• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan akan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Moch. Nazir (2005:84) memaparkan bahwa desain penelitian adalah “Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan rencana penelitian yang dipakai peneliti sebagai pedoman melakukan proses penelitian. Oleh karena itu, membuat desain penelitian sangat penting agar dalam melaksanakan penelitian yang terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Menurut Sugiyono (2010:30) penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

“1. Rumusan Masalah, 2. Landasan Teori, 3. Perumusan Hipotesis,

4. Pengumpulan Data

a. Populasi dan Sampel b. Instrumen Penelitian, 5. Analisis Data,

6. Kesimpulan dan Saran”.

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan di cari jawabanya melalui pengumpulan data. Berikut rumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaiamana perencanaan pajak terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

badan pada KPP Cimahi.

2. Bagaimana pelaksanaan Self Assessment System terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Cimahi.

Bagaimana Perencanaan Pajak dan Self Asessment System terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Cimahi.

2. Landasan Teori

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Pemahaman pada teori mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk memjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

3. Perumusan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah analisis aspek perencanaan pajak dan pelaksanaan self assessment system pada kepatuhan wajib pajak badan.

4. Pengumpulan Data

Hipotesis masih merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarnya secara empiris atau nyata. Untuk itu peneliti harus melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan denga 2 cara, yaitu:

a. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah wajib

pajak badan. Maka sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan.

b. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam, maka harus digunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang sudah diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah variabel bebas (variabel independen), yaitu perencanaan pajak dan self assessment system sebagai variabel X1 dan X2 dan variabel terikat (variabel dependen), yaitu kepatuhan wajib pajak badan sebagai variabel Y.

5. Analisis Data

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, untuk menguji adanya hubungan penerapan perecanaan pajak (X1) dan pelaksanaan self assessment system (X2) yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak badan (variabel dependen Y) di wilayah KPP Cimahi.

6. Kesimpulan dan Saran

Dari periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Yang Digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T – 1 Descriptive Decriptive dan Survey Perencanaan Pajak

Cross Sectiona

l

T – 2 Descriptive Decriptive dan Survey Self Assessment

System

Cross Sectiona

l

T – 3,4,5 Descriptive Descriptive dan Survey Kepatuhan Wajib Pajak Badan

Cross Sectiona

l

Sumber: (Umi Narimawati, 2010:31)

3.3 Operasional Variabel

Dalam melakukan penelitain terlebih dahulu harus menentukan operasional variabel agar dapat memeprmudah dalam melaksanakan penelitian, adapan pengertian operasional variabel menurut Nur Indriantoro (2002:69) adalah sebagai berikut :

“Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran

construct yang lebih baik”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan dimensi, indicator dan skal dari variabel yang terkati dalam penelitian ini adapun variabel yang terkait dalam penelitian ini yatitu:

Menurut Sugiyono (2010:38), menyatakan bahwa variabel adalah sebagai berikut:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu variabel X1 sebagai independen (perencanaan pajak), X2 (Self Assessment System) pada variabel Y sebagai dependen (Kepatuhan wajib pajak). Selain itu ada penjelasan yaitu :

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator skala

Perencanaan Pajak X1

Langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan

pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan

perpajakan

agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. (Erly Suandy: 2008: 6) a. Motivasi dilakukanya perencanaan pajak 1. Kebijakan perpajakan 2. Undang-undang perpajakan 3. Administrasi perpajakan. Erly Suandy (2008: 11) Ordinal b. Tahapan dalam membuat perencanaan pajak 1. Menganalisis informasi yang ada 2. Mambuat satu atau

lebih model kemungkinan jumlah pajak 3. Mengevaluasi perencanaan pajak 4. Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak 5. Memutakhirkan rencana pajak. Erly Suandy (2008:13-24)

Self Assessment

System X2

Menurut Siti Kurnia Rahayu (2009:101-102) adalah : “Self assessment system mewajibkan segala macamnya dalam rangka usaha pemenuhan kewajiban perpajakan harus dilakukan sendiri oleh wajib pajak. Kewajiban Wajib Pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan”. c. Kewajiban Wajib Pajak dalam self assesment system 1. Mendaftarkan diri ke kantor pelayanan pajak 2. Menghitung pajak oleh wajib pajak

3. Membayar pajak

dilakukan sendiri oleh wajib pajak 4. Pelaporan

dilakukan wajib pajak. Siti Kurnia (2010:101) Ordinal Kepatuhan Wajib Pajak Y Suatu keadaan dimana wajib pajak

memenuhi kewajiban secara formal sesuai

dengan ketentuan Undang-undang perpajakan (Siti Kurnia Rahayu: 2009: 138) d. Situasi yang mencermink n kepatuhan dan kesadaran Pemenuhan kewajiban perpajakan 1. WP paham semua ketentuan pajak 2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan benar.

3. Menghitung

jumlah pajak yang terutang dengan benar. 4. Membayar pajak yang terutang dengan tepat waktu. 5. Melaporkan pajak tepat waktu. 6. Tidak menunggak pajak. 7. Tidak dijatuhi hukuman. 8. Menyelenggarakan pembukuan. ( Siti Kurnia Rahayu (2009) Ordinal

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Umi Narimawati (2007:53) mendefinisikan sekala ordinal adalah sebagai berikut :

“Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relative karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memebrikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel tersebut diakur dengan menggunkan intrumen pengukur dalam bentuk kuisioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan.

3.4 Sumber Data

Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan terdapat beberapa metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan antara lain agar mempermudah dalam penelitian mengambil suatu pengumpulan data yaitu:

Pengertian data primer menurut Umi Narimawati,SE.,M.Si (2008;98) dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa:

“Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data”.

3.5 Alat Ukur Penelitian

3.6 Populasi dan Penarikan Sample

Dokumen terkait