• Tidak ada hasil yang ditemukan

Derecognition of financial assets and liabilities

Dalam dokumen 2012 Q2 Financial Report (Halaman 35-38)

Aset keuangan Financial assets

Aset keuangan (atau apabila dapat

diterapkan, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi “pass- through”; dan (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya pada saat liabilitas tersebut

dihentikan atau dibatalkan atau

kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the related obligation is discharged or cancelled or has expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitaskeuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitaskeuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the interim consolidated statements of comprehensive income.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

s. Instrumen keuangan derivatif s. Derivative financial instruments Grup menggunakan instrumen keuangan seperti

kontrak swap komoditas untuk melindungi risiko harga komoditas yang dihadapi. Instrumen keuangan derivatif tersebut diakui pada saat kontrak ditandatangani sebesar nilai wajarnya pada tanggal tersebut dan selanjutnya diukur pada nilai wajar saat pengukuran. Instrumen derivatif tersebut diakui sebagai aset keuangan jika nilai wajarnya positif dan sebagai liabilitas keuangan jika nilai wajarnya negatif.

The Group uses derivative financial instruments such as commodity swaps contracts to hedge its commodity price risks. Such derivative financial instruments are initially recognised at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai

wajar derivatif diakui segera di dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.

Any gains or losses arising from changes in the fair value of derivatives are taken directly to the interim consolidated statements of comprehensive income.

t. Laba per saham dasar t. Earnings per share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per

Saham”, laba per saham dasar dihitung

dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam satu periode setelah pengaruh retrospektif atas perubahan nilai nominal saham.

In accordance with PSAK No. 56, ”Earnings per Share”, basic earnings per share is calculated by dividing profit for the period attributable to equity holders of the parent entity by the weighted-average number of shares outstanding during the period after giving retroactive effect on the change in nominal value of the shares.

u. Penerapan SAK revisi lain u. Adoption of other revised SAK Selain penerapan SAK revisi yang telah

dijelaskan dalam catatan yang relevan, Grup juga telah menerapkan SAK di bawah ini sejak tanggal 1 Januari 2012 yang relevan terhadap laporan

keuangan konsolidasian namun tidak

menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian:

Other than the implementation of the revised SAKs as discussed in the relevant notes, the Group also implemented the following revised SAK effective on January 1, 2012, which are relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact to the interim consolidated financial statements:

1. PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap”,

mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan

dapat memahami informasi mengenai

investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

1. PSAK No. 16 (2011), “Fixed Asset”, prescribes the accounting treatment for fixed asset so that users can understand information about an entity’s investment in its fixed asset and the changes in such investment. The principal issues in accounting for fixed asset are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts, the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.

2. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,

mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan pascakerja.

2. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.

3. PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

3. PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset from part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.

35

SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

u. Penerapan SAK revisi lain (lanjutan) u. Adoption of other revised SAK (continued) 4. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”,

mengatur kebijakan akuntansi dan

pengungkapan yang sesuai baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

4. PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substansial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

5. PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas

Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan

Umum” yang diterapkan untuk akuntansi

pertambangan umum yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dan aktivitas pengelolaan lingkungan hidup.

5. PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping and Environmental Management Activities at the General Mining” which is applied to accounting for general mining in relation with stripping activity and environmental management activity.

6. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi

Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan

masa depan untuk pemulihan

(penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi- transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

6. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

7. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip

penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus asset keuangan dan liabilitas keuangan.

7. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

8. PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrument keuanagn diatur dalam PSAK No. 50 (revisi 2010):

Instrumen Keuangan: Penyajian.

Persyaratan pengungkapan informasi

instrument keuangan diatur dalam PSAK

No. 60: Instrumen Keuangan:

Pengungkapan.

8. PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial

Instruments: Recognition and

Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK No. 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.

9. PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba per

Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.

9. PSAK No. 56 (Revised 2010), “Earnings per Share”, prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

u. Penerapan SAK revisi lain (lanjutan) u. Adoption of other revised SAK (continued)

10. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan

pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrument keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama setahun dan pada akhir tahun pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

10. PSAK No. 60, “Financial Instruments: “Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manage those risks.

Dalam dokumen 2012 Q2 Financial Report (Halaman 35-38)