• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Penjualan Mobil

1.7. Definisi Operasional

Beberapa konsep dan istilah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Kemampuan pemahaman konsep matematis yang dimaksud dalam penelitian ini diukur dari indikatornya yaitu : (1) Menyatakan ulang sebuah konsep, (2) Memberi contoh dan bukan contoh, dan (3) Mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah.

2. Kemampuan komunikasi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah proses menyelesaikan soal ditinjau dari skor siswa dalam (1) Menjelaskan ide atau situasi dari suatu gambar atau grafik yang diberikan

dengan kata-kata sendiri dalam bentuk tulisan (Menulis), (2) Menyatakan suatu situasi dengan gambar atau grafik (Menggambar), (3) Menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk model matematika (Ekspresi Matematika).

3. Pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang menekankan aktivitas belajar siswa secara bersama-sama dimulai dari : guru menyampaikan tujuan / kompetensi / motivasi, guru menyajikan informasi, guru mengorganisasikan siswa menjadi 4 – 6 orang siswa untuk belajar, guru membimbing kelompok bekerja dan belajar, guru mengevaluasi, guru memberi penghargaan kelompok.

20

4. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran berkelompok dimana guru menyampaikan tujuan / kompetensi / motivasi, guru menyajikan informasi, guru mengorganisasikan siswa menjadi 4 – 6 orang siswa yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli untuk belajar, guru membimbing kelompok bekerja dan belajar, guru mengevaluasi, guru memberi penghargaan kelompok.

5. Pendekatan pembelajaran biasa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru, yang mengacu pada metode ceramah dengan tanya jawab, diskusi dan penugasan. Siswa dalam hal ini kurang aktif mendapatkan informasi atau konsep sebagai tujuan pembelajaran. Siswa bekerja secara individual atau bekerjasama dengan teman sebangkunya, kegiatan terakhir siswa mencatat materi yang diterangkan guru dan diberikan soal-soal sebagai pekerjaan rumah.

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV dan temuan selama pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, Jigsaw dan konvensional, diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah:

1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa secara bersama-sama antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD, Jigsaw dan pembelajaran biasa. 2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa

secara bersama-sama antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD, Jigsaw dan pembelajaran biasa.

3.

Proses penyelesaian jawaban siswa dengan pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD dan Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan proses penyelesaian masalah siswa dengan pembelajaran biasa. Pada kemampuan pemahaman konsep matematis, aspek yang paling baik adalah aspek menyatakan ulang konsep dan pada kemampuan komunikasi matematis, aspek yang paling baik adalah aspek menjelaskan ide atau situasi dari suatu gambar, diagram atau grafik yang diberikan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk tulisan (Menulis2).

196

5.2. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, adapun implikasinya adalah terhadap pemilihan pendekatan pembelajaran oleh guru matematika. Guru matematika di Sekolah Menengah Atas harus mempunyai cukup pengetahuan teoritis maupun keterampilan dalam memilih pendekatan pembelajaran, mampu mengubah siswa menjadi lebih aktif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkontruksi pengetahuannya sendiri.

Implikasi lainnya yang perlu mendapat perhatian guru adalah dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw siswa menjadi aktif mengemukakan pendapatnya. Diskusi dalam kelompok yang terjadi menjadikan siswa yang berkemampuan tinggi membantu siswa yang memiliki kemampuan rendah. Diskusi antar kelompok menjadikan siswa lebih kritis dalam menanggapi hasil pekerjaan dari kelompok lain serta dalam diskusi terjadi refleksi atas penyelesaian yang telah dilakukan pada masing-masing kelompok.

Pada proses penyelesaian jawaban siswa pada kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw lebih baik dibandingkan kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa. Siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw lebih terampil dalam menyelesaikan masalah dibandingkan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa.

5.3. Saran

Berdasarkan implikasi dari hasil penelitian, maka disampaikan beberapa saran yang ditujukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. Saran tersebut sebagai berikut:

1. Kepada Guru

a. Pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw pada pembelajaran matematika yang menekankan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif khususnya dalam mengajarkan materi statistika.

b. Pada pembelajaran biasa hendaknya guru dapat memberikan motivasi lebih kepada siswa untuk dapat mengajak siswa dalam penekanan ”process of doing mathematics” dengan memberikan lembar aktivitas yang dikerjakan oleh siswa sendiri. Sedangkan pada siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw diharapkan dengan adanya pemberian LAS yang diberikan guru lebih termotivasi dan memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan LAS. Guru juga dapat memberikan reward kepada siswa baik berupa pujian, tambahan nilai, atau hadiah kecil di akhir pembelajaran.

c. Waktu pada saat mengerjakan LAS cukup membutuhkan banyak waktu, sehingga untuk memperbaiki hal ini diharapkan guru dapat membagi kelompok-kelompok belajar ke dalam 3 atau 5 orang dalam satu kelompok.

198

Sehingga dengan dilakukannya diskusi kelompok siswa lebih mudah menyelesaikan masalah tersebut.

d. Dalam setiap pembelajaran guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan matematika dalam bahasa dan cara mereka sendiri, sehingga dalam belajar matematika siswa menjadi berani beragumentasi, lebih percaya dan kreatif.

2. Kepada Lembaga Terkait

a. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw dengan menekankan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis masih asing bagi guru maupun siswa, oleh karenanya perlu disosialisasikan oleh sekolah atau lembaga terkait dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, khususnya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa.

b. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk pokok bahasan matematika yang lain.

3. Kepada peneliti Lanjutan

a. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

dan komunikasi matematis siswa secara maksimal untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal.

b. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw dalam meningkatkan kemampuan/aspek matematika lain dengan menerapkan lebih dalam agar implikasi hasil penelitian tersebut dapat diterapkan di sekolah.

191

Dokumen terkait