• Tidak ada hasil yang ditemukan

Auditor Swtiching

METODE PENELITIAN

3.4. Definisi Operasional

Pengoperasionalan konsep (operationalizing the concept) atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Menurut Kerlinger (2000), definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang digunakan

i

untuk mengukur variabel tersebut, dengan kata lain definisi oprasional merupakan spesifikasi kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel. Dengan definisi operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah-istilah dalam definisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris. Ada beberapa peneliti menganggap bahwa konsep sama dengan definisi operasional, jika ini terjadi maka akan menimbulkan permasalahan. Definisi operasional berbeda dengan konsep, sehingga definisi operasional antara satu penelitian dengan penelitian lainnya akan berbeda, meskipun topiknya sama (Erlina, 2011 : 48).

Variabel penelitian ada dua macam variabel ditinjau dari aspek hubungan antar variabel yang digunakan untuk penelitian. Pertama adalah variabel dependen (terikat). Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen (bebas). Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan menyebakan variabel dependen berubah sekian satuan juga. Sebaliknya jika terjadi perubahan (penurunan) variabel independen (bebas) sekian satuan, diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan) variabel dependen

i

(terikat) sebesar sekian satuan juga. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (bebas)

Definisi operasional variabel terikat dalam penelitian ini adalah pelaksanaan auditor switching. Auditor switching merupakan pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Variabel auditor switching diukur dengan menggunakan variabel

dummy , jika perusahaan melakukan pergantian KAP diberi kode 1 dan jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0. Maksud pergantian KAP disini adalah jika perusahaan menggunakan KAP yang berbeda di tiap tahunnya dan bukan bersifat mandatory. Jika terjadi pergantian salah satu partner atau lebih, dimaksudkan sebagai rotasi partner dan bukan pergantian KAP.

2. Variabel Independen (bebas) a. Ukuran Perusahaan Klien

Ukuran klien merupakan besarnya sebuah perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Total aset yang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Variabel ukuran klien dalam penelitian ini dihitung dengan

i

melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan (Nasser et al.,2006).

b. Financial Distress

Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika mengalami kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini variabel financial distressdiproksikan dengan rasio DAR (Debt to Asset Ratio). Semakin tinggi proporsi debt to asset ratio, maka semakin besar risiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham.

Total Hutang DAR (Debt to Asset Ratio) =

. Total Asset

Tingkat rasio DAR yang aman adalah 50%. Rasio DAR di atas 50% merupakan salah satu indikator memburuknya kinerja keuangan sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau financial distress (Subramanyam, 2011). Variabel

financial distress diukur menggunakan variabel dummy untuk membedakan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan perusahaan yang sehat. Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di atas 0,5 maka diberikan nilai 1 , sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di bawah 0,5 maka diberikan nilai 0.

i

c. Opini Going Concern

Opini going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP,2001). Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini going concern unqualified with explanatory language, qualified dan going concern disclaimer opinion. Maksud dari opini going concern adalah jika dalam laporan auditor independen terdapat pernyataan auditor atas kelangsungan hidup entitas, baik yang tertera dalam paragraf ke empat laporan auditor independen maupun dalam penjelasan atas laporan keuangan auditan (Sinarwati, 2010). Variabel opini going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy, jika perusahaan mendapatkan opini going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0.

d. Reputasi Auditor

Reputasi auditor sangat mempengaruhi hasil dari kualitas audit, di mana kualitas audit sangat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi terhadap suatu perusahaan. Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki

i

auditor tersebut. Variabel ini diukur menggunakan variabel

dummy. Angka 1 diberikan pada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. Auditor yang termasuk dalam afiliasi KAP Big Four dan Non Big Four telah disebutkan pada bab sebelumnya.

Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen atau variabel bebas adalah ukuran perusahaan klient, financial distress, opini going concern dan reputasi auditor sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah pelkasanaan

auditor switching.Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel dummy, yaitu variabel yang bersifat kategorikal atau dikotomi (Ghozali, 2006 : 49), Dimana kategori 1 untuk auditee yang melakukan auditor switching dan kategori 0 untuk auditee yang tidak melakukan auditor switching. Data ini diperoleh dengan cara menganalisis Laporan Auditor Independen pada tahun pengamatan yaitu tahun 2008-2011. Data pelaksanaan auditor switching ini disajikan dalam skala nominal.

i 3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau label terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala nominal dan skala rasio sebagai skala pengukurannya.

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai simbol. Skala pengukuran rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Ikhtisar definisi operasional dan skalapengukuran disajikan pada tabel 3.2.

i Tabel 3.2.

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian

No Nama

Variabel Indikator Definisi

Skala Pengukuran 1 Ukuran Perusahaan Klien Total aset perusahaan

Ukuran klien merupakan

besarnya sebuah

perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Total aset yang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Variabel ukuran klien dalam penelitian ini dihitung dengan melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan (Nasser et al.,2006). Nominal 2 Financial Distress DAR (Debt to Asset Ratio) Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika

mengalami kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini variabel

financial distress

diproksikan dengan rasio DAR (Debt to Asset Ratio).

i

No Nama

Variabel Indikator Definisi

Skala Pengukuran

Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di atas 0,5 maka diberikan nilai 1 , sedangkan jika

perusahaan klien memiliki rasio DAR di

bawah 0,5 maka diberikan nilai 0. 3 Opini going concern Dilihat dari paragraf di dalam laporan opini auditor yang menjelaskan tentang prospek keberlangsun gan usaha perusahaan.

Opini going concern

merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya (SPAP,2001).

Variabel opini going concern diukur dengan menggunakan variabel

dummy, jika perusahaan mendapatkan opini

going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0. Nominal 4 Reputasi Auditor Ukuran KAP dan apakah termasuk dalm anggota KAP big four atau tidak. Reputasi auditor merupakan prestasi dan

kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Variabel ini diukur menggunakan variabel

i

No Nama

Variabel Indikator Definisi

Skala Pengukuran

dummy. Angka 1

diberikan pada perusahaan yang menggunakan jasa KAP

yang berafiliasi dengan KAP The Big Four

Auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four Auditor. 5 Pelaksanaan Auditor Switching Dilihat dari laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh auditor (apakah terdapat pergantian auditor). Pelaksanaan auditor switching. Auditor switching merupakan pergantian Kantor Akuntan Publik yang

dilakukan oleh perusahaan klien. Variabel auditor

switching diukur dengan menggunakan variabel

dummy , jika perusahaan melakukan pergantian KAP diberi kode 1 dan jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0.

Nominal

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2013)

Dokumen terkait