• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis.

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2014: 109). Desain penelitian yang akan digunakan yaitu quasi experimental. Menurut Sugiyono (2014: 116), bentuk desain eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Oleh karena itu, pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain tersebut, karena peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat masuknya pengaruh variabel-variabel yang datang dari luar. Desain penelitian quasi experimental dibagi menjadi dua bentuk dan yang peneliti pilih sebagai desain penelitian yaitu bentuk

nonequivalent control group design. Sugiyono (2014: 118) mengemukakan “nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random”. Menurut

Sugiyono (2014: 118), gambaran dari nonequivalent control group design yakni sebagai berikut:

Keterangan:

O1 dan O3 = keadaan awal kelas eksperimen dan kontrol X = perlakuan yang diberikan, yaitu strategi card sort

O2 = hasil penilaian kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan O4 = hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan

Kedua kelas yang peneliti pilih sudah memenuhi syarat dilakukan penelitian eksperimen dari berbagai aspek. Di antaranya yaitu, kedua sekolah berada dalam satu komplek, kedua sekolah terakreditasi B, kualifikasi guru yang relatif sama, sarana dan prasarana sekolah cukup memadai seperti media pembelajaran pendukung lainnya yang dapat digunakan oleh kelas eksperimen dan kontrol, serta kemampuan awal siswa yang relatif sama. Untuk mengetahui apakah kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol sama atau tidak dilakukan uji kesamaan rata-rata. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan analisis secara empiris dan statistik. Dalam penelitian ini, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan data nilai IPS hasil UAS gasal siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 sebagai kelas eksperimen dan Sekolah Dasar Negeri Pekauman 5 sebagai kelas kontrol tahun ajaran 2014/2015. Data nilai IPS hasil ujian akhir semester gasal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Data distribusi frekuensi nilai UAS gasal siswa kelas III tahun 2014/2015 di kedua kelas disajikan dalam Tabel 3.1 dan 3.2.

O1 X O2

39 Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPS hasil UAS Kelas Eksperimen

No. Nilai Frekuensi

1 53-58 2 2 59-64 8 3 65-70 9 4 71-76 3 5 77-82 2 6 83-88 2 Jumlah 26

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Nilai IPS Hasil UAS Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi

1 53-60 5 2 61-68 13 3 69-76 4 4 77-84 5 5 85-92 1 Jumlah 28

Rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari nilai UAS digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Rata-rata kelas eksperimen sebesar 68,3 dan kelas kontrol sebesar 68,8. Secara empiris kedua kelas mempunyai selisih sebesar 0,5. Artinya, secara empiris kemampuan awal siswa di kedua kelas dapat dikatakan relatif sama.

Setelah penghitungan secara empiris, kemudian uji kesamaan rata-rata dilakukan secara statistik. Penghitungan secara statistik dengan menggunakan rumus one sample t test untuk dua pihak diperoleh nilai thitung sebesar 0,197 dan harga ttabel dengan α = 0,05 dan df= 24 yaitu 2,06866. Menurut Priyatno (2010: 31), jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan nilai thitung dan ttabel, diketahui - 2,06866 ≤ 0,197 ≤ 2,06866, sehingga

tidak ada perbedaan yang signifikan. Artinya, penghitungan secara statistik membuktikan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol relatif sama (Hasil penghitungan uji kesamaan rata-rata secara empiris dan statistik dapat dilihat pada lampiran 3).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang relatif sama, baik secara empiris maupun statistik. Itu artinya, kedua kelas telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan penelitian eksperimen.

Pada penelitian ini, desain tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh strategi card sort terhadap hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2. Strategi card sort diterapkan pada kelas eksperimen yaitu kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 dan pembelajaran model konvensional diterapkan pada kelas kontrol yaitu kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 5. Sebelum dilakukan penelitian, baik kelas eksperimen maupun kontrol mendapat perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal. Setelah itu, kedua kelas tersebut melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan strategi card sort, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan (tidak menggunakan strategi card sort, tetapi menggunakan pembelajaran model konvensional). Tes akhir dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak. Jadi, pengaruh penggunaan strategi card sort terhadap hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 yaitu (O2 - O1) – (O4– O3).

41

3.2 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Desember 2014 hingga April 2015. Tempat yang dipilih untuk dilaksanakan penelitian yakni kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 Kota Tegal sebagai kelas eksperimen dan kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 5 Kota Tegal sebagai kelas kontrol atau pembanding.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 64). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan dependen.

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen disebut juga sebagai variabel bebas. Sugiyono (2014: 64) mengemukakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi, atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu penerapan strategi pembelajaran card sort.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terikat. Menurut Sugiyono (2014: 64), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen yaitu hasil belajar IPS siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 materi Kegiatan Jual Beli.

Dokumen terkait