• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian A. Alur Penelitian

D. Definisi Operasional

1. Saranaproteksikebakaran

a. Alarm

Alarm adalah suatu cara untuk memberi peringatan secara dini kepada penghuni gedung atau petugas yang ditunjuk tentang adanya kejadian kebakaran disuatu bagian gedung.

Kriterianya :

2. Alarm mudah dijangkau.

3. Alarm selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.

4. Alarm dipasang di setiap bagian kecuali apabila bagian bangunan tersebut telah dilindungi dengan sistem pemadam kebakaran automatic.

5. Setiap alarm dalam tembok memiliki tinggi lebih dari 2 m dan mempunyai sisi lebih dari 3 m harus dipasang detector.

6. Setiap lantai gedung yang secara khusus dipasang saluran pembuangan udara harus dilindungi sekurangnya satu detectorasap.

7. Setiap sistem kebakaran mempunyai gambar instalasi secara lengkap yang mencantumkan detector dan kelompok alarm

Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi criteria peraturan Permenaker 02/MEN/1983

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi criteria peraturan Permenaker 02/MEN/1983

b. Detektor

Detektor adalah alat yang berfungsi mendeteksi secara dini adanya suatu kebakaran awal.

1. Detektor harus dipasang pada bagian bangunan kecuali apabila bagian bangunan tersebut telah dilindungi dengan sistem pemadam kebakaran automatic.

2. Setiap almari dalam tembok yang memiliki tinggi lebih dari 2 m dan mempunyai isi lebih dari 3 m harus dipasang detektor

Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria Permenaker 02/MEN/1983 2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria Permenaker

02/MEN/1983 c. Sprinkler

Sprinkler adalahalat pemancar air untuk pemadaman kebakaran yang mempunyai tudung berbentuk deflektor pada mulut pancarnya, sehingga air dapat memancar kesemua arah sehingga merata.

Kriterianya :

1. Setiap lantai bangunan dilindungi dengan sarana sprinkler penuh 2. Instalasi pemimpaan sprinkler dicat warna merah

3. Terdapat prosedur pemeriksaan dan uji coba

4. Kepala sprinkler dalam keadaan baik dan tidak dicat 5. Kepala sprinkler menghalangi benda lain

6. Terdapat instalasi sprinkler

7. Terdapat sambungan kembar dinas kebakaran dengan ukuran 2,5 in

9. Kapasitas aliran pompa 375 liter

10. Tekanan air pada kepala sprinkler 10 bar

11. Kapasitas tangki atau reservoir untuk bangunan bahaya sedang 12m

Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria Kepmen PU 10/KPTS/2000

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria Kepmen PU 10/KPTS/2000

d. Alat Api Ringan (APAR)

Alat Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam yang bisa diangkut, diangkat dan dioperasikan oleh satu orang.

Kriterianya :

1. Terdapat APAR yang sesuai dengan jenis kebutuhan.

2. APAR diletakkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas. 3. APAR diletakkan pada posisi yang mudah dicapai.

4. APAR dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. 5. Tinggi pemberian tanda pemasangan 125 cm dari dasar lantai. 6. Gambar tanda pemasangan yaitu segitiga sama sisi dengan

ukuran 35cm.

7. Warna dasar pemasangan APAR yaitu merah. 8. Tinggi harus 3 cm dan berwarna putih.

10. Penempatan APAR yang satu dengan yang lainnya tidak boleh dari 15m kecuali ditetapkan oleh ahli keselamatan kerja atau pegawai pengawas.

11. APAR tidak berlubang dan tidak cacat karena karat.

12. APAR dipasang menggantung pada dinding dengan menggunakan selang atau ditempatkan dalam atau peti (box) yang tidak dikunci.

13. Selang tidak boleh dikunci.

14. Bagian paling atas APAR berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai.

15. APAR tidak dipasang dalam ruangan dimana suhu melebihi 49°C atau turun sampai minus 44°C .

16. APAR diperiksa 2x dalam setahun.

17. Bagian-bagian luar dari tabung tidak boleh dicat dan tabel harus selalu dalam keadaan baik.

18. Mulut mancar tidak oleh tersumbat dan pipa pancar tidak boleh retak.

19. Terdapat keterangan petunjuk penggunaan APAR yang dapat dibaca dengan jelas.

20. Terdapat label catatan pemeriksaan Indikatornya :

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi criteria Permen 04/MEN/1980

e. Hidran

Hidranadalahalat yang dilengkapi dengan selang dan mulut pancar (nozzle) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan bagi keperluan pemadaman kebakaran

Kriterianya:

1. Persediaan air yang cukup.

2. Sistem pompa yang handal pada umumnya terdiri dari 3 macam pompayaitu pompa jocky, pompa utama dan pompa cadangan 3. Siamase connection atau sambungan untuk mensuplai air dari

mobil cadangan.

4. Jaringan pipa yang cukup.

5. Selang dan nozle yang cukup melindungi seluruh bangunan Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria Kepmen PU 10/KPTS/2000

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria Permen 04/MEN/1980

3. Sarana Penyelamatan a. Sarana jalan keluar

Sarana jalan keluar adalah salah satu sarana penyelamatan jiwa (evekuasi) pada saat terjadi kebakaran.

Kriterianya :

1. Jalan Landai terbuat dari bahan yang tidak licin. 2. Diberi lapisan kasar dengan bahan anti slip. 3. Kemiringan tidak lebih dari 2:1

4. Lebar jalan tidak kurang dari 1 m

5. Ujung jalan langsung menuju pintu keluar Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria Kepmen PU No 10/KPTS/2000

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria Kepmen PU No 10/KPTS/2000

b. Pintu darurat

Pintu darurat adalah pintu yag langsung menuju tangga kebakaran dan hanya dipergunakan apabila terjadi kebakaran, pintu darurat tidak bolehdikunci dan dapat menutup secara otomatis sehingga dapat menghalangi masuknya asap.

Kriterianya :

1. Lebar pintu minimal 90 cm, maksial 120 cm 2. Tinggi pintu 210 cm

3. Pintu dalam keadaan tidakterkunci 4. Pintu dapat menutup secara otomatis 5. Dilengkapi push bar sistem

7. Terdapat petunjuk pintu (exit) Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria Kepmen PU 10/KPTS/2000

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria Permen 04/MEN/1980

c. Tangga darurat

Tangga darurat adalah tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bila terjadi kebakaran.

Kriterianya :

1. Lebar untuk <45 penghuni minimal 110 cm. 2. Lebar injakan minimal 30 cm.

3. Tinggi pegangan dari lantai 110 cm. 4. Tinggi maksimal injakan 17,5 cm

5. Jumlah anak tangga dari bordes minimal 8 buah dan maksimal 18 buah.

6. Permukaan tangga kasar dan tidak ada penghalang. 7. Ada ventilasi berupa pengendali asap

Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria SNI 03-1735 tahun 2000 dan SNI 03-1746 tahun 2000

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria SNI 03-1735 tahun 2000 dan SNI 03-1746 tahun 2000

d. Tempat Berhimpun

Tempat berhimpun adalah suatu tempat berlindung yang pencapaiannya memenuhi persyaratan rute sesuai ketentuan yang berlaku.

Kriterianya :

1. Tersedia tempat berhimpun setelah di evakuasi

2. Tempat berhimpun berada pada tempat yang aman, jauh dari kemungkinan tertimpa sesuatu

3. Luas minimum 0,3 m per orang Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria SNI 03-6571 tahun 2001 2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria SNI 03-6571

tahun 2001 e. Lampu Darurat

Lampu darurat adalah sebuah lampu yang dirancang untuk digunakan pada sistem pencahayaan darurat

Kriterianya:

1. Sumber listrik berasal dari genset dan baterai 2. Kemampuan baterai minimal 60 menit 3. Waktu peralihan minimal 10 detik 4. Warna lampu kuning

6. Penempatan genset terpisah

7. Penerangan darurat terdiri dari minimal 2 sumber listrik yang berbeda

Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria SNI 03-6574 tahun 2001 2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria SNI 03-6574

tahun 2001 f. PengendalianAsap

Pengendalian asap adalah pola atau sistem baik secara manual atau otomatis dalam upanya membebaskan ruangan penyelamatan dari asap akibat kebakaran dengan penyediaan tekanan udara positif Kriterianya :

1. Dipasang pada jalur penyelamatan

2. Pengendalian menggunakan ventilasi harus atau mekanis untuk mengendalikan asap

3. Dapat dikendalikan secara otomatis maupun dari ruangan kontrol Indikatornya :

1. Dikatakan layak jika memenuhi kriteria Kepmen PU No 10/KPTS/2000

2. Dikatakan tidak layak jika tidak memenuhi kriteria Kepmen PU No 10/KPTS/2000

Dokumen terkait