• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEPTUAL

Hipotesis 12 (H12) : Sikap Terhadap Perilaku berpengaruh signifikan terhadap Niat untuk Menggunakan

3.3 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang saling berkaitan satu sama lain, variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen ialah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen ialah variabel yang variasinya dipengaruhi oleh variabel lain (Subriadi, 2013). Sebagai variabel independen yakni Demografi & Kesenjangan Digital, Sifat Interaksi serta Persepsi Pengguna. Sedangkan, yang termasuk variabel dependen yakni Pilihan Channel, Sikap terhadap Perilaku serta Niat untuk Menggunakan. Berikut ini akan dijelaskan lebih detil terkait definisi dari masing-masing variabel tersebut dan untuk rangkumannya dapat dilihat pada Tabel x

3.3.1 Variabel Demografi dan Kesenjangan Digital

Demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Sedangkan, kesenjangan digital umumnya dikenal sebagai perbedaan antara individu-individu yang memiliki akses ke internet dengan individu yang tidak memiliki akses (atau memiliki akses terbatas) ke internet (Helbig, Gil-Garcia, & Ferro, 2009; Van Deursen & van Dijk, 2009 ). Kesenjangan digital biasanya terkait dengan demografi populasi tertentu (

52

Morgeson et al., 2010; Mossberger, Tolbert, & Stansbury 2003 ). Adapun demografi yang berkaitan dengan kesenjangan digital yang diamati pada penelitian ini yaitu: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

3.3.1.1 Jenis Kelamin

Pengertian jenis kelamin atau dalam bahasa inggrisnya adalah seks atau gender, adalah merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual (perbedaan sistematik tampakan luar antar individu yang mempnuyai perbedaan jenis kelamin dalam spesies sama). Pengertian jenis kelamin (seks) menurut Hungu (2007) adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan dibandingkan dengan laki-laki cenderung kurang memiliki akses internet (Al-Rababah & Abu-Shanab, 2010; Mossberger et al., 2003). Meskipun jarang atau bahkan belum ada penelitian yang memfokuskan di Indonesia, khususnya di Surabaya. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan yang paling besar adalah terdapat pada emosi. Perempuan lebih mudah terpengaruh oleh perasaan dan lebih baik dalam mengungkapkan perasaan. Wanita juga banyak menggunakan bahasa tubuh / body language dibanding pria. Oleh karena itu, tidak heran jika perempuan dapat berhubungan lebih baik dan secara mendalam dengan orang lain jika dibandingkan laki-laki (Archer J, 2004). Untuk itu, peneliti teratarik untuk mengamati serta mengukur lebih jauh tentang pengaruh dan hubungan jenis kelamin terhadap pilihan saluran Masyarakat Surabaya akan layanan publik dengan sistem tradisional maupun berbasis e-government.

3.3.1.2 Usia

Pengertian usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Berdasarkan peraturan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009, usia dikategorikan menjadi sembilan (9), yaitu:

53 - Masa kanak-kanak : 5 – 11 Tahun

- Masa remaja awal : 12 – 16 Tahun - Masa remaja akhir : 17 – 25 Tahun - Masa dewasa awal : 26 – 35 Tahun - Masa dewasa akhir : 36 – 45 Tahun - Masa lansia awal : 46 – 55 Tahun - Masa lansia akhir : 56 – 65 Tahun - Masa manula : > 65 Tahun

Sedangkan , Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa seseorang yang usianya semakin tua lebih cenderung memilih layanan tradisonal. Sedangkan, seseorang yang masih berusia muda lebih cenderung memilih layanan e-government (Reddick, C.G & Turner M, 2012). Untuk itu, peneliti teratarik untuk mengamati serta mengukur lebih jauh tentang pengaruh dan hubungan usia pengguna terhadap pilihan saluran Masyarakat Surabaya akan layanan publik dengan sistem tradisional maupun berbasis e-government.

3.3.1.3 Tingkat Pendidikan

Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) yaitu proses perubahan sikap dan tata laku sesorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia pasal 1 Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas, 2003). Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap

54

perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan sesorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal kesxehatan. Pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama dalam menerima hal baru (Suhardjo, 2007). Tingkatan Pendidikan Menurut Notoatmodjo (2003) tingkat pendidikan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu seperti:

1) Pendidikan dasar awal selama 9 tahun meliputi SD/sederajat, SLTP/sederajat.

2) Pendidikan lanjut

a) Pendidikan menengah minimal 3 tahun meliputi SMA atau sederajat b) Pendidikan tinggi meliputi diploma, sarjana, magister, doktor dan

sepesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Untuk itu, peneliti teratarik untuk mengamati serta mengukur lebih jauh tentang pengaruh dan hubungan tingkat pendidikan terhadap pilihan saluran Masyarakat Surabaya akan layanan publik dengan sistem tradisional maupun berbasis e-government.

3.3.1.4 Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama disebut sebagai Karir. Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama karirnya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama. Definisi lain dari ekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah atau pencaharian masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih untuk memperoleh informasi (Depkes RI, 2001). Faktor pekerjaan juga mempangaruhi pengetahuan. Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan banyak

Dokumen terkait