(modifikasi Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto)
Pra siklus Observasi
(Repersonalisasi) Melakukan pengamatan pada
saat KBM, mengumpulkan data hasil temuan-temuan pada
saat KBM Refleksi
(Retrospective) Mengevaluasi kekurangan permasalahan dalam proses
pembelajaran Daur air kemudian dianalisa untuk mengadakan kegiatan siklus 1
Siklus I Rencana
(Prospective)
Merancang RPP dengan menggunakan model snowball throwing. Mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah yang telah diketahui, mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dikelas.
Tindakan (Metapedadidactic) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing Refleksi (Retrospective)
Mengidentifikasi pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi tindakan untuk digunakan pada
siklus berikutnya
Observasi (Metapedadidactic) Peneliti dan guru bekerja sama
mengamati KBM yang berlangsung berdasarkan pedoman observasi, mengetahui kemajuan pembelajaran siswa dan apakah terdapat learning obstacle
yang di alami siswa saat pembelajaran berlangsung Siklus selanjutnya
28
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pra Siklus
a. Observasi (Repersonalisasi)
Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti membuat proposal penelitian dengan sebelumnya melakukan beberapa tahapan penelitain, mengingat penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berdasar pada permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas. Adapun tahapan pertama, peneliti menentukan sekolah dan tempat penelitian, kemudian meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Taktakan 1 untuk melakukan observasi penelitian sekaligus meminta bantuan kepada guru sebagai pengajar dalam kegiatan penelitian. Ketika izin penelitian telah diberikan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas pun bersedia membantu, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan observasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi siswa kelas V yang dijadikan sumber penelitian. Setelah itu, peneliti mulai mengidentifikasi permasalahan diantaranya :
1) Melakukan pengkajian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas V SD dan standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V SD,
2) menelaah buku-buku yang dipergunakan selama pembelajaran dan materi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP
3) menganalisis kesulitan belajar siswa, dan 4) menentukan metode pembelajaran b. Refleksi (Retrospective)
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi. Dengan melihat kelemahan yang ada, maka peneliti mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Dari hasil observasi peneliti
29
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menemukan berbagai kelemahan didalam proses belajar mengajar yaitu :
1) Kurangnya pengetahuan awal siswa
2) Siswa ditempatkan pada posisi penerima saja 3) Siswa tidak diberi kesempatan untuk berfikir kritis
4) Pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah
5) Guru dan siswa tidak melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran
6) Interaksi antara guru dan siswa hanya sekedar saja
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang peneliti temukan diatas, maka peneliti melihat pembelajaran yang dilaksanakan kurang bermakna. Siswa hanya sekedar menerima materi saja. Siswa tidak diberi kesempatan untuk memahami suatu konsep dengan menemukan sendiri melalui percobaan. Maka peneliti merasa perlu melakukan suatu tindakan yang diharapkan mampu untuk memperbaiki keadaan tersebut.
2. Siklus 1
a. Rencana (Prospektif)
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang disampaikan kepada siswa.
2) Peneliti mempersiapkan Rancangan Pembelajaran berbentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model cooperative learning tipe snowball throwing pada konsep daur air beserta prediksi respon siswa dan antisipasi guru.
3) Membuat lembar kerja siswa, lembar observasi berdasarkan hasil refleksi pada pra siklus.
30
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tindakan (Metapedadidaktik)
Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya (tahap perencanaan), yaitu dengan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat (terlampir). Adapun inti tahapanya adalah:
1) Guru melaksanakan apersepsi kepada murid dengan membawa murid dalam proses belajar untuk mengingat materi sebelumnya sehingga bisa berkaitan dengan materi yang akan mereka terima saat ini.
2) Guru memberikan konsep awal tentang Air dan kegunaanya bagi manusia
3) Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen dan memberikan pengarahan tentang cara kerja diskusi yang akan dilakukan siswa dalam kelompok.. 4) Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi terkait
5) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudia menjelaskan materi yang disampaikan oleh gurukepada teman kelompoknya
6) Guru membimbing siswa membuat pertanyaan dalam kertas kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa satu ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit
7) Setelah masing-masing siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan, siswa mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian
31
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi (Metapedadidaktik)
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.
d. Refleksi (Retrospective)
Pada akhir kegiatan penelitian ini, peneliti bersama guru menganalisis dan melakukan evaluasi tentang permasalahan yang ada selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Apabila hasilnya belum mencapai rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
32
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. INSTRUMEN PENELITIAN DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini, menggunakan tiga jenis instrument yaitu : 1. Tes
a. Jenis Tes
Dalam pengukuran kegiatan pembelajaran menggunakan tes tertulis dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pensil sebagai instrument utamanya, sehingga pada saat tes mengerjakan soal dilakukakan secara tertulis dengan tulisan tangan. b. Bentuk tes
Bentuk tes dalam kegiatan pembelajaran ini menggunakan pilihan ganda yang termasuk salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam mengajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing pada konsep daur air.
Dalam penelitian ini terdapat 20 butir soal pilihan ganda (PG) sebagai berikut:
33
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal IPA Tentang Daur Air Sederhana dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing
Kompetensi Dasar Indikator Tingkat kesukaran K 1 (pengetaahuan) K 2 (pemahaman) K 3 (aplikasi) Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya Menjelaskan siklus air Mudah 8, 9, 10, 20 Sedang 1, 2, 6, 7, 11, 12, 3 Sukar Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air Mudah Sedang 4, 5, 16 Sukar 13, 14, 15, 17 Menyebutkan kegunaan air dan cara menghemat air Mudah 19 Sedang 18 Sukar Jumlah 5 10 5
34
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soal Tes Daur Air dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing
1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . .
a. penambahan b. perputaran c. pencampuran d. pengurangan.
2. Peristiwa penguapan dalam daur air terjadi akibat.... a. gaya tarik bumi b. gravitasi bulan
c. jumlah air sangat banyak d. sinar matahari
3. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. penguapan
b. pengembunan c. pengendapan d. peresapan
4. Jika uap air bercampur dengan gas-gas buangan yang
berbahaya, akan terjadi.... a. pencemaran udara b. hujan asam
c. penyakit saluran pernapasan
d. hujan
5. Gas beracun penyebab hujan asam antara lain berasal dari.... a. limbah rumah tangga
b. limbah pengolahan makanan c. gas buangan kendaraan bermotor
d. gas alam
6. Uap air naik ke udara membentuk . . . . a. awan
b. pelangi c. air d. es
7. Daur air mempunyai 3 unsur pokok yaitu.... a. penguapan, presipitasi, pengendapan b. evaporasi, pengendapan, kondensasi c. penguapan, evaporasi, presipitasi d. evaporasi, presipitasi, penguapan
8. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air
35
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini akan berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi . . . . a. hujan b. kabut c. angin d. pelangi 9. Daur adalah.... a. perubahan-perubahan tertentu yang berulang dalam suatu pola tertentu b. perubahan yang
menghasilkan jenis zat baru c. perubahan-perubahan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan struktur
d. perubahan yang
menghasilkan jenis struktur baru
10. Air di permukaan Bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . .
a. panas bumi b. panas matahari c. tiupan angin d. terpaan hujan
11. Air di Bumi selalu tersedia karena adanya . .
a. lautan b. hujan
c. mata air d. daur air
12. Evaporasi adalah proses . . . . a. pengendapan
b. penguapan c. pengembunan d. perairan
13. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di Bumi yaitu . . . . a. terasering
b. reboisasi
c. penggundulan hutan d. pembuatan bendungan 14. Perumahan sebaiknya tidak
dibangun di.... a. dekat jalan raya b. daerah resapan air c. daerah kering d. dekat hutan
15. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .
a. mengurangi peresapan air b. membuat jalan terasa panas c. dapat mencegah banjir
36
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. air dapat merembes dengan cepat
16. Kegiatan manusia yang tidak menyebabkan daur air
terganggu adalah....
a. penebangan pohon secara liar
b. penutupan jalan dengan beton
c. pembuatan taman di lahan sempit
d. meratakan halaman dengan kanblok
17. Penutupan jalan dengan aspal atau konblok dapat
mengakibatkan.... a. jalanan menjadi becek b. terjadi banjir di musim hujan c. kendaraan sulit melintas d. air hujan meresap dengan baik
18. Air digunakan untuk mandi dan mencuci sayuran. Hal tersebut menunjukkan fungsi air sebagai....
a. peluruh b. pengotor c. pelarut d. pembersih
19. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . . a. mencuci pakaian tiap hari
dalam jumlah sedikit b. mencuci kendaraan rutin
tiap hari
c. menyirami tanaman dengan air keran
d. mematikan keran setelah selesai digunakan
20. Peristiwa kondensasi mengubah . . . menjadi titik-titik air. a. uap air b. angin c. hujan d. panas Kunci Jawaban! 1. B 2. D 3. D 4. B
37
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. C 6. A 7. B 8. A 9. A 10.B 11.D 12.B 13.D 14.B 15.A 16.C 17.B 18.D 19.D 20.A 2. Observasi
Pada penelitian ini yang akan diobservasi adalah pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada konsep Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Mempengaruhinya dengan mengunakan model Snowball Throwing. Observasi dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat sebelumnya.
Ngalim Purwanto (2007:193) dalam Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran menjelaskan bahwa observasi ialah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
38
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Table 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Konsep Daur Air Dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing
No Aspek Indikator
Skor
1 2 3 4
1 Penyajian Kelas
Pemberian motivasi dan apersepsi
Kejelasan dalam penyampaian materi
Interaksi guru dengan siswa
2
Guru
Membentuk kelompok-kelompok
Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen
Melaksanakan metode snowball throwing
3 Game
Pengkondisian kelas pada saat game
Mengatur pelemparan bola kertas yang berisi pertanyaan oleh siswa satu ke yang lainya
4 Kegiatan akhir
Penghitungan skor perolehan Mengumumkan kelompok yang menjadi pemenang Mengakhiri pembelajaran Jumlah Jumlah keseluruhan Rata-rata Persentase Pencapaian
39
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriterian Penilaian: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik
4 = Sangat Baik Nilai rata-rata = Jumlah Skor
Jumlah Indikator Persentase Pencapaian = Jumlah Skor x 100
Jumlah Skor Tertinggi
3. Pengolahan Data Hasil Tes Siswa
Data yang diperoleh dari hasil tes tertulis siswa dilakukan pengolahan data, kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan perhitungan presentase, setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil belajar siswa, peneliti memeriksa jawaban siswa dan menilai soal yang telah dikerjakan siswa. Adapun criteria penilaianya sebagai berikut
Nilai rata-rata = Jumlah Nilai x 100 Jumlah Nilai Maksimal
C. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu segera diolah. Menurut Arikunto (2006) Secara garis besar analisis data mencakup tiga langkah, yakni :
1. Persiapan
40
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data.
b. Mengecek macam – macam isian data 2. Tahap pentabulasian
Dalam tahap ini pengklasifikasian data kegiatan pentabulasian data melalui beberapa hal, yaitu :
a. Penilaian skor pada hasil observasi
b. Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat presentase
c. Pemberian skor terhadap item – item yang perlu diberi skor, artinya pemberian skor pada soal – soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus pembelajaran.
3. Tahap penerapan data
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, kegiatan tersebut adalah :
a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
b. Mendeskripsikan hasil temuan, membahasnya, dan menarik sebuah kesimpulan.
41
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) pada materi daur air dengan menggunakn model pembelajaran snowball throwing di kelas V SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Dengan Jumlah siswa sebanyak 30 orang. Dengan jumlah 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan yang dijadikan subjek peneliti.
2. Lokasi
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena SD tersebut sebagai lokasi program pengalaman lapangan (PPL) sehingga memudahkan peneliti untuk bertukar pendapat dengan guru kelas dan kepala sekolah. Adapun tempat atau lokasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tempat : SDN Taktakan 1
Alamat : Jl. Raya Takari Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang-Banten
83
83
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V