• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.2. Kajian Empiris

Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dan dijadikan kajian empiris pada penelitian ini antara lain dilakukan oleh:

(1) Fachruddin (2011) dengan judul “Penerapan Metode Card Sort untuk Meningkatkan Prestasi Siswa pada Pokok Bahasan Nun Sukun atau Tanwin Bertemu Huruf Hijaiyah Kelas IV SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi card sort meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu dari pra siklus ke siklus I sebesar 47,16% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 33,34%.

(2) Saifullah (2010) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Pemilahan Kartu (Card Sort) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Fiqih di MTs Tarbiyatul Islamiyah Pati.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi card sort

meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil keaktifan rata-rata skor yaitu pada pra siklus diperoleh sebesar 16,36. Hal ini mulai meningkat pada siklus I dengan rata-rata 31,7 kemudian pada siklus II mengalami peningkatan kembali yaitu menjadi 32,74.

(3) Suwati (2013) dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV B dalam Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan Metode Card Sort (Memilah dan Memilih Kartu) di MI Ma‟arif Sembego Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta.” Hasil penelitian menunjukkan

29 bahwa strategi card sort meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai yaitu pada tes pra tindakan kelas sebesar 58,3 dengan kategori cukup, pada siklus I sebesar 75,5 dengan kategori baik, dan pada siklus II sebesar 87,2 dengan kategori baik sekali. (4) Sandra (2012) dengan judul “Penguasaan Materi Tajwid dalam Pelajaran

Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas IV SDN Wonorejo 02 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan belajar tes awal 80% dengan rata-rata nilai sebesar 68, pada siklus I mencapai 87% dengan rata-rata nilai 82, dan pada siklus II mencapai 100% dengan rata-rata nilai 93, tuntas mencapai KKM (60).

(5) Ashfihani (2011), dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI melalui Metode Card Sort (Studi Tindakan pada Kelas III SD Muhammadiyah Plus Jatisari Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010).” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan pada tahap pra siklus sebesar 64, siklus I rata-rata nilai sebesar 72, dan pada siklus II naik menjadi 82.

(6) Muni‟ah (2011) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Card Sort Materi Pokok Zakat Kelas IV MI Tlahab Gemuh Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dibuktikan

dengan tahap pra siklus rata-rata nilai hanya mencapai 56,03, pada siklus I naik menjadi 72,41, dan siklus II menjadi 81,59.

(7) Ulfa (2013) dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort

untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ngasem Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar khususnya kognitif pada setiap siklus. Pada pra siklus 22,22%, pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 66,67%, dan pada siklus II menjadi 83,33%.

(8) Mustafa (2012) dengan judul “The Effects of Active Learning on Foreign Language Self-Concept and Reading Comprehensioan Achievement.” Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dinyatakan bahwa, “... the group engaged in active learning techniques was successfull in enhancing reading comprehension achievement.” Hasil penelitian yang dilakukan Mustafa menunjukkan bahwa kelompok kelas yang mendapatkan pembelajaran aktif lebih berhasil dalam pembelajaran materi pengertian membaca. Hal inilah yang menjadikan peneliti melakukan penelitian dengan strategi pembelajaran aktif tipe card sort agar hasil belajar siswa juga dapat meningkat.

(9) Hyun (2012) dengan judul “Incorporating Active Learning and Student Inquiry into an Introductory Merchandising Class.” Dalam penelitian yang dilakukan Hyun dinyatakan bahwa “the active learning and student inquiry

31

strategy was helpfull to the students in understanding the containt of the course.” Hasil penelitian yang dilakukan Hyun menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat membantu siswa dalam memahami berbagai pemahaman petunjuk isi dalam kegiatan jual beli. Hal inilah yang menjadikan peneliti melakukan penelitian tentang pembelajaran aktif berupa

card sort, agar nantinya juga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Beberapa penelitian terdahulu tersebut digunakan oleh peneliti sebagai kajian yang diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi peneliti. Hasil penelitian terdahulu tersebut membuktikan bahwa strategi card sort berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itulah, dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah hasil belajar IPS siswa kelas III yang mendapat pembelajaran dengan strategi card sort lebih tinggi daripada yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.

Penelitian terdahulu pertama yang dijadikan kajian empiris dilakukan oleh Fachruddin. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fachruddin yaitu dalam menggunakan strategi card sort, sedangkan perbedaannya pada jenis penelitian, mata pelajaran, dan variabel yang diteliti. Peneliti melakukan penelitian eksperimen dengan menerapkan strategi card sort pada mata pelajaran IPS materi Kegiatan Jual Beli dengan variabel yang diteliti berupa hasil belajar siswa. Sementara itu, Fachruddin melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi tersebut pada mata pelajaran PAI dengan variabel prestasi belajar siswa.

Kajian empiris yang kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Saifullah. Penelitian yang dilakukan Saifullah dan peneliti memiliki kesamaan dalam menggunakan strategi card sort. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Saifullah yaitu jenis penelitian dan mata pelajaran. Saifullah melakukan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Fiqih, sedangkan peneliti melakukan penelitian eksperimen dengan menerapkan strategitersebut pada mata pelajaran IPS.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Suwati dijadikan sebagai kajian empiris yang ketiga. Persamaan penelitian yang dilakukan Suwati dan peneliti dalam menggunakan strategi card sort, sedangkan perbedaannya pada jenis penelitian, mata pelajaran, dan variabel yang diteliti. Peneliti melakukan penelitian ekperimen pada mata pelajaran IPS materi Kegiatan Jual Beli dengan variabel hasil belajar siswa. Sementara itu, Suwati melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi tersebut pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan variabel minat dan prestasi belajar.

Kajian empiris yang keempat yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sandra. Penelitian yang dilakukan Sandra dan peneliti memiliki kesamaan dalam menggunakan strategi card sort. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Sandra yaitu pada jenis penelitian dan mata pelajaran. Sandra melakukan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran BTQ, sedangkan peneliti melakukan penelitian eksperimen pada mata pelajaran IPS.

Kajian empiris selajutnya yang menjadi pendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ashfihani. Persamaan penelitian yang dilakukan

33 Ashfihani dengan peneliti yaitu dalam menerapkan strategi card sort, sedangkan perbedaannya pada jenis penelitian, mata pelajaran, dan variabel yang diteliti. Peneliti melakukan penelitian ekperimen dengan menerapkan strategi card sort

pada mata pelajaran IPS dengan variabel hasil belajar siswa. Sementara itu, Ashfihani melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi tersebut pada pembelajaran PAI dengan variabel aktivitas dan hasil belajar.

Penelitian relevan keenam yang dijadikan sebagai kajian empiris yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muni‟ah. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muni‟ah dengan peneliti yaitu dalam menerapkan strategi card sort. Perbedaannya terletak pada jenis penelitian, variabel, dan mata pelajaran. Muni‟ah melakukan penelitian tindakan kelas dengan variabel yang diteliti berupa keaktifan dan hasil belajar pada materi Zakat, sedangkan peneliti melakukan penelitia eksperimen dengan variabel hasil belajar pada materi Kegiatan Jual Beli.

Kajian empiris selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ulfa. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan Ulfa yaitu dalam menerapkan strategi card sort. Perbedaannya terletak pada jenis penelitian dan mata pelajaran. Ulfa melakukan penelitian berupa penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA, sedangkan peneliti melakukan penelitian berupa penelitian eksperimen pada mata pelajaran IPS.

Selain kajian empiris tersebut, masih ada dua penelitian yang dijadikan sebagai kajian empris dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dan Hyun. Penelitian yang dilakukan baik oleh Mustafa maupun Hyun merupakan penelitian yang meneliti tentang pembelajaran aktif. Penelitian yang

dilakukan Mustafa menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar juga lebih meningkat. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Hyun menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat membuat siswa lebih paham mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung.

Dokumen terkait