#esain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yag akan menciptakan sesuatu,dengan menggabungkan fakta,kontruksi,fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia.#engan demikian desain adalah konsep pemecahan masalah rupa,"arna,bahan,teknik,biaya,kegunaan dan pemakaian
yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
4uatu kemasan yang menarik dan sudah menjadi paten,biasanya telah melalui penelitian yang cukup lama mengenai kemasan dengan menggunakan teknik$teknik pe"arnaan dan grafis cetakan..#esain yang berhasil sangat tergantung pada keahliandisainer,jenis tinta,material dan pencetak.%enampilan kemasan menggambarkan sikap laku perusahaan dalam mengarahkan produknya.Kurangnya perhatian akan kualitas produk dan desain kemasan yang
tidak menarik akan menyebabkan keraguan konsumen terhadap produk tersebut. #esain kemasan perlu diciptakan agar mempunyai nilai estetika yang tinggi. Karena itu diperlukan perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk sehingga efisien dalam proses pengepakan, distribusi dan penyajian.#isain kemasan hendaknya mampu menumbuhkan kepercayaan dan mempengaruhi calon konsumen untuk menjatuhkan pilihan terhadap bahan yang dikemas. 4etelah berhasil menarik perhtian dari calon konsumen, kemasan harus menampilkan produk pada suatu keadaan yang siap jual. :ambaran$gambaran yang terbaik dari bahan yang dikemas perlu dotonjolkan. 4eakan$akan produk tersebut memang disajikan untuk memenuhi kebutuhan utanma calon konsumen secar a memuaskan. abel kadang$kadang disebut juga etiket. #alam pengertian perdagangan maka etiket didefinisikan sebagai label yang diletakkan,dicetak,diukir atau dicantumkan dengan jalan apapun pada kemasan.9tiket tersebut harus cukup besar agar dapat menampung semua keterangan yang diperlukan mengenai produk dan tidak boleh mudah lepas,luntur atau lekang karena air,gosokan atau pengaruh sinar matahari.
Menurut %eraturan Menteri Kesehatan /epublik +ndonesia <omor &'Menkes%er+++'& tentang abel dan%eriklanan Makanan ,maka pada label
atau etiket kemasan khususnya untuk makana dan minuman sekurang$kurangnya dicantumkan hal ?hal sebagai berikut 1
. <ama makanan dan merek dagang
2. Komposisi kandungan bahan, kecuali untk makana yang cukup diketahui komposisinya secara umum.
6. +si netto
-. <ama dan alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan D. <omor pendaftaran ( 4% atau M# )
. Kode produksi , tanggal kadaluarsa dan label halal.
4ecara keseluruhan,pernyataan atau keterangan yang terdapat pada etiket harus ditulis dengan jelas, ukuran angka dan huruf harus jelas (. 0,&D mm ) serta "arna yang cukup kontras dengan latar belakangnya. %ada makanan yang memerlukan cara penyiapan, penggunaan atau penyimpanan secara khusus, perlu dicantumkan petunjuk mengenai hal tersebut pada etiket..
ntuk menarik konsumen, dibutuhkan label yang menarik, mudah dilihat ddimengerti yang dicantumkan dalam kemasan, hal ini memerlukan perencanaan, penelitian dan pengembangan kemasan dan label secara terus ?menerus sesuai
dengan tuntutan dan keinginan konsumen. #engan demikian produk dapat dengan mudah dilihat dan dikenali, sehingga konsumen akan tertar ik dan membeli produk tersebut. (eppi Kersani. 20)
4.13 Be!&asa!(an p!'ses pengemasann+a8 (emasan &$#e&a(an aas kemasan aseptik &an non-aseptik.
. %engemasan aseptis
%engemasan aseptis adalah suatu cara pengemasan bahan di dalam suatu "adah yang memenuhi empat persyaratan, yaitu 1 produk harus steril, "adah pengemas harus steril, lingkungan tempat pengisian produk ke dalam "adah harussteril, dan "adah pengepak yang digunakan harus rapat untuk mencegah kontaminasikembali selama penyimpanan. 4istem pengemasan aseptis digunakan untuk mengemas berbagai macam produk seperti bahan pangan dan obat$obatan. #alam sistem pengemasan aseptis, produk dan "adah pengemas disterilisasi secara terpisah, kemudian dilakukan pengisian produk ke dalam "adah dalam
lingkungan steril sehingga diperoleh produk steril dalam kemasan yang tahan disimpan dalam jangka "aktu lama.
#alam sistem pengemasan aseptis, sterlisasi yang dilakukan terhadap "adah lebih ber3ariasi tergantung dari jenis "adahnya. eberapa contoh cara sterilisasi terhadap berbagai "adah yang digunakan dalam pengemasan aseptis dapat dilihat pada Tabel 2. Misalnya untuk "adah yang terbuat dari metal digunakan uap panas atau udara panas. ntuk "adah yang terbuat dari plastik dapat digunakan etilen oksida, hidrogen peroksida atau dengan cara radiasi. =adah gelas dapat digunakan etilen oksida. Masing$masing cara sterilisasi tersebut mempunyai keuntungan dan kelemahan.
4terilisasi dengan uap panas dan udara panas akan menghasilkan suhu tinggi pada tekanan atmosfir, tetapi mempunyai kelemahan karena mikroorganisme lebih tahan di dalam uapudara panas daripada di dalam uap jenuh. 4terilisasi "adah menggunakan hidrogen peroksida mempunyai keuntungan karena prosesnya cepat dan efisien, sedangkan radiasi dapat digunakan untuk sterilisasi "adah yang terbuat dari plastik yang sensitif terhadap panas, tetapi mempunyai kelemahan karena biayanya yang mahal dan lokasinya terbatas. (Tritama Kalista. 20D)
N
Tabel . erbagai cara sterilisasi "adah pengemas 2. %engemasan <on !septik
%ada proses pengemasan non$aseptik, kontaminasi mudah terjadi, sehingga masa simpan produk umumnya relatif lebih rendah. ntuk memperpanjang masa simpan, produk dapat ditambahkan gula, garam atau dikeringkan hingga kadar air tertentu. (Tritama Kalista. 20D)
entuk kemasan berikut ini telah disetujui @#! sebagai contoh sistem kemasan yang mampu memenuhi ketentuan kemasan tahan gangguan sebagaimana dijelaskan dalam peraturan @#! 2 .@./. %arts 2, 6-, dan &00.
1. S!$p pa,(ag$ng <Kemasan S!$p=
:ambar 2. Kemasan 4trip
4trip packaging merupakan teknik pengemasan yang sudah berlangsung lebih dari seperempat abad. 4emua solid form dibidang farmasi termasuk pill, tablet, capsul, loEenges, dikemas dengan system ini. Tetapi yang paling umum menggunakan cara ini adalah tablet dan capsul.
Metodenya adalah mengemas dengan dua
:ambar 6. Mesin %engemas 4trip
lapisan atasba"ah, dan kemudian di seal dan di cut. %emilihan dari material harus tepat, agar tidak ada migrasi dari produk keluar. %roduk akan jatuh kedalam mold yang panas, kemudian dibentuk kemasan dan me"adahi produk tersebut. kuran dan kedalaman dari mold tersebut harus cukup untuk menampung produk dan membentuk kantong, dan jangan sampai produk tertekan. %erlu dicek bah"a heat seal cukup efektif(Tritama Kalista. 20D)
:ambar -. Kemasan lister
entuk kemasan ini mampu menyediaakan perlindungan yang sangat baik terhadap keadaan sekitarnya, disertai dengan penampilan estetis yang menyenangkan dan efisien. 5uga memberikan kemudahan pemakaian, aman terhadap anak$anak dan tahan terhadap usaha pemalsuan.Kemasan blister dibentuk dengan melunakkan suatu lembaran resin termoplastik dengan pemanasan, dan menarik (dalam 3akum) lembaran plastic yang lembek itu kedalam suatu cetakan. 4esudah mendingin lembaran dilepas dari cetakan dan berlanjut ke berbagai pengisian dari mesin kemasan. lister setengah keras yang
terjadi sebelumnya diisi dengan produk dan ditutup
:ambar D. !lat %engemas lister
dengan bahan untuk bagian belakang yang dapat disegel dengan pemanasan. ahan untuk bagian belakangnya, atau tutupnya, dapat dari jenis yang bisa didorong atau jenis yang dapat dikelupas. ntuk jenis blister yang bisa didorong, bahan untuk bagian belakangnya biasanya aluminium foil yang diberi lapisan yang dapat disegel panas. apisan pada foil harus sesuai dengan bahan blister untuk memperoleh segel yang memuaskan, baik untuk perlindungan produk maupun untuk perlindungan pemalsuan. (achman. ''-)
:ambar . Kemasan ulk
Kemasan ini dapat dibuat dengan berbagai cara, tetapi biasanya dibentuk dengan menumpuk produk seperti sand"ich di antara lapisan tipis plastic yang dapat diberi bentuk dengan panas, dapat memanjang atau dapat mengerut dengan pemanasan dan bahan yang kaku untuk bagian belakangnya. 7al ini umumnya dilakukan dengan memanaskanmelunakan lapisan tipis plastik dan membuat kantung dengan menariknya dalam 3akum melalui cara yang sama seperti pembuatan blister dalam kemasan blister. %roduk dijatuhkan ke dalam kantung, yang kemudian disegel menjadi bahan yang keras seperti piring kertas yang dipanaskan$disegel$diberi lapisan. 5ika memakai bahan yang dapat mengerut karena panas, kemasan dile"atkan ke dalam corong panas, yang mengerutkan lapisan tipis menjadi gelembung atau member kulit pada produk, sehingga menempel erat pada karton yang ada di bagian belakangnya.(achman. ''-) #igunakan untuk mengemas barang yang cukup banyak atau bulk material digunakan,
:ambar &. Mesin %engemas ulk
multi "all paper sack. 7ea3y duty bag polyethylene, "o3en sack polipropylene dan jute bags, tetapi sekarang ini jute bags sudah kurang popular. Multi"all paper sack 1 terdiri dari beberapa lapisan kertas yang saling menunjang, dengan demikian maka beban yang didukung oleh kantong tersebut akan merata keseluruh lapisan. 5umlah lapisan bisa antara 2 sampai dengan lapis. #engan
menggunakan beberapa lapisan kertas yang agak tipis adalah lebih fleksibel dan kuat daripada menggunakan satu atau dua lapisan kertas yang tebal. Multi"all paper bag dapat digunakan untuk berbagai produk terutama yang berbentuk bubuk. (Tritama Kalista. 20D)
4. Peng$(a <Ban= +ang Menge!"
Konsep ini menggunakan sifat polimer yang dapat mengembang dan mengerut karena pemanasan, biasanya %*. %olimer yang dapat mengerut karena panas diproses sebagai pipa terarah dalam diameter sedikit lebih besar dari tutup
dan lingkar leher botol yang akan disegel. ahan yang dapat mengerut karena panas dipasok kepada pengisi botol sebagai pipa yang ada cetakan hurufgambar
dan dapat dilipat, baik sudah dipotong menurut panjang tertentu atau dalam bentuk gulungan untuk pekerjaan otomatis. %anjang pipa %* yang sesuai
:ambar . %engikat yang Mengkerut
diluncurkan melalui botol yang sudah bertutup cukup longgar, sehingga dapat menyatukan tutup dan lingkar leher botol (:ambar 2-$-). otol kemudian digeser melalui lorong panas, yang mengerutkan pipa dengan erat di sekeliling tutup dan botol, sehingga ban yang mengerut akan rusak bila tutup dibuka. !gar mudah membukanya, ban yang mengerut dapat disertai dengan celah yang dapat dirobek. (achman. ''-)
-. Pem#"ng("s Lap$san T$p$s
%embungkus dari lapisan tipis telah digunakan secara luas selama bertahun$ tahun untuk produk yang memerlukan kemasan yang utuh, atau perlindungan terhadap keadaan sekelilingnya. %embungkus apisan Tipis dikategorikan dalam tipe$tipe berikut1
%embungkus yang ujungnya dilipat
%embungkus yang dapat mengerut
. Ke!as T$mah8 Ke!as8 aa" Kan"ng P)as$(
Kantung yang fleksibel adalah konsep kemasan yang tidak hanya mampu menyediakan
:ambar '. Mesin *ertikal
kemasan yang tahan gangguan, tetapi melalui seleksi bahan yang sesuai, juga menyediakan kemasan yang dapat memberi perlindungan yang sangat ampuh terhadap keadaan sekitarnya. Kantung yang fleksibel biasanya dibentuk selama pekerjaan pengisian produk, baik dengan peralatan bentuk pembentukan 3entrikal maupun horiEontal, mengisi dan menyegel.%ada pelaksanaan membentukmengisimenyegel secara 3ertical, suatu jaringan lapis tipis ditarik meliputi cincin logam dan mengelilingi pipa pengisi yang 3ertical, melalui mana produk dijatuhkan kedalam kemasanyang terbentuk. %ipa pengisi dari metal juga bekerja sebagai suatu mandrel yang mengontrol keliling dari kantung dan
terhadap mana dibuat segel membujur.
%embentukan segel ini, yang dapat merupakan segel sirip maupun segel tumpang$tindih, mengubah lapisan kemasan menjadi pipa dari lapisan yang kotinu. !lat penyegel yang dapat bergerak, segel orthogonal sampai membujur, mengerutkan bagian ba"ah tube, membentuk segel ba"ah dari kemasan. %roduk dijatuhkan melalui pipa, pembentuk ke dalam kemasan yang terbentuk. !lat penyegel yang dapat bergerak mengangkat pipa lapisan tipis setinggi panjang kemasan, dan membentuk segel paling atas dan paling akhir dari kemasan. 4egel kemasan paling atas ini menjadi segel bagian ba"ah dari kemasan berikutnya, dan proses ini terulang lagi. Karena mesin 3ertical yang mmbentukmengisimenyegel
diisi sesuai arah gra3itasi, mereka terutama digunakan untuk cairan, bubuk dan produk berbentuk granul.
4istem pembentukpengisipenyegel secara horiEontal umumnya digunakan untuk produk dengan 3olume lebih kecil, yang dapat lebih cocok untuk ukuran kemasan yang lebih datar yang dihasilkan mesin jenis ini. #alam system ini, jaringan lapisan tipis terlipat sendiri dan tidak mengelilingi suatu pipa. 4e"aktu lipatan lapisan tipis diisi secara horiEontal melalui mesin, suatu pelat yang dapat bergerak membentuk kantung$kantung dalam lapisan itu dengan cara membuat segel pemisah secara 3ertical. %roduk kemudian ditempatkan ke dalam tiap kantung, dan segel atas akhir akan terbentuk. Kemasan yang dibuat dengan mesin pembentukpengisipenyegel secara horiEontal biasanya mempunyai segel keliling bersisi tiga, tetapi ada kemungkinan terjadi 3ariasi$3ariasi lain, tergantung jenis mesin yang digunakan.
:ambar 0. Mesin horiEontal
ntuk menyiapkan tingkat kesempurnaan kemasan yang diperlukan bagi kemasan yang tahan gangguan pada mesin horiEontal maupun 3ertical, maka haruslah digunakan segel permukaan$dalam$pada permukaan$dalam. 7al ini memungkinkan pemakaian bahan segel yang efektif seperti polietilen, etilen 3inil asetat (9*!), dari 4urlyn, yang bila disegel dengan layak harus dirobek lebih dulu untuk mendapatkan produknya. ahan penyegel ini harus digunakan sebagai bagian dari susunan laminasi supaya diperoleh sifat$sifat yang diperlukan bagi penampilan bahan kemasan yang layak. %ermukaan luar dari laminasi harus merupakan permukaan yang mudah dicetak dan tahan panas, karena langsung bersentuhan dengan batang$batang pemanas.
ahan permukaan luar juga digunakan sebagai pemba"a substrat, yang memberikan sifat$sifat mekanis kepada laminasi yang diperlukan untuk penanganan kemasan dan pengemasan secara maksimal. apisan yang paling
umum digunakan untuk pemba"a substrat ialah kertas. %olyester, nilon dan selofan juga digunakan bila diinginkan suatu keadaan tembus pandang, tahan bocor atau mengkilap. ntuk produk yang peka terhadap lembab dan oksigen, umumnya digunakan kertas timah (foil) sebagai bagian dari laminasi lapisan tipis, dengan foil diapit seperti sand"ich antara lapisan luar dan lapisan segel panas. aminasi seperti kertaspolietilenfoilpolietilen dan polyesterpolietilenfoilpolietilen umum digunakan sebagai perintang yang baik. %olyester yang diberi logam digunakan sebagai pengganti foil untuk pemakaian beberapa kemasan perintang karena biayanya lebih rendah, penampilan yang baik
sekali dan tahan lekukan. (achman. ''-)
#an masih ada banyak lagi teknik pengemasan produk farmasi sepertiC %enyegel otol, 4egel erupa %ita, Tutup yang Mudah #irobek, Tube yang #isegel, =adah !erosol dan Kotak Karton yang #isegel. (achman. ''-).
4.1- PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGEMASAN
4aat ini telah dikembangkan teknologi pengemasan #ahan pangan &an p!'&"( 6a!mas$ yang mencakup 1
. %engemasan atmosfir termodifikasi ( Modified Atmosfer Packaging M!%) Merupakan pengemasan produk dengan menggunakan bahan kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan ini menyebabkan laju respirasi produk menurun, mengurangi pertumbuhan mikrobia, mengurangi kerusakan oleh enEim serta memperpanjang umur simpan. @abrikasi film kemasan dapat menghasilkan kemasan dengan permeabilitas gas yang luas serta tersedianya adsorber untuk >2, >2, etilen, dan air. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif terhadap harga produk yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai estetika yang dapat diterima dan sesuai untuk sistem distribusi.
!danya absorber oksigen dapat menyerap oksigen pada bahan$bahan pangan sepertihamburger , pasta segar, mie, kentang goreng, daging asap ( sliced ham dan
sosis), cakes,dan roti dengan umur simpan panjang, produk$produk konfeksionari, kacang$kacangan, kopi, he!#a <&a)am 6a!mas$= &an !empah9!empah. %enggunaan kantung absorber >2memberikan keuntungan khususnya untuk produk$produk yang sensitif terhadap oksigen dan cahaya seperti produk bakery
dan piEEa, daging yang dimasak dimana pertumbuhan jamur dan perubahan "arna merupakan masalah utamanya.
2. %engemasan aktif ( Active Packaging ) dan Smart Packaging
Merupakan teknik kemasan yang mempunyai sebuah indikator eksternal atau internal untuk menunjukkan secara aktif perubahan produk serta menentukan mutunya. Tujuan dari kemasan aktif atau interaktif adalah untuk mempertahankan mutu produk dan memperpanjang masa simpannya. (5ulianti dan Mimi, 200).
4.1 BERBAGAI MA0AM BAHAN PENGEMAS
ahan kemasan secara umum dibagi menjadi 2 macam, yaitu kemasan produk pangan dan kemasan produk non pangan.Kemasan produk pangan
umumnya menuntut jaminan keamanan lebih daripada kemasan produk non pangan.
• PET 1 singkatan dari %oly 9thylene Theraphalate, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara.
• N+)'n 1 merupakan gabungan dari %9T dan >%%, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara dan kelembaban.
• OPP 1 singkatan dari >riented %oly %ropylene, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap kelembaban. • P>0 1 singkatan dari %oly *inyl itrid, mengeluarkan gas beracun bila
terkena panas, sehingga penggunaannya untuk poduk pangan hanya diijinkan untuk kemasan luar saja.
• PO 1 singkatan dari %oly >ly3in, fungsinya hanya untuk tampilan keindahan pada kemasan.=arnanya yang bening dan sangat transparan, menghasilkan efek kilap pada kemasan.
• PE 1 singkatan dari %oly 9thylene, fungsinya dalam dunia kemasan terkenal sebagai seal layer$lapisan perekat.
• PP 1 singkatan dari %oly %ropylene, fungsinya dalam dunia kemasan sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan lainnya, sebagai seal layer, maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri.
4.1 K!$e!$a pem$)$han #ahan pengemas: . %ermeabilitas
Material bahan pengemas harus memungkinkan agen sterilisasi untuk keluar masuk bahan pengemas namun tetap memberikan perlindungan yang sangat tinggi untuk perlindungan bakteri.
2. %artikel
ahan pengemas yang tidak menghasilkan serat atau partikel kecil direkomendasikan.
6. %enolakan
%engemas proses sterilisasi harus dapat menolak cairan seperti air atau larutan normal saline.
-. Kekuatan
@aktor yang harus diperhatikan untuk menentukan kekuatan tipe pengemas untuk sterilisasi ada 6 yaitu1
a. Burst Resistance menunjukkan ketahanan bahan pengemas dari robekan atau rusakan yang dibuat instrumen yang dikemas atau ujung dari tray instrumen.
b. ear Resistance digunakan untuk melihat kekuatan kemampuan pengemas menjaga sobekan tidak meluas, setelah terjadi robekan. c. Abrasion Resistance dilihat dari dua aspek1 ketahanan bahan dari
gesekan itu sendiri dan adanya partikel mikro yang dikeluarkan dari gesekan. 5ika bahan pengemas sterilisasi mengalami kerusakan dengan adanya friksi, bahan menjadi lebih lemah dan dapat menyebabkan lubang atau robekan.
ahan pengemas harus dapat bertahan pada posisi yang sama pada proses pembukaan dan tetap asepsis dengan tidak memberikan lubang
yang memberikan akses pada barang yang disterilkan. . Kemudahan %enanganan
ahan pengemas harus lunak, elastis, dan mudah digunakan. ahan pengemas yang keras dan memiliki kelenturan yang rendah dapat menyebabkan potongan kecil yang dapat menyebabkan kontaminasi pada staf sterilisasi sentral dan pada pasien.
(Khrisnendy. 20D)
DA/TAR PUSTAKA
Tsffaunsoed. 202. Teknologi %engemasan ntuk %roduk @armasi. Tersedia online di1 https1tsffarmasiunsoed202."ordpress.com (diakses tanggal D 4eptember 20D)
+matetani. 200. Tersedia online di1 https1Trend %engemasan Modern 4eharusnya Tidak Menggeser Kemasan Tradisional200.com (diakses tanggal D september 20D)
!s"in M. 200. %ackaging Materials and its !pplications. 5akarta1+ndonesian %ackaging @ederation.
#irektorat 5enderal +ndustri #an #agang Kecil Menengah #epartemen %erindustrian #an %erdagangan. 2006. Tersedia online di1 http1""".google.comsearchO
APcache1pi/4Mh:!9MQ51idkm.depperin.go.idpelatihankemasanmodulR. (diakses tanggal D 4eptember 20D)
eppi Kersani. 20. %engemasan %roduk Tersedia online di1 http1posluhdesdesacijambu.blogspot.co.id200pengemasan$produk.html. (diakses tanggal D 4eptember 20D)