• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Pada penelitian ini, peneliti tidak membicarakan hubungan antara variable sehingga tidak ada pengukuran variable x dan y. Penelitian ini difokuskan pada motif remaja Surabaya dalam menonton program acara , sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif remaja dalam menonton acara tersebut. Dalam hal ini motif dapat dioperasionalkan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan, dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.

Program acara variety show “Music Lyric” yang ditayangkan di SBO TV setiap hari senin – jumat mengupas berbagai hal tentang musik. Bagi sebagian orang, khususnya untuk remaja bermusik merupakan suatu hal yang penting walaupun pada dasarnya music sejati sekedar hiburan. Pentingnya dunia music bagi masyarakat terbukti dengan banyaknya sekolah music di dunia tak terkecuali di Indonesia, bahkan pada beberapa universitas music mempunyai fakultas dengan sub jurusan yang khusus. Seiring dengan perkembangannya music juga dapat menjadi profesi bagi sebagian orang, yang lebih di kenal dengan pemusik.

Dalam hal ini SBO muncul dengan program acara ML yang menyajikan acara music sebagai sarana yang dapat memenuhi kebutuhan para remaja tersebut. Mengingat khalayak merupakan pihak aktif maka media, khususnya SBO harus cerdas dalam mengemas program acaranya. Maka dari itu program acara ML selain menyajikan music dengan format karaoke pada setiap episodenya juga di dasarkan pada tema yang varoatif, yaitu tema horror, semangat, nekat, chart lagu. Remaja sebagai khalayak akan memilih atau mengkonsumsi media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.

A. Motif

Dalam hal ini motif dapat dioperasionalisasikan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blumler dalam Rakhmat (2001 : 66), dimana motif tersebut meliputi:

1. Motif Kognitif

Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari:

a. Mencari berita baru tentang gaya hidup remaja. b. Mencari berita baru tentang artis dan musik Indonesia.

c. Mendapatkan berita baru tentang artis dan musik Internasional.

d. Mendapatkan trik dan tips baru tentang masalah anak muda dalam

27  

   

2. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)

Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khlayak sendiri, yang terdiri dari:

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.

b. Menemukan model perilaku atau figure untuk dicontoh. c. Menemukan pemahaman tentang music dan bermain music.

d. Menerapkan tips tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam hal music. 3. Motif Hiburan (Diversi)

Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang terdiri dari:

a. Ingin melihat dan mendengarkan lagu terbaru. b. Mengisi waktu luang.

c. Menghilangkan ketegangan dari aktivitas sehari-hari. d. Sekedar iseng saja.

Indikator untuk motif masyarakat di wilayah Surabaya dapat ditunjukkan melaui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut:

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

S (Setuju) diberi skor 3

SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya menurut Hadi (1981:20) adalah sebagai berikut:

a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrument.

b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.

c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

Motif remaja di Surabaya dalam menonton program acara variety show “Music Lyric” di SBO TV digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus:

Range (R) : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan Range (R) : Batasan dari setiap tingkatan

Skor Tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan

Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan Jenjang : 3

29  

   

Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui motif remaja Surabaya dalam menonton program acara variety show ”Music Lyric”, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Pada motif informasi terdapat lima item pertanyaan untuk responden yang menonton program acara variety show ”Music Lyric”, sebagai berikut:

Motif informasi : (4 x 4) – (1 x 4) = (16 – 4) = 4

3 3

Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16

Rendah : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif informasi tentang dunia musik yang rendah terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif informasi tentang dunia musik yang sedang dalam arti adanya dorongan oleh motif lain terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif informasi tentang

dunia musik yang tinggi terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

2. Pada motif identitas personal terdapat empat item pertanyaan untuk responden yang menonton program acara variety show ”Music Lyric”, sebagai berikut:

Motif identitas personal : (4 x 4) – (1 x 4) = (12 – 4) = 4

3 3

Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16

Rendah : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif yang rendah terkait dengan identifikasi personal atau menilai dirinya tentang dunia musik terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif yang sedang terkait dengan identifikasi personal atau menilai dirinya tentang dunia musik dalam arti didorong oleh motif lain terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif yang tinggi terkait dengan identifikasi personal atau menilai dirinya tentang dunia musik terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

31  

   

3. Pada motif hiburan (Diversi) terdapat empat item pertanyaan untuk responden yang menonton program acara variety show ”Music Lyric”, sebagai berikut:

Motif hiburan : (4 x 4) – (1 x 4) = (16 – 4) = 4

3 3

Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16

Rendah : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang rendah tentang dunia musik terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang sedang untuk mencari hiburan dalam arti juga didorong oleh motif lain terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV. Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang

tinggi untuk mencari hiburan terhadap tayangan program acara ”Music Lyric” di SBO TV.

B. Remaja Sebagai Khalayak

Remaja di kota Surabaya disini merupakan khalayak sasaran (target audience). Seperti yang dikatakan Monks et. Al. (2002 : 260) dalam bukunya Psikologi Perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (16-18 tahun) dan masa remaja akhir (19-21 tahun). Istilah remaja masih digunakan bagi mereka bahkan sampai usia 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan

dari dunia remaja ke dunia dewasa. Namun dalam penelitian ini peneliti menentukan remaja yang dijadikan objek penelitian adalah yang berumur 16-21 tahun. Hal ini dikarenakan remaja pada umur tersebut mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Dokumen terkait