• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini adalah : 1. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah hasil evaluasi diri secara menyeluruh dari pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang dalam berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain yang memunculkan keyakinan, kepercayaan, dan kekuatan untuk melaksanakan apa yang diinginkan, direncanakan, dan diharapkan.

Tingkat kepercayaan diri diukur dengan skala kepercayaan diri yang disesuaikan dengan kondisi subyek penelitian. Dalam skala ini, kepercayaan diri diukur melalui aspek-aspek kepercayaan diri menurut Lauster (1999), yaitu;

a. Rasa aman.

Yaitu perasaan terbebas dari perasaan takut dan ragu-ragu terhadap situasi atau orang-orang disekelilingnya.

b. Yakin pada kemampuan diri.

Yaitu perasaan tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain serta tidak mudah terpengaruh dengan orang lain.

c. Ambisi yang normal.

Yaitu memiliki ambisi yang sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat bertindak dan menyelesaikan tugas dengan baik dan bertanggung jawab.

d. Toleran dan tidak egois.

Yaitu mengerti kekurangan yang ada pada dirinya serta dapat menerima pandangan atau pendapat orang lain dan dapat memberikan kesempatan pada orang lain.

e. Mandiri.

Yaitu di dalam bertindak tidak tergantung dari orang lain atau dukungan orang lain.

f. Optimis.

Yaitu memiliki pandangan yang positif baik mengenai dirinya, lingkungannya maupun masa depannya.

Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan diri dapat dilihat dari perolehan skor yang didapat dalam skala kepercayaan diri. Skor skala yang diperoleh menunjukkan tingkat kepercayaan diri. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh semakin tinggi pula tingkat kepercayaan diri seseorang.

2. Pelatihan Outbound

Pelatihan Outbound adalah sebuah pelatihan yang menggunakan alam bebas sebagai kelas atau media pelatihannya dengan

menggunakan permainan-permainan yang menyediakan tantangan lingkungan yang nyata dan mengandung nilai-nilai atau makna tertentu dalam setiap permainannya.

Adapun program pelatihan outbound yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah program pelatihan outbound yang diselenggarakan oleh komunitas rohani Youth Impact. Pelatihan ini dalam youth impact diberi nama ESBC (Elite Soldier Boot Camp) yang di dalamnya sama dengan pelatihan outbound pada umumnya yaitu terdapat permainan – permainan atau pelatihan yang menekankan unsur-unsur kerja sama tim, saling percaya dan komunikasi serta kepemimpinan. Selain itu pelatihan outbound ESBC juga menyediakan tantangan lingkungan yang nyata sehingga peserta dapat terlibat langsung secara kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pelatihan atau permainan yang diberikan diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan diri seseorang, serta dapat menemukan arti dan tujuan hidup yang berguna dan menjadi teladan bagi orang lain. Tujuan tersebut selaras dengan visi dasar Youth Impact yaitu menjadi generasi yang berdampak secara positif bagi lingkungannya secara khusus dan bangsa negara secara umum

Seseorang dapat dikatakan telah mengikuti pelatihan outbound ESBC jika telah memenuhi beberapa kriteria berikut ini,yaitu;

a. Telah mengikuti seluruh program pelatihan outbound ESBC

b. Terdaftar keikutsertaannya pada panitia atau pelaksana ESBC.

c. Memiliki tanda lulus lengkap yang akan diberikan pada akhir pelaksanaan dan tiap program pelatihan.

Demikian pula sebaliknya, seseorang yang tidak memenuhi kriteria diatas dapat dikatakan tidak pernah mengikuti pelatihan outbound ESBC yang diadakan oleh Youth Impact GBI Keluarga Allah.

D. Subyek penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling, dimana dalam pemilihan subjek didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dianggap berhubungan dengan ciri populasi yang telah diketahui sebelumnya (Hadi, 1991).

Subjek dalam penelitian ini adalah adalah 50 remaja yang tergabung dalam komunitas rohani Youth Impact ministry, yang akan mengikuti program pelatihan

outboundYouth Impact dan berusia antara 16-24 tahun dengan tidak membedakan perlakuan terhadap jenis kelamin. Adapun kriteria yang ditentukan oleh peneliti pada kelompok subyek ini sangat diperlukan untuk pembuktian hipotesis yang telah dirumuskan peneliti. Pada subyek penelitian ini akan dilakukan 2 kali pemberian skala yaitu sebelum dan sesudah pelatihan outbound.

E. Alat Pengumpul data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kepercayaan Diri. Skala tersebut disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (summated rating) yaitu metode penskalaan yang menggunakan distribusi respon subyek sebagai dasar penentuan nilai akala (Azwar, 1999). Jenis skala yang digunakan untuk pengukuran ini adalah skala model Likert, yang didasarkan aspek-aspek kepercayaan diri menurut Lauster (1990), yaitu; memiliki rasa aman, yakin pada kemampuan diri, ambisi yang normal, toleran dan tidak egois, mandiri, optimis.

Untuk skala kepercayaan diri tersebut, digunakan 4 kategori respon sebagai jawaban subyek yaitu: SS, S, TS, dan STS. Alasan penghilangan jawaban N/R pada skala ini dimaksudkan untuk menghindari adanya social desirability, dimana individu akan memilih netral untuk menutupi keadaan dirinya yang mungkin tidak sesuai dengan norma sosial yang ada.

Skala kepercayaan diri ini terdiri atas 2 rumusan pernyataan yaitu: pernyataan Favorabel dan pernyatan Unfavorabel. Pernyataan Favorabel berisi pernyataan yang intinya mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri adanya atribut yang hendak diukur. Sedangkan pernyataan Unfavorabel adalah penyataan yang isinya tidak mendukung, tidak memihak, atau tidak menunjukkan ciri adanya atribut yang hendak diukur. Pernyataan Favorabel memiliki skor mulai dari 4 sampai 1. Jawaban SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Sedangkan untuk pernyataan

Unfavorabel memiliki skor mulai dari 1 sampai 4. Jawaban SS=1, S=2, TS=3, STS=4.

Tabel 1

Pemberian Skor Skala Kepercayaan Diri

Jawaban Favorabel Unfavorabel

SS 4 1

S 3 2

TS 2 3

STS 1 4

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan model try out terpakai dimana peneliti hanya melakukan sekali pengambilan data, dikarenakan kelangkaan atau keterbatasan jumlah populasi subyek penelitian yang akan diteliti. Komunitas Rohani Youth Impact tersebut mengadakan pelatihan outbound hanya 2 kali dalam 1 tahun, dengan pertimbangan waktu, efektivitas, dan efisiensi, maka peneliti menggunakan model tryout terpakai atau single trial Administration, yaitu peneliti hanya melakukan sekali pengumpulan data atau mengenakan 1 kali sebuah tes kepada sampel penelitian sebagai subyek. adapun penelitian ini menggunakan tehnik reliabilitas koefisien alpha (Azwar, 2003)

Skala Kepercayaan Diri ini akan dibagikan kepada subyek penelitian sebanyak 2 kali, yaitu sebelum mengikuti pelatihan outbound dan sesudah subyek mengikuti pelatihan outbound. Pemberian skala sebanyak 2 kali tersebut bertujuan untuk melihat perubahan tingkat kepercayaan diri pada subyek sebelum dan sesudah pelatihan.

Tabel 2

Blue Print Skala Kepercayaan Diri

No Komponen Favoabel Unfavorabel Total 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 5 (8,33 %) 10 (16,6%) 10 (16,6%)

Dokumen terkait