• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.2. Desa Baru

1. Keadaan geografis

Desa Baru yang berada di kecamatan Pancur Batu, dengan luas wilayah 600 ha, yang meliputi luas pemukiman, persawahan, perkebunan, kuburan, pekarangan, taman, perkantoran dan prasarana umum lainnya, yang terdiri dari lima dusun.

2. Keadaan demografi

Jumlah penduduk Desa adalah 5600 Jiwa terdiri dari: Jumlah Tokoh Agama 9 orang, Jumlah Bidan 7 orang, Jumlah Kader 15 orang, Jumlah Bumil 35 orang, Jumlah Ibu melahirkan 460 orang, Jumlah Balita 580 orang.

Tabel 4.1. Distribusi Penduduk dan Sarana Kesehatan

No Variabel Desa Namo Bintang Desa Baru

1 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan : 2184 : 2308 2650 2950

2 Umur 0 - 5 th : 612 6 – 12 th : 891 13 – 15 th : 709 15 – 49 th : 2057 > 49 th : 223 580 480 280 2950 1310 3 Sarana Kesehatan Klinik Swasta : 1 Dukun : 1 Poskesdes : 1 Posyandu : 2 UKS : 2 Apotik : - 2 1 1 3 - 1 4.2 Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam penelitian ini merupakan variabel bebas, yang terdiri dari kontribusi pemikiran, kontribusi tenaga, dan kontribusi dana. Secara rinci partisipasi masyarakat yang menjadi variabel independen pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

4.3 Analisis Univariat 4.3.1 Kontribusi pemikiran

Berdasarkan indikator konstribusi pemikiran 43% responden tidak mengetahui adanya kegiatan-kegiatan rapat/pertemuan di desa, 76,3% tidak hadir pada musyawarah perencanaan pendirian Poskesdes di Desa, 76,3% tidak memahami dan mengerti tentang masalah-masalah yang dibicarakan dalam rapat, 78,5% tidak menyampaikan saran-saran untuk pemecahan masalah yang ada di desa saat musyawarah, 80,6% tidak aktif memberikan informasi dan tanggapan kepada tokoh masyarakat dan kepada masyarakat tentang kehadiran poskesdes, dan 45,2% tidak tahu keberadaan Poskesdes seperti apa yang diperlukan masyarakat desa. Secara rinci, distribusi frekuensi jawaban reponden terhadap kontribusi pemikiran dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kontribusi Pemikiran

No Kontribusi Pemikiran Ya Tidak

n % n %

1. Mengetahui adanya kegiatan-kegiatan rapat/pertemuan di Desa

53 57,0 40 43,0 2. Hadir pada musyawarah perencanaan pendirian

Poskesdes di Desa 22 23,7 71 76,3

3. Memahami dan mengerti tentang masalah-

masalah yang dibicarakan dalam rapat 22 23,7 71 76,3 4. Menyampaikan saran-saran untuk pemecahan

masalah yang ada di desa saat musyawarah 20 21,5 73 78,5 5. Aktif memberikan informasi dan tanggapan

kepada tokoh masyarakat dan kepada masyarakat tentang kehadiran poskesdes? (diluar forum)

18 19,4 75 80,6 6. Tahu keberadaan Poskesdes seperti apa yang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 61,3% kontribusi pemikiran berada pada kategori rendah. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kontribusi Pemikiran

Variabel Kontribusi Pemikiran Jumlah orang (n) Persentase (%) a. Tinggi b. Kurang 36 57 38,7 61,3 Jumlah 93 100,0 4.3.2 Kontribusi tenaga

Berdasarkan indikator kontribusi tenaga 61,3% responden menyatakan tidak termasuk kelompok masyarakat untuk kegiatan SMD, 60,2% tidak bersedia memberikan bantuan tenaga untuk kelancaran musyawarah masyarakat desa, 73,1% tidak aktif membentuk kelompok penggerak pembangunan kesehatan desa, 67,7% tidak bersedia bila dipilih untuk mengkoordinir donor siaga, 31,2 % tidak bersedia bila dipilih untuk mengkoordinir ambulan siaga, 67,7% tidak bersedia sebagai pendonor darah, 23,7% tidak bersedia kendaraan yang dimiliki untuk dijadikan ambulan siaga, 73,1% tidak bersedia untuk dipilih sebagai bendahara dana sehat, 54,8% tidak bersedia bila mendapat jadwal untuk memasak menu makanan tambahan yang akan diberikan kepada balita, dan 39,8% tidak bersedia bila mendapat jadwal untuk membagikan makanan tambahan kepada balita. Secara rinci, distribusi frekuensi jawaban reponden terhadap kontribusi tenaga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kontribusi Tenaga

No Indikator Kontribusi Tenaga Ya Tidak

n % n %

1. Termasuk kelompok masyarakat untuk kegiatan

SMD 36 38,7 57 61,3

2. Bersedia memberikan bantuan tenaga untuk

kelancaran musyawarah masyarakat desa 37 39,8 56 60,2 3. Aktif membentuk kelompok penggerak

pembangunan kesehatan desa 25 26,9 68 73,1 4. Bersedia bila dipilih untuk mengkoordinir donor

siaga 30 32,3 63 67,7

5. Bersedia bila dipilih untuk mengkoordinir

ambulan siaga 64 68,8 29 31,2

6. Bersedia sebagai pendonor darah 30 32,3 63 67,7 7. Bersedia kendaraan yang anda miliki untuk

dijadikan ambulan siaga? 71 76,3 22 23,7

8. Bersedia untuk dipilih sebagai bendahara dana

sehat 25 26,9 68 73,1

9. Bersedia bila mendapat jadwal untuk memasak menu makanan tambahan yang akan diberikan kepada balita

42 45,3 51 54,8 10. Bersedia bila mendapat jadwal untuk

membagikan makanan tambahan kepada balita 60 60,2 37 39,8

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 54,8% kontribusi tenaga berada pada kategori kurang baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kontribusi

Tenaga

Variabel Kontribusi Tenaga Jumlah orang (n) Persentase (%) a. Tinggi b. Kurang 42 51 45,2 54,8 Jumlah 93 100,0

4.3.3 Kontribusi dana

Berdasarkan indikator kontribusi dana 72% responden menyatakan tidak mengetahui adanya sumbangan masyarakat yang dihimpun di Desa, 89,2% tidak ikut menabung di tabungan bersalin, 73,1% tidak aktif dalam memberikan sumbangan berupa barang maupun uang untuk dana sehat di desa, 52,7% tokoh agama tidak pernah memberikan informasi tentang perlunya masyarakat menyumbang atau menyalurkan infak/zakat untuk mengisi dana sehat Desa, 30,1% Tanggapan responden tentang sumbangan atau penyaluran zakat atau infak melalui dana sehat tidak bermanfaat untuk kegiatan sosial, 4,3% keberatan dengan adanya sumbangan dana sehat.

Secara rinci, distribusi frekuensi jawaban reponden terhadap kontribusi dana dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kontribusi Dana

No Indikator Kontribusi Dana Ya Tidak

n % n %

1. Mengetahui adanya sumbangan masyarakat yang

dihimpun di Desa 26 28 67 72

2. Ikut menabung di tabungan bersalin? (kontribusi

dana) 10 10,8 83 89,2

3. Aktif dalam memberikan sumbangan berupa

barang maupun uang untuk dana sehat di desa 25 26,9 68 73,1 4. Tokoh agama pernah memberikan informasi

tentang perlunya masyarakat menyumbang atau menyalurkan infak/zakat untuk mengisi dana sehat Desa

44 47,3 49 52,7 5. Tanggapan anda tentang sumbangan atau

penyaluran zakat atau infak melalui dana sehat apakah sangat bermanfaat untuk kegiatan social

65 69,9 28 30,1 6. Tidak keberatan dengan adanya sumbangan dana

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kontribusi dana berada pada kategori kurang baik yaitu sebesar 59,1%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kontribusi Dana

Variabel Kontribusi Dana Jumlah orang (n) Persentase (%) a. Tinggi b. Kurang 38 55 40,9 59,1 Jumlah 93 100,0 4.3.4 Pemanfaatan Poskesdes

Pemanfaatan Poskesdes merupakan variabel terikat. Berdasarkan indikator pemanfaatan poskesdes 47,3% responden menyatakan tidak pernah membawa bayi/balita untuk ditimbang di Poskesdes, 44,1% balita tidak diberi makanan tambahan di poskesdes, 45,2% bayi/balita tidak diberi vitamin A di Poskesdes, 55,9% tidak mendapat penjelasan tentang waktu dan cara-cara pemberian makanan tambahan dari petugas Poskesdes, 8,6% tidak memberi ASI eksklusif pada bayi (umur 0-6 bulan), 50,5% tidak memberi ASI kepada anak sampai usia 2 tahun, 51,6% tidak pernah mendapat penjelasan pentingnya pemeriksaan hamil di Poskesdes, 31,4% tidak mendapat penyuluhan tentang resiko kehamilan, 29,0% tidak pernah mendapat informasi tentang bahaya-bahaya bila melahirkan di rumah, 82,8% tidak tahu dimana pusat informasi ambulan siaga, 82,8% tidak tahu dimana pusat informasi donor siaga, 86,0% tidak tahu dimana tempat dana sehat, 31,4% pernah dapat

penjelasan pentingnya makan buah dan sayur, 29,0% tidak tahu guna dan cara-cara mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar, 54,8% petugas Poskesdes tidak pernah kunjungan ke rumah ibu- ibu memeriksa jentik nyamuk malaria dan nyamuk demam berdarah, 55,9% petugas poskesdes tidak pernah memeriksa keadaan sumber air minum dirumah, 54,8% masih ada anggota keluarga yang merokok di rumah, 100% tidak Pernah melahirkan di Poskesdes, 86,4% tidak mengerjakan urusan rumah tangga sendiri, 63,4% bila ada anggota keluarga sakit tidak dibawa ke Poskesdes, 48,4% tidak mendapat pelayanan kontrasepsi di Poskesdes, 54,8% pernah membawa anak/bayi ke Poskesdes untuk imunisasi, 54,8% selama hamil tidak ada 4 kali periksa hamil ke Poskesdes, 8,6% setiap ibu periksa hamil tidak diberi obat tambah darah, 86,0% tidak merasa keberatan dengan pembayaran di Poskesdes, 33,3% tidak diberi imunisasi TT 2 X selama hamil (hamil 4 dan 5 bulan), 75,3% tidak mengetahui warga desa sebagai pendamping donor darah siaga, 90,3% tidak hamil saat usia kurang dari 20 tahun, 90,3% tidak hamil setelah usia 35 tahun, 90,3% ada pantangan makan (telur, ikan laut) selama hamil, 75,3% tidak mengetahui warga desa yang mendampingi sebagai donor darah ibu, 90,3% tidak pernah mengalami perdarahan saat melahirkan, 95,7% tidak pernah mengalami darah tinggi saat hamil, 89,9% tidak pernah mengalami peradangan di daerah jalan lahir saat habis melahirkan, 90,3% tidak pernah dirujuk ke Puskesmas saat melahirkan di rumah/Poskesdes, 95,7% berat badan anak saat lahir tidak kurang dari 2500 gram, 5,4% saat bayi lahir ada yang tidak segera menangis dan kulitnya biru, 95,7% setelah bayi ibu lahir tidak pernah dirujuk ke Puskesmas, 48,4% BB bayi tidak

naik selama 40 hari setelah lahir, 0,0% anak pernah mengalami kejang setelah melahirkan 7 hari, dan 89,9% tidak ada anak meninggal pada usia 1 minggu setelah lahir. Secara rinci, distribusi frekuensi jawaban reponden terhadap pemanfaatan poskesdes dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pemanfaatan Poskesdes

No Pemanfaatan Poskesdes Ya Tidak

n % n %

1. Pernah membawa bayi/balita untuk ditimbang di Poskesdes 49 52,7 44 47,3 2. Balita ibu diberi makanan tambahan di poskesdes 52 55,9 41 44,1 3. Bayi/balita ibu diberi vitamin A di Poskesdes 51 54,8 42 45,2 4. Mendapat penjelasan tentang waktu dan cara-cara pemberian

makanan tambahan dari petugas Poskesdes 41 44,1 52 55,9 5. Memberi ASI eksklusif pada bayi (umur 0-6 bulan) 85 91,4 8 8,6 6. Memberi ASI kepada anak sampai usia 2 tahun 46 49,5 47 50,5 7. Pernah mendapat penjelasan pentingnya pemeriksaan hamil di

Poskesdes 45 48,4 48 51,6

8. Mendapat penyuluhan tentang resiko kehamilan 71 69,6 22 31,4 9. Pernah mendapat informasi tentang bahaya melahirkan di

rumah 66 71,0 27 29,0

10. Tahu dimana pusat informasi ambulan siaga 16 17,2 77 82,8 11. Tahu dimana pusat informasi donor siaga 16 17,2 77 82,8 12. Tahu dimana tempat dana sehat 13 14,0 80 86,0 13. Pernah dapat penjelasan pentingnya makan buah dan sayur 71 69,6 22 31,4 14. Guna dan cara mencuci tangan sebelum makan dan sesudah

BAB 66 71,0 27 29,0

15. Petugas Poskesdes pernah kunjungan ke rumah ibu- ibu memeriksa jentik nyamuk malaria dan nyamuk demam berdarah

42 45,2 51 54,8

16. Petugas poskesdes pernah memeriksa keadaan sumber air

minum 13 14,0 80 86,0

17. Keluarga masih ada yang merokok di rumah 51 54,8 42 45,2 18. Pernah melahirkan di Poskesdes 0,0 0,0 93 100 19. Mengerjakan urusan rumah tangga sendiri 80 86,0 13 14,0 20. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke Poskesdes 34 36,6 59 63,4 21. Mendapat pelayanan kontrasepsi di Poskesdes 48 51,6 45 48,4 22. Pernah membawa anak/bayi ke Poskesdes untuk imunisasi 42 45,2 51 54,8 23. Selama hamil ada 4 kali periksa hamil ke Poskesdes 42 45,2 51 54,8 24. Setiap ibu periksa hamil diberi obat tambah darah 85 91,4 8 8,6 25. Merasa keberatan dengan pembayaran di Poskesdes 80 86,0 13 14,0 26. Diberi imunisasi TT 2 X selama hamil (hamil 4 dan 5 bulan) 31 33,3 62 66,7 27. Mengetahui warga desa sebagai pendamping donor darah

Tabel 4.8 (Lanjutan)

28. Hamil saat usia kurang dari 20 tahun 9 9,7 84 90,3

29. Hamil setelah usia 35 tahun 9 9,7 84 90,3

30. Ada pantangan makan (telur, ikan laut) sehabis melahirkan 9 9,7 84 90,3 31. Mengetahui warga desa yang mendampingi sebagai donor

darah ibu 23 24,7 70 75,3

32. Pernah mengalami perdarahan saat melahirkan 9 9,7 84 90,3 33. Pernah mengalami kenaikan tekanan darah tinggi saat hamil 4 4,3 89 95,7 34. Pernah mengalami peradangan di daerah jalan lahir saat habis

melahirkan 1 1,1 92 89,9

35. Pernah dirujuk ke Puskesmas saat melahirkan di

rumah/Poskesdes 9 9,7 84 90,3

36. Berat badan anak ibu saat lahir kurang dari 2500 gram 4 4,3 89 97.5 37. Saat bayi lahir ada yang tidak segera menangis dan kulitnya

biru 5 5,4 88 94,6

38. Setelah bayi ibu lahir pernah dirujuk ke Puskesmas 4 4,3 89 95,7 39. BB bayi tidak naik selama 40 hari setelah lahir 48 51,6 45 48,4 40. Anak pernah mengalami kejang setelah melahirkan 7 hari 0 0,0 93 100 41. Ada anak meninggal pada usia 1 minggu setelah lahir 1 1,1 92 89,9

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan poskesdes berada pada kategori kurang baik yaitu sebesar 64,5%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Pemanfaatan Poskesdes

Variabel Pemanfaatan Poskesdes Jumlah orang (n) Persentase (%) a. Baik b. Kurang baik 33 60 35,5 64,5 Jumlah 93 100,0

Dokumen terkait