Sistem adalah sekumpulan komponen yang menjalankan kebutuhan, fungsi dan interface dari suatu proses pemodelan (M athiassen, 2000, p9). Sedangkan pengertian sistem menurut M cLeod (2001, p11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kita dapat membedakan sistem ke dalam dua jenis yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sebuah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya, sedangkan sistem tertutup merupakan sebuah sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya (M cLeod, 2001, p12). Contoh dari sistem terbuka adalah sebuah sistem pemanas yang memperoleh inputnya dari perusahaan listrik dan menyediakan panas bagi gedung atau ruangan, sedangkan untuk sistem tertutup hanya terdapat dalam laboratorium yang dikontrol dengan ketat.
Pada umumnya sistem akan menggunakan sumber daya-sumber daya yang dimiliki, dimana sumber daya ini akan diproses dan menghasilkan output yang merupakan hasil dari pemrosesan tersebut. Elemen-elemen dasar yang saling berinteraksi untuk membentuk suatu sistem adalah
• Input (masukan)
Semua komponen atau elemen yang menjadi masukan ke dalam sistem dan akan mengalami pemrosesan. Contohnya adalah bahan baku, data, sumber daya manusia.
• Process (proses)
M elibatkan kegiatan transformasi yang akan mengubah input menjadi output. Contohnya adalah proses pemesinan di dalam pabrik, proses analisis data menjadi informasi.
• Output (keluaran)
Semua elemen yang telah melalui proses transformasi dan dapat lebih berguna bagi orang yang menggunakannya. Contohnya informasi, barang jadi, jasa.
Selain tiga elemen dasar di atas, masih terdapat dua elemen lain yang terkadang ditambahkan ke dalam sistem :
• Feedback (umpan balik)
Elemen yang menunjukkan data mengenai keseluruhan performa dari sistem sehiungga kita dapat menganalisis bagaimana kerja keseluruhan dari sebuah sistem.
• Control (pengendalian)
M erupakan elemen yang mencakup pengawasan dan evaluasi terhadap sistem, umumnya dilakukan dengan menggunakan dasar data-data dari feedback, sehingga kita dapat melakukan perbaikan terhadap sistem apabila performanya kurang memuaskan.
Sistem yang memiliki elemen control, feedback dan tujuan merupakan sistem yang melakukan pengendalian terhadap kegiatan sistem tersebut sendiri. Sistem ini disebut sebagai closed loop system. Model sistem ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber : M cLeod, 2001, p12
Gambar 2.8 M odel Closed-Loop System
Sistem yang tidak memiliki elemen control, feedback dan tujuan disebut sebagai open loop system. M odel dari sistem ini dapat dilihat pada gambar yang ada di bawah ini:
Sumber : M cLeod, 2001, p13
Gambar 2.9 M odel Open Loop System
Berdasarkan sumber daya yang membentuk suatu sistem, sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu:
• Sistem fisik (physical system) yaitu sistem yang dibentuk dengan menggunakan
sumber daya fisik. Contohnya adalah suatu perusahaan.
• Sistem konseptual (conseptual system) yaitu sistem yang dibentuk dengan
menggunakan sumber daya konsep untuk menggambarkan sistem fisik. Sumber daya fisik terdiri dari data dan informasi.
Definisi informasi menurut M cLeod (2001, p15) adalah data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti, sedangkan definisi informasi menurut O’Brien (2005, p13) adalah data yang telah dikonversikan sehingga dapat memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir. Empat dimensi informasi menurut M cLeod (2001, p145) adalah
• Relevansi: Informasi memiliki relevansi juga memiliki kaitan langsung dengan
masalah yang ada. M anajer harus mampu memilih informasi yang diperlukan tanpa membaca seluruh informasi mengenai subyek yang lain.
• Akurasi: Semua informasi harus akurat, tetapi dalam prosesnya peningkatan
ketelitian sistem akan menambah biaya. Karena alasan tersebut, manajer terpaksa harus menerima ketelitian yang kurang dari sempurna. Berbagai aplikasi yang melibatkan uang, seperti pembayaran gaji, penagihan, dan piutang menuntut ketelitian 100 persen. Beberapa aplikasi lain, seperti ramalan ekonomi jangka panjang dan laporan statistik umumnya masih dapat berguna bila terdapat sedikit kesalahan.
• Ketepatan waktu: Informasi harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelum
sitasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang. M anajer harus mampu memperoleh informasi yang menggambarkan apa yang sedang terjadi sekarang dan masa lalu.
• Kelengkapan: M anajer harus mampu memperoleh informasi yang menyajikan
gambaran lengkap dari suatu permsalahan aau penyelesaian. Namun, rancangan sistem seharusnya tidak menenggelamkan manajer dalam lautan informasi. Istilah kelebihan informasi (information overload) mengakui adanya bahaya dari
informasi yang terlalu banyak. M anajer harus mampu menentukan jumlah rincian yang diperlukan.
M enurut O’Brien (2005, p7) sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi juga dapat diterjemahkan sebagai suatu sistem yang menerima data sebagai input dan kemudian melakukan pemrosesan untuk menghasilkan informasi sebagai output-nya.
CBIS (Computer Based Information System) merupakan sistem informasi berbasis komputer dimana kombinasi antara hardware, software, sumber daya manusia, jaringan dan data yang berfungsi melakukan kegiatan input, proses, output mengubah sumber daya data menjadi output berupa informasi. CBIS terdiri dari lima sistem atau aplikasi yang menggunakan komputer dalam memproses informasi, yaitu:
• DSS (Decision Support System), yaitu sistem yang menghasilkan informasi yang
berfungsi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pemecahan masalah oleh manajer.
• M IS (Management Information System), yaitu sistem informasi yang memiliki
tujuan utama untuk menghasilkan informasi bagi manajemen.
• Knowledge Based System, yaitu sistem yang mencakup ragam sistem dengan
tujuan pengaplikasian intelejensia buatan (artificial intelligence) untuk kepentingan pengambilan keputusan.
• AIS (Accounting Information System), yaitu sistem yang melakukan pemrosesan
• Virtual Office, yaitu sistem pengaturan modern bagi pekerjaan di dalam perusahaan yang dapat dilakukand dengan mudah menggunakan otomatisasi kantor (office automation) dan aplikasi elektronik lainnya.
Jenis-jenis CBIS ini dapat dikelompokkan berdasarkan level organisasi yang menggunakannya seperti contohnya TPS (Transaction Processing System) merupakan level yang paling bawah dan memiliki tugas menangani transaksi-transaksi dalam perusahaan, M IS (Management Information System) untuk level menengah dan digunakan untuk menganalisis data TPS dan EIS (Executive Information System) untuk level atas yaitu untuk membuat keputusan manajer level atas (Turban, 2001, p17).
Sumber daya sistem informasi menurut O’Brien (2005, p37) adalah:
• Sumber Daya M anusia (SDM )
Sumber daya manusia terdiri dari pengguna akhir dan pakar SI. Pengguna akhir adalah orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
• Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisikyang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optikal.
• Sumber Daya Data
Data merupakan bahan baku mentah sistem informasi yang mencakup angka, alfabet, maupun karakter lain yang mendeskripsikan transaksi bisnis dan kejadian lainnya. Termasuk di sini adalah konsep penyimpanan data seperti database.
• Sumber Daya Software
Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Konsep software ini tidak meliputi tidak hanya rangkaian perintah operasi yang disebut program, dengan hardware komputer pengendalian dan langsung, tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan orang-orang.
• Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan meliputi teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan ekstranet yang telah menadji hal mendasar pada operasi e-business dan e-commerce. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi.
Softw ar e Res ou rces Pro gram s and P roce dures Sumber : O’Brien (2005, p34) Gambar 2 10 Komponen Sistem Informasi
Alasan diperlukannya sistem informasi dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:
• Perkembangan teknologi yang semakin kompleks.
• Semakin pendeknya waktu untuk pengambilan keputusan.
• Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
• Untuk sinkronisasi aktivitas – aktivitas dalam organisasi sehingga semua sumber
daya dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.
• Pengaruh kondisi ekonomi internasional.
• M eningkatnya kompleksitas dari aktifitas bisnis / organisasi.
Dalam suatu organisasi, sistem informasi memiliki beberapa peran dasar yaitu sistem informasi berusaha memberikan informasi aktual tentang lingkungan dari organisasi tersebut sehingga organisasi mendapat gambaran yang akurat tentang lingkungannya. Dalam permasalah aliran informasi, sistem informasi selalu berusaha agar elemen-elemen di dalam organisasi selalu kompak dan harmonis dimana tidak
terjadi duplikasi kerja dan lepas satu sama lain. M elalui hal tersebut dapat dilihat manfaat dari sistem informasi adalah:
• M emprediksi masa depan
• M elancarkan operasi organisasi
• M enstabilkan beroperasinya organisasi
• M embantu pengambilan keputusan.
• M enjadikan organisasi lebih efisien dan lebih efektif
• Lebih cepat tanggap dalam merespon perubahan
• M engelola kualitas output
• M emudahkan melakukan fungsi control
2.17 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek (Object-Oriented