• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANI SME PELAPORAN SAI

III. Pelaksanaan SAI 3.1. Dokumen Sumber

4.1. Dana Dekonsentrasi

4 IV. DEKONSENTRASI/TUGAS PEMBANTUAN.

4.1. Dana Dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintah pusat melalui kementerian negara/lembaga kepada gubernur selaku wakil pemerintah. Dana Dekonsentrasi merupakan dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian dari anggaran kementerian negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja kementerian negara/lembaga dan dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan Gubernur.

Dalam pelaksanaan dekonsentrasi, Gubernur wajib mengusulkan daftar SKPD yang mendapatkan alokasi dana dekonsentrasi kepada kementerian negara/lembaga yang memberikan alokasi dana, untuk ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. Apabila Gubernur tidak menyampaikan usulan daftar SKPD, kementerian negara/lembaga dapat meninjau kembali pengalokasian dana dekonsentrasi.

Dalam rangka pertanggungjawaban penggunaan dana dekonsentrasi, berdasarkan usulan dari Gubernur, kementerian negara/lembaga menetapkan SKPD sebagai UAKPA/UAKPB Dekonsentrasi, dan Dinas Provinsi sebagai UAPPA-W/UAPPB-W Dekonsentrasi. Penanggung jawab UAKPA/UAKPB Dekonsentrasi adalah Kepala SKPD yang menerima dana dekonsentrasi, sedangkan penanggung jawab UAPPA-W/UAPPB-W Dekonsentrasi adalah Kepala Dinas Propinsi. Sedangkan Gubernur bertindak sebagai Koordinator untuk seluruh UAPPA-W/UAPPB-W Dekonsentrasi dibawahnya. Pengaturan penunjukan dan tugas Koordinator UAPPA-W/UAPPB-W diatur oleh Gubernur bersama-sama dengan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan.

Selanjutnya, pelaporan keuangan/barang atas pelaksanaan Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari pelaporan keuangan/barang atas pelaksanaan Tugas Pembantuan dan APBD. SKPD mempertanggungjawaban pelaksanaan Dana Dekonsentrasi kepada kementerian negara/lembaga melalui Kepala Dinas Propinsi. Pertanggungjawaban pelaksanaan dimaksud berupa Laporan Keuangan dan Laporan BMN. Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Dokumen sumber yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan di tingkat SKPD, adalah:

 Alokasi Anggaran DIPA, SKO dan dokumen lain yang dipersamakan;  Realisasi Pengeluaran : SPM/SP2D;

.

5

4.2. Dana Tugas Pembantuan

Dana Tugas Pembantuan merupakan dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan. Dana Tugas Pembantuan merupakan bagian dari anggaran kementerian negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja kementerian negara/lembaga dan dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota. Tugas Pembantuan adalah penugasan pemerintah kepada daerah dan/atau desa atau sebutan lain, dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.

Dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan, Kepala Daerah wajib mengusulkan daftar SKPD yang mendapatkan alokasi dana Tugas Pembantuan kepada kementerian negara/lembaga yang memberikan alokasi dana, untuk ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. Apabila Kepala Daerah tidak menyampaikan usulan daftar SKPD, kementerian negara/lembaga dapat meninjau kembali pengalokasian Dana Tugas Pembantuan.

Dalam rangka pertanggungjawaban penggunaan dana tugas pembantuan, berdasarkan usulan dari Kepala Daerah, Kementerian negara/lembaga menetapkan SKPD sebagai UAKPA/UAKPB Tugas Pembantuan, dan Dinas Pemerintah Provinsi, Dinas Pemerintah Kota atau Dinas Pemerintah Kabupaten sebagai UAPPA-W/UAPPB-W Tugas Pembantuan. Penanggung jawab UAKPA/UAKPB Tugas Pembantuan adalah Kepala SKPD yang menerima dana tugas pembantuan, sedangkan penanggung jawab UAPPA-W/UAPPB-W Tugas Pembantuan adalah Kepala Dinas Pemerintah Daerah (Propinsi/Kota/Kabupaten).

Selanjutnya, pelaporan keuangan/barang atas pelaksanaan Tugas Pembantuan dilakukan terpisah dari pelaporan keuangan/barang dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan APBD. SKPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan Tugas Pembantuan kepada kementerian negara/lembaga melalui Kepala Dinas Pemerintah Daerah (Propinsi/Kota/Kabupaten). Pertanggungjawaban pelaksanaan dimaksud berupa Laporan Keuangan dan Laporan BMN. Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Dokumen sumber yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan di tingkat SKPD, adalah:

 Alokasi Anggaran DIPA, SKO dan dokumen lain yang dipersamakan.  Realisasi Pengeluaran : SPM/SP2D.

.

6 4.3. Prosedur Penyusunan Laporan Dana Dekonsentrasi / Tugas

Pembantuan

Tahapan perekaman dokumen sampai dengan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Tingkat SKPD/UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Kegiatan Harian/Bulanan/Triwulanan/Semesteran

 Menerima dan memverifikasi dokumen sumber.

 Merekam dokumen sumber. Apabila aplikasi tersebut terintegrasi, tidak perlu dilakukan perekaman SPM/SP2D dan DIPA.

 Mencetak dan memverifikasi RTH.

 Melakukan posting data untuk transaksi yang telah lengkap dan benar.  mencetak dan memverifikasi buku besar.

 mencetak dan mengirim laporan keuangan ke KPPN.

 Melakukan rekonsiliasi data dengan KPPN, dan melakukan perbaikan data jika diperlukan.

 Mencetak Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan menyampaikannya ke UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.

 Apabila UAPPA-W belum terbentuk pada Dinas pemerintah daerah maka UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan menyampaikan Neraca, Laporan Realisasi Anggaran ke UAPPA-E1 beserta ADK sesuai jadwal penyampaian.

 Menyusun Catatan atas Laporan Keuangan dan menyampaikan UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dan UAPPA-E1 setiap semester.

 Melakukanback updata.

Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melakukan pemrosesan data mulai dari perekaman dokumen sumber, baik penerimaan maupun pengeluaran APBN. Kemudian melakukan proses posting untuk menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca.

LRA, Neraca, dan ADK disampaikan UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan kepada KPPN selambat-lambatnya tanggal 7 bulan berikutnya sebagai bahan rekonsiliasi data dan pengawasan atas ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Selambat-lambatnya 5 hari setelah batas waktu penyampaian laporan keuangan ke KPPN (tanggal 12), UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan menyampaikan laporan keuangan yang telah direkonsiliasi ke Sub UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan atau ke UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dan ke UAPPA-E1 kementerian negara /lembaga Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan beserta ADK-nya.

.

7 b. Tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan

Kegiatan Bulanan/Triwulanan/Semesteran

 Menerima dan memverifikasi laporan keuangan yang diterima dari UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan setiap bulan.

 Menggabungkan data laporan keuangan dari UAKPA.

 Melakukan pencocokan data antara UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dengan UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.  Menyampaikan data laporan keuangan ke Kanwil Ditjen PBN sebagai

bahan rekonsiliasi.

 Melakukan rekonsiliasi data dengan Kanwil Ditjen PBN, dan melakukan perbaikan data jika diperlukan.

 Mencetak Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan menyampaikannya ke UAPPA-E1 dan Kepala Daerah sebagai Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan sesuai jadwal penyampaian. Menyusun Catatan atas Laporan Keuangan setiap semester dab tahunan.

 Melakukanback updata.

c. Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan

Pada tingkat wilayah, UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan wajib menyampaikan laporan keuangan untuk digabungkan oleh kepala daerah sebagai Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan. Penetapan unit organisasi lingkup pemerintah daerah sebagai Koordinator UAPPA-W ditetapkan oleh kepala daerah setelah berkoordinasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Kegiatan Bulanan/Triwulanan/Semesteran

 Menerima dan memverifikasi laporan keuangan yang diterima dari UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan setiap triwulan.

 Menggabungkan laporan keuangan dari UAPPA-W.

 Menyusun laporan keuangan tingkat wilayah untuk seluruh dana dekonsentrasi /Tugas Pembantuan.

.

8

GAMBAR III-3