• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demin Plant

Dalam dokumen Pertamina RU 3 (Halaman 29-34)

5. Produk Lain-lain a. Medium Naphta

2.4 Unit Utilitas

2.4.5 Demin Plant

Unit ini berfungsi untuk menghilangkan kandungan garam mineral yang terkandung dalam air hasil olahan dari unit WTU. Unit Demin Plant mengolah air yang berasal dari RWC I dan WTU SG. PT. Pertamina (Persero) RU III memiliki dua buah Demin Plant, yaitu Demin Plant Plaju berkapasitas 320 m3/jam dan

Demin Plant Sungai Gerong berkapasitas 45 m3/jam. Selain untuk kebutuhan

kebutuhan pasokan air untuk BFW (Boiler Feed Water), air minum, serta Hydrogen Plant.

Unit Demineralization Plant terdiri dari :

a. Activated Carbon Filter, berfungsi untuk mengadsorpsi zat organik,filtrasi, dan dekomposisi Cl2 menjadi ion Cl-, serta menghilangkan warna, rasa, dan bau. b. Cation exchanger, berfungsi untuk demineralisasi ion positif (kation). c. Anion exchanger, berfungsi untuk demineralisasi ion negatif (anion).

d. Mixed bed, berfungsi untuk mempolis sisa kation dan anion yang tidak tertukar di cation dananion exchanger untuk memperoleh air demin yang mendekati murni.

Treated water

Air minum Air demineralisasi

Activated carbon Filter

Cation Exchanger

Anion

Exchanger Mixed Bed

Sumber:Made by visio

Gambar 7.Unit Penukar Ion Demineralization Plant

Demin plant menggunakan resin penukar ion (Gambar 6) berupa polimer stirena dan divinil benzena (DVB). Treated water dari clear well dilewatkan pada activated carbon filter, air dapat digunakan sebagai air minum. Selanjutnya, air dilewatkan pada cation exchanger, di mana terjadi pertukaran ion Na+, Ca2+, Mg2+ dengan H dari resin sehingga menghasilkan air yang bersifat asam. Selanjutnya, air dilewatkan pada anion exchanger, di mana terjadi pertukaran antara ion negatif

dengan ion OH dari resin. Sebagai tahap terakhir, air dilewatkan melalui mixed bed. Reaksi yang terjadi padaketiga penukar ion adalah:

Kation : RH + NaCl  RNa + HCl Anion : ROH + HCl  RCl + H2O

Setelah digunakan berulang kali, penukar ion akan menjadi jenuh sehingga perludi regenerasi. Tujuan regenerasi dalah untuk menghilangkan ion garam yang ada pada resin. Regenerasi penukar kation menggunakan larutan asam sulfat, sedangkan regenerasi penukar anion menggunakan larutan caustic.

2.4.6 Compressor

Compressor merupakan alat yang berfungsi untuk mengkompres udara tekan yang ,udara instrumentdan service air.DiPertamina digunakan empat buah kompresor yang bertekanan mencapai 9,5 kg/cm2 pada suhu 40oC lalu ditampung menyerap logam-logam kecuali O2 dan N2 . Media adsorben berupa padatan, seperti Molekular Sieve dan Actified Alumina.

Spesifikasi udara instrument :

a. Bertekanan mantap,bebas debu dan kotoran.

b. Kering (dalam dryer) sehingga tidak merusak peralatan. Udara bertekanan berfungsi untuk :

a. Membuka dan menutup kerangan (valve di kilang). b. Untuk flashing.

2.4.7 NitrogenPlant

Umpan Nitrogen Plant berupa udara kering berasal dari air plant. Unit ini menghasilkan nitrogen berfasa gas dan cair. Nitrogen berfase gas digunakan sebagai conveyor di unit Polypropylene dan purge gas pada saat plant start-up dan shut down. Nitrogen Plant memproduksi nitrogen cair dengan kapasitas sebesar 500 Nm3/jam dan nitrogen gas dengan kapasitas sebesar 1200 Nm3/jam.

Sumber : Pertamina RU III Plaju, 2011

Gambar 8. Diagram Blok Nitrogen Plant

Udara dari atmosfer Kompresor Chiller (pendingin) Adsorber Cold box

Prinsip kerja di Nitrogen Plant meliputi tiga tahap, yaitu pemurnian udara, pemisahan udara dan penampungan produksi. Secara keseluruhan proses yang berlangsung di Nitrogen Plant berlangsung secara cryogenic.

Pada tahap pemurnian, udara dari atmosfir disaring dengan Inlet AirFilter(Gambar 6), untuk memisahkan partikel padat. Udara yang telah disaring dengan Inlet Air Filter, selanjutnya dikompresi dan didinginkan sampai dengan suhu 5oC dengan refrigerant propane didalam Chiller, kemudian udara dingin tersebut dilewatkan kedalam kolom Adsorber. Kolom Adsorber terdiri dari dua tabung yang saling berhubungan dan berisi Molecular Sieve. Kedua tabung Adsorber tersebut dioperasikan bergantian secara siklus. Adsorber ini berfungsi untuk menyerap uap air, CO2 dan kotoran lain dengan memanfaatkan Molecular Sieve.

Pada tahap pemisahan udara, udara yang telah dibersihkan, selanjutnya didinginkan hingga mendekati titik didih N2 yaitu – 166oC menggunakan proses pertukaran panas dengan produk dan waste gas didalam Air Exchanger. Air Exchanger yang digunakan merupakan tipe Plant-fin Heat Exchanger dengan material alumunium. Pada proses pedinginan ini, sebagian udara mencair. Campuran udara cair dan gas kemudian dimasukkan ke dalam kolom distilasi bertekanan tinggi. Umpan masuk dari bawah kolom dan suhu pada bagian bawah kolom akan turun menjadi – 175oC. Pada kolom ini udara akan terpisahkan,sehingga N2 murni akan dihasilkan di overhead, O2 murni akan dihasilkan di bottom. Nitrogen murni yang telah dihasilkan akan mengalir ke Condenser untuk dikondensasikan. Proses kondensasi ini dilakukan dengan memanfaatkan panas pada O2 murni yang masuk melalui Expansion Valve dan di flash ke dalam Reboiler. Sebagian dari nitrogen murni yang telah dikondensasi akan dikembalikan sebagai refluks,sedangkan sebagian lagi diambil sebagai produk cair dan disimpan. Waste gas dingin didalam Air Exchanger yang digunakan untuk mendinginkan udara keluaran Adsorber. Fungsi waste gas dingin di dalam Air Exchanger adalah untuk membantu proses pendinginan udara sebelum masuk kedalam kolom distilasi.

Pada tahap penampungan produksi,gas nitrogen murni yang diperoleh sebagai overhead, diambil dan dialirkan langsung kepenampungan. Plant dapat memproduksi nitrogen dalam bentuk cair yang sebanding dengan gas yang diperlukan. Dalam transportasi fluida proses menggunakan pipa, digunakan warna pipa berbeda untuk jenis fluida yang berbeda (Tabel 17).

Tabel 17. Warna Pipa untuk Transportasi Fluida Warna Fluida yang dialirkan

Merah Air pemadam kebakaran

Kuning Fuel gas

Hijau Instrument Air

Biru Air

Ungu Chemical subtance

Abu-abu Process Fluid

Sumber : Proses Produksi Utilitas, Pertamina

2.4.8 AirPlant

Air Plant berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan dengan bahan baku berupa udara dari atmosfer. Udara bertekanan ini dapat digunakan untuk keperluan pembersihan peralatan.

Alat utama yang digunakan dalam Air Plant adalah kompresor. Air Plant yang dimiliki oleh Pertamina RU III memiliki kapasitas 26100 Nm3/jam yang tersebar ditiga PS yaitu PS 1 dan 2 di Plaju dan PS 3 di Sungai Gerong. Udara bertekanan yang dihasilkan oleh air plant ini selanjutnya digunakan untuk beberapa kebutuhan antara lain :

1. Instrument Air

Udara bertekanan digunakan sebagai element pengendali akhir yaitu untuk mengantur bukan valve. Udara bertekanan yang digunakan untuk keperluan instrument air harus memiliki syarat-syarat tertentu, antara lain :

a. Tekanan mencukupi dan stabil b. Jumlah yang cukup

2. Service Air

Udara bertekanan digunakan untuk keperluan pembersihan peralatan proses dan keperluan transportasi produk.

3. Umpan Nitrogen Plant

Udara bertekanan digunakan sebagai bahan baku produksi nitrogen. 2.4.9 Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik yang terdapat di Pertamina RU III antara lain :

1. Gas turbine A,B dan C dengan kapasitas masing-masing sebesar 31,1 MW.

2. Steam turbine kapasitas 3,2 MW. 3. Diesel Generator kapasitas 0,75 MW.

Pertamina RU III memiliki tiga buah Turbine Gas yaitu GT 2015 UA, GT 2015 UB dan GT 2015 UC. Turbine Gas, Steam Turbine dan Diesel Generator ini berfungsi untuk memproduksi listrik dengan frekuansi 50 Hz untuk dimanfaatkan di kilang dan perumahan.

Bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan Turbine Gas adalah fuel gas yang diperoleh dari Prabumulih dikirim melalui pipa dan diolah di Light Ends Unit. Hanya pada start-up saja, bahan bakar yang digunakan berrupa diesel

oil. Gas keluaran turbin memiliki temperature 507oC. jika Gas Turbine

dioperasikan dengan Boiler akan dihasilkan efisiensi sebesar 25%.

Steam Turbine digunakan untuk memproduksi listrik dengan

memanfaatkan steam bertekanan 8,5 kg/cm2. Steam Turbine baru akan dioperasikan jika terjadi kegagalan pada Gas Turbine. Sedangkan Diesel Generator dioperasikan jika terjadi kegagalan pada kedua pembangkit Gas Turbine dan Steam Turbine.

Dalam dokumen Pertamina RU 3 (Halaman 29-34)

Dokumen terkait