• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

2.1.3 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa informasi guna mencapai sasaran-sasaran tertentu setiap individu (Nugroho, 2017). Pendapat lain mengatakan sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan visualisasi pada sebuah organisasi (Laudon, 2012).

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan keluaran (output) dari setiap informasi yang diproses untuk kebutuhan organisasi, bisnis maupun kepentingan lain yang digunakan melalui perangkat lunak, basis data, bahkan proses manual yang terkait hal tersebut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012).

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi, dan hal tersebut perlu melewati beberapa tahapan proses seperti pengumpulan data, pemrosesan data, penyimpanan, dan pelaporan untuk mencapai tujuan dan sasarannya

21 2.2 Definsi Internet

Gambar 2. 2 Internet (Yakub, 2013)

Internet (Interconneted Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga dapat disebut jaringan alam suatu jaringan yang luas”. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Tranmission Control Protol / Internet Protocol) (Sibero, 2011). Pendapat lain menjelaskan, internet adalah jaringan komputer internasional, ribuan sistem komputer saling berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut (Yakub, 2013).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa internet adalah suatu jaringan komunikasi antara komputer yang besar,

22

mencakup seluruh dunia dan berbasis pada sebuah protokol yang disebut TCP / IP.

Selain itu, internet dapat disebut sebagai sumber daya informasi yang dapat digunakan oleh seluruh dunia dalam mencari informasi.

2.2.1 Jenis Layanan Internet

Layanan internet menawarkan banyak layanan dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang yang membutuhkan informasi tidak terkecuali.

pengguna media online. Berberapa jenis-jenis layanan yang disediakan oleh internet, diantaranya adalah (Fairus, 2007) :

1. World Wide Web (WWW)

Sistem yang menghubungkan antar dokumen Hypertext di internet. Melalui web, orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film.

2. Electronic mail (E-mail)

Surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. Dengan fasilitas ini, orang biasa mengirim atau menerima surat dari dan ke pengguna internet ke seluruh dunia.

3. Mailing List

Mailing list merupakan layanan internet yang menjadi ajang berdiskusi dalam kelompok melalui email. Melalui layanan ini, orang dapat biasa berdiskusi dan bertukar informasi dalam satu kelompok. Informasi yang ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat elektronik.

23 4. E-Commerce

E-Commerce merupakan layanan internet yang digunakan untuk kepentingan ekonomi. Toko online merupakan salah satu contoh dari layanan e-commerce. Layanan ini sangat mudah dan praktis sebab memudahkan kita, karena kita tidak perlu pergi ke toko untuk berbelanja kebutuhan. Kita cukup membeli barang secara online tanpa adanya batasan ruang dan waktu.

5. File Transfer Protocol (FTP)

FTP adalah mekanisme transfer data melalui internet. Melalui software FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file dari satu komputer ke komputer lain, yang biasa disebut dengan upload.

6. Voice Over Internet Protocol (VOIP)

VOIP memungkinkan kita untuk berbicara melalui telepon dengan menggunakan koneksi internet, sehingga tidak perlu menggunakan pulsa dengan kata lain biaya gratis.

7. Internet Relay Chat (IRC)

IRC atau layanan chatting adalah salah suatu teknologi yang mana setiap orang dapat berinteraksi dengan orang lain yang jaraknya jauh dengan catatan jika computer anda atau orang terkait dilengkapi dengan WebCam.

24 2.3 Definisi Website

Website adalah sebutan untuk sekelompok halaman web (web page), yang pada umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain atau sub domain di World Wide Web di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi akar (root), disebut dengan homepage (halaman induk atau halaman muka) dan umunya disimpan pada server yang sama (Kadir, 2003).

Pendapat lain mengungkapkan bahwa website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.

Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext (Sovia & Febio, 2011).

Website adalah keseluruhan dari halaman-halaman situs yang biasanya terdapat dalam sebuah domain atau subdomain yang berisi sebuah informasi, sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Website sendiri dibagi menjadi dua jenis, (Simarmata, 2010):

a) Website statis, merupakan sebuah bentuk website dimana informasi yang terdapat didalamnya tidak direncanakan untuk selalu update periodik.

Website jenis ini hanya menampilkan informasi yang bersifat tetap, seperti profil perusahaan.

25

Gambar 2. 3 Contoh Website Statis (Mandom, 2020)

b) Website dinamis, merupakan bentuk website dimana informasi yang ada di dalamnya dimaksudkan selalu berubah secara berkala. Website jenis ini dapat berhubungan langsung dengan penggunannya dengan berbagai cara.

Contohnya website berita online.

Gambar 2. 4 Contoh Website Dinamis (Radarbekasi, 2020)

26

Bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang memungkinkan semua orang untuk mengakses dan mengolah informasi cepat dan interaktif.

2.3.1 Kualitas Website

Menurut Hyejeong dan Niehm dalam (Syaifullah & Soemantri, 2016) mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu :

1. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan relevan.

2. Keamanan, meliputi kepercayaan, privasi, dan jaminan keamanan.

3. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan kecepatan.

4. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif dan atraktif.

5. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.

Rayport dan Jaworski dalam (Kotler & Keller, 2009) mengatakan bahwa website yang efektif menampilkan tujuh elemen desain yang disebut 7C, yaitu :

1. Context, tata letak dan desain.

2. Content, teks, gambar, suara, dan video yang ada di dalam website.

3. Community, bagaimana situs memungkinkan adanya komunikasi antar pengguna.

27

4. Cutomization, kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya pada berbagai pengguna atau memungkinkan pengguna mempersonalisasikan situs.

5. Communication, bagaimana situ memungkinkan komunikasi situs dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.

6. Connection, tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.

7. Commerce, kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi komersial.

2.4 Definisi Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Kemudian, pendapat lain mengatakan bahwa analisis adalah mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan setiap masalah yang sedang diteliti. Analisis bekerja sama dengan pemakai dengan cara mengembangkan hal baru dan mamperbaiki hal yang ada sekarang (Sutanta, 2011).

Menurut Spradley dalam (Sugiyono, 2014) mengatakan bahwa analisis adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola selain itu analisis merupakan cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.

Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang

28

ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya (Sugiyono, 2014).

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis merupakan penguraian suatu pokok secara sistematis dalam menentukan bagian, hubungan antar bagian serta hubungannya secara menyeluruh untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang tepat.

2.5 Definisi Pengukuran

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara kuantitatif. Hasil dari pengukuran dapat berupa informasi-informasi atau data yang dinyatakan dalam berntuk angka ataupun uraian yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu mutu informasi haruslah akurat (Umar, 1991). Pendapat lain mengatakan, pengukuran terdiri atas aturan-aturan untuk mengenakan bilangan-bilangan kepada sesuatu obyek untuk mempresentasikan kuantitas atribut pada obyek tersebut (Nikoloski, 2015). Sedangkan, menurut Mehrens & Lehmann (1973) yang dikutip oleh (Arifin, 2017) mendefinisikan pengukuran sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku seseorang dan menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau sistem pengkategorian.

2.6 Definisi Kualitas

Kualitas merupakan kesamaan atau kecocokan dengan persyaratan yang ada, kecocokan untuk pemakaian dan perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, atau melakukan segala sesuatu yang membahagiakan (Tjiptono, 2004). Sedangkan pendapat lain

29

mengatakan kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah (Kotler & Keller, 2009).

Kualitas sebagai tingkat karakteristik yang menjadi identitas pada produk dan jasa tersebut, yang telah memenuhi harapan atau persyaratan. Kualitas menjadi sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, proses, lingkungan dan jasa manusia yang memenuhi atau melebihi harapan pihak-pihak yang menginginkannya (Supadmi, 2009).

2.7 Definisi Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna merupakan istilah umum yang digunakan dalam bisnis.

Dalam konteks lingkungan sistem informasi menggunakan "kepuasan pengguna"

untuk mengevaluasi kinerja aplikasi sistem informasi lebih spesifik (Tarigan, 2008), karena pada dasarnya kepuasan pengguna sering menjadi variabel dependen untuk menilai keefektifan sistem informasi dan penerimaaan dalam suatu penelitian (Liu, 2004). Pendapat lain mengatakan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi dapat didefinisikan sebagai evaluasi yang efektif secara keseluruhan dalam menilai persepsi pengguna akhir mengenai pengalaman mereka dalam kaitannya dengan sistem informasi. (Chin et al, 2000).

Kepuasan pengguna adalah perasaan yang timbul dalam diri seseorang karena telah membandingkan dan menilai kinerja yang dipersepsikan produk atau jasa terhadap ekspektasi mereka sebagai pengguna. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pengguna akan merasa tidak puas. Tetapi jika kinerja sesuai dengan

30

ekspektasi, pengguna akan merasa puas. Kemudian, jika kinerja melebihi ekspektasi, pengguna akan sangat puas atau muncul perasaan senang (Kotler &

Keller, 2009).

2.7.1 Metode Pengukuran Kepuasan Pengguna

Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi hal yang sangat esensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Pada prinsipnya kepuasan pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik (Prihastono, 2012). Metode Pengukuran kepuasan pengguna (Kotler, 1996) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan dari mereka. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide untuk kedepannya dan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan, lalu memungkinkannya untuk bereaksi secara cepat dan tanggap untuk mengatasi setiap permasalahan yang muncul.

2. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pengguna adalah dengan memperkerjakan beberapa orang untuk berperan atau

31

bersikap sebagai pelanggan atau pembeli produk perusahaan dan pesaing, cara tersebut biasa disebut dengan ghost shopper. Kemudian mereka (ghost shopper) melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing dalam bisnis yang sama berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk- produk tersebut.

3. Lost customer analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi.

Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customers loss rate juga penting, di mana peningkatan customers loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. Hal itu dilakukan agar menjadi pembelajaran kedepannya untuk dapat mengambil kebijakan dalam hal perbaikan dan penyempurnaan.

4. Survei kepuasan pengguna

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan metode survei, baik dengan survai melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survai perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

32 2.8 Definsi Media

Pengertian media dalam makna ringkas yaitu alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan bermuatan pelajaran atau pengetahuan bagi semua orang (Arsyad, 2011). Makna secara luas media adalah manusia itu sendiri, karena secara garis besar manusia sebagai media yang membangun suatu kondisi, sehingga membuat seseorang mampu mendapatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan ketika informasi dan pesannya dapat tersampaikan (Gerlach & Ely, 1971).

Secara luas konsep tentang media yaitu sikap dan perbuatan yang berhubungan dengan pengaplikasian ilmu oleh manusia itu sendiri, bukan hanya sekedar teknologi yang berhubungan dengan alat, bahan, maupun benda. Media adalah pesan, karena media membentuk dan mengendalikan skala serta bentuk hubungan dan tindakan manusia (Achsin, 1986).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah manusia itu sendiri yang membangun suatu kondisi dengan cara menyampaikan pesan, menggunakan alat berupa saluran yang menjadi perantara agar sebuah pesan atau informasi dapat cepat tersampaikan dengan baik sehingga seseorang memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

2.8.1 Definisi Media Massa

Media massa adalah istilah pada zaman tahun 1920-an yang ditujukan untuk menyebut jenis media secara khusus yang di desain untuk menyebarkan pesan atau informasi kepada masyarakat secara luas. Kelebihannya dibanding media lain yaitu dapat mengatasi hambatan rung dan waktu dalam penyebarannya. Serta dapat

33

menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kehadapan khalayak (Santoso, 2013).

Pada hakikatnya media massa adalah sebagai alat komunikasi massa, dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Oleh karena itu, massa disini lebih menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Media massa merupakan alat utama dalam komunikasi massa, keterkaitan antar fenomena itu tidak akan lepas dari media massa. Ini berarti bagaimana media massa memengaruhi, membentuk, dan mengarahkan hidup manusia. Bagaimana pula fenomena media massa bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan sosialnya. Dengan kata lain, komunikasi massa tidak akan bisa lepas dari proses dan peran media massanya.

Jadi keduanya saling mendukung satu sama lain (Nurudin, 2007).

Dalam menyampaikan suatu pesan kepada khalayak tentu komunikator membutuhkan media untuk menyampaikan pesannya. Dan berbagai macam media atau jenis komunikasi saat ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Komunikasi massa yang digunakan pada saat ini terbagi tiga jenis komunikasi massa (Nurudin, 2007), yaitu:

1. Media cetak, adalah media massa yang informasinya disebar menggunakan teknik printing/cetak pada kertas seperti majalah, koran, brosur, buku, surat kabar dan lain-lain.

2. Media elektronik, adalah media massa yang disalurkan melalui benda-benda elektronik seperti radio, televisi, dan lain-lain, dengan menggunakan teknik audio dan visual dalam penyampaian informasinya.

34

3. Media online, adalah media massa dengan komunikasi penyebarannya melalui jaringan internet dalam penyampaian kepada khalayak.

Gambar 2. 5 Media Massa (Jarilangit, 2020)

35 2.8.3 Definisi Media Online

Gambar 2. 6 Media Online (Suarapapua, 2020)

Media online merupakan media baru (new media) dengan cara penyampaian informasi yang berbeda dengan dua media konvensional lainnya, yakni media cetak dan media elektronik. Media online membutuhkan perangkat berbasis komputer dan memanfaatkan koneksi jaringan internet untuk menyampaikan dan menerima informasi. Internet dengan karakternya yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, menjadikan pengguna internet bebas dalam bermedia. (Kurniawan, 2005). Dalam hal ini yang termasuk kategori media online adalah portal website (situs web, termasuk blog dan media sosial seperti facebook dan twitter), radio online, TV online, dan email (Romli, 2012).

Kehadiran media online pada era globalisasi ini telah menambah pebendaharaan media untuk menolong para pembacanya. Inilah salah satu produk teknologi informasi yang telah berhasil merambah melalui jaringan internet. Akses

36

jaringannya yang cepat murah, dan mudah seolah telah menghipnotis publik untuk bergantung pada media ini, khususnya untuk memperluas jaringan serta referensi bagi para penggunanya. Kebutuhan masyarakat sangat tertolong melalui media online. Melalui media online juga, sebuah revolusi informasi tengah terjadi, sekaligus menguasai aktivitas manusia. Kini ia telah berkembang dengan jumlah penggunanya yang sangat besar dan terus bertambah setiap saat, baik secara perorangan maupu kelembagaan (Muhtadi, 2016).

Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah website berita. Website berita atau portal berita memungkinkan pengaksesnya memperoleh informasi dengan berbagai fitur dan fasilitas teknologi online yang terdapat berita didalamnya, hal tersebut sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll; (Romli, 2012).

2.8.4 Karakterisitik Media Online

Media online memiliki beberapa karakteristik yang dapat dijadikan pembanding dengan media konvensional, diantaranya sebagai berikut (Romli, 2012):

1. Kecepatan Informasi (Immediacy)

Kegiatan jurnalistik yang menggunakan jaringan internet sebagai media, memiliki kelebihan dan keunggulan dibanding media konvesional, yakni lebih cepat dalam penyebaran informasi kepada penerima informasi. Hal ini juga mendukung salah satu nilai berita, yaitu aktualitas.

37 2. Pembaruan Informasi (Updating)

Karakteristik internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, membuat media online dapat memperbarui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya dengan informasi yang lebih cepat dan lengkap, selama masih relevan dengan informasi tersebut.

3. Timbal Balik (Interactivity)

Apabila dibandingkan dengan media cetak dan elektronik yang komunikasinya berjalan satu arah, media online memberikan keleluasaan kepada komunikan untuk memberikan umpan balik dengan waktu yang relatif singkat. Salah satu contoh media online yang memiliki tingkat interaktivitas yang tinggi yaitu discussion group atau forum. Media online seperti portal berita juga selalu menyediakan kolom di bagian bawah berita untuk komentar dari pembaca maupun keluhan untuk tim redaksi.

4. Personalisasi (Audience Control)

Pengguna media online memiliki self control, artinya komunikan diberikan kebebasan untuk mengonsumsi informasi mana saja yang dianggap penting atau menarik.. Dalam media online, pengguna dapat mencari informasi yang diinginkan melalui mesin pencari (search engine) yang selalu disediakan sebuah website. Sebab itu, banyak media online terutama portal berita memberikan kategori terhadap berita yang mereka tayangkan.

5. Kapasitas Tidak Terbatas (Storage and Retrieval)

Karakteristik unggulan media online adalah tidak ada batasan kapasitas untuk memproduksi dan mendistribusikan sebuah informasi. Media online

38

umumnya memiliki data bank atau database (pangkalan data) yang mampu menampung berbagai macam informasi dalam jumlah masif, sehingga audiens dapat mengakses informasi yang sudah lama sekalipun.

6. Pranala (Hyperlink)

Informasi yang dipublikasikan melalui media online dapat terhubung dengan informasi terkait lainnya baik dalam situs yang sama atau berbeda sekalipun. Seperti halnya suatu kutipan di dalam literatur.

7. Multimedia Capabillity

Media online memungkinkan bagi komunikator untuk menyertakan teks, suara, gambar, bahkan video dan komponen lainnya yang berbasis multimedia di dalam laman berita yang disajikan.

2.9 Definisi Berita

Berita dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah laporan tercepat mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.. Pendapat lain mengatakan, dalam The Oxford Paperback Dictionary dikutip oleh (Maharani, 2013) berita didefinisikan sebagai informasi tentang peristiwa yang masih hangat dan terbaru.

Menurut Paul de Massenner dikutip (Maharani, 2013) berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta menarik minat khalayak pendengar. Sedangkan, menurut Charnley dan James M. Neal dalam (Maharani, 2013) berita adalah laporan yang layak disampaikan secepatnya kepada masyarakat tentang suatu kejadian berupa peristiwa, opini, situasi atau kondisi yang penting, menarik, dan masih relevan untuk disampaikan. Berita adalah, suatu pesan atau informasi yang dapat menarik perhatian pembaca karena mencakup sisi human

39

interest (seperti emosi, ketegangan, dan lain-lain) namun harus berlandaskan ide dan fakta (Sumadiria, 2005).

Menurut pendapat dari Romli (2012) unsur-unsur nilai berita yang pada saat ini digunakan untuk memilih sebuah berita, adalah sebagai berikut:

1. Aktualitas atau ketepatan waktu. peristiwa yang baru saja terjadi dan sangat relevan untuk disampaikan.

2. Faktual, yaitu peristiwa atau kejadian yang diambil dari kejadian nyata (real). Peristiwa tersebut berdasarkan fakta yang benar terjadi, bukan karangan maupun fiksi.

3. Penting, peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan dan berhubungan dengan kepentingan orang banyak.

4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.

2.10 Definisi Kualitas Jasa

Parasuraman, Berry dan Zeithaml, 1990 (Kotler, 2003) mengembangkan conceptual model of service quality. Mereka memformulasikan sebuah model kualitas pelayanan yang menyorot persyaratan-persyaratan utama agar dapat menyajikan kualitas pelayanan yang dikehendaki. Menurut model ini, terdapat lima gaps (kesenjangan) yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan yang bermutu kepada para pelanggan. Kelima gap (kesenjangan) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen perusahaan; kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah mengerti terhadap apa yang diharapkan pelanggan.

40

2) Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas pelayanan; kesenjangan tersebut terjadi akibat kesalahan penerjemahan persepsi manajemen perusahaan yang tepat atas harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolok ukur kualitas pelayanan.

3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan

3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan

Dokumen terkait