PT.Lasallefood Indonesia, para relasi diharapkan untuk menerapkan prinsip bisnis yang konsisten dengan prinsip bisnis perusahaan.

5. Perusahaan berkomitmen pada semua praktek tata kelola perusahaan yang baik.

Sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas terbaik dari produk-produknya, PT Lasallefood Indonesia melakukan usaha-usaha untuk merealisasikan tujuan tersebut. Dalam hal kualitas dan keamanan, terdapat beberapa poin yang menjadi perhatian utama PT Lasallefood Indonesia dalam kegiatan produksi yang dilakukan, di antaranya :

a. Jaminan Kualitas (Quality Assurance) 1. Jaminan Kualitas (Quality Assurance)

Quality Assurance Team (Tim Jaminan Kualitas) perusahaan bertugas menjaga Quality Management System untuk memastikan program-program yang menjamin kualitas produk dan pelayanan (Quality Assurance Programs) secara efektif diimplementasikan pada seluruh proses tersebut. Quality Management System ditinjau per tahun sebagai upaya untuk memperbaiki hal-hal penting yang merupakan salah satu program peningkatan kualitas berkelanjutan.

2. Pengembangan produk (Product Development)

Ketika mengembangkan produk-produk baru, sangat penting bagi perusahaan untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi yang merefleksikan respon (feedback) atas ide-ide maupun masukan-masukan yang didapatkan perusahaan dari para pelanggannya. Dimulai dari fase perencanaan produk, perusahaan benar-benar memeriksa secara menyeluruh keamanan dari bahan-bahan, materi dan pengemasan, serta akurasi label produk, sebagai usaha untuk mengembangkan produk-produk yang aman, yang dapat digunakan oleh para pelanggan dengan kepercayaan mutlak. Untuk memastikan keamanan pada tingkat mikrobiologi, perusahaan juga menjalankan kebersihan rutin dan menyeluruh serta inspeksi lingkungan produksi. Tujuan perusahaan hingga kini selalu sama seperti sebelumnya : terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk-produk yang lezat sekaligus aman.

3. Pengendalian Produksi Secara Ketat (Strict Production Control)

Untuk memastikan produksi dari produk-produk yang aman dan berkualitas tinggi, PT Lasallefood menerapkan program pengawasan secara ketat terhadap kualitas produk yang dibuat (Strict Quality Assurance Program) selama proses produksi, dimulai dengan pengawasan pada bahan-bahan yang masuk hingga produk dikirimkan kepada konsumen. Khusus untuk hal tersebut, PT Lasallefood Indonesia menerapkan prinsip HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu pendekatan pencegahan sistematis untuk keamanan makanan/pangan yang diimplementasikan dalam setiap unit produksi.

4. Pengawasan Kendali Mutu (Monitoring Quality Control)

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk-produk yang aman dan berkualitas tinggi, PT Lasallefood Indonesia telah menciptakan sistem untuk memonitor pengukuran kontrol kualitas secara internal pada masing-masing pabrik. Secara berkala, perusahaan memimpin evaluasi standar untuk kebersihan makanan dan inspeksi peralatan pada berbagai fasilitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mempertahankan standar kualitas yang sama pada semua produk Lasallefood Indonesia, evaluasi-evaluasi ini dilaksanakan oleh para pemeriksa ahli dari pihak pemilik lisensi atau auditor pihak ketiga.

b. Kebijakan Kualitas (Quality Policy) 1. Suara Konsumen

Sebagai bagian dari filosofi perusahaan yang berorientasi konsumen (consumer-oriented), PT Lasallefood Indonesia berupaya untuk merespon dengan cepat pada berbagai komentar dan permintaan dari para konsumen. Perusahaan yakin bahwa hal tersebut sangat penting bagi perusahaan untuk meneruskan masukan dari para konsumen dengan cepat pada divisi yang relevan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki produk dan pelayanan perusahaan. Perusahaan menyambut dengan gembira berbagai komentar dan saran dari para konsumen via telepon dan/atau e-mail. Perusahaan percaya, opini-opini dan komentar-komentar tersebut merupakan aset penting dan bermanfaat sebagai sumber gagasan-gagasan baru yang sangat bernilai.

Perusahaan akan terus bekerja untuk memperbaiki produk-produk dan layanannya untuk memberikan kepuasan pada konsumen agar terus meningkat.

2. Penyediaan bahan dan materi yang aman (Procurement of Safe Ingredients and Material)

a. Procurement of safe ingredients and material

Bahan-bahan dan materi yang aman merupakan prioritas utama dalam keamanan pangan dan perusahaan benar-benar memeriksa/menguji semua bahan dan materi dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat keamanan dan mematuhi/menaati persyaratan hukum. Oleh sebab itu, perusahaan sepenuhnya

memeriksa dokumen untuk semua bahan dari para suppliers perusahaan untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

b. Examination and confirmation of allergens and food additives

PT Lasallefood Indonesia menguji dan mengkonfirmasi semua alergen (zat penyebab alergi) dan zat aditif pada makanan sesuai

PT Lasallefood Indonesia menguji dan mengkonfirmasi semua alergen (zat penyebab alergi) dan zat aditif pada makanan sesuai

Dokumen terkait