BAB 4 METODE PENELITIAN
4.7 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Data
4.7.2 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran
Definisi operasional dan cara pengukuran pada masing-masing variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Definisi Operasional Penelitian
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala
Desa KLB campak Desa yang ditemukan 5 atau lebih kasus klinis campak dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi
mengelompok dan
dibuktikan adanya hubungan epidemiologis serta dinyatakan berstatus KLB oleh Dinas Kesehatan
Data Sekunder (laporan C1 Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan tahun 2014) 0= Daerah/desa bukan KLB campak 1 = Daerah/desa KLB campak Nominal Cakupan Imunisasi
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala desa tahun 2014 yang
dinyatakan dalam bentuk persentase dari hasil pembagian jumlah bayi yang telah diimunisasi campak dengan jumlah sasaran bayi dan kemudian dikalikan seratus persen.
Kesehatan Kabupaten Bangkalan Tahun 2014) 0 = Memenuhi target, jika cakupan imunisasi campak ≥90%
1 = Tidak memenuhi
target, jika cakupan
imunisasi campak < 90% Jumlah Tenaga
Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan (bidan/perawat/jurim) yang mampu dalam melaksanakan operasional imunisasi campak di pelayanan kesehatan pada masing- masing desa
Data sekunder (data kepegawaian puskesmas). 0= Sesuai, jika dalam satu desa minimal terdapat 1 bidan desa atau satu perawat
1 =Tidak sesuai, jika tidak ada bidan desa atau perawat dalam satu desa.
Nominal
Jadwal pelayanan
Imunisasi Tersedianya jadwal atau Rencana untuk melakukan kegiatan imunisasi yang meliputi tempat, waktu dan orang yang melaksanakan imunisasi pada masing- masing desa
Data sekunder (jadwal posyandu)
0 = Sesuai, jika tersedia jadwal dan pelayanan imunisasi dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
1 = Tidak Sesuai jika tidak ada jadwal atau ada jadwal namun pelayanan imunisasi dilaksanakan tidak sesuai dengan jadwal yang dibuat
Nominal
Prosedur pelayanan
imunisasi Pemberian informasi oleh tenaga kesehatan kepada orangtua dari anak usia < 5 tahun mengenai jenis, manfaat dan efek samping dari imunisasi yang diberikan
Wawancaa menggunakan kuesioner
0 = Menerima
informasi, jika semua
responden yang
memperoleh imunisasi campak dalam satu desa menerima informasi mengenai jenis, manfaat dan efek samping imunisasi yang diberikan
1= Tidak menerima
informasi, jika terdapat salah satu atau semua responden yang menerima
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala imunisasi campak dalam
satu desa tidak menerima informasi mengenai jenis, manfaat dan efek samping imunisasi yang diberikan Jarak rumah ke
posyandu/pelayana n imunisasi
Jarak rumah penduduk usia < 5 tahun ke tempat mendapatkan pelayanan imunisasi
Wawancara dengan menggunakan kuesioner
0 = Dekat, jika rata-rata jarak rumah penduduk ke tempat mendapatkan pelayanan imunisasi < 1 km
1 = Sedang, jika rata-rata jarak rumah penduduk ke tempat mendapatkan pelayanan imunisasi 1-5 km
2 = Jauh, jika rata-rata jarak rumah penduduk ke tempat mendapatkan pelayanan imunisasi >5 km
Rasio
Umur Pemberian
Imunisasi Umur mendapatkan anak imunisasi ketika campak pertamakali yang dibuktikan dengan buku KMS/KIA atau catatan bidan atau kohor
Data sekunder (Buku kohort)
0 = <9 bulan, jika rata- rata umur responden dalam satu desa menerima imunisasi campak pada usia < 9 bulan
1 = ≥ 9 bulan, jika rata- rata umur responden dalam satu desa menerima imunisasi campak pada usia ≥ 9 Rasio Tempat mendapatkan pelayanan imunisasi tempat responden mendapatkan pelayanan imunisasi campak Wawancara menggunakan kuesioner 0 = Pustu/polindes, jika rata-rata responden yang menerima imunisasi campak dalam satu desa mendapatkan imunisasi campak di pustu/polindes 1 = Posyandu, jika rata- rata responden yang menerima imunisasi
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala campak dalam satu desa
mendapatkan imunisasi campak di posyandu 2 = BPS, jika rata-rata responden yang menerima imunisasi campak dalam satu desa mendapatkan imunisasi campak di BPS 3 = Puskesmas, jika rata- rata responden yang menerima imunisasi campak dalam satu desa mendapatkan imunisasi campak di puskesmas 4 = Rumah sakit, jika rata-rata responden yang menerima imunisasi campak dalam satu desa mendapatkan imunisasi campak di rumah sakit 5 = Dokter praktik swasta, jika rata-rata responden yang menerima imunisasi campak dalam satu desa mendapatkan imunisasi campak di dokter praktik swasta Masa Kerja Nakes Lamanya tenaga kesehatan
(Nakes) bekerja sebagai petugas kesehatan di desa dihitung sejak pertamakali bekerja sampai dengan tahun 2014
Wawancara menggunakan kuesioner
Dinyatakan dalam persentase Nakes dengan masa kerja baru dan lama 0 = Masa Kerja Baru, jika rata-rata masa kerja tenaga kesehatan dalam satu desa ≤ 3 tahun 1 = Masa kerja lama, jika rata-rata masa kerja tenaga kesehatan dalam satu desa > 3 tahun
Rasio
Tempat tinggal
Nakes jumlah Nakes Berdasarkan tempat tinggal pada masing- masing desa
Wawancara menggunakan kuesioner
0 = Sesuai, jika semua tenaga kesehatan dalam satu desa Menempati
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala desa tempat bekerja
1 = Tidak Sesuai jika terdapat salah satu atau semua tenaga kesehatan dalam satu desa tidak menempati desa tempat bekerja
Validitas data
cakupan imunisasi Akurasi imunisasi campak antara data cakupan laporan di desa (kohot) dengan laporan di puskesmas dan Dinas kesehatan tahun 2014 pada masing-masing desa
Data sekunder (buku kohort dan laporan imunisasi puskesmas) 0 = valid, jika jumlah cakupan imunisasi campak tahun 2014 antara yang tercatat di kohort dengan yang tercatat di puskesmas dan dinas kesehatan adalah sama 1 = under reported,
cakupan imunisasi campak tahun 2014 yang dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan lebih sedikit daripada yang tercatat di buku kohort 2 = Over reported, jika
cakupan imunisasi campak tahun 2014 yang dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan lebih banyak dari yang tercatat di buku kohort
Ordinal
Kualitas
Manajemen Vaksin Kualitas pengelolaan rantai dingin vaksin sesuai dengan prosedur, yang terdiri atas 4 kriteria:
a. ketersediaan peralatan
cold chain yaitu semua peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin b. Perencanaan kebutuhan
vaksin, yaitu perhitungan kebutuhan vaksin puskesmas dalam satu bulan yang diperoleh dari rumus jumlah sasaran dikalikan target cakupan imunisasi campak dibagi
Data sekunder (Hasil supervisi supportif Dinas Kesehatan Kabupaten Kabupaten Bangkalan tahun 2009-2014) Ketersediaan Peralatan cold chain 0 = Tersedia, jika tersedia lemari es buka atas, termometer,
freezetag, vaccine carrier
atau termos dan cold box
yang berfungsi dengan baik
1 = Tidak tersedia, jika
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala dengan indeks pemakaian
vaksin campak
c. penyimpanan vaksin, yaitu tata cara penyimpanan vaksin dalam lemari es
d. pendistribusian vaksin yaitu cara membawa vaksin dari puskesmas ke unit pelayanan imunisasi (PerMenKes No 42 Tahun 2013)
salah satu atau semua peralatan tidak tersedia atau tersedia namun dalam kondisi rusak Perencanaan Kebutuhan Vaksin campak:
0 = Tersedia, jika tersedia perencanaan kebutuhan vaksin campak dan ditepati
1 = Tidak tersedia, jika tidak tersedia perencanaan kebutuhan vaksin campak atau tersedia perencanaan kebutuhan vaksin campak namun tidak ditepati Penyimpanan Vaksin Campak
0 = Sesuai, jika
memenuhi kriteria berikut :
a. Vaksin campak disimpan pada suhu 2-8oC b. Dilakukan pencatatan suhu lemari es c. Vaksin campak diletakkan di dekat evaporator
d. Vaksin campak yang sudah dilarutkan diberi tanggal dan jam pertamakali dilarutkan
e. Dilakukan pencatatan buku stok vaksin campak
f. Jumlah vaksin campak dan pelarut sesuai
g. VVM kriteria A 1 = Tidak sesuai, jika salah satu atau semua kriteria tidak terpenuhi. Pendistribusian Vaksin:
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala 0 = sesuai, jika vaksin
dibawa dari puskesmas ke unit pelayanan imunisasi dengan vaccine carrier
atau termos, cool pack
dan freezetag dimana peletakan vaksin menempel pada cool pack
1 = Tidak sesuai, jika pendistribusian vaksin campak tidak sesuai dengan poin 0
Dikelompokkan :
0 = baik, jika semua kriteria pengelolaan rantai dingin vaksin terpenuhi sesuai KepMekKes No 42 Tahun 2013
1 = tidak baik, jika salah satu atau semua kriteria tidak terpenuhi sesuai KepMenKes No 42 Tahun 2013.
Efikasi vaksin
campak Kemampuan vaksin campak dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit campak
Efikasi faksin dapat dihitung menggunakan rumus Attack Rate (AR) tidak diimunisasi dikurangi AR imunisasi dibagi AR tidak terimunisasi dikalikan 100%
Data Sekunder (Hasil analisa Penyelidikan Epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan)
0= Efikasi tinggi, jika efikasi vaksin mrncapai >85%
1 = Efikasi vaksin
rendah, jika efikasi
vaksin < 85%
Nominal