• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi 'substansi'

Dalam dokumen Misi Dakwah Nabi Muhammad Saw (Halaman 21-40)

 Indonesian to Indonesian

noun

1.1 watak yg sebenarnya dr sesuatu; isi; pokok; inti; 2 unsur; zat: pembakaran terjadi sbg hasil  persenyawaan sebuah -- dng oksigen; dl konferensi akan dihimpun -- masalah yg akan kita

bicarakan dl pertemuan tingkat tinggi mendatang; 3 kekayaan; harta: pikiran itu merupakan -- yg tidak kelihatan;4 Ling medium yg dipakai untuk mengungkapkan bahasa

Strategi adalah pendekatan se"ara keseluruhan yan! berkaitan den!an pelaksanaan !a!asan, peren"anaan, dan eksekusi sebuah akti=itas dalam kurun waktu tertentu.

GAMBARAN UMUM BANGSA ARAB PADA ZAMAN JAHILIYAH ada umumnya mayoritas ban!sa arab men!ikuti dakwah dari nabi Ismail AS yan! $u!a merupakan seruan dari ayahnya yaitu nabi Ibrahim AS, yan! intinya untuk men!esakan Allah, menyembah Allah dan memeluk a!amaNya. Kemun"ulan Amr bin 0uhay pemimpin bani Khuza;ah yan! dikenal seba!ai oran! yan! bi$ak, men!eluarkan sedekah serta selalu perhatian terhadap urusanurusan

a!ama, hal ini yan! membuat ia "ukup dise!ani pada masa itu. Suatu ketika Ia men!adakan per$alanan ke Syam dan melihat penduduk di sana dalam keadaan menyembah berhala. Ia memiliki pemikiran bahwa Syam adalah tempat para Nabi dan 8asul sehin!!a ia men!!an!!ap bahwa apa yan! dilihatnya saat itu adalah benar, sehin!!a ia pulan! ke mekkah sambil membawa 3ubal C#erhala dan meletakkannya dalam Ka;bah. Setelah itu ia men!a$ak penduduk setempat untuk menyekutukan Allah S9* yan! merupakan penyimpan!an dari a$aran Ibrahim AS. #erhala mereka terdahulu adalah Manat yan! diletakkan di Musyallal di tepi 0aut Merah. Setelah itu mereka membuat 0ata di *hai;/ dan zza di 9adi Nakhlah. Ini merupakan ti!a berhala terbesar  pada waktu itu yan! menyebabkan kemusyirikan semakin merebak dan berhalaberhala ke"il semakin banyak dibuat dan tersebar di setiap tempat. Selain itu mereka $u!a memiliki tradisi penyembahan berhala yan! di"iptakan oleh Amr #in 0uhay yan! dian!!ap seba!ai sesuatu yan! baik dan benar serta bukan merupakan penyimpan!an dari a!ama Ibrahim AS. *radisi itu antara lain

-1. Mereka men!ilillin!i berhala dan mendatan!inya sambil bersu$ud dan berdoa kepadanya untuk meminta pertolon!an, memenuhi kebutuhan mereka, dan keyakinan mereka bahwa berhalaberhala itu dapat memberikan Sya/aat di sisi Allah dan dapat men!abulkan apa yan! mereka kehendaki.

&. Mereka menunaikan ha$i dan thawa/ di sekelilin! berhala dan su$ud kepadanya. 2. Mereka selalu menya$ikan berba!ai ma"am korban untuk berhala.

'. #ernadzar untuk menya$ikan seba!ian hasil tanaman dan ternak untuk berhala.

G. Ada pula pemuliaan terhadap hewan ternak yan! dian!!ap seba!ai berhala. Al#ahirah yaitu onta yan! betina yan! memiliki anak 1( betina dan tidak memiliki anak $antan maka onta ini tidak boleh ditun!!an!i, tidak boleh diambil bulunya dan tidak boleh diminum susunya ke"uali oleh tamu. Jika onta ini masih melahirkan anak betina la!i maka telin!anya harus dibelah sebelum dilepas bebas bersama induknya. Al 9ashilah adalah domba betina yan! memiliki G anak kembar yan! semuanya adalah betina se"ara berturutturut. Domba ini palin! serin! di!unakan untuk sarana ta<arrub. *etapi $ika domba ini kemudian melahirkan anak $antan maka domba ini harus disembelih dan dimakan da!in!nya. Al 3ami adalah onta $antan yan! telah membuntin!i 1( anak betina se"ara berturutturut tanpa ada yan! $antan, maka onta ini harus dibiarkan bebas dan tidak boleh diper!unakan untuk kepentin!an apapun.

kehidupan yan! layaknya oran! mati. 3ubun!an antara umat san!at rapuh, peme!an! kekuasaan bertindak semenamena dan rakyat ke"il tertindas dan teraniaya. erbuatan maksiat ter$adi dimana mana, perzinaan dan minum minuman khamar itu sudah merupakan sesuatu hal yan! wa$ar 

diten!ahten!ah masyarakat.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah 8adhiyallahu Anha, bahwa pernikahan yan! ter$adi pada masa zaman $ahiliyah ada empat ma"am yaitu

-1. ernikahan se"ara spontan. Seoran! pria melamar kepada wali nikah wanita, lalu dia bias menikahinya setelah menyerahkan mas kawin seketika itu pula.

&. Seoran! lakilaki dapat berkata kepada istrinya yan! baru su"i dari haid untuk per!i menemui pria lain dan berkumpul bersamanya. Suaminya tidak akan men!umpulinya dan menyentuhnya, sampai ada ke$elasan bahwa istrinya telah hamil dari pria lain yan! telah berkumpul den!an istrinya sesuai den!an perintahnya. setelah itu suaminya dapat men!ambil istrinya kembali $ika dia men!khendakinya. 3al ini dilakukan karena suami men!hendaki kelahiran anak yan! baik dan pintar. ernikahan ini disebut istibdha;.

2. ernikahan poliandri, dimana pernikahan oleh beberapa oran! lelaki yan! kuran! $umlahnya dari 1( oran! den!an seoran! wanita. Setelah wanita itu hamil dan melahirkan seoran! bayi maka selan! beberapa hari ia akan meman!!il semua lelaki yan! pernah men!umpulinya, dan mereka tidak dapat menolak hin!!a mereka berkumpul dihadapannya. Kemudian wanita tersebut akan menun$uk seseoran! diantara beberapa lelaki tersebut. 0elaki yan! ditun$uk memiliki kewenan!an untuk men!ambil bayi tersebut seba!ai an aknya.

'. Sekian banyak lelaki mendatan!i wanita yan! mereka kehendaki yan! biasa disebut den!an wanita pela"ur. #iasanya akan di taruh bendera seba!ai tanda di depan pintu. Apabila wanita ini hamil maka ia akan meman!!il seluruh lelaki yan! telah berkumpul den!annya dan diundi namanya. Nama lelaki yan! menan! undian harus men!ambil bayi yan! dilahirkan seba!ai anaknya. 0elaki tersebut tidak memiliki hak untuk menolak.

G. Definisi Masyarakat Jahiliyah

). Istilah jahiliyah yang biasanya diartikan sebagai @masa kebodohan atau @ kehidupan  barbar, sebenarnya berarti bahwa ketika itu orang!orang Arab tidak memiliki otoritas hukum, nabi, dan kitab su&i. Pengertian itu dipilih karena kita tidak bisa mengatakan  bahwa masyarakat yang berbudaya dan mampu ba&a tulis seperti masyarakat Arab selatan

disebut sebagai masyarakat bodoh dan barbar. $arena keinginannya yang kuat untuk  memalingkan masyarakat dari gagasan!gagasan keagamaan pra!Islam, terutama tentang  penyembahan berhala, Muhammad yang menganut paham monoteisme akhirnya mendeklarasikan bahwa agama baru yang ia bawa menghapus semua agama sebelumnya,

 belakangan hal itu dimaknai sebagai bentuk larangan terhadap gagasan dan &ita!&ita pra! Islam. Meski demikian, gagasan!gagasan yang sudah tumbuh tidak mudah untuk  dihilangkan, dan satu suara saja tidak &ukup kuat untuk menghilangkan masa lalu. Philip $. ?itti*'33'*13B/

+. 2.2 kondisi Masyarakat Arab (Pra Islam Jahiliyah !ebelum Islam dan Men"elan# $edatan#an Islam

H. 2.2.% $ondisi !osial Masyarakat Jahiliah

Q. Se&ara umum, sejarah Arab terbagi ke dalam tiga periode utama*

1(. 1. Periode Saba!?imyar, yang berakhir pada awal abad keenam Masehi.

11. '. Periode "ahiliyah, yang dalam satu segi dimulai dari pen&iptaan Adam hingga kedatangan Muhammad, tetapi lebih khusus lagiCC seperti yang digunakan dalam buku iniCC meliputi kurun satu abad menjelang kelahiran islam.

1&. . Periode Islam, sejak kelahiran Islam hingga masa sekarang.

12. Sebagian besar masyarakat Arab tara, termasuk ?ija# dan (ajed adalah masyarakat  (omad. Sejarah orang!orang baduui pada dasarnya dipenuhi dengan kisah peperangan gerilya, yang disebut denganayyam al-Arab ?ari!hari >rang Arab/. Selama periode itu terjadi bebagai serangan dan perampokan, tanpa pertumpahan darah. Masyarakat yang  bermukim di ?ija# dan (ajed tidak dikenal sebagai pemilik peradaban yang maju, keadaan mereka berbeda dengan tetangga dan kerabat mereka, yaitu orang!orang  (abasia, Palmyra, :assan dan 5akhmi, oleh karena itu kajian kita tentang periode  jahiliyah dibatasi pada analisis tentang berbagai pertempuran antara suku!suku badui utara sekitar satu abad sebelum ?ijrah, dan pada &atatan tentang pengaruh budaya!budaya luar terhadap kehidupan penduduk ?ija# menjelang kedatangan islam.

1'. atatan yang ada hanya memberikan sedikit in0ormasi tentang periode "ahiliyah. Sumber!sumber yang menjelaskan periode ini, karena orang!orang Arab tara tidak   punya budaya tulis, hanyalah riwayat, legenda, peribahasa, dan terutama sya2ir yang

sayangnya tidak satupun dituangkan dalam bentuk tulisan sebelum abad ke dua dan ke tiga ?ijriah. >rang!orang Arab tara baru mengembangkan budaya tulis menjelang masa Muhammad.

1G. Salah satu 0enomena sosial yang menggejala di Arab menjelang kelahiran islam adalah apa yang dikenal dengan sebutan @ ?ari!hari orang Arab @ ayyam al- Arab/. Ayyam al-Arabmerujuk pada permusuhan antar suku yang se&ara umum mun&ul akibat persengketaan seputar hewan ternak, padang rumput atau mata air. Persengketaan itu menyebabkan seringnya terjadi perampokan dan penyeranganya, dan memun&ulkan sejumlah pahlawan lokal. Para pemenang dari suku!suku yang bersengketa menghasilkan  perang sya2ir yang penuh ke&aman diantara para penya2ir yang berperan sebagai juru  bi&ara setiap pihak yang bersengketa. Meskipun selalu siap untuk berperang, orang!orang  badui tidak serta merta berani mati. "adi mereka bukanlah manusia haus darah seperti yang mungkin dikesankan dari kisah!kisah yang kita ba&a. Meskipun demikian Ayyam al- Arabmerupakan &ara alami untuk mengendalikan jumlah populasi orang!orang badui yang biasanya hidup dalam kondisi semi kelaparan, dan yang telah menjadikan

 peperangan sebagai jatidiri dan watak sosial. %erkat Ayyam al-Arabitulah pertarungan antar suku menjadi salah satu institusi sosial keagamaan dalam kehidupan mereka.

1). Salah satu peperangan antar suku!suku badui yang paling awal dan paling terkenal adalah perang %asus yang terjadi pada akhir abad kelima antara %anu %akr E1F dan keluarga dekat mereka dari %anu 7aghlib di Arab sebelah timur laut. $edua suku itu beragama kristen dan mengklaim sebagai keturunan Ga2il. $on0lik diantara mereka mun&ul karena seekor unta betina milik seorang perempuan tua suku %akr   bernama %asus dilukai oleh kepala suku 7aghlib. Menurut legenda Ayyam al- Arab, perang itu berlangsung selama H3 tahun dengan &ara menyerang dan merampok 

satu sama lain. Sementara itu, api peperangan terus dikobarkan lewat ungkapan!ungkapan  puitis. Perang saudara itu berakhir setelah al!Mund#ir III dari ?irah turun tangan, dan

setelah kedua belah pihak lelah berperang.

1+. 5alu, perang lain tidak kalah tenarnya adalah Perang Dahis dan al!:habra, yang menjadi salah satu peristiwa paling terkenal dari periode "ahiliah, perang itu melibatkan suku Abs dan suku saudara perempuannya, yaitu D#ubyan di Arab 7engah. Gangsa :hatha0an merupakan leluhur kedua suku itu. Peristiwanya dipi&u oleh tindakan &urang orang!orang D#ubyan dalam sebuah balapan antara kuda yang bernama Dahis milik  kepala suku Abs dan keledai yang bernama al!:habra milik kepala suku D#ubyan. Peperangan itu pe&ah pada paruh kedua abad keenam, tidak lama setelah ter&apainya  perdamaian %asus, dan berhenti selama beberapa dekade hingga masa islam. Pada  peperangan inilah Antarah ibn Shaddad al!Absi, pahlawan di #aman heroisme Arab,

kondang sebagai penyair dan prajurit.Philip $. ?itti*'33'*13B/ 1H. 2.2.2 $ondisi $ebudayaan Masyarakat Jahiliyah

1Q. 7idak ada satupun bangsa di dunia ini yang menunjukkan apresiasi yang sedemikian  besar terhadap ungkapan bernuansa puitis dan tersentuh oleh kata!kata, baik lisan maupun tulisan, selain bangsa Arab. $ita sulit menemukan bahasa yang mampu memengaruhi pikiran para penggunanya sedemikian dalam selain bahasa Arab.>rang! orang modern di %aghdad , Damaskus, dan $airo dapat dibangkitkan perasaannya dengan ba&aan!ba&aan puisi, meskipun tidak sepenuhnya mereka pahami, dan dengan  pidato dalam bahasa klasik, meskipun hanya sebagian yang mereka pahami. Ritme, bait syair, dan irama bahasa itu memberikan dampak psikologis kepada mereka, layaknya hembusan @sihir yang halal  sihr halal /.

&(. Seperti yang telah menjadi &iri khas rumpun Semit, orang!orang Arab tidak men&iptakan dan mengembangkan sendiri sebuah bentuk kesenian besar. Gatak seni mereka dituangkan ke dalam satu media ungkapan. "ika orang!orang 6unani mengungkapkan daya seninya terutama dalam bentuk patung dan arsitektur, orang!orang Arab menuangkannya dalam bentuk syair qashidah/ dan orang!orang Ibrani dalam bentuk  lagu!lagu keagamaan  psalm/, sebuah bentuk ungkapan estetis yang lebih halus. @keelokan seseorang terletak pada ke0asihan lidahnya demikian menurut bahasa Arab. $ebijakan menurut pribahasa yang mun&ul belakangan, mun&ul dalam tiga hal * otak  orang peran&is, tangan orang &ina, dan lidah orang Arab. $e0asihan yaitu kemampuan

untuk mengungkapkan jati diri se&ara tegas dan elegan dalam bentuk prosa dan puisi,  berikut kemampuan memanah dan menunggang kuda pada masa jahiliyah dipandang sebagai tiga &iri utama @manusia sempurna al-kamil /. %erdasarkan struktur bahasa yang unik, bahasa Arab memiliki ungkapan kalimat yang padat, e0ekti0, dan singkat. Islam meman0aatkan se&ara maksimal karakteristik bahasa itu dan watak psikologis penuturnya. Dari sanalah mun&ul @kemu2ji#atan (‘ijaz / gaya dan susunan kalimat Al!4uran, yang dijadikan argumen utama oleh umat Islam untuk membuktikan kemurnian agama mereka. $emenangan islam hingga batas tertentu merupakan kemenangan bahasa, lebih khusus kemenangan sebuah kitab.

&1. Dari periode kepahlawanan dalam literatur Arab, yang meliputi masa jahiliyah hingga masa antara ' dan J'', kita mewarisi beberapa peribahasa, legenda dan sejumlah besar   puisi yang semuanya baru dihimpun dan disunting pada masa islam. Selain ungkapan!

ungkapan magis meteorologis dan pengobatan, kita tidak mendapati satun literatur  ilmiah. Peribahasa menjadi indikator penting untuk memahami mentalitas dan  pengalaman masyarakat Arab.

&&. 7idak banyak prosa yang ditemukan dalam literatur "ahiliyah karena belum  berkembangnya sistem tulisan se&ara penuh. (amun kita memiliki beberapa prosa,  biasanya berupa legenda dan riwayat, yang dihimpun pada masa Islam, dan diklaim  berasal dari masa yang lebih awal. $isah!kisah itu kebanyakan terkait dengan geneologi

ansab/ dan peperangan antar suku, yaitu Ayyam al-‘Arab.

&2. Satu!satunya keunggulan artistik masyarakat Arab pra!Islam adalah dalam bidang puisi. Pada bidang itulah mereka menuangkan ekspresi estetis dan bakat terbaiknya. $e&intaan orang badui terhaadap puisi merupakan salah satu aset kultural mereka.

&'. 5iteratur arab mun&ul dalam bentuk puisi yang berkembang se&ara maksimal. Penggalaan  puisi tertua yang berhasil ditemukan tampaknya ditulis sekitar 13 tahun sebelum hijrah, yang mengisahkan tentang peristiwa perang basus. Para penyair Islam terdahulu seperti halnya penulis prosa, masih menganggap karya para penyair kuno sebagai model karya yang keunggulannya tak tertandingi. Puisi!puisi terdahulu ini terus dilestarikan dalam ingatan, ditransmisikan melalui tradisi lisan dan akhirnya di&atat dalam bentuk tulisan  pada abad kedua dan ketiga ?ijriah. Penelitian kritik modern membuktikan bahwa  beragam perbaikan, penyuntingan dan modi0ikasi telah dilakukan untuk menyesuaikan  puisi!puisi itu dengan semangat Islam.

&G. Prosa bersajak yang digunakan oleh para dukun dan peramal(kuhhan)dipandang sebagai tahap awal perkembangan bentuk puitis. (yanyian para penunggang unta(huda) adalah tahap perkembangan kedua. 7radisi bahasa Arab asli yang berusaha menjelaskan asal! usul perkembangan puisi pada kebiasaan para penunggang unta yang bernyanyi mengikuti gerak ritmis langkah untanya, tampak mengandung kebenaran. $atahadi, penyanyi adalah sinonim dari kata sa’iq penunggang unta.

&). :aya puisi raja#, yang terdiri atas empat atau enam baris sajak, merupakan  perkembangan lebih lanjut dari prosa bersajak dan menggantikan bentuk sajak yang

 paling tua dan paling sedehana, @Raja# adalah embrio puisi, demikian ujar orang!orang Arab.

&+. Pada masa literatur kepahlawanan ini, puisi merupakaan satu!satunya sarana ekspresi sastra.Qasidah (  puisi liris/ satu!satunya jenis puisi dan juga yang paling usai . Muhalhil,  pahlawan suku 7aghlib dalam perang %asus dipandang sebagai orang pertama yang menyusun jenis puisi liris ini. "enis puisi ini kemungkinan besar berkembang dalam kaitannya dengan Ayyam a-‘Arab,terutama di kalangan suku 7aghlib dan kindah. Imru2 al!-ays keturunahn -ahthani dari Arab Selatan berasal dari suku kindah. Meskipun ia merupakan penyair paling kuno Imru2 al!-ays dianggap sebagai pangeran para penyair. Di sisi lain Amr ibnu $ultsum berasal dari suku 7aghlib keturunan Rabi2ah dari Arab tara. Meskipun berbi&ara dalam dialek yang berbeda, para penyair ini menghasilkan  puisi liris yang memperlihatkan kesamaan bentuk sastra.

&H. Diantara puisi!puisi liris yang dihasilkan pada masa klasik, puisi yang disebut @7ujuh Mu2alla4at menduduki posisi pertama. Mu2alla4at itu masih dijunjung tinggi diseluruh dunia Arab sebagai karya agung di bidang puisi. Menurut legenda, setiap bagian merupakan puisi yang mendapat penghargaan pada 0estiKal ka# dan ditulis dengan tinta emas, kemudian digantung di dinding ka2bah. Asal mula kejadian ini, di ka#, tepatnya antara (akhlah dan 7ai0 di daerah ?ija# diadakan sebuah 0estiKal tahunan, sejenis  pertemuan sastra, tempat berkumpulnya para penyair pahlawan untuk mempertontonkan

keahlian dan memperebutkan posisi pertama.

&Q. Dikatakan bahwa 0estiKal tahunan ini berlangsung selama bulan!bulan su&i yang terlarang untuk perang. >rang!orang pagan Arab menggunakan sistem kalender serupa dengan yang digunakan oleh orang!orang islam kemudian, yaitu sistem kalender matahari Syamsiah/, tiga bulan pertama pada musim semi, yaitu Lulkaidah, Lulhijjah dan Muharram, merupakan bulan damai. )estiKal menjadi kesempatan berharga untuk  memperkenalkan barang dagangan, dan untuk menjual berbagai komoditas. $ita dapat dengan mudah membayangkan orang!orang gurun pasir yang mengerumuni pertemuan tahunan itu, berkumpul mengelilingi kios!kios, minum!minuman dari perasan kurma, dan menikmati sepuasnya lantunan lagu para biduan.

2(. Disamping nilai sastra dan keindahannya, puisi!puisi kuno memiliki signi0ikansi historis, yaitu sebagai bahan utama untuk mengkaji perkembangan sosial yang terjadi saat puisi!  puisi itu disusun. $enyataannya, hasanah itu merupakan satu!satunya data kuasi! kontemporer yang kita miliki. Ia memberikan penjelasan tentang semua 0ase kehidupan  pra!Islam. >leh karena itu, terdapat sebuah pepatah, @ Puisi merupakan &atatan publik 

diwan)orang!orang Arab.Philip $. ?itti*'33'*11'/ 21. 2.2.& $ondisi Perekonomian Masyarakat Jahiliah

2&. Arabia merupakan wilayah yang gersang dan terletak di gurun tandus dengan &ua&a yang tidak bersahabat dan tidak menyehatkan . %ur&khardt, yang mengunjungi kota makkah  pada bulan agustus 1B1H, menggambarkan pemandangan dan rute perjalannya sebagai wilayah yang paling memberikan inspirasi dan mengagumkan yang pernah ia lihat sejak  kunjungan ke 5ibanon $.?itti,Philip,'33'*1'/. $ota terpenting di hija# yaitu makkah

karena merupakan tempat yang di su&ikan dan di kunjungi penganut agama asli makkah , selain itu juga orang yahudi .

22. Perdagangan merupakan sarana yang paling dominan untuk memenuhi kebutuhan hidup syaikh sya0iyurrahman al!mubarakh0ul, '33 * H/. 7etapi sebagian mereka kondisi perekonomiannya umumnya payah. Mata pen&ahariaan sebagian berternak dan  ber&o&ok tanam. 7entang perindustrian atau kerajinan banyak di kenal seperti hasil dari

6aman jahit menjahit, menyamak kulit dan lain!lain.

2'. $ekayaan yang di miliki mereka banyak mengundang peperangan sehingga kemiskinan, kelaparan dan orang telanjang merupakan hal yang biasa. Sedangkan masyarakat umumnya perekonomiannya miskin dan menderita. mereka menggunakan sistem pinjam! meminjam yang di dasarkan sistem rentenNriba wildana wargadinata dan laily 0triani, '33B * H'/.. $eadaan ini juga berlaku pada masyarakat 6ahudi yang memperlakukan  pihak yang berhutang se&ara kejam.

2G. 2.2.' $ondisi Politik Masyarakat Jahiliyah

2). (ajed sebuah dataran tandus yang ber0ungsi sebagai penghambat , memiliki tiga kota di antaranya 7ai0 , Makkah dan Madinah  kota yang bertetangga/. (ajed tidak pernah di  jajah oleh negara lain ke&uali sebagian ke&il wilayah bagian utara yang di kuasai dan diperebutkan oleh Imperium Persia dan Romawi. Sehingga masyarakat Arab terpe&ah  belah sehingga mereka membuat masing!masing suku.

2+. Masyarakat Arabia terpe&ah belah, retak menjadi kepingan O kepingan disebabkan  permusuhan antar suku. Peperangan dan penyerbuan antar suku bagaikan kesibukan setiap hari. Mereka sangat menekankan hubungan kesukuan, sehingga kesetiaan atau

Dalam dokumen Misi Dakwah Nabi Muhammad Saw (Halaman 21-40)

Dokumen terkait