• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien. Perawat adalah seorang yang telah mampu menempuh serta lulus pendidikan formal dalam bidang keperawatan yang program pendidikannya telah disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan biopsiko, sosiokultural, dan spiritual yang komprehensif, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan melaksanakan kegiatan sehari- hari secara mandiri (PPNI, 2008).

Keperawatan juga dapat dipahami sebagai pelayanan/asuhan profesional yang bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, interpersonal, kemampuan teknis, dan moral. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan kualitas perawat melalui pendidikan lanjutan pada program pendidikan Ners (Nursalam, 2007).

2.4.1. Perawat

Perawat adalah tenaga profesional di bidang kesehatan. Mereka bertanggung jawab untuk merawat, melindungi, dan memulihkan orang yang luka atau pasien penderita penyakit akut atau kronis, pemeliharaan kesehatan orang sehat, dan penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa. Mereka juga dapat terlibat dalam riset medis dan merawat serta menjalankan beragam fungsi non-klinis yang diperlukan (Yani, 2007).

Menurut pendapat Doheny (2003) ada beberapa elemen peran perawat professional antara lain : care giver, client advocate, conselor, educator,

collaborator, coordinator change agent, consultant dan interpersonal proses.

Pada peran Care Giver, mereka diharapkan mampu (Doheny, 2003):

1. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks.

2. Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, mereka harus memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan signifikan dari klien.

Mereka menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis, mulai dari masalah fisik sampai pada masalah psikologis. Adapun tugas sebagai

Client Advocate (Pembela Klien) maksudnya antara lain:

1. Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.

2. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan mampu membela hak-hak klien. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998 :140).

Hak-Hak Klien antara lain (Depkes RI, 2004) : 1. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya 2. Hak atas informasi tentang penyakitnya 3. Hak atas privacy

4. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri

Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain : 1. Hak atas informasi yang benar 2. Hak untuk bekerja sesuai standart

3. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien 4. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok 5. Hak atas rahasia pribadi

6. Hak atas balas jasa

Konseling yaitu proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual (Depkes RI, 2004).

Adapun peran perawat dalam hal konseling antara lain (As’ad, 2005):

1. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.

2. Perubahan pola interaksi merupakan "Dasar" dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.

3. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.

2.4.2. Peran Pelaksana

Dikenal dengan istilah “Care Giver“, peran perawat dalam memberikan asuhan keperawtan secara langsung atau ridak langsung kepada klien sebagai individu keluarga dan masyarakat. Merode yang digunakan adalah pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai Coreforter Protector, dan Advocat, Communicator serta

Rahabilitator (PPNI, 2008).

1. Sebagai Comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien

2. Protector dan advocate lebih terfokus pada kemampuan perawat melindungi

dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh asuhan kesehatan

3. Communicator perawat bertindak sebagai mediator antara klien dengan tim

kesehatan lainnya

4. Rehabilitator : Perawat mengembangkan fungsi organ/bagian tubuh agar

sembuh dan dapat berfungsi normal.

2.4.3. Peranan sebagai Pendidik

Perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya (PPNI, 2008).

a. Penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok atau masyarakat)

b. Desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan, antara sesame perawat atau tenaga kesehatan lain

2.4.4. Peran sebagai Pengelola

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep yaitu (PPNI, 2008) :

a. Tingkat atas / top manajer

b. Tingkat menengah / middle manajer c. Tingkat dasar / Supper pacial manajer

Dalam struktur RS di Indonesia di bedakan menjadi Robbins, 2001) : a. Tingkat atas à Kepala bidang keperawatan

b. Tingkat menengah à Kepala seksi keperawatan

c. Tingkat dasar à Perawat yang menjabat kepala ruangan

Peranan perawat dalam pengelolaan pendidikan meliputi tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal ini menjaga kualitas pendidikan keperawatan dengan menumbuh kembangkan iklim pendidikan akademik professional.

2.4.5. Educater

Peranan ini dilakukan dalam membantu klien dan keluarga serta masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang kita berikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan(Robbins, 2001).

2.4.6. Researche

Sebagai peneliti dibidang keperawatan diharapkan mampu mengidentifikasi masalah Penelitian, menerapkan prinsip dan metode Penelitian serta memanfaatkan hasil Penelitian untuk menigkatkan mutu asuhan pelayanan dan pendidikan keperawatan. Tujuan dilakukan researche (Doheny, 2003) :

a. Jawaban terhadap pertanyaan

b. Solusi menyelesaikan masalah baik melalui produk tekhnologi dan metode baru dalam keperawatan

c. Penemuan dan penafsiran fakta baru

d. Pengujian terhadap teori, kondisi, serta fakta baru e. Perumusan teori baru

f. Mengembangkan IPTEK keperawatan

g. Pengembangan ruang lingkup praktek keperawatan

Langkah-langkah untuk mengembangkan kegiatan Penelitian : a. Memodifikasi askep sejalan hasil keperawatan

b. Memperluas kesempatan kepada perawat

c. Apresiasi terhadap metodologi dan prosedur Penelitian d. Meningkatkan pemanfaatan hasil Penelitian

e. Selalu didukung untuk melakukan Penelitian

2.4.7. Manager

Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai

dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan keperawatan serta organisasi dan mengendalikan sistem yankes (Nitisemito, 2003).

2.4.8. Fungsi Perawat

Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah di sesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan fungsi (PPNI, 2008):

a. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dengan kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

b. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya pesan atau intruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya di lakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari primer keperawat pelaksana (PPNI, 2008).

c. Fungsi interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat ketergantungan diantara tim satu dnegan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan

asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks (PPNI, 2008).

Dokumen terkait