• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kementerian Kominfo melaksanakan program penyediaan infrastruktur TIK melalui dana Universal Service Obligation (USO). Perjalanan program dana USO ini

salah satunya untuk pembangunan ekosistem TIK, melalui pengembangan konsep desa broadband yang menitikberatkan pada pembangunan komprehensif terhadap infrastruktur, aplikasi dan pendampingan.

Perencanaan pembangunan desa pada umumnya belum memanfaatkan potensi sumberdaya desa secara integral sebagai basis dalam proses perencanaan. Sehingga potensi desa yang ada relatif tidak dimanfaatkan secara optimal untuk menopang pembangunan desa. Implikasi dari kondisi ini adalah bahwa desa sangat tergantung dari bantuan dan stimulasi dari luar (pemerintah). Sehingga USO perlu dikembalikan ke konsep awal dengan sasaran interaksi antara kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah yang bersifat spiral/meningkat yang sesuai dengan peta potensi wilayah tersebut dengan pilihan teknologi (termasuk model pengembangan, bukan hanya sekedar teknologi dasar), struktur pengembangan ekonomi, struktur kelembagaan sosial di daerah, dan budaya.

Pelaksanaan pembangunan nasional membutuhkan kerjasama antar pihak sehingga dapat berlangsung dengan baik, hal ini pun dilakukan dalam pembangunan perdesaan. Sejauh ini Kementerian Kominfo melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika sudah menyusun kerangka penyediaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan layanan TIK untuk pengembangan desa prioritas dengan konsep desa broadband.

Potensi desa dan pembangunan perdesaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, serta aspirasi dan prioritas masyarakat perdesaan. Ditekankan kepada bagaimana sebuah desa dapat sustain dengan partisipasi masyarakat melalui peningkatan akses dan penggunaan, peningkatan perekonomian, berjalannya kelembagaan desa, serta pengembangan sosial budaya wilayah tersebut.

Gambar LK- 8 Konsep Desa Broadband

Sumber : Direktorat Jenderal PPI, 2015

Konsep Desa broadband terpadu merupakan desa yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas jaringan atau akses internet, perangkat akhir pengguna dan aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk setempat. Diperuntukkan kepada desa-desa nelayan, pertanian, hingga desa yang berada di pedalaman sesuai dengan tipologi desa tersebut. Dengan adanya fasilitas jaringan internet diharapkan dapat mendukung dan membantu kegiatan masyarakat dalam kesehariannya. Lebih jauh lagi, dalam program desa broadband dilakukan juga pendampingan untuk pemanfaatan TIK sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut dalam sebuah kerangka “besar” untuk pengembangan potensi desa.

Sehubungan dengan lokasi desa, di Indonesia tercatat setidaknya ada sekitar 74.000 desa. Oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan dengan cara skala prioritas dengan melalukan seleksi desa yang memenuhi kriteria: Tertinggal, terluar dan

“Desa Broadband Terpadu merupakan konsep pembangunan desa pada wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatikadengan menyediakan akses internet, aplikasi pendukung dan pendampingan untuk

meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang dalam pelaksanaannya melibatkan elemen masyarakat, Kementerian/Lembaga,

terdepan (3T); Perintis dan; Perbatasan; Mayoritas masyarakat petani; Mayoritas masyarakat nelayan dan Mayoritas masyarakat mengandalkan hasil alam/pedalaman. Untuk tahap pertama adalah 50 lokasi desa 3T (Lokpri).

Desa Broadband Terpadu merupakan konsep pembangunan desa pada wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika dengan menyediakan akses internet dengan Kecepatan Minimal 2 Mbps, aplikasi pendukung dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang dalam pelaksanaannya melibatkan elemen masyarakat, Kementerian/Lembaga, Pemda dalam perencanaan, pengembangan, dan implementasi.

Gambar LK- 9 Cakupan Desa Broadband

Sumber : BP3TI, 2015

Desa broadband terpadu mencakup penyediaan infrastruktur melalui penyediaan akses internet, perangkat akhir pengguna, aplikasi pendukung dan pendampingan. Penyediaan akses internet untuk perangkat tetap dan untuk perangkat bergerak melalui media transmisi kawat, fiber optik, terestrial, VSAT/dan atau media transmisi lainnya yang disesuaikan dengan ketersediaan jaringan telekomunikasi di daerah.

Infrastruktur

‡Tersedianya jaringan broadbanddi seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T

Aplikasi

‡Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupnya

Pendampingan

‡Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan TIK dapat berlangsung secara berkesinambungan

‡Program Desa Broadband Terpadu berhasil menjadi solusi bagi masyarakat penerimanya (tepat sasaran)

Gambar LK- 10 Perangkat yang Disediakan

Sumber : Dit. Telsus, 2015

Penyediaan perangkat akhir pengguna sebagaimana disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa yang meliputi namun tidak terbatas pada : Komputer desktop; Laptop atau komputer jinjing; Komputer Tablet; Handset; Printer; Scanner; dan /atau Uninterruptible Power Supply (UPS). Untuk Penyediaan aplikasi pendukung sebagaimana dimaksud pada angka satu meliputi namun tidak terbatas pada : Portal; Aplikasi untuk masyarakat nelayan; Aplikasi untuk masyarakat petani; Aplikasi untuk masyarakat Pedalaman; Aplikasi e-commerce; Aplikasi pendidikan; dan Aplikasi kesehatan. Dan penyediaan pendampingan melalui program pelatihan sumber daya manusia di desa agar bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan pada program desa broadband terpadu untuk mengoptimalkan produktivitas matapencaharian, harga jual dan kualitas hidup di bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, dan komunikasi.

Tujuan dari pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan dan pelatihan untuk mendukung ekosistem pita lebar adalah meningkatkan kualitas SDM TIK nasional dalam rangka mempercepat adopsi dan utilisasi pitalebar serta memperkuat manufaktur TIK nasional. Pemberdayaan Masyarakat dilakukan melalui Pendampingan dan Pelatihan untuk Mendukung Ekosistem Pita Lebar mencakup:

x Fasilitasi Training of Trainer secara terpusat kepada perwakilan Pemda,lembaga pemberdayaan masyarakat, atau tokoh masyarakat

x Fasilitasi Training of Trainer lanjutan di tingkat pemerintah daerah tingkat II.

Gambar LK- 12 Rencana Pembangunan Desa Broadband Terpadu

Sumber : Plt. Direktur Utama BP3TI, Kominfo, Paparan Workshop Rural Broadband, 2015

Pembangunan desa broadband terpadu terdiri dari 3 tahapan, tahap pertama dengan target 50 desa, tahap kedua dengan target 500 desa, dan tahap ketiga dengan 500 desa yang direncanakan dicapai sampai dengan tahun 2018. Harapannya dengan program desa broadband ini tersedia infrastruktur, aplikasi dan pendampingan dalam pembangunan TIK di wilayah perdesaan.

Bagian 4