METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis, tetapi akan menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana motif remaja Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7
A. Motif
Dalam hal ini motif dapat dioperasionalisasikan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.
Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut McQuail (2002:72), dimana motif tersebut meliputi:
1. Motif Kognitif
Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari:
a. Ingin mengetahui kondisi dan jenis- jenis pekerjaan yang ada di
28
b. Mencari tahu bagaimana teknis dari pekerjaan – pekerjaan yang
kadang luput dari perhatian.
c. Ingin mengetahui pengalaman masyarakat yang menuturkan kisah
tentang suka duka mereka dalam melakukan pekerjaan yang ber resiko.
d. Ingin mendapatkan informasi tentang kondisi masyarakat dan dunia 2. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)
Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, yang terdiri dari:
a. Menemukan penunjang nilai – nilai pribadi
b. Memupuk rasa empati dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar
c. Menemukan model perilaku dan figure untuk dicontoh
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationships) Kebutuhan akan Integrasi dan Interaksi Sosial terdiri dari:
a. Sebagai pertimbangan dalam beruhubungan dan bergaul dengan
masyarakat
b. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan
lingkuangan sekitar
c. Memperoleh teman media baru dengan melihat acara televisi
d. Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan masyarakat
sekitar
29
4. Motif Hiburan (Diversi)
Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang terdiri dari:
a. Mencari hiburan. b. Untuk bersantai.
c. Melepas diri dari kejenuhan. d. Mengisi waktu luang.
Indikator untuk motif masyarakat di wilayah Surabaya dapat ditunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut:
STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1
TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
S (Setuju) diberi skor 3
SS (Sangat Setuju) diberi skor 4
Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya menurut Hadi (1981:20) adalah sebagai berikut:
a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrument.
30
b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah
(central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan
kecenderungan jawabannya.
c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian
sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden. Motif remaja Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7 digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus:
Range (R): Skor tertinggi – Skor terendah
Jenjang yang diinginkan
Keterangan:
Range (R) : Batasan dari setiap tingkatan
Skor Tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan
Jumlah item pertanyaan
Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan
Jumlah item pertanyaan
Jenjang : 3
Melalui rumus diatas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui motif masyarakat Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
31
1. Pada motif kognitif terdapat 4 pertanyaan tentang responden terhadap tayangan
reality show “Scary Job” yang ingin mengetahui kondisi dan jenis – jenis pekerjaan yang ada di masyarakat, responden ingin mengetahui teknis dari pekerjaan – pekerjaan tersebut. Selain itu responden juga Ingin mengetahui pengalaman masyarakat yang menuturkan kisah suka dukanya melakoni pekerjaannya. Responden Ingin mendapatkan informasi tentang makna kondisi masyarakat. Semua hal tersebut dilakukan responden.
Motif Informasi = (4 x 4) – (1 x 4) = (16 – 4) = 4 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
2. Pada motif identitas personal terdapat 4 pertanyaan mengenai responden terhadap
tayangan reality show “Scary Job” yang ingin menemukan penunjang dalam nilai-nilai pribadinya, responden dapat memupuk rasa peduli terhadap lingkungannya. Selain itu responden dapat menemukan tokoh atau profil untuk dijadikan panutan di kehidupan sehari-hari. Responden dapat mengidentifikasi diri dengan orang-orang yang ada dalam acara “Scary Job” di Trans7.
Motif Identitas Personal = (4 x 5) – (1 x 4) = (16– 4) = 12 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
32
3. Pada motif integrasi dan interaksi social terdapat 4 pertanyaan terhadap responden
tentang tayangan reality show “Scary Job”, responden ingin sebagai pertimbangan dalam bergaul di masyarakat dan menemukan bahan percakapan saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Selain itu responden juga ingin mencari teman media baru, serta memungkinkan berhubungan lebih baik dengan masyarakat sekitar.
Motif integrasi social =(4 x 4) – (1 x 4) = (16 – 4) = 12
3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
4. Pada motif hiburan terdapat 4 pertanyaan tentang responden terhadap
tayangan reality show “Scary Job” responden ingin mencari hiburan, dan
bersantai. Responden Ingin menghilangkan stres karena rutinitas yang padat, atau responden karena anda ingin mengisi waktu luang.Responden ingin ingin bersantai setelah seharian beraktivitas.
Motif Hiburan = (4 x 4) – (1 x 4) = (16 – 4) = 12 3 3 Rendah = 4 – 7 Sedang = 8– 11 Tinggi = 12– 16
33
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh remaja di Surabaya, sebagai batasan dari usia penelitian ini peneliti memilih usia 13 – 21 tahun. Penempatan usia ini didasarkan pada massa remaja pertengahan rata-rata berusia 13 – 21 tahun, maka sebagian besar remaja memiliki usia yang masuk dalam kategori pemirsa acara reality show scary job. Jenis kelamin dan tingkat pendidikan juga sangat mempengaruhi pola berfikir dan cara penilaian terhadap suatu fenomena atau kejadian yang ada di sekeliling mereka. Remaja yang berusia 13 – 21 tahun di wilayah surabaya berjumlah 2.013.045 jiwa (Badan Pusat Statistik 2009) yang tersebar di lima wilayah yaitu surabaya pusat, surabaya utara, surabaya selatan, surabaya timur, dan surabaya barat.
3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan remaja berusia 13 -21 tahun di Surabaya yang menonton acara scary job. Jumlah sampel yang akan diambil dari populasi tersebut, dihitung dengan menggunakan rumus Yamane :
(Rakhmat, 1995:82).
Keterangan : n : Jumlah sample
N : Jumlah populasi
d : Presisi 10% derajat ketelitian (0,01)
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
multistage cluster random sampling, maka secara sistematis tekhnik penarikan sampel dapat digambarkan sebagai berikut
34 N.1.a N.b N.c N.d N.a N.1.b N.f N.e N.g N.h N.2.b N.2.a N.2 N.1 N
Gambar 3.1. Bagan Multistage Cluster Random Sampling
Dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah multistage cluster random sampling dapat dilakukan
melalui 3 tahap yang digambarkan sebagai berikut :
a. Tahap pertama, dilakukan pemilihan terhadap wilayah penelitian di kota
Surabaya, di mana kota Surabaya terbagi dalam 5 bagian wilayah. Setelah dilakukan pengundian secara random atau acak maka terpilih dua wilayah penelitian, yaitu wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Selatan
b. Tahap kedua, dilakukan pengundian secara acak pada wilayah kecamatan,
dimana wilayah Surabaya pusat memiliki 4 (empat) kecamatan dan Surabaya selatan memiliki 8 (delapan) kecamatan. Setelah dilakukan pengundian secara random maka terpilihlah kecamatan tegalsari dan simokerto untuk wilayah Surabaya pusat dan kecamatan wonokromo dan wonocolo untuk wilayah Surabaya selatan
35
c. Tahap ketiga dilakukan pengundian secara acak pada tingkat kelurahan yang
mana setelah dilakukan pemilihan secara random terpilih kelurahan Tegalsari dan Kedungdoro (untuk kecamatan Tegalsari), kelurahan Simokerto dan Simolawang (untuk kecamatan Simokerto), kelurahan Ngagel dan Darmo (untuk kecamatan Wonokromo), kelurahan Margorejo dan Sidosermo (untuk kecamatan wonocolo)
Tabel 3.2
Jumlah Populasi yang berusia 12 tahun hingga 21 tahun
NO Kelurahan Jumlah 1 Tegalsari 6173 2 Kedungdoro 5115 3 Simokerto 6325 4 Simolawang 7771 5 Ngagel 5095 6 Darmo 8324 7 Margorejo 5883 8 Sidosermo 6388 Jumlah 51.027