Perancangan Rehoming RNC
2. Desain konfigurasi cross connect dari HUT ke RNC
Sebelum perancangan konfigurasi cross connect dikerjakan harus dilakukan listing pada HUT yang belum ada tunnel dan service ke RNC yang dituju. Dalam perancangan kali ini akan diambil sampel salah satu HUT yang harus dibuat desain konfigurasinya di sisi MSTP, yaitu HUT04 ke RNJKT21.
Gambar 3.6 Topologi HUT04 yang akan dibuat tunnel main dan protection Tunneling ada dua jenis, yaitu jalur main dan jalur protection. Jalur working digunakan sebagai jalur utama yang dilewati trafik, sedangkan jalur protection digunakan sebagai jalur proteksi. jika suatu saat terjadi fiber cut di jalur working, maka secara otomatis trafik akan berpindah melewati jalur proteksi. Dalam perancangan suatu tunnel harus dilengkapi data topologi area yang akan di rehoming, dimana dalam perancangan yang digunakan adalah topologi area Jakarta. Untuk perancangan desain tunnel working dan protection harus menggunakan port yang berbeda seperti gambar 3.6 dimana HUT04 memiiki 4 port yang bisa digunakan untuk 4 output sebagai jalur awal tunneling, dimana tim engineering transmisi menggunakan port 11-PEX1 sebagai port output jalur main dan port 8-11-PEX1 sebagai port output jalur protection. Pada tabel 3.7 menunjukkan label port in yaitu 1220 dan label port out yaitu 952.
Setelah ditentukan port yang akan digunakan langkah selanjutnya adalah mencari jalur atau hop terpendek dari HUT ke RNC. Umumnya jalur terpendek digunakan untuk jalur working sedangkan jalur yang lebih jauh digunakan untuk jalur protection.
b. Alokasi Servis E-LAN
Dalam topologi MSTP OSN 3500 terdapat 3 servis yaitu servis E-LAN (multipoint to multipoint), E-Line (point to point) dan E-AGGR (multipoint to point), namun pada perancangan ini digunakan servis E-LAN. HUT yang akan digunakan sebagai sampel dalam pekerjaan rehoming ini adalah HUT04. Dalam pembuatan suatu servis harus dipastikan terlebih dahulu port yang available dan VLAN ID yang belum di allow di HUT04. Adapun salah satu contoh desain servis E-LAN yang akan dibuat di sisi MSTP terdapat pada tabel 3.7 dimana Servis yang akan dibuat harus di sisi HUT dan di sisi RNC, maka dari itu dibutuhkan PW ID yang berfungsi untuk membungkus data dan PW ID tersebut dikonfigurasi di sisi HUT dan RNC agar bisa berkomunikasi antara satu dan yang lainnya.
PW (pseudo wire) terdiri dari 3 jenis, yaitu Ethernet Tagging Mode, Access, & Hybrid, dikarenakan PW ID yang dirancang kali ini membungkus data VLAN ID yang sudah ditentukan maka harus menggunakan Ethernet Tagging Mode.
Tabel 3.9 Tabel servis E-LAN di HUT04
c. Konfigurasi MSTP di sisi NMS
NMS adalah singkatan dari Network Monitoring System dimana sudah dijelaskan di bab 2 yang merupakan sebuah aplikasi yang digunakan salah satunya untuk memonitor dan mengkonfigurasi suatu MSTP. Setelah perancangan pada HUT04 selesai maka desain tersebut akan diaplikasikan
menggunakan NMS. Dapat dilihat dari gambar 3.7 tunnel ID yang digunakan untuk membuat tunneling HUT04 ke RNJKT21 statusnya sudah deployed atau sudah sukses.
Gambar 3.7 Tunnel ID dari HUT04 ke RNJKT21
Servis E-LAN HUT04 yang sudah dikonfigurasi di sisi MSTP dapat dilihat di gambar 3.8 dibawah dimana VLAN yang di tagging yaitu VLAN 60 sudah dikonfigurasi untuk servis ID ke-4 yaitu servis 3G_IuB RNJKT21.
Gambar 3.8 Konfigurasi servis E-LAN 3G_IuB RNJKT21 di NMS Sedangkan pada gambar 3.9 dapat dilihat VLAN ID yang sudah di tagging yaitu VLAN 2502 sudah dikonfigurasi untuk servis ID 8 yaitu 3G_OAM RNJKT13 (VLAN OAM existing).
Gambar 3.9 Konfigurasi servis E-LAN 3G_OAM RNJKT13 di NMS
3.5.2 Konfigurasi IP di sisi MPLS RAN Router
Setelah konfigurasi tunnel dan servis di sisi MSTP sudah selesai, maka IP VLAN RNJKT21 yang akan diintegrasikan harus dikonfigurasi terlebih dahulu di sisi MPLS RAN router. Adapun alokasi IP yang akan di konfigurasi terdapat di tabel 3.9 dan tabel 3.10.
Tabel 3.9 Tabel alokasi IP VLAN untuk RNJKT21 Jabodetabek RNJKT21 SN Kalideres 2551-2558 2559-2566 10.165.49.0 10.165.50.0 255.255.255.224 255.255.255.224 51-58 59-66 10.165.174.0 10.165.175.0 255.255.255.224 255.255.255.224
Tabel 3.10 Tabel alokasi port interface untuk RNJKT21
Jika IP VLAN tersebut sudah dikonfigurasi di sisi RAN router dan mac address NodeB juga sudah terbaca maka tes ping dan konfigurasi IP VLAN di sisi MSTP dan MPLS RAN router sudah sukses. Gambar 3.10 adalah hasil capture IP
RNJKT21 SN Kalideres 952-3-PEG8#7 952-3-PEG8#8
RN-JKKDS-01 Gi0/1/0/0 RN-JKKDS-02 Gi0/1/0/0
VLAN NodeB 3G_ROXYQUARE yang sudah sukses dikonfigurasi di sisi RAN router menggunakan IP VLAN IuB 10.165.175.197.
Gambar 3.10 Capture IP VLAN dan Mac Address di sisi RAN router
3.6 Eksekusi Insert Script disisi RNC & NodeB
Setelah alokasi pendukung yang dibutuhkan siap, pekerjan eksekusi rehoming dapat dilakukan yaitu insert script command rehoming ke sisi RNC dan nodeB untuk pengaturan parameter link transmisi yang akan dilalui oleh trafik hingga sampai ke RNC tujuan . pada gambar 3.12 ditunjukkan proses cara kerja rehoming tersebut dimana apabila terjadi kegagalan pada proses rehoming , pekerjaan rehoming di rollback/dilanjutkan dikemudian hari agar proses rehoming tidak berpengaruh ke jaringan agar tidak menggangu layanan servis ke pelanggan , sehingga pelanggan tetap dapat menggunakan service seperti biasanya tanpa merasakan adanya gangguan. Untuk parameter script pada sisi RNC dan nodeB terlampir pada lampiran 3. Berikut adalah cek post yang harus dilakukan setelah proses insert script selesai atau rehoming selesai dilakukan yaitu :
1. cek channel resources dan traffic in sisi Node B 2. Cek link Iub dan Utran cell di sisi RNC
3. Cek alarm dalam node B dan RNC 4. Cek CGI baru pada sisi MSS
Setelah health cek pada cluster di rehoming selesai dan menunjukkan tidak terdapat gangguan atau alarm, maka lingkup pekerjaan rehoming selesai dilakukan. dan apabila dalam pengecekan tersebut masih terdapat gangguan alarm , maka proses insert script pada RNC dan node B dapat di rollback kembali
sehingga servis masih tetap seperti biasa pada saat sebelum dilakukan proses insert script.
Gambar 3.12 Flowchart Pengerjaan Rehoming Ya Ya Tidak Baca Parameter Baca Parameter Pendeteksian Unbalanced Capacity Condition? Pendeteksian Unbalanced Capacity Condition? Pemilihan RNC Okupansi rendah/kosoh Pemilihan RNC Okupansi rendah/kosoh Pelanjutan Koneksi Lama Pelanjutan Koneksi Lama Selesa i Selesa i Eksekusi Berhasil? Eksekusi Berhasil? Pengiriman Operation Data dari RNC okupansi tinggi
ke rendah
Pengiriman Operation Data dari RNC okupansi tinggi
ke rendah
Tidak
Rollback Sistem
BAB IV