Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL
THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS
KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
(PenelitianTindakanKelasMenerapkan Didactical Design Research di Kelas V SDN Taktakan 1 KecamatanTaktakan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
GITA ADHA RAYANI 1101408
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL
THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS
KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Desain Research di Kelas V SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan)
Oleh
GITA ADHA RAYANI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© GITA ADHA RAYANI 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
GITA ADHA RAYANI, Desain Pembelajaran Cooperative
Learning tipe Snowball Throwing pada Konsep Daur Air Berdasarkan
Analisis Kesulitan Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya siswa yang belum memahami materi pembelajaran IPA, antara lain disebabkan oleh faktor penyajian buku teks, dan faktor guru. Dalam faktor penyajian buku teks ditemukan kekurangan penyajian materi pada konsep daur air, dimana materi yang disajikan membuat anak bingung untuk memahaminya. Kemudian dari faktor guru yang tidak menggunakan metode pembelajaran dan alat peraga dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak aktif dan hanya sebagai pendengar dan penerima tugas-tugas dari guru saja.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis kesuliatan belajar siswa (learning obstacle) dari materi Daur Air 2) Mendesain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing pada konsep Daur Air berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle) 3) Mengimplementasikan desain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimodifikasi dengan Didactical Design Research (DDR) yang terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan (Prospective), pelaksanaan (Metapedadidactic), pengamatan (Metapedadidactic) , dan refleksi (Retrospective). Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi aktivitas guru. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Taktakan 1 berjumlah 30 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan nilai setiap siklusnya, mulai dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar (68,7) dan pada siklus II nilai meningkat menjadi (81,5). Juga dari nilai hasil observasi aktiftas guru pada siklus I sebesar (67,5), pada siklus II meningkat menjadi sebesar (85).
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
throwing dan media yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
ABSTRACT
GITA ADHA Rayani, Cooperative Learning Teaching type Snowball Throwing on Water Recycling Concept Analysis Based Learning Disabilities (Learning Obstacle) Grade V Elementary School.
This study was motivated by the many students who do not understand science teaching materials, among other factors caused by the presentation of textbooks, and teacher factor. In the presentation of the factor deficiency textbook presentation of the material found on the concept of the water cycle, in which the material is presented makes the child a loss to understand it. Then the teacher of factors that do not use methods of learning and teaching aids in learning, so that students are not active and just as a listener and recipient duties of teachers alone.
The purpose of this study were: 1) Analyze kesuliatan student learning (learning obstacle) of material Recycled Water 2) Designing Learning Cooperative Learning type of snowball throwing on Water Recycling concept is based on the analysis of students' learning difficulties (learning obstacle) 3) Implementing learning design Cooperative Learning type of snowball throwing on student learning outcomes.
The method used is classroom action research (PTK) modified with didactical Design Research (DDR), which consists of two cycles, each cycle consisting of planning (Prospective), implementation (Metapedadidactic), observations (Metapedadidactic), and reflection (Retrospective) , The instruments used are tests and teacher activity observation sheet. The subjects were students of class V SDN Taktakan 1 amounted to 30 students.
These results indicate an increase in the value of each cycle, starting from the first cycle of the average value of student learning outcomes (68.7) and the second cycle the value increased to (81.5). Also of value on the observation of activity of teachers in the first cycle of (67.5%), on the second cycle increased to (85%).
It can be concluded that by using the method of throwing snowball-type cooperative learning can improve student learning outcomes.
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Operasional... 6
BAB II DESAIN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN LEARNING OBSTACLE A. Kajian Teori ... 8
B. Kajian Hasil Peneliti Sebelumnya ... 19
C. Kerangka Berpikir ... 20
D. Hipotesis Tindakan ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Tindakan Kelas dengan Menerapkan DDR ... 22
B. Instrumen Penelitian dan Alat Pengumpulan Data ... 32
C. Teknik Analisis Data... 39
D. Subjek Penelitian ... 41
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian... 42
B. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 77
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80
D. Jawaban Hipotesis ... 82
BAB VSIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 83
B. Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal IPA tentang konsep daur air dengan model pembelajaran
snowball throwing ... 33
Tabel 3.2 Pedoman Observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep daur air dengan model pembelajaran snowball throwing ... ... 38
Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pada pembelajarandaur air tahap prasiklus ... ... 43
Tabel 4.2 Kegiatan Pembelajaran Silkus 1 Tentang Konsep Daur Air ... ... 50
Tabel 4.3 Jawaban Prediksi Respon Siswa ... ... 57
Tabel 4.4 Hasil observasi aktifitas guru pada pembelajaran konsep daur air dengan model pembelajaran snowball throwing siklus I ... ... 60
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... ... 61
Tabel 4.6 Kegiatan Pembelajaran Silkus II Tentang Konsep Daur Air ... ... 65
Tabel.4.7 Jawaban Prediksi Siswa ... ... 72
Tabel 4.8 Hasil observasi aktifitas guru pada pembelajaran konsep daur air dengan model pembelajaran snowball throwing siklus II ... ... 74
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... ... 75
Tabel 4.10 Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur Air Dengan Metode Snowball Trowing Dari Siklus I Sampai Siklus II... ... 77 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Hubungan Segitiga Didaktis... 8
Gambar 4.1 Materi yang disajikan buku teks... 46
Gambar 4.2 Evaluasi dalam buku teks ... 46
Gambar 4.3 peta konsep pembelajaran daur air ... 47
Gambar 4.4 Peta Konsep Daur Air siklus I ... 49
Gambar 4.5 Lesson Design siklus 1 ... 49
Gambar 4.6 Guru menggambar skema daur air siklus I... 54
Gambar 4. 7 Percobaan proses pembuatan hujan siklus I ... 55
Gambar 4.8 Pemberian materi ke ketua kelompok siklus I ... 56
Gambar 4.9 Bola kertas berisi pertanyaan siswa siklus I ... 56
Gambar 4.10 Pertanyaan dan jawaban siswa siklus I ... 58
Gambar 4.11 Pertanyaan siswa siklus I... 58
Gambar 4.12 Jawaban siswa siklus I... 58
Gambar 4.13 Pertanyaan siswa siklus I... 59
Gambar 4.14 Jawaban siswa siklus 1 ... 59
Gambar 4.15 Peta konsep siklus II ... 63
Gambar 4.16 lesson design siklus II ... 64
Gambar 4.17 Percobaan proses pembuatan hujan siklus II... 69
Gambar 4.18 Pemberian materi ke ketua kelompok siklus II ... 70
Gambar 4.19 Siswa menulis pertanyaan Siklus II ... 70
Gambar 4.20 Guru berkelilng membantu siswa membuat pertanyaan siklus II . 71 Gambar 4.21 Pelemparan bola kertas siklus II... 71
Gambar 4.22 Pertanyaan siswa siklus II ... 73
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur Air Dengan
Metode Snowball Trowing Dari Siklus I Sampai Siklus II ... 77
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Kegiatan PraSiklus, Siklus I dan Siklus II Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lampiran 5 Hasil Kerja Siswa Siklus I Lampiran 6 Hasil Kerja SiswaSiklus II
Lampiran 7 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian
1
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
(PENDAHULUAN)
A. LATAR BELAKANG
Menurut Vygotsky pembelajaran IPA itu melibatkan siswa dan guru, dari segi keterampilan alamiah dan keterampilan sosial perlu ada dalam pembelajaran tersebut. Saat ini kebanyakan guru memberikan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian dilaboraorium dalam melakukan penelitian atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi. Dengan demikian pembelajaran merupakan kegiatan investigasi terhadap permasalahan alam di sekitarnya. Setelah melakukan investigasi dan mendapat data dari proses tersebut, kemudian hal tersebut perlu digeneralisir agar siswa memiliki pemahaman konsep yang baik, untuk itu siswa perlu dibimbing berpikir secara induktif. Selain itu, pada beberapa konsep IPA yang dilakukan, siswa perlu memverivikasi dan menerapkan suatu hukum atau prinsip. Sehingga siswa juga perlu dibimbing berpikir secara deduktif.
2
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu topic pembelajaran IPA SD kelas V adalah daur air, materi ini penting bagi siswa agar mereka dapat memahami siklus air dan kaitanya dengan proses terjadinya hujan. Adapun tujuan yang tercantum dalam kurikulum SD/MI adalah mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
Tantangan dalam mempelajari materi daur air adalah memahami proses terjadinya pengembunan, penguapan, pengendapan dan sebagainya. Di buku BSE konsep ini dijelaskan dari segi definisi menunjukan kesulitan bagi siswa memahami proses tersebut. Menurut Suryadi, kesulitan akibat sajian materi yang tidak mudah dipahami siswa disebut didactical obstacle.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik merancang desain pembelajaran daur air dengan menguasai terlebih dahulu berbagai kemungkinan kesulitan belajar siswa. Selain itu, untuk memperbanyak keterampilan sosial siswa, peneliti menelaah berbagai tipe cooperative learning, salah satunya adalah tipe snowball throwing yang melatih
ketangkasan dan kerjasama siswa.
3
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada giliranya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Melalui pembelajaran cooperative learning model snowball throwing diharapkan siswa dapat memahami materi yang sulit pada konsep
daur air dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono 2013:54).
Pada model pembelajaran snowball throwing siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan tentang daur air yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Saminanto 2010:37).
4
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada giliranya mereka harus menjawab pertanyaan dari temanya yang terdapat dalam bola kertas.
Dalam metode snowball throwing, guru berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan dan lingkungan pergaulan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Desain Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Pada Konsep Daur Air
Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana desain pembelajaran cooperative learning tipe snowball Throwing Pada Konsep Daur Air Berdasarkan Analisis Kesulitan
Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar? Berdasarkan hal tersebut pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kesulitan belajar siswa (learning obstacle) teridentifikasi dari materi Daur Air?
2. Bagaimana desain pembelajaran cooperative learning tipe snowball throwing pada konsep daur air berdasarkan analisis kesulitan belajar
siswa (learning obstacle)?
5
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kesuliatan belajar siswa (learning obstacle) dari materi Daur Air.
2. Mendesain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing pada konsep Daur Air berdasarkan analisis kesulitan belajar
siswa (learning obstacle).
3. Mengimplementasikan desain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar siswa.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan tentang model pembelejaran snowball throwing dalam kegiatan belajara mengajar.
b. Menyediakan contoh metedologi penelitian mengenai bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
c. Memberikan contoh yang dapat diteruskan dengan peneliti lain dengan konsep yang sama ataupun konsep yang berbeda.
2. Bagi guru
a. Menyediakan contoh bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa pada materi daur air. b. Menambah wawasan serta pemahaman dalam pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Snowball Throwing.
6
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi siswa
a. Mamfasilitasi dengan desain pembelajaran baru agar siswa tidak merasa jenuh
b. Menumbuhkan sikap kerja sama, cepat tanggap yang dapat menimbulkan pengaruh positif.
c. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dalam penelitian ini berdasarkan beberapa pendapat ahli adalah sebagai berikut:
1. Desain Pembelajaran
Membuat desain pembelajaran sebelum melakukan kegiatan pembelajaran sangat membantu untuk proses belajar mengajar. Salah satu urgensi dari desain pembelajaran menurut Wiyani (2013:25) yaitu sebagai rancangan dasar dalam mengatur berbagai komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran. Komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran diuraikan dalam definisi desain pembelajaran yang diungkapkan oleh Gentry. Gentry (dalam Wiyani 2013:23) memaparkan bahwa desain pembelajaran merupakan upaya guru yang berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk efektivitas pencapaian tujuan.
2. Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing
7
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono 2013:54).
Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu “snowball” dan “throwing”. Kata snowball yang berarti bola salju, sedangkan kata throwing yang berarti melempar, maka snowball throwing dapat
diartikan melempar bola salju.
Strategi pembelajaran snowball throwing atau yang juga sering dikenal dengan snowball fight merupakan pembelajarn yang di adopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran, snowball throwing diterpapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk
menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru (Huda 2014:226).
3. Konsep Daur Air
Daur air merupakan suatu proses sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus, dimana air tersebutt dapat berpindah-pindah dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi atau dari daratan menuju ke udara kemudian kembali ke daratan. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan).
4. Kesulitan Belajar (learning obstacle)
22
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MENERAPKAN DDR
Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian kelas dengan menerapkan DDR (didactical design research).
1. Penelitan Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas itu membebaskan (liberating) dan menyetarakan (emancipating) sifatnya bagi peneliti guru/dosen. Hal ini dijelaskan dengan konsep kritik diri atau monitor diri sehingga guru mau meningkatkan kemampuanya. Kritik diri juga dibangun oleh refleksi, yang banyak dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, antara lain untuk memperkecil kesenjangan antara idealisme sebagai guru yang baikdengan tampilan sehari-hari agar guru bekerja lebih profesional (Wiriaatmaja 2009:36).
Menurut Arikunto (2010:3) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
23
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk sebuah penelitian yang dirancang untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas dengan menggunakan strategi-strategi peneliti dibantu dengan pihak sekolah.
a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas :
1) Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik factual, yaitu permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.
2) Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi
3) Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar di kelas yang bersangkutan.
b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas :
1) Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah 2) Meningkatkan relevansi pendidikan
3) mutu hasil pendidikan
4) Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan c. Prosedur penelitian
24
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti yaitu menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart dalam Arikunto (2011 : 64).
2. Didactical Design Research (DDR)
Pada penelitian tindakan kelas ini menerapkan metode penelitian DDR (didactical design research). DDR adalah penelititan yang bertujuan untuk mengungkap dan mengatasi hambatan belajar (Learning Obstacle) siswa pada proses pembelajaran. Penelitian ini merancang
lembar kerja siswa sebagai salah satu bagian dari bahan ajar yang di aplikasikan pada pembelajaran satu sub tema daur air. Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu rancangan lembar kerja siswa berdasarkan hambatan belajar yang dialami oleh siswa kelas V sekolah dasar.
Menurut Suryadi (2011:12) Adapun alur penelitian design didaktis sebagai berikut:
a. Prospective analysis, meliputi:
25
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Melakukan rekonstekstualisasi dan repersonalisasi terhadap bahan ajar dan konsultasi dengan dosen pembimbing.
3) Membuat instrument penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran satu sub tema daur air.
4) Membuat rancangan lembar kerja siswa b. Metapedadidactic analysis, meliputi:
1) Mengimplementasikan rancangan lembar kerja siswa yang telah dibuat dengan memperhatikan sisi-sisi seitiga didactic yaitu hubungan pedagogiks (HP), hubungan didactic (HD), dan antisipasi didaktis pedagogiks (ADP).
2) Melakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanan pembeljaran untuk mengungkapkan hambatan belajar siswa. 3) Memberi instrument tes untuk dapat membandingkan antara
learning obstacle siswa pada studi pendahuluan dengan
learning obstacle siswa hasil implementasi desain lembar kerja
siswa.
c. Rectrospective analysis, meliputi:
1) Mengaitkan antara hasil metapedadidactic analysis dengan Prospective analysis, yaitu mengaitkan antara hasil implementasi lembar kerja siswa pada proses pembelajaran dengan desain rancangan awal.
2) Mengkategorikan jenis hambtan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran satu sub tema daur air.
26
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti menganalisis learning obstacle pada proses belajar saat uji coba bahan ajar dengan langkah-langkah berikut ini:
Desain awal, kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1) Memilih dan menentukan materi yang akan menjadi bahan penelitian 2) Menganalisis materi
3) Diskusi dengan pembimbing dan guru yang sudah berpengalaman 4) Membuat instrumen awal (soal) untuk mengetahui kesulitan belajar
siswa pada materi tersebut
5) Mengujikan instrumen yang telah dibuat di beberapa jenjang ditambahkan dengan wawancara pada beberapa responden
6) Menganalisis hasil pengujian
7) Membuat kesimpulan mengenai kesulitan belajar yang muncul berdasarkan hasil pengujian
8) Menyusun desain didaktis awal Refleksi dan persiapan:
1) Menganalisis hasil jawaban siswa
2) Menyimpulkan kesulitan belajar siswa pada materi yang menjadi bahan penelitian
3) Memperbaiki desain
27
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Alur PTK dengan menerapkan DDR dalam Pembelajaran Daur Air dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing
(modifikasi Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto)
Pra siklus
Observasi (Repersonalisasi) Melakukan pengamatan pada
saat KBM, mengumpulkan data hasil temuan-temuan pada
saat KBM mengadakan kegiatan siklus 1
Siklus I Rencana
(Prospective)
Merancang RPP dengan menggunakan model snowball throwing. Mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah yang telah diketahui, mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dikelas.
Tindakan tindakan untuk digunakan pada
siklus berikutnya
Observasi (Metapedadidactic) Peneliti dan guru bekerja sama
mengamati KBM yang berlangsung berdasarkan pedoman observasi, mengetahui kemajuan pembelajaran siswa dan apakah terdapat learning obstacle
28
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pra Siklus
a. Observasi (Repersonalisasi)
Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti membuat proposal penelitian dengan sebelumnya melakukan beberapa tahapan penelitain, mengingat penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berdasar pada permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas. Adapun tahapan pertama, peneliti menentukan sekolah dan tempat penelitian, kemudian meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Taktakan 1 untuk melakukan observasi penelitian sekaligus meminta bantuan kepada guru sebagai pengajar dalam kegiatan penelitian. Ketika izin penelitian telah diberikan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas pun bersedia membantu, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan observasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi siswa kelas V yang dijadikan sumber penelitian. Setelah itu, peneliti mulai mengidentifikasi permasalahan diantaranya :
1) Melakukan pengkajian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas V SD dan standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V SD,
2) menelaah buku-buku yang dipergunakan selama pembelajaran dan materi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP
3) menganalisis kesulitan belajar siswa, dan 4) menentukan metode pembelajaran
b. Refleksi (Retrospective)
29
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menemukan berbagai kelemahan didalam proses belajar mengajar yaitu :
1) Kurangnya pengetahuan awal siswa
2) Siswa ditempatkan pada posisi penerima saja 3) Siswa tidak diberi kesempatan untuk berfikir kritis
4) Pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah
5) Guru dan siswa tidak melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran
6) Interaksi antara guru dan siswa hanya sekedar saja
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang peneliti temukan diatas, maka peneliti melihat pembelajaran yang dilaksanakan kurang bermakna. Siswa hanya sekedar menerima materi saja. Siswa tidak diberi kesempatan untuk memahami suatu konsep dengan menemukan sendiri melalui percobaan. Maka peneliti merasa perlu melakukan suatu tindakan yang diharapkan mampu untuk memperbaiki keadaan tersebut.
2. Siklus 1
a. Rencana (Prospektif)
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang disampaikan kepada siswa.
2) Peneliti mempersiapkan Rancangan Pembelajaran berbentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model cooperative learning tipe snowball throwing pada konsep daur
air beserta prediksi respon siswa dan antisipasi guru.
30
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tindakan (Metapedadidaktik)
Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya (tahap perencanaan), yaitu dengan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat (terlampir). Adapun inti tahapanya adalah:
1) Guru melaksanakan apersepsi kepada murid dengan membawa murid dalam proses belajar untuk mengingat materi sebelumnya sehingga bisa berkaitan dengan materi yang akan mereka terima saat ini.
2) Guru memberikan konsep awal tentang Air dan kegunaanya bagi manusia
3) Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen dan memberikan pengarahan tentang cara kerja diskusi yang akan dilakukan siswa dalam kelompok.. 4) Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi terkait
5) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudia menjelaskan materi yang disampaikan oleh gurukepada teman kelompoknya
6) Guru membimbing siswa membuat pertanyaan dalam kertas kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa satu ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit
7) Setelah masing-masing siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan, siswa mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian
31
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi (Metapedadidaktik)
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.
d. Refleksi (Retrospective)
32
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. INSTRUMEN PENELITIAN DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini, menggunakan tiga jenis instrument yaitu : 1. Tes
a. Jenis Tes
Dalam pengukuran kegiatan pembelajaran menggunakan tes tertulis dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pensil sebagai instrument utamanya, sehingga pada saat tes mengerjakan soal dilakukakan secara tertulis dengan tulisan tangan. b. Bentuk tes
Bentuk tes dalam kegiatan pembelajaran ini menggunakan pilihan ganda yang termasuk salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam mengajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing pada konsep daur air.
33
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal IPA Tentang Daur Air Sederhana dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing
34
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soal Tes Daur Air dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing
1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . .
a. penambahan b. perputaran c. pencampuran d. pengurangan.
2. Peristiwa penguapan dalam daur air terjadi akibat.... a. gaya tarik bumi b. gravitasi bulan
c. jumlah air sangat banyak d. sinar matahari
3. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. penguapan
b. pengembunan c. pengendapan d. peresapan
4. Jika uap air bercampur dengan gas-gas buangan yang
berbahaya, akan terjadi.... a. pencemaran udara b. hujan asam
c. penyakit saluran pernapasan
d. hujan
5. Gas beracun penyebab hujan asam antara lain berasal dari.... a. limbah rumah tangga
35
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini akan berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi . . . . dalam suatu pola tertentu b. perubahan yang
menghasilkan jenis zat baru c. perubahan-perubahan yang
13. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap 14. Perumahan sebaiknya tidak
dibangun di.... a. dekat jalan raya b. daerah resapan air c. daerah kering d. dekat hutan
15. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .
36
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. air dapat merembes dengan cepat
16. Kegiatan manusia yang tidak menyebabkan daur air
terganggu adalah....
a. penebangan pohon secara liar
b. penutupan jalan dengan beton
c. pembuatan taman di lahan sempit
d. meratakan halaman dengan kanblok
17. Penutupan jalan dengan aspal atau konblok dapat
mengakibatkan.... a. jalanan menjadi becek b. terjadi banjir di musim hujan c. kendaraan sulit melintas d. air hujan meresap dengan baik
18. Air digunakan untuk mandi dan mencuci sayuran. Hal tersebut menunjukkan fungsi air
19. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . . a. mencuci pakaian tiap hari
dalam jumlah sedikit b. mencuci kendaraan rutin
tiap hari
c. menyirami tanaman dengan air keran
d. mematikan keran setelah selesai digunakan
37
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. C 6. A 7. B 8. A
9. A 10.B 11.D 12.B
13.D 14.B 15.A 16.C
17.B 18.D 19.D 20.A
2. Observasi
Pada penelitian ini yang akan diobservasi adalah pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada konsep Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Mempengaruhinya dengan mengunakan model Snowball Throwing. Observasi dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat sebelumnya.
Ngalim Purwanto (2007:193) dalam Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran menjelaskan bahwa observasi ialah metode atau cara
38
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Table 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Konsep Daur Air Dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing
No Aspek Indikator
Interaksi guru dengan siswa
2
Pengkondisian kelas pada saat game
Mengatur pelemparan bola kertas yang berisi pertanyaan oleh siswa satu ke yang lainya
39
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriterian Penilaian: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik
4 = Sangat Baik Nilai rata-rata = Jumlah Skor
Jumlah Indikator Persentase Pencapaian = Jumlah Skor x 100
Jumlah Skor Tertinggi
3. Pengolahan Data Hasil Tes Siswa
Data yang diperoleh dari hasil tes tertulis siswa dilakukan pengolahan data, kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan perhitungan presentase, setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil belajar siswa, peneliti memeriksa jawaban siswa dan menilai soal yang telah dikerjakan siswa. Adapun criteria penilaianya sebagai berikut
Nilai rata-rata = Jumlah Nilai x 100 Jumlah Nilai Maksimal
C. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu segera diolah. Menurut Arikunto (2006) Secara garis besar analisis data mencakup tiga langkah, yakni :
1. Persiapan
40
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data.
b. Mengecek macam – macam isian data 2. Tahap pentabulasian
Dalam tahap ini pengklasifikasian data kegiatan pentabulasian data melalui beberapa hal, yaitu :
a. Penilaian skor pada hasil observasi
b. Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat presentase
c. Pemberian skor terhadap item – item yang perlu diberi skor, artinya pemberian skor pada soal – soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus pembelajaran.
3. Tahap penerapan data
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, kegiatan tersebut adalah :
a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
41
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) pada materi daur air dengan menggunakn model pembelajaran snowball throwing di kelas V SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Dengan Jumlah siswa sebanyak 30 orang. Dengan jumlah 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan yang dijadikan subjek peneliti.
2. Lokasi
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena SD tersebut sebagai lokasi program pengalaman lapangan (PPL) sehingga memudahkan peneliti untuk bertukar pendapat dengan guru kelas dan kepala sekolah. Adapun tempat atau lokasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tempat : SDN Taktakan 1
Alamat : Jl. Raya Takari Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang-Banten
83
83
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dimulai dari
tahap pra siklus sampai dengan siklus II, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Learning Obstacle
Proses pembelajaran pada konsep Daur air yang menggunakan metode
pembelajaran cooperative learning tipe snowball throwing didapatkan
beberapa jenis-jenis kesulitan belajar siswa dalam memahami pembelajran,
dan kesulitan siswa dalam memecahkan sebuah pertanyaan. Hal ini
terbukti pada lembar kerja siswa yang telah peneliti analisis, diantaranya
learning obstacle tersebut berasal dari penyajian buku teks yang kurang
memadai dan kurang konsisten dan juga karena guru yang kurang kreatif
dalam memandu proses pembelajaran.
2. Desain Pembelajaran
84
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikategorikan kedalam nilai cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 85% dengan kategori nilai yang baik.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada konsep Daur air dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing mengalami peningkatan
nilai, ini terlihat dari rata-rata nilai pada tahap pra siklus yang hanya
mencapai kriteria nilai kurang baik yaitu sebesar 44, dan nilai rata-rata
pada siklus I dikategirkan kepada nilai yang cukup baik yaitu sebesar 68,7,
pada siklus II nilai rata-rata mencapai kriteria yang baik yaitu sebesar 81,5.
Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut, peningkatan nilai ini diperngaruhi
oleh metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, artinya
metode ini berhasil dalam pengingkatan belajar siswa dan memenuhi
kriteria yang diharapkan peneliti, karena metode ini mengharuskan siswa
untuk menjadi aktif, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan lainya. Dapat peneliti
simpulkan metode ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa.
B. Saran
1. Bagi guru SD
Para guru hendaknya dapat lebih profesional sebagai pengajar di kelas dengan
menggunakan metode-metode pembelajaran diantaranya metode
pembelejaran kooperatif tipe snowball throwing, dan hasil penelitian ini
hendaknya dapat disosialisasikan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG) dalam organisasi gugus sekolah agar dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Para kepala sekolah diharapkan lebih berperan sebagai leader di Sekolah dan
85
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang kreatif, juga dapat memilih dan melengkapi buku paket IPA serta alat
peraga.
3. Bagi Peneliti Lain
Dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat dijadikan gambaran
atau panduan untuk peneliti lain, baik dengan metode penelitian yang sama
ataupun berbeda, penelitian ini juga tidak mengklasifikasikan tipe hambatan
belajar yang dialami siswa, maka dari itu disarankan untuk peneliti
selanjutnya agar dapat menguatkan tipe-tipe hambatan belajar/kesulitan
belajar yang dialami siswa agar penelitian ini lebih memiliki fokus untuk
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anjar. (2012). Dalam Agnista. 2013. Metode Pembelajaran Snowball Throwing.
[online] tersedia
http:agnista.blogspot.com/2013/04/metode_pembelajaran_snowballthrowi ng.html [1/2/2015]
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas edisi revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Lidnillah, D. (2011). Conaplin Journal: Educational Design Research, 1(1), hlm. 4-5
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nur’aeni. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang : Ikhwan Mandiri Press.
Suprijono, Agus. (2011). Model-model Pembelajaran Inofativ Berorientasi Konstruktivitik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Saminanto. (2010). Dalam Krisna. 2012. Model Pembelajaran Snowball
Throwing. [online] tersedia
http:dataseverku.blogspot.com/2012/02/model_pembelajaran_snowballthr owing.html [1/2/2015].
Gita Adha Rayani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka
Wiriatmadja, Rochiati. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.