• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolahan Limbah 1. Potensi Limbah

Dalam dokumen Pertamina RU 3 (Halaman 40-44)

5. Produk Lain-lain a. Medium Naphta

2.5 Pengelolahan Limbah 1. Potensi Limbah

Proses pengelolahan limbah sangat diperlukan oleh suatu industri karena,bila tidak diolah dengan benar,limbah yang berbentuk padat, cair dan gas tersebut dapat mencemari lingkungan dan memberikan dampak yang buruk pada lingkungan tersebut. Berikut ini adalah berbagai macam jenis limbah yang terdapat di Pertamina RU III :

a. Limbah Cair

1. Air buangan CDU dan Catalytic Cracking 2. Air buangan Caustic Treater

4. Drain pompa-pompa akumulator 5. Air pendingin

6. Boiler Water 7. Cooling Water 8. Water Treating Plant

9. Backwash Demint Water Plant b. Limbah Gas

1. Fuel Gas dari pembakaran di Furnace I, Boiler 2. Buangan gas dari gas turbin

3. Flare

4. LPG Markapan Injection 5. Tangki Asam Asetat c. Limbah Padat

1. Coke

2. Oil Sludge ex Tankage

3. Dissolved Air Flotation Sludge 4. Catalyst Spent

5. Separator Sludge 2. Pengelolaan Limbah

Bila tidak diolah dengan benar,limbah dapat merusak dan mencemari lingkungan.Berikut ini adalah beberapa metode pengelolahan limbah yang berguna untuk mengurangi potensi kerusakan lingkungan oleh limbah tersebut : a. Pengelolahan Limbah Cair

Limbah sebelum dibuang ketempat pembuangan akhir dilakukan treatment supaya tidak memberikan dampak yang merugikan lingkungan. Penanganan limbah dan sistem pembuangan suatu industri yang akan dibangun harus direncanakan sejak awal dan sedini mungkin. Pengelolahan limbah cair terbagi dalam 2 pengolahan yaitu;

1. Physical Treatment, antara lain : Separator, Filtration, Adsorption, Settling, Cyclone.

Tabel 21. Sistem Pengelolahan Limbah Oil Content in Waste Water

(ppm) System/Proses 1000-5000 30-1000 5-30 1-10 0-5 API Separator CPI Separator Air Flotation Activated Sludge Activated Carbon

Sumber : Proses Unit Produksi Utilitas, Pertamina 2007

Pemisahan minyak dan air atas dasar perbedaan kerapatan atau gravitasi (Physical Treatment) (Tabel 21) untuk oil trap, API Separator dan CPI Separator. Dikilang Plaju/Sungai Gerong dikenal dengan nama Oil Caycher/Oil Separator. Sebelum air buangan tersebut mengalir sewer existing dan selanjutnya dibuang kesungai melalui Oil Cather, air buangan yang mengandung minyak dialirkan ke CPI (Corrugated Plate Interceptor) yang sudah terpasang di CDU.

Pada CPI minyak yang terkandung di Oil Water tersebut dipisahkan oleh Skimmer, kemudian dialirkan ke Oil Sump. Minyak yang telah terpisah dipompakan ke tangki Slop Oil untuk diolah kembali. sedangkan air yang berada di bawah akan dibuang ke Sungai Komering atau Sungai Musi. Kilang Plaju memiliki delapan OC dan kilang Sungai Gerong memiliki dua oil separator (OS). Limbah ini memiliki standar bahan baku mutu (Tabel 22) sebelum dibuang ke lingkungan atau dikirim untuk diolah lebih lanjut.

Tabel 22.Standar bahan Baku Mutu Limbah Cair

Parameter Kadar Max Beban Pencemaran Max

BOD 1000 mg/L 120 g/cm3

COD 200 mg/L 240 g/cm3

Minyak dan Lemak 25 mg/L 30 g/cm3

Sulfida 1 mg/L 1,2 g/cm3

Phenol Total 1 mg/L 1,2 g/cm3

Cr6 0.5 mg/L 0.6 g/cm3

NH3-N 10 mg/L 1,2 g/cm3

pH 6-9

Sumber : Proses Unit Produksi Utilitas, Pertamina 2007

Kadar CO dapat dikurangi dengan jalan memperbaiki sistem pembakaran, dilakukan menggunakan udara yang melebihi kebutuhan (excess air), sehingga pembakaran berlangsung sempurna.

Reaksi : CO + O2 CO2

Particular dapat diambil dengan bantuan peralatan, antara lain : Dust, Collector, Cyclone, Scrubber, Filter atau pun Electrostatic Prescipitator. Sebagai salah satu contoh di FCCU telah terpasang Cyclone di unit Regenerator dan Reactor yang berfungsi untuk mengurangi emisi particular.

c. Pengelolahan Limbah Padat

Penanganan sludge dan slop mengacu SK Pertamina No.Kpts70/C0000/91-B1 tanggal 1 Maret 1991 bahwa :

1. Sludge yang mengandung minyak perlu diadakan proses pemisahan minyaknya terlebih dahulu dengan pemanasan dan filtrasi bertekanan, minyak yang terpisah dari sludge tersebut dapat diproses kembali atau dicampur dengan minyak mentah atau minyak slop.

2. General Waste(Tabel 23).

Table 23. Macam-macam General Waste

Jenis limbah Penanganan limbah Pelaku Pengelolah Aki/Battery

bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional Cartridge, pita

dan toner bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional Isolasi Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional Resin /Act

Carbon Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional Filter bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional Tube Gas

Detector Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Additive dan

Fluff Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Spent DEA Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Tanah

terkontaminasi Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional Drum bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Tabel 24. Sumber dan Upaya Pengelolaan Limbah PT. Pertamina RU III Sumber Dampak Faktor Lingkungan yang Terkena Dampak

Bobot dan Tolak Ukur Dampak Upaya Pengelolahan Lingkungan Emisi gas NOx, CO, SOx, dan partikulat dari stack RFCCU Kualitas udara ambien di Komperta S. Gerong, Plaju & pemukiman Sei Rebo.

Emisi gas masih terkendali di bawah baku mutu

Pengendalian kadar S dan N dalam crude oil

Air Limbah : debit dan kualitas air limbah outlet PKM II, yaitu OS-IV Sungai Gerong dan OC-8 Plaju - Bahan cemaran BOD, COD minyak dan fenol kilang Musi melampui baku mutu - Dispersi minyak Sungai Komering dan berlanjut ke Sungai Musi menaikkan kadar minyak 0.6-1.4 mg/L - Suhu cooling tower terkendali tidak melebihi 3oC diatas suhu ambien. - PKM II memperkecil beban cemaran dan dispersi minyak, tetapi total kilang Musi masih melebihi baku mutunya. - Dispersi termal di Sungai Komering tidak melebihi 50 m dari keluaran - Pemasangan CPI untuk mengurangi beban cemaran BOD, COD, dan minyak pada OS-I/II, OS-IV, OC-2/3, OC-6, OC-8. - Rencana pembangunan cooling tower berkapasitas 2x5000 m3/jam Limbah padat berupa sisa katalis RFCCU Kehawatiran terjadinya rembesan Ni dan V dalam air limbah di dumping area. Rembesan diperkirakan tidak melebihi 225 m Dijual ke pabrik semen Baturaja sebagai aditif semen atau dimanfaatkan untuk bahan

konstruksi bangunan. Sludge minyak Kekhawatiran

terjadinya

rembesan minyak ke dalam air tanah.

Minyak dalam tanah mengalami

biodegredasi

Membangun sludge oil recovery yang disesuaikan dengan PKM II

Dalam dokumen Pertamina RU 3 (Halaman 40-44)

Dokumen terkait