• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFISIT PENGETAHUAN yang berhubungan dengan kurang pajanan

Dalam dokumen Askep Neoplasma Mata (Edit2) (Halaman 46-51)

Pengkajian 11 Fungsional Gordon

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

8) DEFISIT PENGETAHUAN yang berhubungan dengan kurang pajanan

a. Definisi

Ketidakadekuatan pemahaman informasi atau ketidakmapuan melakukan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan perilaku berkaitan dengan kesehatan.

b. Batasan Karakteristik

Diagnosis keperawatan ini dapat dibuat berkaitan dengan semua diagnosa medis

c. Hasil yang diharapkan

- Pasien mengomunikasikan semua keperluan yang diketahui (1) - Pasien menyatakan atau mendemonstrasikan pemahaman tentang

- Pasien mendemonstasikan kemampuan untuk melakukan perilaku baru yang berhubungan dengan kesehatan sesuai yang diajarkan mereka dan menyebutkan keterampilan khusus dan target yang ralistis untuk melakukannya (5)

- Pasien menyusun tujuan pembelajaran yang realistis (2,3)

- Pasien menyatakan maksud untuk melakukan perubahan yang diperlukan dari profesional kesehatan bila diperlukan (5,6)

*Catatan: Nomor setiap hasil akhir sesuai dengan nomor intervensi. d. Intervensi dan rasional

1. Tumbuhkan sikap saling percaya dan perhatian untuk meningkatkan pembelajaran. Konsistensi antara tindakan dan kata-kata yang dikombinasikan dengan pertumbuhan kesadaran diri pasien, kemampuan untuk berbagi kesadaran ini dengan orang lain, dan penerimaan terhadap pengalaman baru dari dasar hubungan saling percaya.

2. Negosiasi dengan pasien tentang usaha mengembangkan tujuan pembelajaran. Keterlibatan pasien dalam perencanaan tujuan yang berarti mendukung kontinuitas.

3. Pilish strategi pengajaran (diskusi, demonstrasi, bermain peran, meteri visual) yang tepat untuk gaya pembelajaran secara individual (sebutkan) untuk meningkatkan keefektifan pengajaran.

4. Ajarkan keterampilan yang pasien harus masukkan ke dalam gaya hidup sehari-hari. Biarkan pasien mendemonstrasikan kembali setiap keterampilan yang baru untuk membantu mendapatkan rasa percaya

5. Masukkan keterampilan yang dipelajari pasien ke dalam rutinitas sehari-hari selama hospitalisasi (sebutkan keterampilannya). Tindakan ini memungkinkan pasien mempraktikan keterampilan baru dan menerima umpan balik.

6. Berikan nama dan nomor telepon sumber-sumber orang atau organisassi kepada pasien untuk menunjang kontinuitas perawatan dan tindak lanjut setelah pemulangan.

Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada tahap pencanaan.

E. EVALUASI

Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan yang di sengaja dan terus-menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi, dan strategi evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Neoplasma adalah “massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti”. Neoplasma sering disebut sebagai tumor. Tumor pada mata disebut juga tumor orbita. Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata.

Etiologi neoplasma mata antara lain : Factor genetic, Sinar ultraviolet, Infeksi virus papiloma, Kelainan metabolism, Mutasi gen, Penyakit vaskuler, Inflamasi intraokuler, Trauma.

Berdasarkan posisinya, tumor mata dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti tumor palpebra dan tumor konjungtiva

2. Tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata 3. Tumor retrobulbar, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata

Beberapa tanda dan gejala tumor mata yaitu: 1. Nyeri orbital

2. Proptosis: pergeseran bola mata kedepan. 3. Pembengkakan kelopak

4. Palpasi: bisa menunjukkan massa yang menyebabkan distorsi kelopak atau bola mata.

5. Gerak mata: sering terbatas oleh sebab mekanis, namun bila nyata, mungkin akibat oftalmoplegia endokrin atau dari lesi saraf III, IV, dan VI pada fisura orbital (misalnya sindroma Tolosa Hunt) atau sinus kavernosus

6. Ketajaman penglihatan terganggu langsung akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak langsung akibat kerusakan vaskuler.

Cara Pengobatannya:

Tumor jinak: memerlukan eksisi, namun bila kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak dapat dihindarkan, dipikirkan pendekatan konservatif. Apabila terjadi eksisi atau pembedahan, akan dilakukan perawatan di rumah sakit, yaitu : Tirah baring dan aktivitas dibatasi, bila kedua mata dibalut, perlu bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya untuk mencegah cidera; jika terdapat gelombang udara di dalam mata, posisi yang dianjurkan harus dipertahannkan sehingga gas mampu memberikan tamponade yang efektif pada robekan retina;

Pasien tidak boleh terbaring telungkup; Dilatasi pupil harus dipertahankan untuk mempermudah pemeriksaan paska operasi (atropin).

Tumor ganas: memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga bereaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang lesi terbatas (misal karsinoma kelenjar lakrimal) memerlukan reseksi radikal.

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan tumor orbita antara lain:

9. Gangguan persepsi sensori (visual) berhubungan dengan perubahan penerimaan, transmisi, atau integritasi sensori.

10. Nyeri akut yang berhubungan dengan factor-faktor fisik, biologis, atau kimia

11. Risiko infeksi yang berhubungan dengan faktor eksternal

12. Risiko cedera yang berhubungan dengan defisit sensori atau motorik

13. Ketidakefektivan koping individu yang berhubungan dengan krisis situasional

14. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan. 15. Ansietas yang berhubungan dengan krisis situasional

16. Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pajanan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penyusun mengambil saran dalam rangka meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan. Adapun saran-saran adalah sebagai berikut:

1. Pasien

Apabila sudah mengetahui dan memahami gejala dari penyakit neoplasma mata hendaknya segera membawa pasien kerumah sakit agar dapat dilakukan tindakan keperawatan.

2. Perawat

Bagi seorang perawat sebaiknya harus memahami dan mengerti baik secara teoritis maupun praktek tentang penyakit neoplasma mata agar dapat melakukan tindakan keperawatan.

3. Rumah Sakit

Bagi rumah sakit hendaknya melengkapi fasilitas rumah sakit sehingga pada penderita neoplasma mata mendapatkan ruangan dan fasilitas medis yang seharusnya ada sehingga dapat melakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi dari gejala dan komplikasi penyakit neoplasma mata.

Untuk mahasiswa sebaiknya memperdalam ilmu dalam perawatan pasien neoplasma mata agar dapat membantu klien untuk mencapai kesembuhan dan pengobatan dan agar mahasiswa lebih paham tentang pengertian, pencegahan, pengobatan serta cara-cara perawatannya sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.

5. Institusi pendidikan

Untuk institusi pendidikan diharapkan dapat melengkapi atau menambah buku-buku yang berkaitan dengan bidang keilmuan keperawatan seperti buku-buku keperawatan medikal bedah, asuhan keperawatan, dan lain-lain sebagai literatur dalam menambah ilmu bagi mahasiswa.

Dalam dokumen Askep Neoplasma Mata (Edit2) (Halaman 46-51)

Dokumen terkait