• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

6. Dermawan

106

Ketika Aisyah ditanya tentang shalat sunnah dua rakaat setelah shalat ashar, ia berkata, “Tanyakan hal itu kepada Ummu Salamah.” (HR. Bukhari)32

Begitu pula ketika Aisyah ditanya tentang hukum memakai pakaian yang terbuat dari sutera, ia berkata, “Tanyakan hal itu kepada Abdullah bin Umar.” (HR. Nasa’i)33

6. Dermawan

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa Aisyah seringkali menyedekahkan hartanya di jalan Allah swt. Aisyah telah banyak menyatuni anak-anak yatim dan orang miskin. Sebagai pembimbing umat, karena kelembutan hatinya pula hingga Aisyah menafkahi beberapa muridnya dengan hartanya sendiri.

Kedermawanan dan hidup sederhana merupakan dua ciri menonjol kehidupan Aisyah setelah wafat Nabi saw. Pernah Aisyah meminta kepada suaminya agar berdoa kepada Allah agar dirinya bersama-sama suaminya di surga. Nabi menjawab, “Jika kamu menginginkan ini, jangan menyimpan makanan untuk esok, dan jangan menyimpan pakaian kecuali yang kamu gunakan setelah dicuci.” Aisyah pun mengamalkan anjuran ini.34

32Imam Bukhari, Shahîh Bukhâri, Kitab al-Jumu’ah, bab “Idza Kullima wa Huwa Yushalli, fa Asyara bi Yadihi wa Istama’a”, hadits no. 1233.

33Imam an-Nasa’i dalam Sunan-nya, bab “at-Tasydîd fî Lubsi al-Harîr”, hadits no. 5306.

107

Diriwayatkan dari Urwah bin Zubair bahwa setiap kali Aisyah ra. mendapatkan rezeki dari Allah, betapa pun sedikitnya, ia pasti akan menyedekahkannya.35



108 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya, maka penulis akan menyimpulkan beberapa hal berikut sebagai jawaban dari rumusan masalah:

Pertama, nilai pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau ciri khas yang melekat pada sistem pendidikan Islam yang menjadi dasar untuk mencapai tujuan hidup manusia yang beriman, yaitu mengabdi kepada Allah swt. Nilai dalam pendidikan Islam bermuara pada pembentukan pribadi yang bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, nilai-nilai pendidikan Islam perlu ditanamkan sejak dini pada setiap anak.

Dilihat dari segi komponen utama agama Islam sekaligus sebagai nilai tertinggi dari ajaran agama Islam, para ulama membagi nilai menjadi tiga bagian, yaitu: Nilai Keimanan (Aqidah), Nilai Ibadah (Syari’ah), dan Akhlak. Penggolongan ini didasarkan pada penjelasan Nabi Muhammad saw. kepada Malaikat Jibril mengenai arti Iman, Islam, dan Ihsan yang esensinya sama

dengan Akidah, Syari’ah dan Akhlak.

Kedua, adapun hasil dari analisis terkait nilai-nilai pendidikan Islam pada aktivitas Aisyah sebagai pembimbing umat (studi terjemah kitab Sîrah As-Sayyidah ‘Âisyah Ummil Mu’minîn RA.) adalah sebagai berikut:

109

1. Nilai pendidikan keimanan (aqidah) meliputi dua hal: (a) senantiasa berpegang teguh pada al-Qur’an dan al-Hadits, dan (b) larangan tegas untuk berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun).

2. Nilai Ibadah (Syari’ah) yang meliputi lima hal: (a) mengasuh dan menyayangi anak yatim, (b) perintah menghargai waktu, (c) perintah menyempurnakan wudhu, (d) perintah membaca al-Qur’an dengan tartil,

dan (e) perintah menutup aurat secara sempurna.

3. Nilai Akhlak yang meliputi enam hal: (a) kasih sayang terhadap murid, (b) menjaga agar tidak terjadi ikhtilath, (c) menjaga hijab, (d) menghormati setiap tamunya, (e) bersikap objektif dan rendah hati, serta (f) dermawan. B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Aktivitas Aisyah RA. sebagai Pembimbing Umat” yang telah

dilakukan, terdapat beberapa saran yang perlu dikemukakan:

1. Kepada setiap pendidik, hendaknya tidak cukup merasa bertanggung jawab dalam hal mengajarkan pengetahuan dan pembekalan keterampilan saja, akan tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat ideal, sehingga tingkah lakunya dapat ditiru dan diteladani. Di antara sifat-sifat tersebut adalah sabar, rendah hati, zuhud, memiliki jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang tercela, serta mencintai anak didiknya seperti mencintai anaknya sendiri. Hal ini seperti yang dicontohkan Aisyah dalam perjalanannya selama membimbing umat.

110

Aisyah tidak hanya seorang pendidik yang memiliki keunggulan intelektual, namun akhlaknya juga dapat menjadi teladan dalam kehidupan sepanjang zaman.

2. Kepada seluruh generasi muda Islam, melihat sosok Aisyah dengan semua prestasinya tersebut, hendaklah kita menjadikan Aisyah sebagai figur idola dalam kehidupan kita. Kita berusaha meneladani setiap akhlak dan budi pekertinya. Mengingat bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh keadaan generasinya saat ini. Bila generasinya shalih maka negara akan aman dan makmur, namun bila generasinya mengalami kemerosotan akhlak dan budi pekerti, maka sudah pasti negara ini akan hancur tak bermakna.

3. Kepada seluruh kaum muslimîn dan muslimât, hendaknya kita menyadari bahwa tujuan hidup ini adalah untuk kepentingan akhirat. Dengan adanya pendidikan mari kita gunakan sebagai sarana untuk semakin tunduk dan mendekatkan diri kepada Allah. Bukan sebaliknya, semakin tinggi pendidikan yang kita miliki, semakin menumbuhkan kesombongan dalam diri. Dengan kata lain, keunggulan intelektual harus diimbangi dengan akhlak yang mulia.

111

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (ed.). 1987. Sejarah dan Masyarakat: Lintas Historis Islam di Indonesia. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Achmadi, Abu. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Al-Abrasy, M. Athiyah. 1969. Al-Islamiyah wa Falsafahtuha. Qahirah: Isa al-Babi al-Halabi.

Al-Allawi, Muhammad Ali. 2006. The Great Women: Mengapa Wanita Harus

Merasa Tidak Lebih Mulia. Terj. El-Hadi Muhammad. Jakarta: Pena Pundi

Aksara. Cet. ke-2.

Al-Bankani, Majid bin Khanzar. 2013. Perempuan-Perempuan Shalihah: Kisah, Teladan, dan Nasihat dari Kehidupan Para Shahabiyah Nabi saw. Solo: Tinta Medina.

Ali, Hamdan. 1993. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang.

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2005. Tombo Ati: Cerdas Mengobati Hati Sendiri. Terj. Muhammad Babul Ulum dan Edi Henri M. Jakarta: Maghfirah Pustaka. Al-Kandhalawi, Muhammad Zakariyya. tth. Kitab Ta’lim Fadhail A’mal. Terj.

Abdurrahman Ahmad, dkk. Cirebon: Pustaka Nabawi.

Al-Khallaf, Abd al-Wahhab. 1968. Ilmu Ushul Fiqih. Mesir: al-Ma’arif.

Al-Nahlawy, Abdurrahman. 1989. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibuha fi al-Bait wa al-Madrasah wa al-Mujtama’. Terj. Hery Noer Ali. Bandung: Diponegoro.

Al-Qardhawi, Yusuf. 1980. Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna. Terj. Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad. Jakarta: Bulan Bintang.

Al-Rawi, Umar Ahmad. 2015. Wanita-Wanita Kebanggaan Islam. Jakarta: Akbar Media.

112

An-Nadawi, As-Sayyid Sulaiman. 2005. Memoar Aisyah ra.: Istri Kinasih Baginda Rasul saw. Terj. M. Baharun. Surabaya: Risalah Gusti.

______________. 2007.‘Aisyah ra.: The True Beauty. Terj. Ghozi M. Jakarta: Pena Pundi Aksara. Cet. ke-1.

______________. 2015.‘Aisyah ra.: Potret Wanita Mulia Sepanjang Zaman. Terj. Isa Abdullah dan Nurrahman. Solo: Al-Andalus. Cet. ke-2.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010. Ensiklopedi Leadership & Manajemen Muhammad saw. Jilid 3. Jakarta: Tazkiya Publishing.

Aplikasi HaditsWeb Versi 3.0

Aplikasi Kitab Hadits 9 Imam Versi 1.2

Arifin, H.M. 1976. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

______________. 1995. Kapita Selekta Pendidikan: Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

______________. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Arifin, Muzayyin. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asy-Syarif, Isham bin Muhammad. 2012. Panduan Tarbiyah Wanita Shalihah.

Solo: Al-Qowam.

Asyur, Qasim. 2013. Kisah Kecerdasan Kaum Perempuan di Era Awal Islam, terj. Izzudin Karimi. Bekasi: Sukses Publishing. Cet. ke-1.

Azra, Azumardi. 1999. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi menuju Milennium Baru. Jakarta: Logos Wacan Ilmu.

Badaruddin, Kemas. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basyir, Abu Umar.2005. Aku Wanita Paling Bahagia. Solo: Insan Cemerlang. Cet.

113

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danarta, Agung. 2013. Perempuan Periwayat Hadis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Djumransjah dan Abdul Malik Karim Amrullah. 2007. Pendidikan Islam Menggali Tradisi Mengukuhkan Eksistensi. Malang: UIN Malang Press.

Dyayadi. 2009. Makhluk Unik dan Ajaib itu Bernama Wanita.Samarinda: Riz’ma.

Fauzi, Fathi dan Widad Sakakini. 2011. Keluarga Perempuan Rasulullah: Biografi Para Ibu, Istri, dan Putri Nabi. Terj. Khalifurrahman Fath dan Taufik Damas. Jakarta: Zaman.

Fawa, Ummu Haidar. 2012. Keistimewaan-Keistimewaan Karakter Wanita yang Terpilih jadi Istri Nabi. Yogyakarta: DIVA Press.

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Hafizh, M. Nur Abdul. 1997. Manhaj Tarbiyah al-Nabawiyah li al-Thifl. Bandung: Al-Bayan.

Halim, M. Nippan Abdul. 2001. Anak Shaleh Dambaan Keluarga. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hermawan, Acep. 2011. ‘Ulumul Qur’an. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Http://kbbi.web.id/aktivitas

Isna, Mansur. 2001. Diskursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

114

Kitab Tafsir al-Kasysyaf. Jilid 4. Hadits no. 1670.

M, Ruqaiyah. 2006. Konsep Nilai dalam Pendidikan Islam. Padangseidimpuan: Makalah STAIN Padang disimpuan.

Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Marimba, Ahmad D. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT.

Al-Ma’arif.

Moin, Mumtaz. 2013. Biografi Aisyah: Sang Ummu Mu’minin. Yogyakarta: Mitra Buku.

MS, Buhani dan Hasbi Lawrens. tth. Kamus Ilmiah Populer. Jombang: Lintas Media.

MS, Titus, et al. 1984. Persoalan-Persoalan Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang. Muchtar, Heri Jauhari. 2005. Fikih Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Muhaimin dan Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis

dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya. Bandung: Trigenda Karya.

Muhajir, Noeng. 1986. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Perdana Media.

Muslim.or.id/25422-apakah-wajib-membaca-al-quran-dengan-tajwid.html. Diakses pada 24 Januari 2017 pukul 11.00 WIB.

Mustofa, Yasin. 2007. EQ Untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Sketsa.

Nasih, Ahmad Munjin dan Lilik Nur Kholidah. 2009. Metode dan Teknik

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Refika Aditama.

Nawawi, Imam. 1999. Terjemah Riyadhus Sholihin. Jilid 1. Terj. Achmad Sunarto. Jakarta: Pustaka Amani. Cet. ke-4.

115

Poerbakawatja, Soegarda. 1981. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. Poerwodarminto, W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Purtanto, Pius A. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola. Ramayulis. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

______________. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Cet. ke-9. Rony, Aswil, dkk. 1999. Alat Ibadah Muslim Koleksi Museum Adhityawarman.

Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.

Rusn, Abidin Ibnu. 1998. Pemikiran al-Ghazali Tentang Pendidikan Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Shofan, M. 2004. Pendidikan Berparadigma Profetik “Upaya Konstruktif Membongkar Dikotomi Sistem Pendidikan Islam”. Yogyakarta: Ircisod. Suruç, Salih. 2015. Best Stories of Abu Bakar Shiddiq. Jakarta: Kaysa Media. Suud, Wiyanto. 2011. Buku Pintar Wanita-Wanita dalam al-Qur’an. Jakarta:

Belanoor.

Suyudi. 2005. Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. Yogyakarta: Mikraj. Syam, Mohammad Nur. 1986. Pendidikan Filsafat dan Dasar Filsafat Pancasila.

Surabaya: Usaha Nasional.

Tafsir, Ahmad. 1999. Filsafat Umum. Bandung: Remaja Rosda Karya.

______________. 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. ke-6.

Thoha, M. Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________, dkk. 1996. Reformulasi Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Penyusun MKD UIN Sunan Ampel. 2013. Akhlak Tasawuf. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.

116

Tobroni. tth. Pendidikan Islam Paradigma Teologis, Filosofis dan Spiritualitas.

Malang: UMM Press.

Vembrianto, St., et al. 1994. Kamus Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Ya’qub, Hamzah. 1996. Etika Islam. Bandung: CV. Diponegoro.

Yunus, Mahmud. 2010. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyah.

Zainuddin. 1991. Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali. Jakarta: Bina Aksara. Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Dokumen terkait