• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Nazir (1988) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Definisi operasional didukung oleh variabel. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel independen dan variabel dependen, yang dijelaskan pada paragraf berikut.

3.6.1 Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2013) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah skor kebangkrutan dari masing-masing model prediksi kebangkrutan. Rasio-rasio keuangan yang dipakai dalam model Altman (Hanafi dan Abdul, 2009) yaitu:

a. Modal Kerja/Total Aset (X1)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aktiva yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aktiva. Modal kerja bersih diperoleh dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Modal kerja bersih yang negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban tersebut. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kerja bersih yang bernilai positif jarang sekali menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya.

b. Laba Ditahan/Total Aset (X2)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain, laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan yang tidak dibayarkan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham.

c. Laba Sebelum Bunga dan Pajak/Total Aset (X3)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bunga dan pajak.

d. Nilai Buku Ekuitas/Nilai Buku Total Hutang (X4)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai buku ekuitas. Nilai buku ekuitas diperoleh dari seluruh jumlah ekuitas. Nilai buku hutang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang.

e. Penjualan/Total Aset (X5)

Rasio ini mencerminkan efisiensi atau kemampuan manajemen dalam menggunakan atau mengelola keseluruhan aset perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba.

Zmijewski menggunakan rasio yang mengukur kinerja, leverage, dan likuiditas suatu perusahaan. Berikut rasio-rasio yang digunakan (Prihanthini dan Maria, 2013):

a. ROA (X1)

Variabel ini merupakan variabel yang mengukur profitabilitas perusahaan. Indeks atau angka perbandingan antara penghasilan bersih sebelum biaya bunga dengan total aset. Dengan kata lain perbandingan antara laba perusahaan terhadap asetnya.

b. Leverage(X2)

Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan secara total. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).

c. Likuiditas (X3)

Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kebangkrutan perusahaan yang ditunjukkan dengan variabel dummy. Menurut Supranto (1984) variabel dummy adalah variabel yang mengambil nilai 0 atau 1. Ghozali (2006) menjelaskan bahwa setiap variabel dummy menyatakan satu kategori variabel independen nonmetrik dan setiap variabel nonmetrik dengan k kategori dapat dinyatakan dalam k-1 variabel dummy. Karena hanya ada dua kategori yang akan dibedakan jadi hanya menggunakan satu variabel dummy. Kategori 1 untuk perusahaan delisting, dan kategori 0 untuk perusahaan yang terdaftar di BEI (listing). Adapun ringkasan definisi operasional tertera pada tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2. Ringkasan Definisi Operasional

Variabel Konsep Indikator Skala

Altman

Z-score = 0,717 X1+ 0,847 X2+ 3,107 X3+ 0,42 X4+ 0,998 X5

Modal Kerja terhadap Total Aset

(X1)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aset yang dimilikinya. Semua data diperoleh dari neraca perusahaan.

Modal Kerja/Total Aset

Rasio

Laba Ditahan terhadap Total Aset

(X2)

Digunakan untuk mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Semua data diperoleh dari neraca perusahaan.

Laba Ditahan/Total Aset

Rasio

Laba Sebelum Bunga dan Pajak terhadap Total Aset

(X3)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum

pembayaran bunga dan pajak. EBIT diperoleh dari laporan laba rugi, total asset diperoleh dari neraca perusahaan

Laba Sebelum Bunga dan Pajak/Total Aset

Rasio

Nilai Buku Ekuitas terhadap Nilai Buku Total Hutang

(X4)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai buku ekuitas. Nilai buku ekuitas merupakan jumlah ekuitas. Nilai ekuitas dan s total kewajiban diperoleh dari neraca perusahaan Nilai Buku Ekuitas/Nilai Buku Total Hutang Rasio Penjualan terhadap Total Aset (X5)

Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan keseluruhan aset perusahaan untuk

menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba. Nilai penjualan diperoleh dari laba rugi, sedangkan nilai total aset diperoleh dari neraca

perusahaan.

Penjualan/Total Aset

Variabel Konsep Indikator Skala

ROA (X1)

Variabel ini merupakan variabel yang mengukur profitabilitas perusahaan. Laba bersih diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total asset diperoleh dari neraca.

Laba Bersih/Total

Aset Rasio

Leverage

(X2)

Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan secara total. Semua data diperoleh dari neraca perusahaan.

Total Hutang/Total Aset

Rasio

Likuiditas (X3)

Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan, namun difokuskan dalam jangka pendek. Semua data diperoleh dari neraca perusahaan.

Aset Lancar/ Hutang Lancar

Rasio

Sumber: Data diolah, 2015.

Dokumen terkait