• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

SUPPLIERS INPUTS PROCESSES OUTPUTS CUSTOMERS

3. Departemen Texture

a. Pecah/Retak adalah jenis kecacatan dimana former pecah/retak setelah ditembak.

b. Bunga Pecah adalah jenis kecacatan dimana texture yang telah terbentuk rusak dikarenakan tanah luntur.

c. Texture berbeda adalah jenis kecacatan dimana texture yang dihasilkan proses berbeda ukurannya, pada 1 former bisa terdapat texture yang besar dan kecil. Hal ini umumnya disebabkan karena ceramic ball yang bercampur. Texture berbeda biasanya disebut dengan batu campur.

d. Batu Pecah adalah jenis kecacatan dimana texture yang dihasilkan oleh proses tidak bulat dikarenakan ceramic ball yang ditembakkan ke arah former itu telah pecah.

e. Texture Tak Rata adalah jenis kecacatan dimana tekstur yang diberi pada former itu berbeda kedalamannya pada bagian former yang diberi tekstur. 4. Departemen Glaze

a. Pecah/Jatuh adalah jenis kecacatan dimana former pecah dikarenakan jatuh.

b. Tapak Sompel adalah jenis kecacatan yang dapat dilihat pada tapak former, dimana terdapat sompel pada tapak.

c. Terantuk/Ujung Jari Patah adalah jensi kecacatan dimana ujung jari former patah.

Setelah diketahui jenis-jenis kecacatan yang menjadi CTQ kunci maka kemudian dianalisa penyebab kecacatan. Analisa penyebab kecacatan dilakukan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Tabel 6.17, tabel 6.18, tabel 6.19, dan tabel 6.20 menampilkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) masing-masing untuk departemen Filling, Washing, Texture dan Glaze. Dengan FMEA dapat diketahui komponen apa yang mengalami kegagalan (Potential Failure Mode) dan akibat yang terjadi karena kegagalan tersebut (Potential Effect Of Failure) dan kemudian dicari apa yang menyebabkan kegagalan komponen tersebut (Potential Cause Of Failure). Potential cause of failure ini yang menjadi penyebab dari kecacan yang akan dicari. Untuk

Severity adalah skala yang menunjukkan seberapa serius akibat yang ditimbulkan jika Potential Failure Mode di atas terjadi. Skala penilaian severity adalah skala 1 sampai 5, dengan perincian pada Tabel 6.13.

Tabel 6.13 Skala Severity

Skala Keterangan

1 Tidak berpengaruh 2 Tidak terlalu serius 3 Cukup serius 4 Serius 5 Sangat serius

Occurrence adalah skala yang menunjukkan frekuensi terjadinya penyebab kegagalan. Skala penilaian occurrence adalah skala 1 sampai 5, dengan perincian pada Tabel 6.14.

Tabel 6. 14 Skala Occurance

Skala Keterangan

1 Sangat jarang terjadi 2 Jarang terjadi

3 Kadang-kadang terjadi 4 Sering terjadi

5 Paling mungkin terjadi

Detection adalah skala yang menunjukkan besar tidaknya kemungkinan penyebab kegagalan (Potential Cause Of Failure) tersebut lolos dari Current Control yang telah dibuat. Skala penilaian detection adalah skala 1 sampai 5, dengan perincian pada Tabel 6.15.

Tabel 6.15 Skala Detection

Skala Keterangan

1 Pasti terdeteksi

2 Kemungkinan Besar Terdeteksi 3 Mungkin Terdeteksi

4 Kemungkinan Kecil Terdeteksi 5 Tidak Terdeteksi

Pada Tabel 6.21, tabel 6.22, tabel 6.23 dan tabel 6.24 ditampilkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) masing-masing untuk departemen Filling, Washing, Texture dan Glaze yang telah diseleksi. FMEA yang telah diseleksi ini yang menjadi prioritas permasalahan yang akan diselesaikan.

Dengan melakukan perbaikan pada jenis kecacatan yang terpilih sesuai dengan FMEA maka diharapkan diperoleh target pencapaian yang ditampilkan pada Tabel 6.16.

Tabel 6.16 Target Pencapaian Sigma Berdasarkan Departemen Departemen Persentase

Target

Jumlah Produk Cacat saat ini

Jumlah

Penuruan Sisa Input DPMO

Sigma Target Sigma Aktual Filling 65% 36.066 23.443 12.623 284.222 44.413 3,202 2,641 Washing 72% 11.864 8.542 3.322 247.810 13.405 3,714 3,166 Texture 73% 10.742 7.842 2.900 172.629 16.801 3,625 3,036 Glaze 78% 6.984 5.448 1.536 29.868 51.442 3,131 2,226 6.4. Improve

Setelah sumber-sumber dan akar penyebab dari masalah cacat teridentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan suatu rencana perbaikan untuk mencegah penyebab-penyebab cacat itu terulang kembali sehingga dapat menurunkan jumlah cacat. Pada tahap ini juga menggunakan FMEA dalam melakukan usulan rencana perbaikan (recommended action).

Setiap modus kegagalan mempunyai satu nilai RPN. Nilai RPN merupakan hasil perkalian antara skala severity, occurrence dan detection. Kemudian RPN tersebut disusun dari yang terbesar sampai yang terkecil sehingga dapat diketahui modus kegagalan mana yang menjadi prioritas untuk dilakukan tindakan korektif. Usulan perbaikan (recommended action) yang dibuat

berdasarkan pada penyebab-penyebab kegagalan dan data modus kegagalan yang telah dibuat sebelumnya melalui FMEA.

Tabel 6.25, tabel 6.26, tabel 6.27 dan tabel 6.28 menampilakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) masing-masing untuk departemen Filling, Washing disertai dengan usulan perbaikan (recommended action) untuk setiap jenis kecacatan yang terpilih.

Tabel 6.17 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Filling Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Berat

Ringan Mould Mould tidak kering

Mould memiliki daya

serap tinggi 4

Mould diambil dari drier

mould kurang dari 4 jam 4

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Berat

Ringan

Proses

Filling Mix size

Tanah terlalu cepat

dituang dari mould 3

Kesalahan menyusun

mould 3

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 36 Berat Ringan Operator Filling Kecepatan konveyor tanpa diketahui operator tuang

Tanah terlalu cepat

dituang dari mould 4

Kurang koordinasi ketika merubah kecepatan conveyor

1 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 16 Berat

Ringan

Operator compound

Spesifikasi slip tanah tidak sesuai standar

Berat tidak sesuai

dengan target 5

Operator kurang teliti ketika mencampur bahan baku

1 Inspeksi oleh Quality

Control 4 20

Garisan

Tebal Mould

Mould tidak diikat dengan baik

Mould tidak tertutup

rapat 5

Operator kurang teliti

ketika megikat mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 100 Garisan

Tebal Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal 4 Operator kurang disiplin 2

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 32 Garisan

Tebal Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal 4 Kekurangan Mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 80 Tanah

Kotor Mould Mould tidak bersih

Kotoran dari mould menyatu dengan former

4

Mould tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah

Kotor Cover Cover tidak bersih

Kotoran dari Cover menyatu dengan former

4

Cover tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

Tabel 6.17 Failure Modes And …(lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Tanah Kotor

Kain penutup mould

Kain penutup mould tidak bersih

Kotoran dari kain penutup menyatu dengan former

4

Kain penutup tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah Kotor Keran pengisian Keran pengisian tidak bersih

Kotoran dari keran pengisian menyatu dengan former

4

Keran pengisian tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah Kotor Operator Filling Tangan operator tidak bersih

Kotoran dari tangan operator menyatu dengan former

4

Tangan operator tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah

Kotor Tangki hijau

Tangki hijau tidak bersih

Kotoran dari mould menyatu dengan former

4

Tangki hijau tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

2 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 32 Garisan

Pecah Mould

Mould tidak diikat dengan baik

Mould tidak tertutup

rapat 5

Operator kurang teliti

ketika megikat mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 100 Garisan

Pecah Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal 4 Operator kurang disiplin 2

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 32 Garisan

Pecah Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal 4 Kekurangan Mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 80 Garisan

Pecah Former

Former kekurangan terlalu cepat masuk drier Garisan pecah 4 Kekurangan bahan untuk departemen Washing 4 Inspeksi oleh

Tabel 6.17 Failure Modes And …(lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Lubang Operator Filling

Cara pengisian tanah ke dalam mould salah

Terdapat gelembung

udara dalam tanah 4

Operator mengisi tanah tidak sesuai dengan work instruction

3 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 48 Lubang Compound Waktu diam tanah di

tangki kacau kurang

Terdapat gelembung

udara dalam tanah 4

Kebutuhan akan bahan

baku mendesak 3

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 48 Tabel 6.18 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Washing

Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Sompel

Bahan Washing (Former)

Terdapat tanah kotor pada former

former sompel ketika

dicuci 5

Permasalahan di

departemen Filling 4

Inspeksi output Filling oleh quality control 4 80 Pecah /Retak /Terantuk Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat

berjalan dengan baik Terantuk antar former 5

Roda trolley tidak rusak

(tidak bulat) 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Material

handling (trolley)

Trolley tidak dapat berjalan dengan baik

Former jatuh dari

trolley 5 Roda trolley macet 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Operator

Washing

Operator tidak teliti menangani former

Former terjatuh dan

terantuk 4 Operator terburu-buru 4

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 64 Berkerak

Bahan Washing (Former)

Former dimasukkan ke dalam drier lebih cepat dari waktu standar

Former berkerak 4 Kekurangan bahan

Washing 4

Inspeksi oleh

Tabel 6.18 Failure Modes And … (lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Luntur

Operator Washing

Operator mencuci

kurang bersih Former tidak bersih 4 Operator terburu-buru 4

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 64 Bahan

Washing (Former)

Former belum cukup kering

Former luntur ketika

dicuci 4

Kekurangan bahan

Washing 3

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 48

Tidak Bulat

Bahan Washing (Former)

Former terlalu cepat dibuka dari mould

Former menjadi

lembek 5 Kekurangan mould 3

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 60 Operator

Washing Terlalu banyak cuci

Former menjadi tidak

bulat 5

Bahan Washing bermasalah, garisan tebal, tanah kotor

3 Inspeksi oleh IPQC

departemen Filling 4 60

Tabel 6.19 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Texture Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Bunga

Pecah Former Former luntur

Former luntur ketika

diberi tekstur 4

Cuci kurang bersih di

departemen Washing 5

Inspeksi oleh IPQC

Departemen Washing 3 60

Batu Pecah

Ceramic

ball Ceramic ball pecah Texture hancur 4

Ceramic ball bertumbukan dengan dinding mesin 4 Inspeksi oleh operator sebelum ceramic ball dipakai

4 64

Pecah Former Former terlalu tipis Former pecah ketika

diberi tekstur 4

Cuci lebih di

departemen Washing 5

Inspeksi oleh IPQC

Tabel 6.19 Failure Modes And …(lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Ukuran tekstur berbeda Ceramic ball Ceramic ball bercampur Ukuran tekstur berbeda 4

Terdapat ceramic ball menempel di mesin tekstur

5

Inspeksi oleh operator sebelum ceramic ball dipakai

4 80 Tekstur tak rata Mesin tekstur Arah tembakan menumpuk pada beberapa sisi

Ukuran tekstur tak rata 4 Kesalahan setting mesin 5

Pengujian hasil tembakan pada former

2 40

Tabel 6.20 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Glaze Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Pecah/Jatuh

Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat

berjalan dengan baik Terantuk antar former 5

Roda trolley tidak

rusak (tidak bulat) 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Pecah/Jatuh

Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat berjalan dengan baik

Former jatuh dari

trolley 5 Roda trolley macet 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Pecah/Jatuh Operator

Glaze

Operator kurang hati- hati membawa former

Former terjatuh dan

terantuk 4

Operator terburu-

buru 4

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 64 Ujung jari

patah

Operator Glaze

Operator tidak teliti menangani former

Ujung jari former

terantuk ke trolley 4

Operator terburu-

buru 3

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 24 Tapak

Sompel Former Tapak segi

Tapak sompel ketika disusun karena tapak segi

4 Operator Washing

kurang teliti 5

Inspeksi oleh IPQC

departemen Washing 3 60

Tapak Sompel

Operator Glaze

Operator kurang hati- hati meletakkan former

Tapak sompel ketika diletakkan di atas trolley

4 Operator terburu-

buru 5

Inspeksi oleh

Tabel 6.21 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Filling Setelah Diseleksi Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Garisan

Tebal Mould

Mould tidak diikat dengan baik

Mould tidak tertutup

rapat 5

Operator kurang teliti

ketika megikat mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 100 Garisan

Pecah Mould

Mould tidak diikat dengan baik

Mould tidak tertutup

rapat 5

Operator kurang teliti

ketika megikat mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 100 Garisan

Tebal Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal 4 Kekurangan Mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 80 Garisan

Pecah Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal 4 Kekurangan Mould 5

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 80 Berat

Ringan Mould Mould tidak kering

Mould memiliki daya

serap tinggi 4

Mould diambil dari drier

mould kurang dari 4 jam 4

Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah

Kotor Mould Mould tidak bersih

Kotoran dari mould menyatu dengan former

4

Mould tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah

Kotor Cover Cover tidak bersih

Kotoran dari Cover menyatu dengan former

4

Cover tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah

Kotor

Kain penutup mould

Kain penutup mould tidak bersih

Kotoran dari kain penutup menyatu dengan former

4

Kain penutup tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Tanah Kotor Keran pengisian Keran pengisian tidak bersih

Kotoran dari keran pengisian menyatu dengan former

4

Keran pengisian tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

Tabel 6.21 Failure Modes And … (lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Tanah Kotor Operator Filling Tangan operator tidak bersih

Kotoran dari tangan operator menyatu dengan former

4

Tangan operator tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Garisan

Pecah Former

Former kekurangan terlalu cepat masuk drier Garisan pecah 4 Kekurangan bahan untuk departemen Washing 4 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 64 Lubang Operator

Filling

Cara pengisian tanah ke dalam mould salah

Terdapat gelembung

udara dalam tanah 4

Operator mengisi tanah tidak sesuai dengan work instruction

3 Inspeksi oleh

supervisor dan leader 4 48 Tabel 6.22 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Washing Setelah Diseleksi

Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Sompel

Bahan Washing (Former)

Terdapat tanah kotor pada former

former sompel ketika

dicuci 5

Permasalahan di

departemen Filling 4

Inspeksi output Filling oleh quality control 4 80 Pecah /Retak/ Terantuk Operator Washing

Operator tidak teliti menangani former

Former terjatuh dan

terantuk 4 Operator terburu-buru 4

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 64 Luntur Operator

Washing

Operator mencuci

kurang bersih Former tidak bersih 4 Operator terburu-buru 4

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 64 Tidak

Bulat

Bahan Washing (Former)

Former terlalu cepat dibuka dari mould

Former menjadi

lembek 5 Kekurangan mould 3

Inspeksi oleh

Tabel 6.22 Failure Modes And … (lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Tidak Bulat

Operator

Washing Terlalu banyak cuci

Former menjadi tidak

bulat 5

Bahan Washing bermasalah, garisan tebal, tanah kotor

3 Inspeksi oleh IPQC

departemen Filling 4 60 Pecah /Retak /Terantuk Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat

berjalan dengan baik Terantuk antar former 5

Roda trolley tidak rusak

(tidak bulat) 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Pecah /Retak /Terantuk Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat berjalan dengan baik

Former jatuh dari

trolley 5 Roda trolley macet 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Tabel 6.23. Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Texture Setelah Diseleksi

Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Ukuran tekstur berbeda Ceramic ball Ceramic ball bercampur Ukuran tekstur berbeda 4

Terdapat ceramic ball menempel di mesin tekstur

5

Inspeksi oleh operator sebelum ceramic ball dipakai

4 80

Batu Pecah

Ceramic

ball Ceramic ball pecah Texture hancur 4

Ceramic ball bertumbukan dengan dinding mesin 4 Inspeksi oleh operator sebelum ceramic ball dipakai

4 64

Bunga

Pecah Former Former luntur

Former luntur ketika

diberi tekstur 4

Cuci kurang bersih di

departemen Washing 5

Inspeksi oleh IPQC

Departemen Washing 3 60

Pecah Former Former terlalu tipis Former pecah ketika

diberi tekstur 4

Cuci lebih di

departemen Washing 5

Inspeksi oleh IPQC

Tabel 6.24 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) Departemen Glaze Setelah Diseleksi Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Severity Potential Cause Of

Failure Occurance Control Detection RPN

Tapak Sompel

Operator Glaze

Operator kurang hati- hati meletakkan former

Tapak sompel ketika diletakkan di atas trolley

4 Operator terburu-buru 5 Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 80 Pecah/Jatuh Operator

Glaze

Operator kurang hati- hati membawa former

Former terjatuh dan

terantuk 4 Operator terburu-buru 4

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 4 64 Tapak

Sompel Former Tapak segi

Tapak sompel ketika disusun karena tapak segi

4 Operator Washing

kurang teliti 5

Inspeksi oleh IPQC

departemen Washing 3 60

Pecah/Jatuh

Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat

berjalan dengan baik Terantuk antar former 5

Roda trolley tidak rusak

(tidak bulat) 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Pecah/Jatuh

Material handling (trolley)

Trolley tidak dapat berjalan dengan baik

Former jatuh dari

trolley 5 Roda trolley macet 5

Inspeksi oleh

supervisor atau leader 2 50 Tabel 6.25 Recommended Action Departemen Filling

Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Potential Cause Of

Failure Recommended Action

Garisan

Tebal Mould

Mould tidak diikat

dengan baik Mould tidak tertutup rapat

Operator kurang teliti ketika megikat mould

Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum digunakan kembali

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Membuat persediaan mould

Tabel 6.25 Recommended Action … (lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Potential Cause Of

Failure Recommended Action

Garisan

Pecah Mould

Mould tidak diikat

dengan baik Mould tidak tertutup rapat

Operator kurang teliti ketika megikat mould

Inspeksi yang lebih banyak oleh leader dan supervisor Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Membuat persediaan mould

Garisan

Tebal Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal Kekurangan Mould

Meningkatkan kapasitas departemen mould (menyeimbangkan lintasan) 300 mould/hari Garisan

Pecah Mould

Mould rusak digunakan untuk proses

Mould tidak dapat

digunakan maksimal Kekurangan Mould

Meningkatkan kapasitas departemen mould (menyeimbangkan lintasan) 300 mould/hari Berat

Ringan Mould Mould tidak kering

Mould memiliki daya serap tinggi

Mould diambil dari drier mould kurang dari 4 jam

Mengawasi pengambilan mould dengan menggunakan form serah terima mould

Meningkatkan kapasitas departemen mould (menyeimbangkan lintasan) 300 mould/hari Tanah

Kotor Mould Mould tidak bersih

Kotoran dari mould menyatu dengan former

Mould tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Menyediakan persediaan mould

Tanah

Kotor Cover Cover tidak bersih

Kotoran dari Cover menyatu dengan former

Cover tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Membuat persediaan cover

Tanah Kotor

Kain penutup mould

Kain penutup mould tidak bersih

Kotoran dari kain penutup menyatu dengan former

Kain penutup tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

Memeriksa ulang kain penutup former oleh leader sebelum mould digunakan

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Tanah

Kotor

Keran pengisian

Keran pengisian tidak bersih

Kotoran dari keran

pengisian menyatu dengan former

Keran pengisian tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Menjadwalkan pembersihan keran pengisian

Tabel 6.25 Recommended Action … (lanjutan) Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Potential Cause Of

Failure Recommended Action

Tanah Kotor

Operator Filling

Tangan operator tidak bersih

Kotoran dari tangan operator menyatu dengan former

Tangan operator tidak dibersihkan dengan baik oleh operator

Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Garisan

Pecah Former

Former kekurangan terlalu cepat masuk drier Garisan pecah Kekurangan bahan untuk departemen Washing

Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Menjadwalkan produksi detail

Tabel 6.26 Recommended Action Departemen Washing Jenis Cacat Komponen Potensial Failure Mode Potensial Effect of Failure Potential Cause Of

Failure Recommended Action

Sompel

Bahan Washing (Former)

Terdapat tanah kotor pada former

former sompel ketika dicuci

Permasalahan di departemen Filling

Inspeksi bahan baku dari departemen sebelumnya sehingga produk cacat tidak diproses

Recommended action buat penyebab cacat tanah kotor dapat dilihat pada Tabel recommended action departemen Filling Pecah /Retak /Terantuk Operator Washing

Operator tidak teliti menangani former

Former terjatuh dan

terantuk Operator terburu-buru Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Luntur Operator

Washing

Operator mencuci

kurang bersih Former tidak bersih Operator terburu-buru

Meninjau ulang kapasitas normal dari operator

Melakukan pelatihan sesuai dengan work instruction pada

Dokumen terkait